Matahari Mengelilingi Bumi?
Ada fatwa aneh (dari ulama wahaby), bahwa Mataharilah yang mengelilingi Bumi (MMB). Bahwa matahari itulah yang berputar mengelilingi bumi. Dengan putarannya itu terjadinya terbit dan terbenam (siang dan malam).
Beberapa blog sudah membahasnya. Bahkan ada bukunya segala. Terjadi debat panjang dan melelahkan. Yang memprihatinkan adalah cap kafir dan sesat kepada yang tidak meyakini MMB. Wah wah wah…. ini fatwa pembodohan. Beginilah kalau orang bukan ahlinya bicara. .. ngawur.
Diskusi panjang kami lihat di sini, http://harry.sufehmi.com , http://abusalafy.wordpress.com/ , http://abdurrahman.wordpress.com
Tidak perlu panjang lebar. Video simulasi berikut mencoba mengungkapkan yang sebenarnya. Di sini, matahari sebagai fokus, semua benda langit .. termasuk bumi .. bergerak mengelilinginya. Tampak adanya keteraturan di sana. Pada kenyataan yang sebenarnya adalah matahari-pun beredar (berjalan), sesuai dengan garis edarnya.
Bumi yang mengelilingi matahari di video ini adalah putaran tahunan. Satu kali lingkaran memakan waktu satu tahun. Selain itu bumi berputar pada porosnya, yang satu kali putaran adalah sehari semalam (24 jam), dan inilah yang menimbulkan terjadinya siang dan malam.
Jika perhitungan (simulasi) dipaksakan diubah ke MMB,.. yaa bisa saja. Tetapi itu merupakan pemaksaan kehendak yang luar biasa. Dengan demikian benda langit yang putarannya teratur hanyalah matahari saja. Yang lain-lain, entahlah.
Ini belum lagi dengan fatwa (anggapan) bahwa bumi itu menetap..siap grakk, diam .. tidak berputar pada porosnya. Tambah kenceng matahari larinya, dan tambah heboh gerakan benda-benda langit lainnya. Yang jelas .. tambah susah mikirnya.
[googlevideo=http://video.google.com/videoplay?docid=-7251568114125111079&hl=en]
Sebenarnya sudah cukup basi lho… 😕
–> Iyaa ..mungkin. Habis tahunya juga barusan sihh.. telat.
Tapi ga papa. Semoga ilustrasi itu “menyadarkan” mereka/kita, untuk tidak ngawur dalam berteori, berhujah, atau berfatwa.
Terima kasih kunjungannya
Eh… eh.. yang nulis posting ini juga siap-siap dicap kafir™ yaa…
–> Salam kenal n terima kasih…
He he .. ga papa mas.. Bagaimanapun, kebenaran harus diungkapkan walaupun pahit rasanya.:-)
Terima kasih kunjungan dan komentar di blog saya. Namun, hal seperti ini saya lebih percaya dan yakin kepada apa yang dibawakan oleh dalil Alquran dan hadits shohih, seperti yang telah ditulis oleh syaikh muhammad shalih al utsaimin. Adapun yang antum tulis di atas masih sebatas simulasi (tiruan) dan belum menerangkan yang sebenarnya dengan argumen yang bisa menyanggah dalil dari Alquran dan hadits shahih karena masih mengandalkan sains. Padahal ilmu sains itu berkembang dan bisa berubah. Dan sebagai seorang muslim, saya mengedepankan Alquran dan hadits shahih. Adapun penemuan sains atau teknologi baru jika itu bertentangan dengan Alquran dan hadits shahih maka akan saya tolak (seperti kasus BMM di atas).
–>Terima kasih kembali.. maaf terlambat. Ehh .. tahu2 sdh banyak yg reply.
Ada beberapa hal yang perlu ditanggapi,
1. Tidak ada dalam dalil (Quran n hadits) yang mengatakan bahwa MMB. Sehingga tidak salah kami meyakini BMM. Dan tidak beralasan men-cap sesat (atau kafir) kepada muslimin yang tidak meyakini MMB.
2. Memang simulasi di atas adalah tiruan. Tapi simulasi itu adalah miniatur dari kenyataan alam jagad raya ini, dibuat berdasar perhitungan dan konsep-konsep data-data ilmiah ilmu pengetahuan yang ada.
3. Walaupun anda mengingkari adanya konsep BMM, tetapi adalah suatu kenyataan bahwa kita saat ini hidup dan menggunakan teknologi yang dikembangkan dari konsep BMM. Apakah akan diingkari juga kenyataan ini?
wallahu a’lam
Gue sebel banget nih ame org yg mengatakan matahari mengelilingi bumi, benar-benar orang-orang yg dipertanyakan mindsetnya dan pengetahuannya, org-org kayak inilah sebetulnya yg menghancurkan Islam, klo kita mempercayai itu berarti kita kembali kepada dark ages kayak zaman kemunduran eropa dimana science berhenti krn klo mmb mk bagaimana kita melakukan penanggalan, ini berarti kan matahari bergerak 1×24 jam,artinya jg bulan purnama setiap hari, matahari jg bergerak begitu cepat mengelilingi bumi, terus matahari yg masif malah mengelilingi bumi yg kecil, lalu bagaimana planet lainnya, kacaulah sistem tata surya, bumi mengelilingi matahari itu bukan cm teori dan ini bukan teori heliosentris, krn alam semesta tidak berpusat pd matahari, tetapi bahwa planet2 mengitari matahari/bintang sbg pusatnya, demikian sistem tata bintang yg lainnya dan sistem tata bintangpun saling mengitari sampai antar galaksi dan hyper galaksi saling berkelindan satu sama lain, shg krn saling mengitari posisi angkasa dilihat dr bumi nampak selalu sama, meskipun benda langit selalu menempati ruangan angkasa yg berbeda bagai kapal super raksasa yg mengapung, seperti bumi itu bulat jg terbukti dg difotonya bumi dari antariksa melalui satelit artinya sdh terbukti oleh science bukan hanya teori…..thanks
info penting: salah satu blog yang antum link di atas, yaitu blog abusalafy.wp itu bukan orang salafy, saya pernah mendebatnya di blog dia dan ternyata gak tahu apa-apa tentang manhaj salaf. Justru dia menanamkan permusuhan kepada ulama salafy dan salafiyun di Indonesia khususnya serta menebarkan perpecahan di antara kaum muslimin. wal’iyadzubillah
–> Oh yaa..??
Pakai nama alias apa njenengan di sana mas abu?
Taqlid buta terhadap fatwa pembodohan.. wakakak!
@ Amd
Begitu pun engkau, taklid buta terhadap sains.
Sebetulnya saya tidak mengingkari penemuan ilmu teknologi, namun seperti yang telah saya katakan di atas bahwa
Maka saya nasihatkan kepada Saudara Amd untuk bersikap dewasa, bijaksana, dan adillah dalam bersikap.
–> sudah sudah… nggak usah bertengkar..
Sekali lagi .. sains yang ada sekarang berkembang dengan konsep BMM, dan konsep bumi bulat bundar. Itu sudah terbukti secara nyata. Gak usah panjang lebar…buka saja google earth.
Dan konsep BMM inipun tidak bertentangan dengan Alquran dan hadits. Sekali lagi,tidak ada dalil Alquran dan hadits shahih yang menyatakan MMB. Jadi mas abu… anda tak perlu bersikeras menolak konsep BMM..:-)
Jelas kan.
Saya bersaksi bahwa matahari mengelilingui bumi.
Hidup Syaikh Utsaimin. Semoga panjang umur dan masuk surga tanpa hisab.
*injak-injak globe*
–> Syaikh Utsaimin sudah meninggal mas.. ga dikasih layatan toh..:-(
Setuju Mas, malah justru fatwa pembodohan itu yang jelas-jelas bertentangan dengan Al-Qur’an. Mengenai hal ini ada pertanyaan yang oleh mereka yang mengaku-ngaku salafi belum dijawab-jawab: Apa padanan kata dalam bahasa Arab/ bahasa Al-Qur’an untuk “mengelilingi”?
Apakah QS Al-Baqoroh: 258, Al-An’am: 78, Al-Kahfi: 17, Al-Anbiya’: 33, Al-A’rof: 54, Az-Zumar: 5, Asy-Syams: 1-2, dan Yaasiin: 37-40 ada menyebutkan secara gamblang kata dengan arti “mengelilingi” tersebut?
Maka saya juga nasihatkan kepada Saudara Antosalafy untuk bersikap dewasa, bijaksana, dan adillah dalam bersikap.™ Salah satunya dengan tidak kabur dari diskusi (lalu muncul lagi setelah sepi), tidak meng-ad-hominem orang lain, dan tidak memutilasi pendapat orang lain dalam mengutip. BISA? Kalau sudah bisa, baru saya anggap Saudara sebagai orang yang mampu bersikap dewasa, bijaksana dan adil.
ilustrasi itu memang tidak membuka apapun ya karena memang itu cuma ilustrasi. Masalah ini memang membingungkan… kalau memang ada video “asli” yang menunjukkan bahwa bumi itu berputar atau matahari itu yang mengelilingi bumi tentunya akan sangat bagus.
Kalau ada bukti bahwa bumi itu berputar tolong di-share dunk agar masalah semakin jelas.
Saya meyakini bumi berputar karena beberapa pertimbangah:
1. memang ahlinya bilang seperti itu
2. ternjadinya angin
3. “asumsi” huru-hara ketika kiamat dimana diceritakan guning2 beterbangan dan saya kira itu ada hubungannya dengan rotasi bumi yg dihentikan secara mendadak
4. adanya satelit yang diluncurkan ke angkasa dimana dikatakan bahwa gerak satelit disesuaikan dengan pergerakan rotasi bumi sehingga satelit tetab berada pada orbitnya.
–> salam kenal mas heri..
Sangat pesimis untuk mendapatkan video asli. Mungkin butuh waktu ratusan (bahkan ribuan) tahun untuk mengirim kamera hanya untuk merekam gerakan tata surya dari jauh seperti di atas. Ilustrasi di atas memang hanya ilustrasi. Tetapi menurut kami, itu sudah mewakili dan membuka kemudahan bagi kita untuk memahami konsep gerakan tata surya kita.
Dan ahlinya memang berkata demikian (BMM dan bumi berputar pada porosnya). (Salah satu dari) ahlinya ini pulalah yang membuat ilustrasi ini dalam bentuk software. Software yang sama meramalkan terjadinya Gerhana Bulan kemarin, adanya komet Mc Naught (bener gak nihh tulisannya) beberapa waktu yg lalu, dll, yang terbukti (hampir) selalu tepat.
Saya setuju .. ilustrasi (atau software) ini bukan segala-galanya. Tapi menolak sama sekali adalah sesuatu yang Naif.
wallahu a’lam.
Anda juga tak perlu bersikeras menolak konsep MMB. Silakan baca ulang penjelasan MMB dlm artikel yg ada di link di atas. Jelas kan! Kita sudahi saja oke!
–> Ehm.. justru video (ilustrasi) ini dibuat sebagai reaksi atas adanya artikel tersebut. Kami ingin meluruskan konsep yang salah berdasarkan ilmu dari ahli-nya.
Dan artikel (Fatwa Syaikh Bin Baz, dan Syaikh Utsaimin) itupun kalau dicermati, tidak ada dalil Alquran dan hadits yang secara jelas-jelas menyatakan MMB.
See? Kabur dari diskusi kan?
Jelas saya bersikeras mempertahankan untuk menolak kosep MMB, karena fatwa pembodohan itu dibuat oleh orang yang sama sekali tidak mengerti ilmu astronomi.
Dan dua pertanyaan saya juga belum dijawab kan? Atau Saudara ndak bisa menjawabnya? Kalau gitu silakan summon rekan-rekan Wahabi, eh, Salafy Saudara untuk menjawabnya. Saya butuh jawaban yang ABC: Accurate, Balanced dan Clear.
*Padahal kan katanya kalau sesuatu hal diserahkan kepada yang bukan ahlinya, tunggu saja kehancurannya? Masih ingat kan siapa yang bersabda demikian?*
–> Maaf saya bold mas Amd… itu Hadits Riwayat Imam Bukhari
@orgawam
soal cap kafir saya tidak tahu asalnya dari mana. dan kamu perlu tahu bahwa tidak sembarangan dalam mencap kafir. Awalnya saya hanya merespon kunjungan sampeyan, tapi ada ada yang muncul dan membuat acara semakin seru. Seru kalau bagus nggak apa2, tapi saya lihat tidak demikian. Pemahaman yang berbeda tidak akan bis bertemu. Maka ya sudahi saja perselisihan2 seperti ini. Sebaiknya kita lebih sibukkan diri untuk belajar yang lebih penting, seperti akidah, tauhid, dan manhaj. Memahami dasar2 agama yang paling utama dulu harus lebih diutamakan daripada memperdebatkan masalah seperti BMM atau MMB. Kita berputar2 di sini saja, tapi ketika ditanya bagaimana cara wudhu yang sesuai sunnah kita gelagapan jawabnya atau berkaca diri kepada amalan shaleh yang kita lakukan, sudah bereskah shalat kita, sudah tahukan kita akan wajibnya shalat wajib berjamaah di masjid/mushala.
@Amd
Alhamdulillah saya masih sehat dan saya nggak kabur, masih di sini, tenang aja sampeyan nggak usah merasa kehilangan saya. Sudah…sudah ya. Nggak perlu dilanjutkan topik bantah2an ini. Kalau saya mau mudah saja mematahkan semua argumen sampeyan, tapi saya tahu bukan itu kok yang saya cari dan yang baik untuk dakwah.
–> Cap kafir itu diberikan oleh Syaikh Bin Baaz. Demikian menurut yang kami baca di sini.
Anyway.. mohon maaf mas abu kalau diskusi ini tidak menyenangkan anda. Melalui web ini, kami hanya berusaha mengungkapkan tentang benarnya konsep/teori BMM.
Wallahu a’lam.
Moral of the story
Taklid buta jangan ke sains, taklid butalah kepada ulama.
Sains tidak bisa bikin fatwa pengkafiran, ulama bisa.
See who’s the biatch now! 8)
@ Abumaulid
Kalau anda mau atau kalau anda mampu?
Justru saya menginginkan melihat semua argumen saya bisa anda patahkan! Tidak perlu dengan mudah, tapi dengan baik dan benar. Menjawab 2 pertanyaan saya yang sudah sebegitu gamblangnya saya tanyakan adalah hal yang paling saya harapkan anda lakukan, agar kita bisa melihat masalah ini dengan clear.
Tapi apa yang anda lakukan? Kabur dari diskusi tanpa secuil-pun menjawab pertanyaan saya kan? Lalu bagaimana anda bisa membuktikan kalau anda bisa dengan mudah mematahkan argumen saya?
Apa yang anda lakukan? Hanya ad hominem nggak jelas, mengaburkan isi posting ini dengan berbicara di luar konteks, lalu berusaha menyudahi diskusi tanpa memberi pencerahan apa-apa?
Saya tidak merasa kehilangan anda, jangan ge-er deh. Saya hanya masih penasaran dengan pertanyaan saya yang belum dijawab. Jawablah, lalu saya tidak akan mengusik anda lagi di posting ini. Tentunya kalau benar anda sedang sehat, terutama akalnya.
Telah banyak kosmonot/astronot yang berhasil mencapai angkasa langit. Semua melihat dan membuktikan bahwa bumi bulat bundar. Juga foto-foto satelite terhadap bumi. Nggak percaya… buka saja Google Earth. Kita akan bisa melihat bahwa bumi itu memang bundar. Dan kalau kita zoom… rumah kita bisa terlihat dari atas langit. Bahkan kalau anda sedang duduk-duduk di halaman pun bisa terfoto. Itu semua adalah hasil foto satelit.
Dan satelite-satelite geo-stasioner, seperti satelite palapa yang dimiliki Indonesia, adalah satelite yang posisinya selalu tetap terhadap bumi. Satelite2 Palapa A, B, dan C kedudukannya selalu berada di atas Indonesia, tidak boleh posisinya bergeser sedikitpun di atas kita.
Tahukah,.. bahwa satelite2 itu diberi roket pendorong, yang mendorong satelite tersebut agar supaya mengikuti putaran (rotasi) bumi. Tidak percaya… datanglah ke indosat. Konfirm ke sana. Ini merupakan bukti bahwa bumi berputar pada porosnya.
Lalu.. tahukah anda mengapa anak lahir februari dikatakan berbintang aquarius. JIka lahir agustus, berbintang leo, dsb. Apa artinya ini.
Itu adalah jika kita dari bumi memandang matahari dalam bulan tertentu, maka latar belakang (di belakang) matahari adalah rasi yang disebut itu. Jika bulan februari..tgl sekian sampai sekian.. maka dari bumi, di belakang matahari adalah rasi aquarius, dan jika bulan agustus adalah rasi Leo. Bulan sekian tgl sekian adalah libra, dst. Setiap tahun selalu teratur demikian selama berabad-abad. Ini dapat diterangkan dengan mudah jika kita memakai konsep BMM. Dan ini menunjukkan kebenaran konsep BMM tersebut.
Saya tidak tahu bagaimana menerangkan kehadiran rasi2 tersebut dengan konsep MMB, sedangkan jarak matahari dengan rasi2 tersebut adalah ribuan tahun cahaya. Sedangkan 1 detik cahaya berjarak 300 000 km.
Dengan konsep MMB, Bumi yang siap grakk, diam tidak berputar pada porosnya, maka rasi2 tersebut juga ikut mengelilingi bumi. Aduh…seberapa kecepatan lari benda-benda langit itu….?????
Wallahu a’lam.
Masya Allah, kalau taqlid sudah mendarah daging, ternyata mampu mebutakan mata hati orang-orang berakal. Ummat islam akan dipandang rendah dan seperti hidup di jaman batu. Ilmu pengetahuan tentang astronomy adalah bagian dari sunnatullah. Ingat ketika pertama kalinya ditemukannya mesin kendaraan di eropah ? para pimpinan gereja menolak dengan mengatakan itu adalah kendaraan setan. Hal ini disebabakan banyak orang mati tertabrak kendaraan tersebut.
Hendaknya kebodohan itu tidak terulang. Syeikh bin Baz dipandang sebagai ulama dibidang agama, dan kita menghormati keyakinan ini. Tapi beliau bukanlah seorang ilmuwan yang mengerti ilmu astronomy. Bahwa beliu berilmu agama kami percaya, walaupun dalam nuansa kontroversi, tapi bahwa fatwa beliau tentang astronomy harus dibela mati-matian, dengan berbagai cara, melabrak etika, logika, dan fakta empiris adalah suatu taqlid buta yang dilarang.
Bin Baz adalah juga manusia biasa yang berusaha mencari kebenaran yang bisa khilaf, dan tidak mungkin mengetahui seluruh ilmu , dan tidak selalu benar. kalau pendapat beliau tentang MMB tetap dipertahankan, dan pengkafiran kepada yang menolak pendapatnya masih diberlakukan, hal ini akan menjadikan para pengikut beliau degradasi secara akademik. Kita tidak dapat menolak kebenaran yang datang dari musuh sekalipun, dan tidak boleh mempertahankan sesuatu yang keliru.
Maaf, saya awan agama islam, tapi memahami serba sedikit tentang astronomy
–> Terima kasih n salam kenal mas Qomar..
Assalamu’alaikum,
Ikut berkomentar ya….,
Seru nih kayaknya Sains VS AlQuran, Klo nash2 AlQuran menurut saya sih mmg menjelaskan dengan gamblang bahwa Matahari yg berputar bukan Bumi-nya, wallahu a’lam.
Inget ga waktu kita SD pernah diajari bahwa sebelum teori BMM atau teori MMB juga yg dimunculkan oleh Galileo apa ya…? (sdh lupa) dan ternyata setelah beberapa tahun setelahnya dg bukti2 SAINS dimunculkan teori yg berlawanan (waktu itu belum ada astronot). Jadi menurut saya sah2 saja org berpendapat MMB, apalagi patokannya AlQuran. Adapun SAINS masih terus berkembang.
Satu lagi nih SAINS yg mulai menggoyang teori BMM, teori relatifitas (Stephen Hawking apa ya?). Selama ini org mengamati pergerakan Bumi, Matahri dan Planet dari sudut pandang satu galaksi, bagaimana jika kita melihat pergerakan tsb dari galaksi lain? Analogi sederhana, kita melihat Matahari mengelilingi Bumi jika kita ada di Bumi, tapi jika kita melihat dr angkasa Bumi yg mengelilingi Matahari, terus bagaimana jika dilihat dari luar galaksi?
Satu lagi, masalah Bumi bulat dan Bumi datar, ada fatwa juga dari Syaikh Arab Saudi yg mengatakan Bumi adalah Bulat adapun penyebutan ayat Bumi datar adalah dijadikan datar (seolah2 datar). Wallahu a’alam
–> Wa’alaikum salam.
Salam kenal mas rakhman… Tapi kayaknya judulnya nggak tepat dehh .. kalau Sains VS Al-Quran. Justru di dalam al Quran kita disuruh berpikir, mengamati langit, bumi, dan seisinya. Maka jadilah sains yg sekarang berkembang.
Mas Rakhman, kalau dibilang gamblang, gamblangnya sebelah mana? Ayat yang mana yang secara gamblang menyebutkan “matahari mengelilingi bumi”?
Dan soal judulnya, saya setuju nggak tepat tuh, yang benar Sains VS Ulama 😀
–> Kayaknya juga ga tepat dehh.. ulama kan banyak. Mendhing sains vs syaikh …
Ohh iyaa nihh mas rakhman .. tolong beberkan di sini, karena setahu saya tidak ada dalil Quran maupun hadits yang menyatakan bahwa MMB.
#Pengumuman
Perlu diketahui oleh pembaca bahwa terdapat blog yang masih tergolong baru yang menamakan dirinya sebagai “abusalafy.wp”, namun tulisan-tulisan dan ucapan-ucapan orang ini di blognya justru menikam manhaj salaf, merendahkan, dan mencela ulama salafy, dan membuat kisruh suasana sehingga yang diinginkannya adalah perpecahan di barisan kaum muslimin, terkhusus salafiyyin. Orang ini tidak ada apa-apanya, tidak mengerti waqi’, tidak paham manhaj salaf, bahkan tidak mengerti agama sama sekali. Wal’iyadzubillah. Oleh karena itu, pembaca jangan tertipu dengannya!
ass, mas abu kelihatannya kok kesal ya, main tuduh ada web yg mengatasnamakan salafy dan menuduh yg bukan2. Sebenarnya masalahnya kan bukan itu, tapi sdr2ku salafy telah melakukan taklit-buta yg sering sdr2 sendiri tentang, sdr2ku ini begitu membela MMB yg sama sekali tidak berdasar karena tidak menggunakan disiplin ilmu sesuai bidangnya, hanya menggunakan hasil tafsir dan pemaknaan dalil dari seorang ulama besar yg memang saya akui kesholehannya dan saya yakin seandainya beliau masih hidup akan dg senang menerima pelurusan dari fatwanya, tapi yg anda lakukan adalah benar2 taklit kepada beliau2 yg bukan bidangnya dalam menentukan MMB. Maaf ya mas ini lancang. Wass.
Bikin pengumuman yang menjelek-jelekkan orang lain masih sempat, kok menjawab pertanyaan saya yang cuma 2 kok ndak sempat ya?
mas Amed yth, anda ga perlu ngejar2 terus mas Abu ya…. jelas sudah lari kok dikejar terus… ga baik tuh mas…..
saya akan membantah teori BMM, dari segi logis biar bisa diterima oleh umum…
kalo bumi mengelilingi matahari, berarti tanda2 kiamat yang matahari terbit dari barat itu salah…(padahal itu disepakati dalam hadits yang shahih. ) berarti tanda2 itu sudah terjadi kiamat seharusnya, padahal oleh rosul disebut sebagai tanda2 bukan kiamat itu sendiri. padahal menurut penelitian sains bila terjadi matahari terbit dari barat maka bumi akan berhenti secara instan sehingga kiamat akan terjadi. lalu kita lihat dalam alquran yang mana gunung2 adalah sebagai pasak untuk menahan goncangan, itu membuktikan bahwa bumi itu tidak berputar. jadi mataharilah yang mengelilingi bumu mas…gitu aja kok repot
–> Terima kasih n salam kenal..mas abu huda .
Dengan konsep BMM, maka peristiwa matahari terbit dari barat itu sangat mudah diterangkan. Itu peristiwa besar, namun masih bagian dari tanda2 kiamat. Berarti .. kiamatnya sendiri jauh lebih dahsyat dari itu.
Jika anda ngotot dengan MMB, bagaimana dengan gerakan benda-benda langit yang lain? Apa logis bahwa mercury, venus, mars, jupiter, ceres, dll, turut mengitari bumi dengan zig-zag? Trs bgmn dgn benda2 langit yg lain yg nun jaaauuuuuuuuuh sekali. Coba baca lagi dehh keterangan kami di atas.
masalah data2 dari astronot dan foto2nya justru dibantah sendiri oleh rekan yang lain, karena selama ini gak ada alat yang canggih yang bisa memotret bumi secara keseluruhan, karena ada indikasi manipulasi foto maka banyak dari kalangan mereka yang dicabut dari gelar2 ilmiyahnya, kamu gak tau kan seperti teori evolusi, penemu manusia kera, padahal tengkorak gorila dsb.kamu dibohongi orang2 kafir kok manut
–> Coba dehh mas buka google earth. Install programnya (seperti anda menginstall yahoo messenger). Itu foto seluruh bumi ….asli mas. Coba di zoom, rumah anda pun bisa kelihatan, lengkap dengan baju-baju anda yang dijemur di halaman. Ini foto-foto dari satelite Amrik.. sudah free. Semua orang bisa lihat.
The real stupid and closed mind charged with blind fanaticism they even denied the qur’an that teach us to think and use our mind, they like people who live in caves, in ancient time that science could not able to proof the fact about mystery of the universe they just brought this religion to the dark ages where the science stucks….medicine couldn’t cure the died people…thanks
pake logika ketika kita berjalan…dan rasakan sendiri … jangan percaya saama teori orang lain ketika kita bisa merasakan akan hal itu… jangan ngaur… lo punya logika kan…??
apusi
katrox
ra ono matahari mengelilingi bumi
????? ?????? ????? ???? ?? ????????? ?????
–> Maaf .. umpatan anda terakhir sangat kasar. Saya hapus.
Ooo… ini to. Sayang saya sudah ga ngeblog lagi. seandainya saya masih buat blog. akan hadir postingan berjudul “(ALIRAN) AGAMA! Mematikan daya pikir dan rasional”
😀
Ngak segarusnya kita berdebatkan masalah yang sudah ada pakarnya.
kalo menurut saya semua itu kuasa Allah SWT
Tidak semua salafy setuju dengan teori geosentris, dibawah ini beliau tampaknya familiar dengan astronomi, sehingga tidak latah ikut2an seperti rekan-rekannya yang lain:
http://faidzin.wordpress.com/2007/05/15/benarkan-bumi-ber-rotasi-dan-ber-revolusi/
LIhat juga berikut, salafy yang lebih cerah pemikirannya, sehingga tidak jumud ke pemikiran yang tidak maju:
http://salafyitb.wordpress.com/2007/09/07/teorifakta-ilmiah-vs-ucapan-ulama-salaf/
–> Terima kasih info-nya…. salam kenal.
kelompok salafy kok jadi model2 manhajnya…
Setahu saya tidak ada teman saya yang latah-latahan mengikuti MMB. Mereka semua punya dasar dan saya hargai itu.
Jika memang mereka mengikuti pendapat MMB dengan metodologi pemahaman agama yang benar sebagaimana yang diajarkan para ulama, maka tidak ada cela pada mereka. Yang tercela adalah orang-orang yang mencela para ulama sebagai orang-orang yang jumud.
Saya menulis bukti-bukti BMM di atas bukan dalam kapasitas sebagai pendukung heliosentrisme. Saya bukan pendukung geosentrisme maupun heliosentrisme. Saya hanyalah orang bodoh yang sedang dalam proses menuntut ilmu.
(semoga tidak ada orang yang memakai tulisan saya untuk mencela salafiyyin)
–> Terima kasih konfirmasinya.. Dalam hal ini, tidak ada maksud untuk mencela siapapun. Mengungkap kebenaranlah yang kami usahakan, seiring dengan hujah yang (kami anggap) kuat. Maka saya anggap wajar ketika seseorang berkomentar dengan merujuk ke situs tertentu (termasuk tulisan anda), sebagai bukti (dalil) pendukung. Bukan untuk mencela.
@ Faidzin
Barakallahu fiikum.
@orgawam
Semoga tanggapan ke al akh faidzin benar adanya?
@ Antosalafy
Tanggapan buat saya? Pertanyaan saya kan belum dijawab-jawab??
Bismilah…
Ya Allah, kenapa sekarang banyak umat islam yang menjadikan agama sebagai ‘hoby’?
Bukankah teori BMM adalah fatwa para Ulama yang berkompeten dalam bidangnya (astronomi). coba lihat (duh saya lupa lagi ayat tersebut, tolong dibantu) yang menceritakan bahwa ulama itu adalah merka yang mengerti tentang hukum alam (tentang hujan, tanam-tanaman (biologi)) bukan yang fasih dalam bidang fikh saja. coba tanyakan pd mereka yang ngotot bahwa MMB, apa mereka mengerti bahwa elektron berputar mengelilingi inti atom?, maksud saya, jika hal seperti ini saja mereka tak paham bagaimana memahami tentang alam makrokosmos sedangkn yang mikrokosmos saja nilai mereka masih ‘nol’. yang kecil saja mereka tak tahu bagaimana sesuatu yang lebih besar ukurannya?, apa Syeikh bin Baz tahu juga bahwa sekarang ada benda yang jauh lebih kecil (dan hampir disebut energi kaerna bentuknya mirip pilinan) dan oleh para Ulama sains disebut sebagai Quark?, saya yakin seratus persen beliau tidak tahu karena yang ada dalam ‘kamus’nya hanya zarrah sebagai benda terkecil, padahal ada yang lebih kecil tuch..
Saya tidak habis fikir, sekiranya saikh tersebut berkata bumi kita ini datar hanya karena salah fatwa, masa kita akan jadi kambing congek yang hanya bisa menurut saja?, dia manusia bukan tuhan, yang tahu segala-galanya. apalagi dia tak pernah diajak tebang keluar angkasa untuk melihat realita yang sesungguhnya. (ato ne jangan-jangan hanya sekedar bentuk ekecewaan beliau kaerna gak pernah bisa menaiki pesawat untuk melihat alam semesta dengan sesungguhnya? he2… sorry.
Al Qur’an = Sains. Al Qur’an informasi terdepan, sedangkan sains adalah pembuktiannya. gimana seh!!!.
Ayat tersebut (yang digunakan sebagai rujukan) hanya menceritakan tetang gerakan sinar matahari yang berputar mengelilingi bumi, bukan matahari yang mengelilingi bumi, tolong dibedakan sekli lagi SINARNYA, dan itupun dilihat dari sudut pandang manusia. Ya Allah sadarlah umat islam, kita ini sudah terpuruk jangan dubuat terpuruk lagi…, kenapa kita jadi bego gini…??????
Ketahuuilah…
Alam (makrokosmos – mokrokosmos) ini ternyata memiliki gambaran yang sama,
coba perhatikan
elektron berputar mengelilingi inti elektron (jumlah elektron yang berputar tergantung jumlah elektron valensinya)
bumi beserta tata surya lainnya berputar mengelilingi mataharai
miliaran taat surya berputar mengelilingi pusat galaksi
dan jutaan galaksi berputar mengelilingi pusat supercluster
jutaan supercluster berputar mengelilingi pusat semesta
………….
sekarang saya mau bertanya,
apa and yang bersikukuh bahwa MMB
menerti bahwasanya langit yang tujuh tingkat itu mirip seperti kue latis yang tersusun keatas? padahal itu hanya gambaran dimensional tempat makhluk hidup, ada yang berada pada dimensi satu (pusat ketiadaan dan ke ‘ada’ an), dimensi dua (tempat bayangan), dimensi tiga (tempat manusia sekarang ini), dimensi empat (tempat para jin), dimensi lima (tempat para arwah), dimensi enam (tempat para setan),… dan seterusnya sampai pada dimensi sembilan (tempat surga dan neraka)?
Saya juga ingin dengar pendapatnya tentang teori big bang? pa mereka tahu?
Bagaimana kalau kita kompromi saja. Kalau hari-hari ganjil, bumi mengelilingi matahari, kalau hari-hari genap matahari yang mengelilingi bumi. 😀
Kan ini masalah keyakinan pada agama dan sains, jadi tidak bisa diperdebatkan.
(Mode otak : off, mode taklik : on)
–> Bukan agama vs sains mas… Saya kira ini adalah perkara salah tafsir seorang syeikh yg kemudian diikuti oleh para pengikutnya. Karena masalahnya adalah salah tafsir, saya kira tidak cocok kalau kemudian agama itu sendiri yg dibentrokkan dengan sains. Karena banyak juga muslim yg mempercayai BMM
Pada diskusi di blog saya bisa ditemukan informasi bahwa Syaikh Utsaimin ternyata belum mendapatkan informasi yang lengkap ketika mengeluarkan fatwa MMB.
Karena beliau sudah mengikuti prosedur dalam pembuatan fatwa, maka kesalahan bukan pada beliau, namun pada orang-orang yang tetap ngotot mengikuti fatwa tersebut bahkan ketika sudah ditunjukkan kekeliruannya.
Yang saya kaget adalah fatwa Bin Baz yang menyatakan bahwa yang tidak mempercayai MMB maka berarti statusnya kafir. Sinting.
Saya lihat di diskusi tsb, tidak ada salafy yang mengkoreksi redaksi fatwa tersebut, jadi saya asumsikan bahwa Bin Baz memang benar telah mengeluarkan fatwa tersebut.
Oh ya, Faidzin telah menarik tulisannya soal MMB vs BMM ini di blognya. Berikut ini adalah komentar saya di posting ybs :
–> Terima kasih info-nya dan salam kenal. Senang sekali anda sudi berkunjung ke sini.
Anyway.. sejak awal saya duga ini adalah salah penafsiran. Jika memang dalam Al Quran disebutkan demikian (MMB) secara jelas eksplisit, tentulah para ulama sejak zaman salafiyah sudah membahasnya dan ramai. Tapi kenyataan sejarah tidaklah demikian.
Jika tiba2 di zaman kontemporer ini ada syaikh (yg kebetulan adalah syeikh utsaimin dan syeikh bin baz) yg berfatwa demikian dengan landasan Quran, maka menurut kami, kemungkinan salah tafsir sangat besar.
Di eramuslim walaupun tidak dikatakan secara terang2an, tetapi pak ustadz mengindikasikan juga adanya salah penafsiran. Di sana disebutkan bahwa “…Al-Quran tidak pernah menyebutkan bahwa matahari MENGELILINGI bumi”.
Wallahu a’lam.
Terimakasih untuk reply nya. Saya gembira sekali bahwa makin banyak blog yang bisa membahas agama kita ini tanpa perlu terjerumus ke taqlid buta dan/atau ekstremisme (baik ektrim konservatif maupun ekstrim liberal).
Sedikit tambahan, saya pernah membaca di sebuah blog salafy bahwa ada sahabat (atau ulama pasca sahabat?) yang juga menyatakan MMB. Tapi, sekali lagi, ini tentu bisa dipahami jika melihat konteks pada masa tersebut – ayat Quran yang mengesankan demikian, dan pengamatan sederhana (tanpa bantuan ilmu fisika & astronomi & alat-alat bantu canggih) juga mengesankan demikian; maka wajar jika jadinya berkesimpulan seperti itu.
Yang aneh jika fakta sains sudah diketahui, seperti saat ini, namun tetap ngotot membabi buta berpegangan kepada fatwa lama yang didasarkan pada informasi yang belum lengkap.
Semoga kita semua selalu berada pada curahan rahmat & hidayah dari Allah swt, amin.
–> Terima kasih kembali. Amien atas doanya.
Oh yaa.. kami barusan cek ke blognya sdr faidzin dan mmg telah terhapus. Sayang .. tapi itu hak dia.
Tapi kalau saya boleh berpendapat, selain menghapus tulisannya..alangkah baiknya jika disertai juga dgn mengkoreksi/meneliti kembali pemahaman salafy-nya. Biar adil.
dalil mereka mengatakan demikian dari Surat YAsin yang bunyinya begini “wassyamsi tajri limustaqorri laha” dan matahari berjalan pada ketetapannya (tau bener tau enggak itu artinya begitu. liat aja ndiri di tafsirnya).
oke akan saya jawab Insya Allah Tepat
mereka menafsirkan Ayat tersebut bahwa Mataharilah yang mengelilingi Bumi. padahal maksud ayat tersebut adalah Matahari berjalan pada garis edarnya terhadap GAlaksi Bima SAkti (Milky) bukan kepada Bumi. hebat yaa Alquran sudah membahas tentang GAlaksi padahal saat itu masih jaman Jahiliah.
nah sekarang kita baru tahu korelasi yang sangat erat antara Astronomi Modern dan Tafsir Alquran HE.. HE… HE.. makanya sekali-kali tafsir Quran TAnya Sama Ahlinya. YA Ahli Ilmuny juga Ahli dalam Ilmu Pembahasan terkait.
Konon pada jaman dahulu kala sudah sangat diyakini bahwa bumi itu datar, semua orang harus setuju dengan ketentuan ini.
Konon ada seseorang yang tidak percaya bahwa bumi itu datar, menurutnya bumi itu bulat.
karena keyakinannya yang nyeleneh menurut pendapat umum dan pendapat keilmuan waktu itu, maka orang tersebut dihukum mati.
Nach, diskusi dalam blog ini mengingatkan saya akan sejarah diatas.
–> Di literatur manakah sejarah yg anda sebutkan itu dapat kami lihat.
Silahkan dibaca sejarah Galileo-Galilei atau Copernicus
apakah ada yang tahu mana yang benar, matahari mengitari bumi ato bumi mengitarimatahari? Kita tidak ada yang tahu secara pasti klo tidak ada yang ngasih tahu.
Waktu di sekolah kita diajari oleh guru kita, ato baca artikelnya copernicus(ada yang pernah baca?). Ato baca buku ilmu pengetahuan tentang matahari vs bumi. Bahwa bumi mnegelelingi matahari. Tapi ini kan hanya sebuah model. Kita bisa saja mendefinisikan lain, misal matahari mengelilingi bumi. Gak masalah. Kayaknya kita semua sudah kena doktrin tentang peredaran bumi mengelilingi matahari. Klo waktu ujian ditanya tentang itu jawabnya sebaliknya kita dianggap bodoh, nilai nol. Padahal pak Guru juga belum pernah ke matahari untuk mengetahui secara pasti yang benar mana.
Dalam buku itu yang membuat seorang ustad, dia tidak sembarangan asal buat buku. Apa lagi ada artikel dari seorang ulama terkenal yang terjaga dari kesalahan dan penuh hati-hati dalam bersikap, nggak seperti kita (baca link : http://abdurrahman.wordpress.com/2007/03/15/benarkah-bumi-mengelilingi-matahari/)
dari link itu sudah jelas dan gamblang bahwa yang memberi penjelasan tentang peredaran bumi vs matahari adalah Sang pencipta Bumi & matahari Allah SWT. Maka kita wajib mempeyakininya.
Secara ilmu fisika pun ini dapat diterima. Justru lebih menguntungkan klo dengan paham matahari mengelilingi bumi. kita gak usah bingung-bingung membayangkan kita berjalan bersama bumi mengeliligi matahari, tetapi bukannya yang kita lihat sehari-hari memang matahari yang mengeliligi bumi, bergerak dari barat ke timur. apakah kita akan menipu penglihatan kita sendiri.
–> Aduhh maaf mas… sepertinya anda tidak membaca tulisan ini dari awal. Link anda itu sudah kami rujuk di bagian paling atas. Justru atas keprihatinan dari link itu maka tulisan ini dibuat. Komentar anda ini pun sdh dibahas di komentar2 sebelumnya.
Walaupun Syeikh Utsaimin (seperti link yg anda rujuk) seorang ulama terkenal yang terjaga dari kesalahan dan penuh hati-hati dalam bersikap, tetapi saya kira beliau tetap salah penafsiran. Tidak ada tafsir muktabar dari ulama-ulama terdahulu (yang lebih terkenal, yang lebih terjaga dari kesalahan, dan yang lebih penuh hati-hati dalam bersikap) yang mengatakan demikian. Dan tidak ada kata2 MMB secara jelas di dalam Al Qur’an. Lihat komentar2 sebelumnya.
Mengenai seorang ustadz mengarang buku astronomi (BMM atau MMB adalah tentang astronomi), itulah salahnya dia. “Kalau sesuatu hal diserahkan kepada yang bukan ahlinya, tunggu saja kehancurannya” (HR. Bukhari). Ustadz itu seharusnya merujuk kepada ahli astronomi, atau menggandeng ahlinya, sehingga tidak salah tafsir.
Kata-kata anda bahwa MMB “secara ilmu fisika pun ini dapat diterima“, dari manakah teorinya. Bumi yang massa-nya jauh lebih kecil (lihat header blog-nya mas abumaulid/ antosalafy), bagaimana dapat mengikat matahari supaya mengelilinginya? Demikian juga dengan planet2 yg lebih besar lainnya ? Setiap benda punya sifat kelembaman. Bagaimana menerangkan hal ini ketika planet2 dan benda2 langit mengelilingi bumi secara “zig-zag” ? Bagaimana menerangkan, dan berapa kecepatan rasi2 bintang yg jaraknya mencapai tahunan cahaya itu mengelilingi bumi ?
silahkan baca disini :
http://langitselatan.com/2007/04/21/bagaimana-membuktikan-bahwa-bumi-mengelilingi-matahari-dan-bukan-sebaliknya/
[…] buat saya. Sampai di sini saya sejujurnya menyesali pernah beranggapan kalau beliau sengaja membuat fatwa pembodohan, padahal kenyataannya hal ini hanyalah disebabkan oleh minimnya informasi yang beliau terima […]
[…] sebagai panduan, dan dengan pengamatan langsung.. . Juga penemuan ini pastilah memakai konsep bumi mengelilingi matahari (BMM), astronom sekarang tidak ada yg pakai konsep […]
Assalamu ‘alaikum
Maaf terlambat.
Sebenarnya yang menjadikan ragu trhadap konsep geocentris oleh pendahulu heliocentris adalah mars kelihatan bergerak mundur, sehingga disimpulkan bahwa mars berada di luar bumi jika matahari sebagai poros.
Dari itu berkembang bahwa matahari diam sebagai pusat dan bumi mars dan yang lain bergerak mengelilingi bumi.
IPTEK saat ini dikembangkan dengan teori seperti ini, namun toh jika kita semua disuruh menjelaskan IPTEK yang mana yang berdasarkan BMM, terangkan dengan sejelas-jelasnya konsepnya, siapapaun (orang Indonesia) akan menjawab tidak bisa.
Saya yakin bahwa penulis inipun belum menguasai konsep BMM secara detail, maka jika ada pertanyaan diajukan kepadannya, diapun tidak mampu menjelaskan secara ilmiah.
Demikian juga terhadap konsep MMB, siapa yang meyakini konsep itupun tidak mampu menjealaskan secara ilmiah terhadap gejala-gejala alam yang tibul.
Wal hasil, masih trdapat misteri yang sangat besar di alam raya ini, ini membuktikan bahwa ilmu yang Allah berikan kepada manusia sangatlah sedikit.
Dari itulah salafyun meyakini teks yang ada di Alqur’an bahwa Matahari bergerak satu edar dengan bulan.
Semestinya sebagai intelektual Muslim tidak buru-buru mencap fatwa pembodohan terhadap fatwa MMB, mestinya dijadikan pangkal tolak utnuk berfikir secara kritis, mengumpulkan data, tidak bersikap apriori.
satu petanyaan yang meyakini heliocentris :
Bulan sebagai satelit bumi berputar mengelilingi bumi,maka dalam keadaan tertentu bulan bisa berada pada posisi di antara Matahari dan Bumi,dengan demikian bulan dalam posisi ini mengalami tiga gaya :
1. gaya gaya lurus oleh dirinya sendiri
2. gaya gravitasi oleh bulan
3. gaya gravitasi oleh matahari yang arahnya keluar dari jalur edar.
Mengapa bulan tetap pada garis edarnya, kenapa tidak keluar dari jalurnya karena mendapat gaya dari matahari.
Barokallahufikum.
Saaudaramu fillah :
Abu Salma bin Rosyid
http://abasalma.cjb.net
–> Wa’alaikum salam wrwb. Selamat datang mas abu.. Anda benar, kamipun belum menguasai ilmu astronomi secara detail. Mengikuti konsep BMM tidak harus ahli di bidang ini. Kami berprinsip bertaqlid/ mengikut pada ahlinya (pakar astronomi dalam hal ini). Maaf.. anda jgn meremehkan orang, ada banyak pakar (indonesia) mampu menerangkan konsep ini.
BMM ini adalah kenyataan. Lihatlah Geographic Channel, majalah2 astronomi, dll. Pikirkan juga kenyataan di komentar kami #16. Baru2 ini juga ditemukan tata surya baru oleh para pakar dari AS. Lihat juga diskusi di web-nya mas herry sufehmi (koment #34 #35). Ada beberapa pakar astronomi turun gunung di sana.
Jika anda paham, simak juga link yang ditunjuk mbak Ivie di langit selatan. Bahkan dia cerita banyak orang-orang terpana ketika mengetahui bahwa Heliosentris vs Geosentris masih menjadi perdebatan di Indonesia.
Ttg istilah fatwa pembodohan, itu adalah reaksi dari adanya fatwa kafir bagi orang2 yg tidak meyakini MMB. Singkatnya.. kami tidak rela di-cap kafir. Berat efeknya mas. Tahukah.. dengan demikian hak2 kami sebagai muslim tidak diakui. Tidak boleh memasuki Makkah Medinah, dll. Wah…berat mas. Padahal ttg MMB itu kan hanya (salah) penafsiran thd Al Qur’an saja. Tidak ada di dalam Al Qur’an secara nyata-nyata mengatakan MMB. Dan kami belum pernah mendengar ttg hal ini dari ulama tafsir terdahulu, apalagi mengkafirkan yg menentangnya. Tentang kemungkinan salah tafsir ini, era muslim juga nge-bahas.
Tentang pertanyaan anda di bagian akhir, dari pada kami salah jawab, silakan anda tanyakan langsung ke para ahlinya. Ada banyak pakar astronomi di Indonesia. Anda lebih baik berkunjung ke planetarium ITB, yang diakui salah satu terbaik di Asia. Silakan tanya sepuasnya di sana.
Maaf kalau tak berkenan. Wallahu a’lam.
klaim bahwa “MMB” lah yang menurut al quran dan sunnah ini yang bermasalah. Tafsir pribadi pada suatu ayat yang memang harus komprehensif di klaim sebagai yang menurut alquran dan sunnah ini yang jadi masalah.
Assalamu ‘alaikum
Terimakasih atas jawabannya.
Saya salut anda mengakui taklid.
Saudaraku jika anda mengatakan bahwa masalah MMB ini adalah masalah tafsir ini adalah kebodohan.
Saya jelaskan sedikit sebelum saya menulis masalah ini di http://abasalma.cjb.net
1. Konsep heliocentris menjelaskan bahwa terjadinya siang dan malam adalah dikarenakan berputarnya bumi pada porosnya. Saya yakin anda akan sepakat.
2. Sedangkan dalam alqur’an dapat dibaca berulang-ulang bahwa yang menimbulkan terjadinya siang dan malam adalah beredarnya matahari. Diantaranya pada surat yasin Surat Yasin ayat (ayat 36 : 40, kalau tidak salah). Jadi ini bukan persoalan tafsir. Anda dapat baca lagi di http://abdurrahman.wordpress
3. Memang dalam teori heliocentris dijelaskan bahwa matahari perjalan, namun jalannya matahari ini bukan menentukan perubahan siang dan malam. Perjalanan matahari menurut teori ini adalah mengelilingi milky way agar terjadi grakan seimbang dari sistem tata surya seluruhnya.
4. Jadi telah jelas terjadi berbedaan konsep antara al-qur’an dan teori ini, bukan masalah tafsir akan tetapi masalah konsep awal. Ini mestinya dijadikan acuan kita intelektual muslim sadar. Secara jujur saya sebagai orang yang berbasis fisika, ketika belajar teori ini adalah telah muncul di dalam hati bahwa ini teori yang benar tidak mungkin salah. Maka sekarang saya sedang mengumpulkan data semampu saya baca sana-sini dan mendebat sana-sini. Sekarang saya belajar konsep BMM untuk mencari kesalahannya, memang sengaja saya lontarkan sedikit nada merendahkan agar ada yang mampu mau menjelaskan secara detai berdasarkan perhitungan-perhitungan yang matang secara hukum newton.
Adapun masalah pengkafiran, barokallahufikum perlu anda ketahui, di dalam ahlussunnah dikenal pengkafiran mutlak dan pengkafiran mu’ayan.
1. Pengkafiran Mutlak maksudnya adalah secara global. Contoh : Barang siapa menyakini bahwa ada satu ayat dalam alqur’an ini salah maka dia kafir. Sifat kaidah ini umum tidak dapat diterapkan pada orang perorang.
2. Namun ketika ada seseorang benar-benar tidak yakin terhadap kebenaran isi al-qur’an tidak serta merta dikafirkan, harus tahu jelas alasannya mengapa dia tidak meyakini. Maka sebelum mengkafirkan seseorang perlu diadakan dialog (penyampaian hujjah) dan inipun tidak dilakukan oleh sembarang orang tetapi oleh para ulama.
Saya membaca katanya Syaikh bin Baz mengkafirkan orang yang tidak meyakini MMB, ini adalah pengkafiran mutlak, bukan personal (wallahu ta’ala a’lam)
Demikian sedikit penjelasan dari saya, semoga menjadikan perrhatian semuanya.
Wassalamu ‘alaikum
Saudaramu di jalan Allah.
Abu Salma bin Rosyid
–> Wa’alaikum salam wrwb. Mas abu.. walaupun anda katakan bodoh, saya punya argumen. Ketika seseorang (syeikh) mengemukakan suatu konsep/teori/fatwa/pendapat dgn berbasis pada Al Qur’an, padahal di dlm Al Qur’an tidak tertulis persis demikian, kalau bukan masalah tafsir.. masalah apakah ini? Coba anda simak juga situs era muslim.. pak ustadz mengindikasikan hal yg sama. Juga blog ini.
Anda membahas surah Yaasiin. Ini dari terjemahan,
Ketika baca terjemahan (37), maka dalam benak saya.. terjadinya siang dan malam itu adalah karena sesuatu hal .. dan hal itu (diketahui manusia saat ini) adalah karena bumi berputar pada porosnya.
(38) tertulis jelas bahwa matahari berjalan di tempat peredarannya. Kelak (atau sekarang) manusia tahu bahwa matahari memang beredar di garis edarnya mengelilingi sesuatu (milky way).
(39) jelas.
(40) sampai saat ini matahari dan bulan tidak pernah tabrakan, karena masing2 berada di garis edarnya. Entah di hari kiamat nanti.
Itulah di benak saya. Selaras antara Al Qur’an dan ilmu pengetahuan saat ini. Sedangkan MMB (Bumi diam tidak berputar pada porosnya, Bumi Siap Grakk, BSG) tidak tertulis langsung di dalam ayat-ayat ini. Kami berhak tidak taqlid pada tafsiran syeikh utsaimin atau bin baz. Kami berhak mengikut tafsiran ulama-ulama yg lain (terjemahan Depag dalam hal ini).
Alhamdulillah anda mendalami fisika. Jika anda ingin menjungkalkan teori BMM, anda harus menjadi ahli di bidang astronomi. Untuk itu ku sarankan: Belajarlah ke ahlinya (masuk Fak/jur. Astronomi jika mampu). Beli text books-nya. Iqra’. Ikutilah komunitas dan milist ahli astronomi, baik dalam maupun luar negeri. Ikuti event2-nya. Kemukakan pendapat anda di sana, tanyakan apa2 yg anda ragukan. Itu baru menuntut ilmu yang benar sesuai jalurnya. Insya Allah.
Jika anda hanya mengais-ngais, mendebat sana-sini, anda tak kan pernah mampu membuat teori sendiri (MMB, BSG misalnya). Dasar teori tidak kuat, penelitian tak da. Kalaulah anda bisa menang berdebat, yg anda debat hanya kroco-kroconya saja (macam saya ni). Dan tu tak de guna.
Terakhir.. ttg macam-macam kafir seperti yg anda kemukakan. Efeknya terhadap korban fatwa (macam kami) sama saja. Apa peduli si korban. Yang jelas.. kami tak rela di-cap kafir.
Maaf kalau tak berkenan. Wallahu a’lam.
Saya baru saja membaca komen 16, itu belum menjawab benarnya konsep BMM, bisa saja yang berjalan adalah bintangnya.
Adapun saatelit palapa memang saya sedang mau mempelajari seperti apa konsepnya.
–> mas abu.. anda orang fisika. Anda tahu kecepatan maksimum benda melayang di jagad raya ini. Mungkinkah suatu benda bergerak melebihinya. Apa yg terjadi ketika benda melayang melebihi kecepatan maksimum itu.
Berapa jarak matahari-bumi. Tercatat 149,680,000 kilometer. Dengan konsep MMB+BSG maka matahari lari sejauh keliling lingkaran (? m) dalam waktu 24 jam (? detik). Kecepatannya adalah (? m/detik). Masih mungkin?..ok.
Tercatat bintang terdekat sesudahnya adalah Proxima Centauri dalam rasi bintang Centaurus yang berjarak sekitar 4 tahun cahaya. Dengan konsep MMB+BSG, maka anda dapat menghitung kecepatan larinya. Berapakah? Mungkinkah itu terjadi? Anda tahu alasannya kan.
Bintang lain, dari rasi Scorpius, bintang tercerahnya adalah Antares, berjarak 330 tahun cahaya. Dengan konsep MMB, berapa kecepatan lari benda langit ini mengelilingi bumi? Mungkinkah itu?
Itulah (satu) alasan MMB+BSG tidak mungkin, kecuali kalau anda dapat membuktikannya, yang teruji kebenarannya.
Maaf kalau salah. Wallahu a’lam.
Catatan : BSG = Bumi Siap Grakk, Bumi diam tidak berputar pada porosnya.
mas orang yg sudah lekat keyakinannya kepada tokoh/ulama akan sulit untuk diberi masukan oleh orang yg dianggap lebih rendah derajat ilmunya seperti mas ini, anda harus legowo itu karena saya yakin bahwa tidak ada orang yg secara menyeluruh ilmunya paling bagus (kecuali manusia pilihan spt beliau Rasulullah saw), dalam bidang astrologi dan astronomi anda pasti lebih tahu jadi untuk apa berdebat dg orang yg tidak selevel untuk masalah ini, dicerahkan dan diterima syukron kalau tidak minimum kewajiban anda telah gugur dg sikap kepala batunya sdr2ku itu…..
Assalamu ‘alaikum
Barokallahufikum, jazakumullahu khoiron katsiro atas tanggapannya.
Saudaraku…Insya Allah saya tidak akan pernah marah/tidak berkenan dengan macam apapun gaya bahasa anda, demikian juga saya berharap pada anda. Saya sudah niatkan belajar, ketika saya bertanya dan mendebat bukan berarti saya merasa lebih pintar, justru saya sedang mencari ilmu. Itu salah satu cara saya mencari ilmu. Jadi silahkan keluarkan apa yang anda fahami terkait dengan yang saya kemukakan. alhamdulillah saya mendapatkan ilmu dari jawaban-jawaban anda.
Sebelum saya melanjutkan : Jangan terjebak dan merasa dikafirkan, ini tidak boleh, sama sekali tidak boleh anda merasa dikafirkan, rasa seperti ini akan menimbulkan permusuhan diantara kaum mulimin, tetap harus dipegang bahwa Fatwa syeh bin baz itu (jika memang benar, karena saya belum membaca sendiri hanya dari komen2 saja) tetap tidak mengkafirkan seseorang, Syeh Al-BAni mengatakan tidak boleh mengkafirkan seseorang yang dibenaknya masih terkena syubhat.
(memang saya akui masih sangat banyak kesalah fahaman manusia terhadap manhaj salaf, ini PR kita semua sebagai mulim)
Alhamdulillah, link yang anda berikan sudah saya baca, sebelum saya masuk ke blog antum.
Akhi…Kembali ke masalah tafsir, bahwa ketika Allah menjelaskan matahari bergerak sangat berkaitan dengan timbuknya siang dan malam. Yang ini tidak ada dalam konsep heliosentris.
coba perhatikan ucapan syeh Utsaimin :
Dhohir dalil-dalil syar’I menetapkan bahwa mataharilah yang berputar mengelilingi bumi dan dengan perputarannya itulah yang menyebabkan terjadinya pergantian siang dan malam dipermukaan bumi, tidak ada hak bagi kita untuk melewati dhohir dalil-dalil ini kecuali dengan dalil yang lebih kuat dari hal itu yang memberi peluang bagi kita untuk mentakwilkan dari dhahirnya. Diantara dalil-dalil yang menunjukkan bahwa matahari berputar mengelilingi bumi sehingga terjadi pergantian siang dan malam adalah…..(sampai di sini ucapan Syaikh)
Sungguh ini yang saya tangkap ketika membaca ayat-ayat yang berhubungan dengan gerak matahari, yaitu timbulnya siang dan malam berhubungan erat dengan gerakan matahari, ini bertentangan dengan teori heliocentris (coba fahami ini).
Perlu saya sampaikan juga di sini :
1. Metodologi Ilmiah Islam adalah meneliti apakah hujjah itu benar-benar berasal dari Nabi, maksudnya untuk membuktikan kebenaran suatu faham / tafsir tentang ilmu Islam (ad-din) adalah dengan menguji benar tidaknya sesuatu konsep itu dari nabi / sahabat nabi atau tidak. Kalau terbukti bahwa suatu konsep berasal dari nabi (secara sanad)harus diterima entah masuk akal atau tidak masuk akal (bersifat Absolut).
2. Metodologi Ilmiah IPTEK adalah membuktikan gejala alam dengan hipotesa-hipotesa dengan bukti, yang ini bersifat subyektif tergantung kemampuan seseorang menangkap dan membuktikan kebenaran teorinya. Sehingga yang namanya konsep ilmiah tidak pernah berhenti, tidak pernah mutlak kebenarannya, hal yang tadinya tidak mungkin menjadi mungkin. Itulah IPTEK.
Dari dua metodologi yang berbeda ini, saya menghimbau.
1. Jangan asal menuduh suatu fatwa addin menyesatkan jika belum menguji secara metodologi ilmu Islam.
2. Jangan menganggap teori ilmiah menjadi kebenaran yang mutlak.
(Dua hal ini sebenarnya yang ingin saya pesankan kepada intelektual muslim).
Sehubungan dengan fatwa syaikh Utsaimin, mestinya sebagai seorang muslim jika memang menginginkan kebenaran sudah kebenaran fatwa tersebut dengan meneliti dengan metodologi ilmiah yang berlaku dalam frame Ilmu Islam. Jangan dibantah dengan faham sendiri yang tidak bermetodologi, hal ini tidak bisa diterima.
Sehubungan dengan konsep heliocentris kaum intelektual muslim tidak boleh memutlakkan bahwa ini konsep yang 100% benar, dengan meyakini seperti ini maka kaum mulimin akan bodoh terus terhadap IPTEK karena selalu tertinggal selalu ngikut.
Secara teknik fisika saya cukupkan dulu, saya belajar lagi. Terimakasih atas jawaban anda.
Semoga bermanfaat.
Ohya ada yang ketinggalan :
1. Kita harus ingat ketika Allah menunjukkan kekuasaannya dengan ayat dalam alqur’an maupun dengan ayat kauniyah adalah agar kita semua berfikir, maksudnya agar kita menjadi sadar akan kewajiban kita beribadah kepadaNya, jadi saya harap dengan dialog ini kita bertambah takwa (amin)
2. Jangan sampai kemudian kita meniru orang barat, sibuk memikirkan alam semesta melupakan ibadah.
Barokallahufikum. Assalamu ‘alaikum warohmatullahi wabarokatuhu.
–> Wa’alaikum salam wrwb. Terima kasih mas abu… Berikut tanggapan saya,
1. Faktanya adalah fatwa kafir telah keluar. Ditujukan kepada orang-orang yang meyakini MMB, dan kami termasuk di dalamnya. Ini bukan masalah perasaan. Ini fakta. Kalau anda katakan bahwa fatwa syeh bin baz itu tetap tidak bermaksud mengkafirkan seseorang, lalu apa maksudnya? Adakah syeh bin baz sendiri menjelaskan maksudnya? Rasa permusuhan dapat dihindari jika kata-kata kafir (dan semacamnya) tidak diobral seperti ini. Berat mas..konsekuensi-nya.
2. Tentang kalimat ini,
Kalimat ini tidak ada dalam al Qur’an. Ini adalah ucapan (tafsir) syeh utsaimin belaka. Kami tidak wajib taqlid padanya. Ada banyak ulama lain tidak berucap (menafsirkan) seperti itu untuk ayat-ayat yg sama.
Jika kami bisa melihat fenomena BMM ketika membaca ayat yg sama (#45), anda pun pasti bisa. Coba tanggalkan sejenak “kaca mata” syeikh ustaimin-mu. Coba pakai “kaca mata” lain, barang kali bisa melihat lebih tajam.
3. Kalau yang saya ketahui, definisi Metodologi Ilmiah Islam yang anda tulis itu adalah metodologi untuk ilmu sanad n matan hadits (definisinya tidak persis spt itu, pen.). Ada banyak metodologi ilmiah lainnya. Ada metodologi untuk ilmu tafsir, ada metodologi untuk ilmu ushul fiqih, yg mana metodologi dari para imam madzab 4 masih akurat sampai saat ini. Demikian juga untuk ilmu-ilmu yg lain. Ada metodologi untuk ilmu2 sejarah, politik, dll, termasuk untuk ilmu2 astronomi.
Tidak pas jika metodologi untuk sanad hadits diterapkan untuk ilmu fiqh. Apalagi untuk ilmu2 astronomi… jauh. Janganlah jadi pendekar satu jurus.. pibu ke mana-mana jurusnya itu-itu saja. Pakailah jurus yg tepat untuk mengalahkan lawan. Demikian petuah Bu Pun Su.
Sedangkan Metodologi Ilmiah IPTEK definisi anda itu mungkin termasuk salah satu cabang metodologi untuk ilmu tertentu. Dari manakah anda mengambilnya?
4. Mengenai hal memikirkan alam, bukankah ada ayat-ayat di dalam al Quran supaya kita berpikir, melihat alam, untuk semakin yakin akan kekuasaan Allah ta’ala. Ini adalah salah satu ibadah (ghairu mahdah). Memikirkan alam adalah masuk ibadah jika kita niatkan ibadah. Ada dalilnya di Al Quran kan.
Maaf kalau ada kesalahan. Wallahu a’lam.
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Pandangan syeikh Ustaimin yang berkaitan dengan Matahari Mengelilingi Bumi, sangat mudah dipatahkan dengan realitas kita sendiri muslim. Jika Matahari mengelilingi Bumi maka secara AUTOMATIS kita semua di SATU TEMPAT LOKASI akan mempunyai WAKTU SHOLAT YANG SAMA. Tetapi kenyataannya, kita di satu lokasi TIDAK MEMPUNYAI WAKTU SHOLAT YANG SAMA.
Dan pandangan ini merupakan pandangan Objektif, bukan Subjektif. Kalau pandangan subjektif, maka kita akan banyak dipengaruhi oleh perasaan kita sendiri. Kalau Objektif, maka pandangan itu akan lebih pada Objeknya.
Ulama dapat juga keliru dalam pandangannya, tetapi pandangan seperti ini tidak perlu dijadikan sebagai sesuatu yang kurang hormat kepada Ulama atau kepada kaum muslimin lainnya. Itulah yang diajarkan oleh Agama kita yang mulia, Al-ISLAM. Sehingga kita terhindar dari perkara yang dilarang oleh Islam sendiri, yaitu menrendahkan kaum muslimin yang lainnya.
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Kaum muslimin dan juga teman-teman salafi yang budiman,
Beberapa waktu yang lalu kami telah sampaikan analisa terhadap tulisan yang berhubungan dengan perkara “Matahari Mengelilingi Bumi” terhadap situs salafi. Memang kita semua perlu berlaku adil kepada siapapun. Bahkan teman-teman salafi telah menulis bahwa “Kebenaran itu perlu diambil meskipun dari siapapun, termasuk dari orang kafir”.
Kami jadi berkeinginan menambahkan tulisan sebelumnya, karena pandangan seperti ini akan sangat memberikan PROSES KEMUNDURAN bagi Ummat Islam. Nabi kita, Nabi Muhammad SAW, ketika perang Khadaq terjadi dialog yang sangat menarik dengan Salman Al-farisi RA. Sayang CERITA tinggal CERITA, KITAB tinggal KITAB, ULAMA SALAFUSH SHOLEH tinggal ULAMA SALAFUSH SHOLEH, banyak diantara kaum muslimin kurang banyak memperhatikannya, terutama sekali teman-teman Salafi yang selalu mendengungkan BELAJAR ILMU dan ILMU.
Mari kita sama ungkap secara OBJEKTIF, tidak SUBJEKTIF. Tolong kembali cari definisi itu dengan baik, jangan sampai salah penempatannya. Di bagian tulisan sebelumnya sudah dijelaskan bahwa TEORI “Matahari Mengelilingi Bumi” sangat mudah dipatahkan dengan sebuah data, tentang PERKARA WAKTU SHOLAT.
Di bawah ini kami akan bawakan DATA LAINNYA, agar kita semua lebih TELITI ketika menyampaikan pendapat atau juga pandangannya.
1. Perhatikan dalam kehidupan Ummat Islam. Kita sangat mengenal dengan Tahun Hijriyah serta bulannya. Coba bayangkan jika TEORI itu dianggap benar. Maka KITA KAUM MUSLIMIN tidak akan mengenal namanya bulan, karena lama waktu terlewati Bulan dan Bumi SAMA. Sehingga TIDAK ada BULAN RAMADHAN, ATAU JUGA BULAN HAJI dsb.
2. Kita mengenal Sholat KHUSYUF dan HUSYUF dikarenakan proses gerhana. Coba bayangkan jika dilewati kedua benda itu SAMA WAKTUNYA. Dan secara PASTI TIDAK ADA GERHANA.
Teman-teman salafi tidak perlu angkat perkara membawa perkara INTELEKTUAL MUSLIM, karena memang Ummat Islam sekarang terlalu diberikan pandangan DOKTRINITAS tanpa adanya pandangan berimbang.
Jika tiga DATA itu dianggap sebuah HIPOTESA/PRADUGA. Mari kita sama-sama ungkap dengan baik. TETAPI jika KURANG TEPAT maka pandangan Ulama yang bersangkutan perlu dicabut, karena akhirnya memberikan kerangka yang tidak baik bagi kaum muslimin. Hal ini sebagai rasa hormat kita.
Tetapi tentunya yang perlu melakukan adalah teman-teman salafi sendiri untuk hal ini. Dan kalau perlu dibuatkan tulisan kepada para Ulama Salafi di sana terhadap pandangan TEORI di atas untuk dimintakan pandangannya, dan tentunya disampaikan pandangan berimbangnya.
mas Rachman cukup lapang dada dalam menanggapi pendapat sdr2ku salafiyin, memang demikianlah yg sebenarnya, tapi harap dimaklumi bahwa dalam memahami kebenaran itumembutuhkan waktu dan saya yakin sdr2ku salafiyin akan terbuka hatinya pada lain kesempatan setelah mendapatkan rujukan dari orang/tokoh/syekh-nya yg dianggap lebih tinggi dari mas Rachman, kita doakan aja mas semoga sdr2ku itu mendapat petunjuk yg benar karena saya yakin bahwa sdr2ku itu sangat khusu’ dalam beribadah dan meniti ilmu di setiap kesempatan. Semoga… amiiin
dan apabila bumi diratakan, (84:3)
dan bumi serta penghamparannya, (91:6)
Apakah dengan serta merta kita menafsirkan bahwa bumi itu “datar” seperti hamparan karpet? Lalu kenapa dikatakan bahwa (seolah-2) bumi itu rata/datar? Karena secara penglihatan sederhana memang seperti itu. Tetapi “fakta” berkata lain yaitu bumi itu “bulat” seperti jeruk purut.
Analogi dengan penafsiran ayat di atas,
secara penafsiran sederhana MMB memang bisa diterima. Tetapi dengan kemajuan iptek seperti sekarang (ingat, alam semesta juga ayat-2 Allah yang perlu dipelajari tentu saja dengan disiplin ilmunya masing-2) ternyata “fakta (paling tidak sampai saat tulisan ini dirilis)” berkata lain yaitu “BMM”.
Hal ini seperti halnya mempertentangkan Ibnu Taimiyah dengan Al-Ghazali tentang ilmu tasawuf/sufisme.
‘Ulama` -> bentuk jama’ dari ‘alim yg berarti orang yg mengerti (berilmu). Tentunya bukan hanya dalam hal ilmu fiqih atau tauhid saja. Orang yg mepunyai ilmu dalam hal ilmu falak (astronomi) (secara bahasa) juga bisa disebut “‘ulama`”
Ibnu Utsaimin adalah seorang ‘ulama` dalam bidang fiqih dan tauhid dan ketika beliau menafsirkan ayat yg bukan berbicara dalam ranah ilmu beliau (yaitu fiqih dan tauhid) bisa saja beliau (mungkin) salah tafsir.
Jadi yaaaaa…. tidak perlu taqlid membabi buta!
Ada diskusi yang cukup ilmiah dan tidak pakai menghujat ulama dan orang lain:
http://myquran.org/forum/index.php/topic,29835.0.html
Nggak nyangka lho, diskusi MMB dan BMM itu masih terus berlanjut. Saya berkomentar dan memposting sejenis bulan April 2007. Kemudian
terlupamalu meningat-ingat kembali. Ternyata orang masih yakin juga MMB, namun ada titik-titik menuju kebenaran yang telah ditemukan ilmuwan ratusan tahun yang lalu….–> salam kenal mas agor.. Semoga saja demikian.
[…] akal dan logika. 8. Standar ganda dalam taklid. 9. Kalah dalam diskusi, serang orangnya! 10. Tidak mampu menjawab, kabur dari diskusi! 11. Tidak lupa sebelum kabur melontarkan omong besar nan arogan! 12. Setelah […]
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
begini saja, di Indonesia inikan muslim yang sangat ahli dibidang bintang dan antariksakan buanyak sekali. kita juga punya kubah planetatium untuk melihat secara langsung antariksa yang bisa
kita gunakan untuk membuktikan teori kita masing-masing.
yang silang pendapat mari kita saling tabayun diplanetarium sambil
ditengahi sama para pakar.
Wassalamu ‘alaikum
Bismillah…
Amerika dah bisa menjelajah ruang angkasa, tetapi mengapa kita masih sibuk berdebat tentang sesuatu yang tidak terlalu urgen untuk diperdebatkan?
Tetap semangat ya!!! 🙂
benar bro perdebatan antara orang yg “sangat bodoh” dengan orang yg “sangat pandai” seperti berjalan meniti rel, tidak akan pernah ketemu, jadi percuma, tapi tetaplah semangat dan bersaudara…….. astaghfirullah…..
Wah ini spt film yang saya lihat om (ini anak saya yg nulis)
Coba cari VCD buat anak-anak judulnya “Binjamin Frengklin”
kalau nggak salah ini yang ngeluarin dari susu bendera
Thanks
Harun
–> Salam kenal dik … Belajar yang rajin yaach. Taat sama orang tua. Semoga tercapai segala cita-cita. Amien.
Ass. kalau ana perhatikan maslah debat ini gak ada habisnya, bagaimana kalau kita (memang orang Islam), untuk antum-antum yang sedang berdebat mari segala sesuatunya kita kembalikan pada Alloh dan Rosul-Nya (faintanajattum fa sai’in faruduhuilalloh wa Rosul, coba yang meyakin konsep BMM tunjukan dalil sarinya begitu juga sebaliknya. dan di sini mari kita tunda dulu sain ataupun ulama.
–> wangalaikumsalam wrwb. Mas..utk BMM sudah jelas argumennya. Bukti2 nyata telah tersaji di depan mata. Foto2 ruang angkasa, peluncuran satelit, perhitungan hisab/posisi bintang2,.. semua memakai konsep teori n kenyataan yg ada .. BMM. Cobalah beli majalah/buku astronomi baik yg populer ataupun yg pakar, semua pakai konsep BMM.
Ini bukan perdebatan sains vs ulama. Krn hanya ulama tertentu saja yg meyakini MMB. Lebih banyak ulama yg meyakini BMM, atau yg diam.. menyerahkan kepada ahlinya … ahli astronomi.
ok, baiklah kalau ini bukan pertentangan antara ulama vs sain, tapi yang saya minta hanya dalil-dalil sar’i yang menguatkannya walaupun itu hanya sebatas penafsiran, karena kita sebagai umat islam punya acuan yang baku. trims
–> Coba simak tanya jawab ini. Kalau ingin lebih jelas .. datangi pakar, tanyakan ke ahli. Ikuti forum ilmiah, milist astronomi, dll. Itu kalau kita benar2 ingin mengetahui kebenaran.
sebelumnya saya ucapkan terima kasih, dalam hal ini saya hanya sekedar menanggapi antum-antum yang sedang berdebat, tapi saya mencoba untuk objektif dalam menanggapi perdebatan tersebut. sekali lagi saya minta maf bukan untuk menambah ricuh suasana. dikarenakan saya sudah membaca buku mengenai MMB yang lengkap dengan dalil-dalil Qur’an walaupun itu baru sebatas penafsiran, tapi beliau sudah mencoba untuk menyandarkan pada acuan baku orang islam (Qur’an dan Hadits) walupun dalam buku tersebut ada nilai tendensius pada sosok mufasirin besar (sengaja atau tidak sengaja) yang saya kurang seyuju. tapi pada intinya si penulis sudah mencoba pada acuan baku, dan itulah yang saya hargai. dan sekarang saya minta judul buku sanggahan atau buku yang lebih menguatkan tentang konsep BBM yang mencoba bersandar pada acuan baku orang islam (Qur’an dan Hadits) walaupun hanya sekedar penafsiran sebagaimana penulis konsep MMB, kenapa demikian? supaya orang-orang awan seperti saya bisa membandingkan konsep yang kuat berdasarkan acuan baku umat islam. sekali lagi saya minta maaf dalam hal ini saya sebagai orang awan hanya ingin suatu kajian yang lebih objektif dan di ridhoi oleh Alloh SWT. hatur nuhun
–> Terus terang .. saya belum/tidak tahu ada buku yg sesuai dgn maksud anda … buku tafsir Al Qur’an yg secara khusus membahas BMM. Namun ada banyak tafsir Al Qur’an .. anda dapat menanyakannya kepada ulama tafsir. Insya Allah itu lebih bermanfaat. Akan diketahui .. apa makna tafsir sebenarnya menurut para ulama ttg ayat2 yg sama di buku itu (tidak hanya sekedar ulama yg menafsirkan dengan MMB).
Kalau anda ingin tahu lebih banyak tentang ilmu-ilmu astronomi (tidak hanya sekedar konsep/teori BMM ), anda dapat membaca karangan-karangan para ahli di bidang itu. Ikuti milist-nya, baca buku/majalah astronomi. Simak pendapat2 para pakarnya. Para pakar itu banyak pula yang beragama islam .. dan mengetahui al Qur’an.
Sekedar contoh, duluuuuu .. kami pernah berkunjung ke planetarium ITB. Diterima dengan ramah, melihat-lihat lab, diterangkan konsep-konsep astronomi, peredaran benda2 langit, BMM, dll. Di akhir pertemuan .. mas asisten (sekr mungkin sdh jadi pakar .. semoga), sehubungan dengan ini, mengutip ayat-ayat al Qur’an yang sangat menggugah hati. Adakah dia menerangkan ttg MMB .. tidak.
Selamat mengkaji. semoga sukses. amien
jazakalloh khoiron katsiro, atas apa yang antum sarankan, namun alangkah lebih enaknya kalau ada seseorang yang dapat menafsirkan dalil-dlilnya mengenai konsep BMM dalam bentuk buku, walaupun sya harus mengeluarkan biaya yang tinggi untuk membeli buku tsb, Insya Alloh akan saya beli, kalau mengenai ilmu-ilmu astronomi sedikit banyaknya saya juga pernah membacanya, karena itu semua tidak disandarkan pada acuan baku umat islam (Qur’an dan Sunnah) jadi saya gak puas, kenapa? karena Ilmu dan kebenaran itu milik Alloh dan Rosulnya.
–> Silahkan mas .. Tentu saja hal yg anda bayangkan itu sangat mulia. Tetapi mungkin para alim menghadapi hal-hal yg jauh lebih penting. Jadi .. daripada menunggu (org lain berbuat), kenapa tidak jemput bola. Anda (suatu saat nanti) dapat menjadi bagian dari project itu… sekecil apapun peranannya. Dan itu dimulai dari sekarang.
Siapa bilang ilmu pengetahuan (termasuk astronomi) tidak bersandar pada Al Qur’an (dan sunnah). Ayat Al Qur’an pertama yg turun saja “Iqra … dst”. Demikian banyak ayat2 yg berkenaan dengan ilmu, untuk berpikir, dlsb.
yah, sudahlah untuk sementara saya akan memegang dulu konsep MMB, karena baru itu yang ada bukunya yang lengkap disertai dalil-dalilnya. kalau saya harus membukukan konsep BMM dengan dalil-dalinya, terusterang saja saya hanya orang awam yang ingin segela sesutunya jelas berdasarkan dalil-dalil (Qur’an dan Sunnah) dan saya hanya berharap suatu saat ada konsep BMM yang dibukukan lengkap dengan dalilnya biar sesuatunya bisa jelas, lantas kedua penulis tersebut bisa duduk bareng (baik penulis BMM ataupun MMB)dan mencari titik temu sehingga apapun permasalahannya semua umat islam bisa mengembalikan urusannya pada Aloh dan Rosul-Nya (Qur’an dan Sunnah) sampai bagaimana khittah dan manhaj perjuangan islam menurut Alloh dan Rosul-Nya, sehingga bisa mengembalikan Izzahtulislam wal Muslimmin. amiin. mungkin ini tangapan saya terakhir sebelum ada buku konsep BMM yang lengkap dengan dalilnya. sebelumnya saya minta maaf telah merepotkan saudara untuk menanggapi kehendak saya sebagai oranggawam yang sedang mencari kebenaran yang hakiki.
–> silahkan .. Namun kalau boleh memberi masukan, apabila membeli buku yang akan digunakan sebagai acuan/pedoman, pastikan bahwa,
1) pengarang adalah ahli di bidangnya.
2) ada review positif dari khalayak dan para ahli. Baca review thd buku itu, baik oleh pembaca lain apalagi review oleh ahli di bidang yg sama. Sekedar contoh, buku online di amazon, pastikan yang bintang 5. Bintang 4 masih ok. Tapi kalau bintang 3 atau kurang .. jangan dibeli. Jika tak ada review, berarti itu buku baru, atau bintangnya nol (berarti buku itu tdk bermutu .. sampah).
3) syukur-syukur jika ada ahli lain yang mengutip buku itu sebagai salah satu landasan pendapatnya.
Apakah buku anda memenuhi syarat2 itu. Jika yaa, itu sangat baik. Jika tidak .. kalau saya .. buku itu masuk dalam kategori .. not recomended. Tidak bisa dijadikan acuan/ dalil/ pegangan. Kalau pun anda bertekad untuk tetap menggunakannya sebagai acuan, maka hujah anda sangat lemah.
As. numpang tanya cepat mana perputaran bumi dengan grafitasi bumi?
–> kecepatan perputaran bumi = keliling bumi (equator) / 24 jam, .. dalam m/det. Sementara satuan grafitasi bumi bukan kecepatan (m/det), tapi percepatan (m/det^2).
Krn dimensi satuan tidak sama, maka tak bisa dibandingkan.
Heheh .. maaf kl salah. Anda sebaiknya tanya ke yg lebih ahli. Guru ilmu bumi.
pliss deh,
kalo uda berhubungan ma keyakinan, emang susah yah?
so, ga usah ngeributin keyakinan,
Yang Maha Tahu itu cuma satu…
tempat kita semua kembali
MMB harus kita yakini kebenaranya karena dhohir nashnya dlm al quran trus BMM kita kritisi karena masih teori manusia
–> Kenyataannya .. tidak ada dhohir nashnya dlm al quran yang terang2-an menyatakan MMB. Yang ada adalah (salah) tafsir syekh utsaimin dan syekh ben baz.
Apa senjata (hujah) anda untuk mengkritisi BMM ini? Al Qur’an kah? Para ahli astronomi yg muslim juga berpegang al Qur’an. Kami juga berpegang pada al Qur’an.
Mas .. anda punya teleskop nggak? Seberapa lama anda mengamati benda2 langit? Kalau tak, bagaimana anda akan meng”kritisi” kenyataan BMM ini?
zahir nash dlm al quran bermaksud mengharuskan kita menjadikan bumi sebagai acuan (geosentrisme) karena hal ini sangat berguna bagi penentuan waktu sholat, puasa, dll.
–> Salah … tidak ada zahir nash dlm al quran bermaksud mengharuskan kita menjadikan bumi sebagai acuan. Lihat juga #45 #46 #47
iya ya bner juga yah… gak ada zahirnya, tapi isyaratnya sangat kuat didukung hadits2 shohih sampe2 syaikh bin baz berkesimpulan seperti itu. bayangin akhi… waktu sholat itu berdasar gerakan bumi (rotasi) susah kan? makanya al quran meredaksikan gerakan matahari untuk memudahkan urusan penetapan waktu2 ibadah itu.
–> isyaratnya sangat kuat didukung hadits2 shohih? .. yang mana? Terus, waktu sholat itu berdasar gerakan bumi (rotasi) susah? Nggak juga .. buktinya para ahli berhasil membuat jadwal sholat. Mereka membuatnya berdasar ilmu yg berkembang sekr dengan kenyataan bahwa BMM. Lihat situs-situs ini: ICOP, moonsighting, islamicfinder, rukyatulhilal.org, dll.
al-quran kan datang pada zaman teknologi belum secanggih seperti sekarang, maka redaksinya adalah gerakan matahari, dengan kata lain bahasa penyampaiannya di permudah sesuai jangkauan pengetahuan manusia saat itu, bayangkan kalau redaksinya bumi yang bergerak.
penentuan waktu2 sholat jelas acuannya gerakan matahari (posisi matahari terhadap bumi), banyak hadist2 shohih tentang itu.
pokoknya kalo teori BMM dijadikan hujah mengingkari kebenaran al-quran, harus kita lawan.
–> Ehm .. al Qur’an diturunkan untuk umat sepanjang zaman .. sampai hari kiamat nanti, termasuk untuk umat di hari ini. Maka .. bahasanya universal. Al Qur’an adalah kitab suci, kitab petunjuk bagi orang-orang yang beriman. Al Qur’an bukan ensiklopedi sains, bukan seperti wikipedia atau britanica.
Tidak ada ilmu pengetahuan yg berlawanan dengan al Qur’an. Karena keduanya berasal dari yg sama, ALLAH swt.
Sekedar contoh QS yasiin 38, matahari beredar. Duluuu mungkin orang tahunya matahari beredar mengelilingi bumi. Namun, kini manusia tahu bahwa matahari bergerak di garis edarnya menuju (mengitari) sesuatu di langit sana. Yang jelas bukan mengitari bumi sebgaimana kepercayaan orang zaman dulu.
Ttg posisi matahari thd bumi, jadwal sholat, dll .. dapat dengan mudah diterangkan dengan BMM. Justru para ahli sekr membuat jadwal2 itu dengan konsep BMM. Ada banyak software di internet, ada kalender NU, kalender muhammadiyah, dll, anda pikir itu pakai konsep MMB, .. salah mas. Semua pakai konsep BMM.
BMM adalah fakta, kenyataan. Bukan teori. Kalau boleh tanya lagi .. punyakah anda buku2 astronomi, fisika, teleskop, .. untuk menentang hal ini? Seberapa kuat ilmu fisika anda? Kalau anda (hanya) mengandalkan ilmu tafsir, seberapa kuat ilmu tafsir anda? Kalau anda hanya mengikut (taqlid), kayak saya nih, berhati-hatilah. Taqlid-lah pada ahlinya (orang yg menguasai ilmu di bidangnya). Atau taqlid-lah pada orang yg mengikut ahli.
Mas .. anda sudah kunjungi situs2 yang saya rujuk di atas belum? Atau ikuti milist astronomi, rukyatul hilal indonesia. Cobalah tanyakan di sana .. mereka lebih ahli dari pada kami yg dloif ni.
Assalamu’alaikum
Keteraturan alam ini sudah ada yang membuatnya. Dia lah yang telah menciptkan alam ini dengan segala macam keteraturannya.
Akh, segala yang telah kita pahami bersama bahwa dari kecil hingga kita lulus kuliah (barangkali) adalah sebatas teoritis dari Negeri Eropa.
Apakah benar Amstrong sampai ke BULAN?Apa ada misi ke BULAN jilid ke 2? —– semua bohong—– cek ke Inet jika tak percaya, bagaimana Bendera bisa berkibar di BULAN?Bagaimana di BULAN bisa ada bayangan?DLL
Semua itu baru teori?
Masih menjadi perdebatang panjang antara ke dua teori tersebut?
Allah lah yang memiliki teori keteraturan itu?
Lihat Qur’an akan kamu temukan kebenaran.
Al Haqqu Min robbika, falaa takunanna minal mumtarin
Wassalamu’alaikum
–> Wa’alaikum salam wrwb. Salam kenal mas purwadi. Masalah Neil Amstrong itu mendarat ke bulan atau tidak, biarlah Neil Amstrong sendiri yg bicara. Orangnya masih ada kan?
Masalah BMM, kenapa anda tak melihat kenyataan. Ini sudah bukan perdebatan lagi. Fakta telah membuktikan. Ada google earth, ada satelite, ada foto2 ruang angkasa. Ikutlah kepada ahlinya. Bahkan pernah saya baca (lupa di mana), seorang astronom muslim bertambah keyakinannya akan kebenaran islam (dan Al Qur’an). Adakah dia berpendapat MMB? Tidak .. dia tahu kenyataannya adalah BMM.
Tentu saja kami ikut al Qur’an.
Huahahahaha~ 😆
Itu sih teori konspirasi murahan, mas. Udah basi, banyak penjelasan yang udah beredar membantah teori aneh yang satu ini. Misalnya di Clavius.org atau BadAstronomy.com. 😆
–> Lama tak jumpa mas Geddoe. Kemana aja selama ini.
Sains terus berkembang.
Saya tidak percaya dengan heliosentris karena ada beberapa keganjilan di dalamnya sebagai berikut:
1. Kalau memang benar bumi berotasi dengan kecepatan 30 km/detik maka naikkan saja helikopter 100 m dari tanah dalam posisi diam di tempat (standby). Dalam waktu sepuluh menit helikopter akan melewati beberapa kota tanpa gerakan maju atau mundur. Apakah itu terjadi? Ternyata tidak. Helikopter tetap dalam posisi semula tanpa bergeser sedikit pun. Itu artinya bumi diam atau tidak berotasi. Geosentrislah yang benar.
2. Orang heliosentris berpendapat tidak hanya bumi tetapi atmosfer bumi juga ikut berotasi. Kalau memang benar atmosfer ikut bergerak bersama bumi dari barat ke timur, mengapa burung, nyamuk, kupu-kupu dan belalang bisa terbang dari timur ke barat, dari selatan ke utara dan dari arah mana saja? Mana mungkin hewan sekecil itu bisa melawan kecepatan atmosfer 30km/detik?
3. Kalau memang benar bumi berotasi dari barat ke timur maka aliran air yang berada di dalam atau di permukaan bumi juga mengalir dari barat ke timur. Sebagai contoh ambillah sebuah ember yang diisi air, tanah atau pasir. Lalu kita putar dari barat ke timur maka segala isi ember juga ikut berputar dari barat ke timur. Sekarang kita lihat apakah semua aliran sungai, laut, waduk mengalir dari barat ke timur? Ternyata tidak. Aliran air terjadi karena perbedaan elevasi dan tiupan angin, bukan karena rotasi bumi.
Jadi kita bisa simpulkan GEOSENTRIS LEBIH MASUK AKAL DARIPADA HELIOSENTRIS.
–> Maaf .. anda tampaknya tak menguasai bidang fisika ataupun astronomi. Cobalah anda kemukakan argumen ini di depan guru fisika anda.
Untuk Sdr. Budi:
1. Helikopter tampak diam pada posisi semula diakibatkan karena gaya gravitasi bumi yang bekerja padanya jauh lebih besar dari gaya geser akibat rotasi bumi + gaya gesek udara, sehingga percepatan (bukan kecepatan) helikopter ke arah bawah jauh lebih besar daripada percepatan ke arah mendatar. Karena setelah mencapai ketinggian 100 m dari tanah, helikopter diam (dalam kasus yang Sdr. Budi sebutkan) dan karena mesin helikopter yang tetap menyala dikondisikan untuk mempertahankan helikoper pada ketinggian itu, maka percepatan helikopter ke arah bawah oleh gaya gravitasi bumi terimbangi oleh percepata helikopter ke arah atas oleh putaran baling-balingnya, yang menjaga posisi helikopter tetap di tempatnya. Dengan begini, kasus yang Anda tunjukkan tak menjamin benarnya geosentris.
2. Anda tampaknya keblinger dengan pengertian kecepatan relatif ya. Jika dikatakan bahwa atmosfer bumi ikut bergerak bersama bumi dengan kecepatan
30 km/dtk relatif thd matahari, maka itu berarti kecepatan rata-rata relatif atmosfer bumi thd matahari = kecepatan rata-rata relatif bumi thd matahari = 30 km/ dtk. Artinya, atmosfer bumi secara rata-rata diam relatif thd bumi, sehingga tidak menimbulkan masalah besar bagi hewan-hewan yang terbang kian kemari melaluinya.
3. Terapkan pola pikir poin 2 pada kasus hidrosfer, maka Anda akan paham bahwa tidak ada kendala faktual sama sekali dengan arah aliran air pada hidrosfer bumi.
Menyambung tulisan saya tentang geosentris dan Anda membalasnya dengan “Maaf .. anda tampaknya tak menguasai bidang fisika ataupun astronomi. Cobalah anda kemukakan argumen ini di depan guru fisika anda” baik sekarang kita sama-sama berdiskusi.
Misalkan kita duduk di belakang mobil pick up yang melaju di jalan tol dengan kecepatan 100 km/jam. Kita lempar bola tenis ke atas lurus kira-kira 20 meter.
Dimana bola tenis akan jatuh? Tentu di jalan tol bukan di mobil pick up.
Sekarang kita berdiri di sebelah gedung dengan jarak 2 meter. Kita lempar bola tenis ke atas lurus kira-kira 20 meter.
Dimana bola tenis akan jatuh? Tentu di posisi kita melempar bola tenis.
Kalau memang benar bumi berotasi dengan kecepatan 30 km/detik tentu bola tenis akan dihantam oleh gedung. Karena 30 km/detik jauh lebih kencang atau 1.000 kali lebih cepat dari 100 km/jam.
Kenyataannya? Tidak terjadi karena BUMI DIAM alias tidak berotasi.
KESIMPULAN :
GEOSENTRIS LEBIH BISA DITERIMA AKAL SEHAT DARIPADA HELIOSENTRIS
–> Ehm .. Misalkan kita duduk di dalam bus AC yang melaju di jalan tol dengan kecepatan 100 km/jam. Kita lempar bola tenis ke atas lurus kira-kira 1 meter di dalam bus. Di mana bola tenis akan jatuh? Tentu tetap di pangkuan anda. Bukan menabrak dinding belakang bus ataupun menimpa penumpang di belakang anda.
kelak setelah kiamat Padang Masyar mengelilingi Matahari atau Matahari mengelilingi Padang Masyar
–> Entahlah .. pada saat itu kita kan berada di “dunia lain”.
Assalamualaikum ikhwah semuanya
coba renungkan perkataan salafusholih sahabat Ibnu Abbas radliyallahu’anhu penta’wil terbaik dimuka bumi ini, karena doa Rasulullah Shallallahu’alaiwasallam
“berputar dalam suatu garis edar seperti edaran alat pemintal. ”
mana yang menyebutkan matahari mengelilingi bumi.
untuk syaikh utsaimin anda telah melakukan ta’wil. dhohir dalilnya tidak menyatakan demikian. ta’wil ibnu abbas lah yang saya jadikan hujjah melawan pendapat anda.
ya saya setuju itu…
Assalamu’alaykum.
Afwan. Tapi ana berterimakasih telah menuliskan pertanyaan saya di dalam blog ini. yang bertanya pada ustadz di syariahonline itu adalah ana sendiri.
Salamun ‘alaykum
–> Wa’alaikum salam wrwb. Pertanyaan yang mana yaa mas? .. Ohh maksudnya pertanyaan yang di syariahonline … sama-sama mas.
bagaimana mungkin seorang yang xxxxx xxxxxx mampu melihat benda langit dan yang xxxxx xxxxxx ini berfatwa tentang astronomi
yang orang yang xxxxx xxxxxx ini kalaupun berfatwa pasti mempunyai kalangan pembisik dan tidak mungkin orang yang xxxxx xxxxxx ini belajar ilmu astronomi
sungguh bodoh orang-orang jaman sekarang mempercayai ucapan seorang ahli falak tapi xxxxx xxxxxx
–> Maaf yaa mas … ku sensor. (xxxxx xxxxxx = tidak bisa melihat). Beliau pun bukan ahli falak.
Video-nya ada di mana, Mister? ❓
–> Video-nya simulasi mas .. di atas.
Dalam ilmu Astronomi, teori Geosentris dipopulerkan oleh seorang ilmuwan Yunani bernama Ptolemy. Teori inilah yang dulu dipercayai oleh orang-orang Yunani kuno. Walau begitu, ada juga di antara mereka yang tidak mempercayainya.
Pada masa-masa kejayaan Islam, para cendekiawan Muslim mulanya mengadopsi dan menggunakan konsep Geosentris-nya Ptolemy tersebut. Nah di sinilah, cendekiawan-cendekiawan Muslim tersebut menemukan ketidakcocokan teori Geosentris terhadap fakta empiris yang ada. Salah satu ilmuwan yang memberikan kritik terhadapnya adalah Ibn al-Haytam. Kemudian berkembanglah berbagai perhitungan astronomis yang didasarkan pada konsep Heliosentris (lihat: Islamic Astronomy).
Konsep Heliosentris itu sendiri dikenal dipopulerkan oleh Copernicus (ilmuwan Eropa). Namun tidak dapat dipungkiri, dalam merumuskan konsep tersebut ia turut mengadopsi pemikiran dan perhitungan para ilmuwan Muslim sebelumnya. Hingga saat ini konsep Heliosentris-lah yang terbukti benar secara empiris dan tidak ada fakta yang bertentangan dengannya.
Sains bukanlah buatan orang Kaafir (maaf, ada yang berkata seperti itu soalnya). Ia adalah Sunnatullah, yang dengannya terbukti bahwa alam ini berjalan dengan keteraturan yang luar biasa, yang dapat mengantarkan kita kepada bukti akan adanya Sang Pencipta.
Wallahu a’lam wa musta’an..
Mohon nimbrung semuanya….
Faham Wahabi/Salafi memang mengutamakan pendapat syaikh Usaimin dan Syaikh Bin Baaz. Mereka menganggap kedua syaikh ini luar biasa benarnya. Jadilah mereka wahabi/salafi ‘taklid buta juga’.
Mereka menafikan kemajuan sains, makanya arab saudi dengan wahabinya sangat tertinggal dalam bidang Sains/Teknologi.
Tapi lihat saja, arab saudi ternyata seperti dicocok hidungnya
ketika tentara Amerika menginjakkan kaki di gurun Arab, yang digunakan Amerika sebagai pangkalan militer untuk menyerang Kuwait (perang teluk I) dan Iraq (perang teluk II hingga sekarang).
Mereka asal mengambil pendapat kedua syaikh itu. Memang syaikh itu hebat dalam bidang agama, tetapi belum tentu tahu tentang bidang Astronomi.
‘Data paling bagus dan mutakhir untuk membuktikan bumi bulat dan matahari mengelilingi bumi adalah program Google Earth.
Silahkan antum download di alamat berikut dan install
(Gratis tapi harus terhubung internet), karena datanya setiap hari berubah.
http://earth.google.com/download-earth.html
ulasan lengkap program ini lihat di http://id.wikipedia.org/wiki/Google_Earth
Kalu ulama Wahabi syaikh Bin Baaz mengatakan bahwa kita setiap hari melihat matahari terbit dari Timur dan terbenam di Barat itulah yang Benar.
Itu hanya lah efek semu penglihatan kita (akibat gerak relatif).
Coba bandingkan dan perhatikan.
“ketika kita naik bis, lalu lihat semua pohon2 dan tiang2 di pinggir jalan, maka kita lihat dia berjalan ke belakang, kalau bisnya berjalan ke depan, dan kita diam relatif terhadap bis” merasa diam”. Ini efek semu penglihatan.
Begitu juga dengan benda2 langit seperti Matahari, kita lihat dia ke arah Barat, karena bumi berputar sebenarnya dari Barat ke Timur terhadap porosnya dalam 24 jam.
“SAINS TIDAK BERTENTANGAN DENGAN AL QUR’AN DAN AS SUNNAH”
Jadi orang wahabi/salafi sebaiknya juga mendalami ilmu Sains dan Teknologi agar tidak jatuh juga ke ‘taklid buta’.
Buat Pak Budi.
Bumi berotasi bersama udara/atmosfir.
bukti bumi berotasi cukup banyak:
1. Adanya pergantian siang dan malam
2. adanya perbedaan waktu di berbagai tempat
3. adanya perputaran arah angin di daerah kutub utara
(Hukum Boys Ballot)
4. Adanya arus laut
5. Hasil Foto Udara dari pesawat
6. Foto Satelit dengan Google earth. http://earth.google.com
Cobalah pelajari ilmu terbaru tentang Fisika, Geografi
kalo nggak punya bukunya, di sini lengkap sekali:
http://id.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utama
Kebenaran yang hakiki itu hanya dari Al-qur’an Wal Sunnah
–> Saya tak paham point apa yg ingin anda sampaikan.
Benar kata anda… tapi alangkah naifnya ada sebagian (oknum) yg mengklaim kata2nya sendiri sebagai (tafsir) Al Qur’an dan sunnah yg maha benar, serta menyerang semua yg tak sependapat dengannya sebagai kafir.
kesalahan yang sangat fatal dari ulasan di atas adalah membantah ilmu tafsir dengan menggunakan akal/logika. sebagaimana yang kita ketahui, akal manusia ini sangat terbatas, sedangkan ilmu itu sangat luas. ada kalanya, bahkan jauh lebih banyak hal2 yang tidak mampu dijangkau oleh panca indera dan logika.
keberadaan logika adalah untuk membenarkan dan mengimani apa yang datang dari wahyu, meskipun logika tersebut sangat sulit menerimanya. sedangkan wahyu tidak wajib untuk membenarkan apa yang datang dari logika, sehingga jika suatu saat nanti terjadi benturan antara logika dengan wahyu, maka dahulukanlah wahyu di atas logika.
saya melihat penafsiran syaikh ibnu utsaimin tidak ada yang salah. beliau telah mengikuti kaidah2 penafsiran yang baku di kalangan ahlus sunnah wal jamaah. beliau juga mengambil refernsi dari para pendahulunya yang berkompeten di bidang ilmu tafsir. meskipun sama2 kontroversial, saya melihat perbedaan bahkan ketimpangan yang sangat jauh antara fatwa beliau dengan “fatwa” penulis buku best seller TERNYATA AKHIRAT TIDAK KEKAL agus mustofa.
anehnya, masyarakat umum lebih mengagumi karya2 nyleneh agus mustofa ini yang cenderung menggunakan pendekatan analogis (walaupun ternyata sangat tidak logis) dan menganggap ngawur fatwa syaikh utsaimin yang ditunjang dengan pendekatan ilmu tafsir 9yang sesuai kaidah tafsir ahlus sunnah wal jamaah)
tapi saya sadari, syaikh utsaimin dan ibnu baaz jugalah manusia biasa yang tidak terpelihara dari kekeliruan. karena itu, hendaknya bantahan2 yang ditujukan kepada beliau berdua adalah bantahan dari sisi tafsirnya, bukan memperbandingkan dengan apa yang kita tangkap dengan panca indera dan logika. sekali lagi, ilmu itu sangat luas, sedangkan kemampuan panca indera dan logika manusia sangat terbatas…
alhamdulillah saya dapat dalil dari alhadits tentang pergerakan matahari mengelilingi bumi.
Dari Abu Dzar RA, bahwasanya pada suatu hari Rasulullah bersabda, “Tahukah kalian kemana matahari pergi?” Mereka berkata, ‘Alloh dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui’. Beliau bersabda, “Sesungguhnya matahari ini berjalan sehingga sampai di suatu tempat peredarannya di bawah ‘arsy, lalu dia bersujud. Dia tetap selalu seperti itu sampai sehingga dikatakan kepadanya: ‘Bangunlah! kembalilah seperti semula engkau datang!’, maka dia pun kembali dan terbit dari tempat terbitnya, kemudian dia berjalan sehingga sampai di tempat peredarannya di bawah ‘arsy, lalu dia bersujud. dia tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan kepadanya: ‘Bangunlah!, kembalilah seperti semula engkau datang’, maka dia pun kembali dan terbit dari tempat terbitnya, kemudian berjalan sedangkan manusia tidak menganggapnya aneh sedikitpun darinya sehingga sampai di tempat peredarannya di bawah ‘arsy, lalu dikatakan kepadanya: ‘Bangunlah!, terbitlah dari arah barat!’, maka dia pun terbit dari arah barat. Rasulullah bersabda, “Tahukah kalian kapan hal itu terjadi? Hal itu terjadi ketika tidak bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu dan dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.”
takhrij hadits:
Bukhari, Muslim, Ath-thoyalisi, Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, an-Nasa’i, al-Baghawi dan lainnya semua dari jalur Ibrahim bin Yazid at-Tamimi dari ayahnya dari Abu Dzar RA.
at-Tirmidzi berkata: “Hadits ini hasan shahih”. al-Baghawi berkata: “Hadits shahih menurut syarat Muslim”.
syubhat dan bantahannya:
hadits ini sempat dibantah keshahihannya oleh syaikh rasyid ridho dengan mengatakan bahwa hadits ini lemah karena perowinya tidak pernah bertemu atau berhubungan langsung dengan sahabat Abu Dzar RA, meskipun dia tidak mengingkari bahwa Bukhari dan Muslim memang meriwayatkan hadits ini.
jawabannya:
perowi hadits ini, Ibrahim bin Yazid at-Tamimi, mungkin memang tidak pernah bertemu dengan Abu Dzar RA, tapi bukan berarti tidak ada hubungan. hubungan antara keduanya itu ditunjukkan dengan adanya ayah dari Ibrahim bin Yazid at-Tamimi yang meriwayatkan hadits itu dari Abu Dzar RA. selain itu, Ibrahim bin Yazid at-Tamimi dan ayahnya adalah dua orang mukmin yang tsiqoh (terpercaya) dalam meriwayatkan hadits2.
kandungan hadits:
1. hadits ini menunjukkan bahwasanya matahari itu adalah makhluk yang patuh dan tunduk kepada Alloh, sebagaimana makhluk2 lain di bumi dan langit.
“Apakah kamu tiada mengetahui bahwa kepada Alloh bersujud apa saja yang ada di langit dan di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon2an, binatang2 yang melata, dan sebagian besar dari manusia?” (al-Hajj: 18)
2. hadits ini menunjukkan bahwasanya matatahari itu bergerak mengelilingi bumi. hal itu ditunjukkan dengan:
– rasulullah bertanya, “Tahukah kailan kemanakah matahari pergi?”. ini mengindikasikan bahwasanya matahari memang benar2 pergi alias berpindah tempat.
– rasulullah berkata, “matahari ini berjalan sehingga sampai di tempat peredarannya di bawah ‘arsy”. ini mengindikasikan bahwasanya tempat semula matahari adalah tempat yang berada jauh dari ‘arsy, kemudian dia berpindah ke tempat yang berada di bawah ‘arsy, kemudian dia kembali ke tempat semula (berkeliling).
– pada hari kiamat nanti, Alloh memberi perintah kepada matahari untuk terbit dari arah barat. bukan memberi perintah pada bumi untuk membalikkan arah putarannya yang semula dari barat ke timur menjadi dari timur ke barat.
– dalam hadits ini, Alloh memberi perintah bergerak kepada matahari, bukan bumi. seandainya yang terjadi adalah matahari diam dan bumi mengelilinginya, berarti keduanya adalah makhluk yang durhaka kepada Alloh. matahari membangkang karena dia diam, padahal dia diperintah untuk bergerak/berjalan. sedangkan bumi juga demikian, dia melakukan/mengada-adakan amalan yang tidak pernah diperintahkan oleh Alloh.
seperti yang kita ketahui semua bahwasanya alhadits diturunkan kepada rasulullah untuk menjelaskan alquran. dengan demikian, penafsiran yang mengatakan bahwasanya maksud dari ayat alquran “matahari beredar di tempat peredarannya” adalah matahari seolah2 beredar, atau beredar menurut penglihatan manusia dari bumi saja, bukan peredaran yang sesungguhnya adalah penafsiran yang bathil karena menyelisihi alhadits ini. sebagaimana kaidah dalam tafsir, bahwasanya “dalil2 dari nash lebih diutamakan daripada dalil2 dari akal/logika”. dan juga kaidah “jika telah ada nash, maka tidak ada ijtihad”.
–> “…………. Sesungguhnya matahari ini berjalan sehingga sampai di suatu tempat peredarannya di bawah ‘arsy, lalu dia bersujud. ………….”. Hadits ini tak mengatakan matahari mengelilingi bumi. Dan memang ilmu pengetahuan saat ini mengakui, bahwa matahari itu berjalan sesuai garis edarnya. Tapi bukan matahari mengelilingi bumi.
Mengatakan matahari mengelilingi bumi dari hadits ini adalah tafsir anda sendiri, bukan haditsnya yg mengatakan demikian. Hujah anda lemah sekali.
Assalamualaikum
Perkenankanlah saya berbagi
Dalam Surat Al-Kahfi ayar 25
“Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun”.
300 tahun dan ditambah 9 tahun? Ayat ini tidak eksplisit mendukung heliosentris tapi mendukung heliosentris secara tidak langsung.
Apabila kita memaksakan konsep geosentris maka informasi yang didapatkan dari model ini, periode matahari mengelilingi bumi adalah:
1 hari= 24 jam,
dan periode bulan 1 bulan = 29 atau 30 hari.
Tidak ada informasi bilangan tahun!! darimana kita tahu 1 tahun 12 bulan? mengapa 12 bukan 13 atau 14? mengapa sayidina Umar RA menetapkan satu tahun Qamariah adalah 12 bulan?
Coba analisis memakai Heliosentris
Periode bumi mengelilingi matahari adalah 365 hari (Heliosentris sesuai Hukum Keppler)
12 bulan Qamariah sekitar 354 hari karena jumlah harinya ada yang 29 hari dan ada yang 30 hari.
300 tahun Syamsiah sama dengan
(365/354)x300 = 309 tahun Qamariyah (Subhanallah)
“Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun”
Hadist tentang perjalanan matahari itu bila hanya zhahir saja terkesan bahwa matahari mengelilingi bumi, sekarang saya lemparkan ujian bagi para penafsir tekstual,
Bagaimana caranya matahari bersujud? tanpa lutut, dahi dan telapak tangan? sementara apabila konsisten kita memakai metode tekstual maka sujud ya seperti orang sedang Shalat.
Matahari memang berjalan tapi beredar mengelilingi pusat galaksi(Buruj). Sujud artinya patuh dan tunduk pada Allah SWT, “bangun dan kembali seperti semula” menunjukan peredaran terhadap galaksi juga periodik terus menerus dalam jangka waktu yang sama. Sampai suatu masa “Terbitlah dari arah barat” Jangan lakukan kebiasaan-mu tapi lakukan kebalikannya.!! itulah hari dimana “tidak bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu dan dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.”
Dia tidak periodik lagi karena kepatuhan kepada Penguasa Alam
Berhati2 lah klo bicara, nulis dll, karena semuanya akan di tuntut pertanggung jawabanya,
apalagi bicara tanpa ilmu, dan jangan jadi kan akal maupun teknologi ataupun pendapat manusia sebagai penafsir Alquran dan hadist. Semoga Allah Memberikan Petunjuknya pada Penulis situs ini
coba deh para muslimin liat surat ar-rahman ayat 5 yang artinya matahari dan bulan beredar menurut perhitungan , pakai digital quran juga bisa
[…] Sebuah penemuan baru lagi di bidang astronomi. Jadi teringat tentang tulisan kami tentang awal bulan syawal 1428 H kemarin (Hisab & Rukyat), penemuan ini pastilahmemakai ilmu hisab sebagai panduan, dan dengan pengamatan langsung. Dan pastilah alat bantu semacam telescope-nya super canggih. Juga penemuan ini pastilah memakai konsep bumi mengelilingi matahari (BMM). […]
[…] Sebuah penemuan baru lagi di bidang astronomi. Jadi teringat tentang tulisan kami tentang awal bulan syawal 1428 H kemarin (Hisab & Rukyat), penemuan ini pastilahmemakai ilmu hisab sebagai panduan, dan dengan pengamatan langsung. Dan pastilah alat bantu semacam telescope-nya super canggih. Juga penemuan ini pastilah memakai konsep bumi mengelilingi matahari (BMM). […]
[…] Sebuah penemuan baru lagi di bidang astronomi. Jadi teringat tentang tulisan kami tentang awal bulan syawal 1428 H kemarin (Hisab & Rukyat), penemuan ini pastilahmemakai ilmu hisab sebagai panduan, dan dengan pengamatan langsung. Dan pastilah alat bantu semacam telescope-nya super canggih. Juga penemuan ini pastilah memakai konsep bumi mengelilingi matahari (BMM). […]
[…] Sebuah penemuan baru lagi di bidang astronomi. Jadi teringat tentang tulisan kami tentang awal bulan syawal 1428 H kemarin (Hisab & Rukyat), penemuan ini pastilahmemakai ilmu hisab sebagai panduan, dan dengan pengamatan langsung. Dan pastilah alat bantu semacam telescope-nya super canggih. Juga penemuan ini pastilah memakai konsep bumi mengelilingi matahari (BMM). […]
coba analisa surat Yasin ayat 39. kenapa terjadi berubahan manzilah-manzilah cahaya dari bulan?. perubahan manzilah itu hanya terjadi satu kali dalam 24 jam. kalau matahari mengeliling bumi, berarti perubahan mazilah itu akan terjadi sitiap jam, bukan setiap 24 jam. dan apabila matahari mengelilingi bumi maka bentuk-bentuk cahaya bulan bukan 27 dalam sebulan tetapi 24 x 30 = 720 . untuk jelasnya coba baca uraian saya di ; http://www.scribd.com/doc/27652736/Al-Quran-Dan-Rotasi-Bumi-Revisi
atau
http://www.scribd.com/doc/27943456/Al-Qur-an-Dan-Revolusi-Bumi-Revisi-2
coba tafsiran surat yasin kamu perjelas secara mendetaiil ayat 39 itu..
[…] Matahari Mengelilingi Bumi? « Catatan harian seorang muslim August 25th, 2007 00:02[…] panjang kami lihat di sini, http://harry.sufehmi.com ,http://abusalafy.wordpress.com/ , […] […]
modusnya kok mirip kaya modus orang Kristen ya..
di era kegelapan sebelum renaisance, ketika otoritas gereja di atas segalanya,
gereja sering seenaknya bikin “fatwa”, yg sering tidak masuk akal dan bertentangan dengan iptek..
salah satunya adalah “fatwa” MMB, yg berpendapat selain itu dihukum mati oleh mereka..
dampak dari “fatwa-fatwa” seenaknya ini dikemudian hari adalah
terjadinya pemisahan antara agama dengan ilmu pengetahuan. yaitu sejak era rennaisance sampai sekarang
skulerisme..
Islam, bagaimanapun tidak akan terpisah dengan iptek (iptek yg benar)..
betapa banyak anjuran Islam agar umat Islam mengembangkan ilmu pengetahuan..
betapa banyak penjelasan Quran Hadits tentang penomena alam..
misalnya antara lain :
– diselamatkannya jasad firaun yg mengejar nabi Musa AS. ini terbukti di abad 20an, walaupun al Quran telah menceritakannya 1400 tahun yang lalu.
– peninggalan bangsa Aad yg telah diazab Allah, telah ditemukan di abad 20 ini, padahal alQuran telah menceritakanya 1400 tahun yang lalu.
– ketika gereja ngotot Mataharilah yg mengelilingi bumi,dan bumi diem2 aja, tapi alQuran telah menyebut bahawa matahari bumi bulan beredar di garis edarnya masing2.. ini 1400 tahun yg lalu
betapa banyak fenomena alam yang telah dijelaskan alQuran 1400 tahun yg lalu tapi baru bisa dibuktikan oleh manusia sekarang..
yg jadi pertanyaan adalah apakah Wahabi Salafi ingin meniru jejak gereja, hingga akhirnya Wahabi terhina sebagaimana terhinanya gereja karena ngotot mempertahankan yg salah???
salah tapi tetep ngotot merasa benar.. kata2 itu kayanya cocok buat Wahabi Salafy..
ngajak mereka ngomong masalah agama aja udah bikin kita garuk2 kepala, apalagi diajak ngomong tentang iptek, pasti bikin otak kita makin gatal..
awalnya ngotot bahwa semua hal baru/bid’ah itu sesat tanpa kecuali, sampe ulama yg membagi bid’ah menjadi bid’ah baik dan buruk pun disesatkan oleh mereka..
tapi ketika mereka bingung berhadapan dengan hal2 baru seperti mobil, hp, internet dll, mereka dengan SEENAKnya membagi ada bid’ah dunia (yg halal) dan ada bid’ah agama (yg sesat),
padahal katanya semua bidah adalah sesat, lho kok sekarang ada pengecualian..
yg jadi pertanyaan adalah apakah Wahabi Salafi ingin meniru jejak gereja, hingga akhirnya Wahabi terhina sebagaimana terhinanya gereja karena ngotot mempertahankan yg salah???
hingga akhirnya Wahabi terlihat bodoh sebagaimana terlihat bodohnya g####a saat ini???
Tidak semua salafi mendukung fatwa yang menyatakan bahwa matahari mengelilingi bumi. Saya pernah berdiskusi tentang hal ini dengan beberapa salafi yang tinggal di Amerika dan Kanada, dan mereka tegas-tegas menolak fatwa ini. Dan saya dengar waktu ustadz Ahmad Sabiq akan meluncurkan buku “Matahari mengelilingi bumi” sejumlah salafi Indonesia juga berusaha mencegahnya.
–> Mungkin anda memang benar dan saya pun memperkirakan demikian. Namun bantahan real lebih dibutuhkan dari pada hanya dari berita konon. Sampai saat ini saya belum mendengar tokoh yang setara syaikh ibn baz atau utsaimin membantahnya. Kelompok ini selalu menyanggah dalil/hadits yang dianggapnya dloif. Jika hadits dloif tak bisa dipakai, maka berita dloif pun ……..
HANYA ORANG BODOH DAN MUNAFIK YANG MENDUSTAKAN HADITS YANG TIDAK MEMPERCAYAI BAHWA MATAHARI MENGELILINGI BUMI, APAKAH KALIAN TIDAK MELIHAT TANDA-TANDA SUNAHNYA ORANG BERIBADAH DAN BERTASBIH MENGHADAP KA’BAH, APAKAH SALAH JIKA SEMUA MAKHLUK BERTASBIH DAN BERSUJUD KE ARAHNYA?
HANYA KEMATIAN YANG BISA MENYADARKAN KALIAN DENGAN FITNAH DAN DUSTA KALIAN HAI PARA PENGIKUT DAJJAL!!! AKAN HADITS YANG RASUL SAMPAIKAN.SILAHKAN KALIAN BERBANGGA DENGAN ILMU KALIAN YANG BODOH YANG SELALU DIBODOHI DENGAN AKAL-AKAL SAINS YANG DANGKAL DARI KAUM BARAT DAN KONCO-KONCONYA, TERMASUK ANJING-ANJING JARINGAN ISLAM LIBERAL YANG SELALU MENYALAHKAN KAUM WAHABI DAN SALAFI YANG SANGAT SAYA CINTAI DAN HORMATI :
MATAHARI SUJUD
Sesungguhnya hak makhluk yang paling utama adalah hak Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak ada hak makhluk yang lebih tinggi darinya. Alloh berfirman (yang artinya):
Sesungguhnya Kami mengutus kamu (Muhammad) sebagai saksi, pembawa berita gembira, dan pemberi peringatan. Supaya kamu sekalian beriman kepada Alloh dan Rasul-Nya, memuliakannya dan menghormatinya (Rasul). Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.([1])
(QS.Al-Fath:8-9)
Maksud ?memuliakan dan menghormati Nabi? yakni dengan pengagungan yang selayaknya, tidak kurang dan tidak pula berlebihan, baik di masa hidupnya maupun setelah wafatnya. Di masa hidupnya yaitu dengan mengagungkan pribadi dan Sunnah beliau. Adapun setelah wafatnya yaitu dengan mengagungkan Sunnah dan syari`atnya.
Di antara hak Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam atas umatnya adalah umat ini harus membenarkan setiap apa yang beliau khabarkan, baik hal-hal yang berkaitan dengan masa lampau maupun masa yang akan datang, menjalankan semua perintahnya, menjauhi semua larangannya serta menyakini bahwa petunjuknya adalah petunjuk yang paling baik dan paling sempurna.
Di antara hak beliau juga adalah membela Sunnah/haditsnya dengan mencurahkan segala kemampuan sesuai keadaan. Apabila musuh menyerang Sunnah dengan argumen dan syubhat, maka kita lawan dengan menyebarkan ilmu, menepis syubhat serta membongkar kebobrokannya. Dan apabila musuh menyerang dengan senjata, maka kita hadapi dengan senjata pula. Sungguh tidak mungkin bagi seorang mukmin yang memiliki kemampuan, tatkala dia mendengar hujatan terhadap syari`at Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam atau pribadi beliau, dia diam begitu saja tanpa ada pembelaan[2].
Berikut ini adalah salah satu contoh upaya pembelaan terhadap Sunnah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dari hujatan. Lantas, apakah kita akan merealisasikan kewajiban kita? Apakah kita akan memenuhi hak Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam? Bertanyalah pada diri kita masing-masing wahai saudaraku pembaca!
TEKS HADITS
???? ?????? ????? ????? ??????????? ????? ??????? : ???????????? ?????? ???????? ?????? ??????????? ????????: ????? ?? ?????????? ????????. ?????: ????? ?????? ???????? ?????? ?????????? ????? ?????????????? ?????? ?????????, ????????? ?????????, ????? ??????? ????????? ?????? ??????? ?????: ????????????, ?????????? ???? ?????? ?????? ??????????, ?????????? ????????? ???? ???????????, ????? ???????? ??? ??????????????? ????????? ??????? ??????? ?????? ?????????? ????? ?????????????? ?????? ?????? ????????? ????????? ?????: ????????????, ?????????? ????????? ???? ??????????, ?????????? ????????? ???? ????????????. ??????? ???????? ?????: ???????????? ????? ???????? ????? ?????? (??? ???????? ??????? ???????????? ???? ?????? ????????? ???? ?????? ???? ???????? ???? ???????????? ???????) (???????: 158)
Dari Abu Dzar� bahwa pada suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, ?Tahukah kalian ke manakah matahari ini pergi?? Mereka berkata, ?Alloh dan Rasul-Nya lebih mengetahui?? Beliau bersabda, ?Sesungguhnya matahari ini berjalan sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah Arsy, lalu dia bersujud. Dia tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan kepadanya: ?Bangunlah! Kembalilah seperti semula engkau datang?, maka dia pun kembali dan terbit dari tempat terbitnya, kemudian dia berjalan sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah Arsy, lalu dia bersujud. Dia tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan kepadanya: ?Bangunlah! Kembalilah seperti semula engkau datang?, maka dia pun kembali dan terbit dari tempat terbitnya, kemudian berjalan sedangkan manusia tidak menganggapnya aneh sedikitpun darinya sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah Arsy, lalu dikatakan padanya: ?Bangunlah, terbitlah dari arah barat?, maka dia pun terbit dari barat.? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), ?Tahukah kalian kapan hal itu terjadi? Hal itu terjadi ketika tidak bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.?
Takhrij Hadits
Diriwayatkan oleh Bukhari 4802,3199,7424,7433, Muslim 159 -dan ini lafazhnya, Ath-Thayyalisi dalam Musnadnya 460, Ahmad dalam Musnadnya 5/145,152,165,177, Abu Dawud 4002, Tirmidzi 3227, Nasa?i dalam Sunan Kubra 11430, Al-Baghawi dalam Syarh Sunnah 4292, 4293, dan lain sebagainya. Seluruhnya dari jalur Ibrahim bin Yazid at-Taimi dari ayahnya dari Abu Dzar z/.
Abu Isa At-Tirmidzi berkata, ?Hadits ini hasan shahih.? Al-Baghawi berkata, ?Hadits shahih menurut syarat Muslim.? [3]
Syubhat dan Jawabannya([4])
Kendatipun hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim, namun bukan berarti dia harus selamat dari kritikan, baik dari segi sanad maupun matannya. Buktinya, ada sebagian kalangan yang mencoba untuk mempermasalahkannya. Namun sayangnya, argumen yang mereka kemukakan dinyatakan ?lemah? dalam timbangan ilmu hadits, sebagaimana akan jelas bagi saudara pembaca sesaat lagi.
?????? ????? ????? ???????? ?????????? ????????? ???????? ???? ???????
Bila debu telah terang maka engkau akan segera tahu
Apakah kuda ataukah keledai yang berada di bawahmu[5].
1. Sanad Hadits
Syaikh Rasyid Ridha berkomentar tentang sanadnya, ?Hadits ini diriwayatkan oleh syaikhain (Bukhari-Muslim) dari beberapa jalur dari Ibrahim bin Yazid bin Syarik at-Taimi dari Abu Dzar z/, sedangkan dia adalah mudallis. Sekalipun mayoritas ulama menganggapnya tsiqah (terpercaya). Imam Ahmad berkata, ?Dia tidak bertemu Abu Dzar.? Ad-Daruquthni berkata, ?Dia tidak mendengar dari Hafshah, tidak pula Aisyah c/, bahkan tidak pula mendapati masa keduanya.? Ibnu Madini berkata, ?Dia tidak mendengar dari Ali, dan tidak pula Ibnu Abbas c/.? Demikian disebutkan dalam Tahdzibut Tahdzib.
Selain itu hadits ini juga diriwayatkan dari mereka secara `an`anah[6], maka hal ini mengandung kemungkinan bahwa orang yang menceritakannya dari mereka bukan orang yang tsiqah.
Apabila dalam sebagian riwayat shahihain (shahih Bukhari-Muslim) dan kitab-kitab sunan saja terdapat kecacatan semacam ini, yakni kemungkinan masuknya israiliyyat ([7]) dan kesalahan penukilan, lantas bagaimana kiranya hadits-hadits yang tidak diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim dan para penulis kitab-kitab sunan?!? [8]
Jawaban:
Demikianlah perkataaan Syaikh Muhammad Rasyid Ridha, semoga Alloh mengampuninya! Padahal kalau dicermati, perkataan di atas sangat berbahaya dan mengandung celaan terhadap hadits yang shahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, atau minimal tasykik (meragukan) keabsahannya, padahal hadits tersebut disepakati oleh Bukhari-Muslim yang telah diterima oleh umat dengan bulat.
Aduhai, seandainya beliau meneliti ulang lagi sanad hadits ini dan mengikuti jejak para ulama ahli hadits yang mengimani setiap hadits shahih, tidak memberatkan diri terhadap sesuatu yang di luar kapasitas akal mereka serta mengartikan maknanya sesuai zhahirnya, niscaya beliau akan selamat dari keruwetan yang beliau gambarkan.
Terus terang, sebenarnya penulis yang lemah ini merasa wibawa untuk mengomentari ucapan beliau. Bagaimana tidak, karena dia sekarang tidak berhadapan dengan para ahli bid`ah seperti biasanya, tetapi dengan seorang yang dikenal berjasa banyak dalam membela dan menghidupkan ilmu-ilmu Islam di masanya([9]). Sedangkan penulis hanyalah seorang penuntut ilmu kecil yang baru belajar kemarin sore. Namun bagaimanapun juga kebenaran tetaplah kebenaran yang harus kita junjung tinggi dan kesalahan tetaplah kesalahan yang harus kita luruskan dengan adab Islami. Alangkah bagusnya ucapan al-Hafizh Ibnu Qayyim: ?Syaikhul Islam (al-Harawi) sangat kami cintai, tetapi al-haq lebih kami cintai.?([10])
Al-Hafizh Ibnu Rajab berkata, ?Adapun menjelaskan ketergelinciran seorang ulama sebelumnya, apabila dengan adab yang bagus maka tidak tercela….? Lanjutnya, ?Apabila tujuan si pengkritik adalah menjelaskan al-haq agar manusia tidak tertipu dengan ketergelinciran seorang alim tersebut, maka tidak ragu lagi bahwa dia berpahala dan perbuatannya termasuk nasehat untuk Alloh, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin dan seluruh kaum muslimin, baik si pengkritik tersebut kecil maupun besar.? [11]
Sengaja, penulis memberi muqaddimah ini sebelum memasuki tanggapan agar tidak ada nantinya seorang yang salah paham sehingga menilai kritikan ini sebagai hujatan dan celaan terhadap Syaikh Rasyid Ridha. Jadi, tanggapan kami terhadap Syaikh Muhammad Rasyid Ridha tidak lain kecuali untuk menampakkan kebenaran dan meluruskan ketergelinciran. Wa-Allohu a`lam.
Adapun kritikan beliau tentang sanad hadits ini dengan alasan bahwa Ibrahim bin Yazid at-Taimi adalah seorang mudallis dan tidak bertemu dengan Abu Dzar, maka ini adalah ketergelinciran beliau, sebab hadits ini bersambung sanadnya dan diriwayatkan oleh para perawi yang tsiqah (terpercaya). Adapun perinciannya sebagai berikut:
a. Sanad hadits ini bukan seperti yang beliau katakan, yaitu Ibrahim bin Yazid at-Taimi dari Abu Dzar, tetapi yang benar -sebagaimana dalam Bukhari-Muslim dll- adalah Ibrahim bin Yazid at-Taimi dari ayahnya dari Abu Dzar.
Ayah Ibrahim adalah Yazid bin Syarik at-Taimi, dia meriwayatkan dari Umar, Ali, Abu Dzar, Ibnu Mas`ud dan para sahabat lainnya. Dan meriwayatkan darinya anak beliau sendiri (Ibrahim bin Yazid), Ibrahim an-Nakha?i, dan selainnya. Beliau dinilai tsiqah oleh Ibnu Ma`in, Ibnu Hibban, Ibnu Sa`ad, dan Ibnu Hajar. Abu Musa al-Madini berkata, ?Dikatakan: Yazid mendapati masa jahiliyah.?[12]
b. Ibrahim bin Yazid telah menegaskan bahwa dia mendengar dari ayahnya, sebagaimana dalam riwayat Imam Muslim:
… ?????????? ???????? ???? ????????????? ???? ???????? ???????????? ???????? ??????? ???????? ???? ???????? ???? ?????? ?????
Sedangkan telah mapan dalam disiplin ilmu hadits bahwa seorang rawi yang tsiqah -atau bahkan mudallis sekalipun -apabila telah menegaskan ?mendengar? maka riwayatnya diterima.
Walhasil, hadits ini adalah shahih tiada cacat di dalamnya. Oleh karena itu, para ulama ahli hadits menerimanya dan tidak ada seorang pun di antara mereka yang mempermasalahkannya.
2. Matan
Syaikh Muhammad Rasyid Ridha mengatakan bahwa matan hadits ini sangat mengandung keruwetan[13].
Syaikh Abu Rayyah juga berkata, ?Di antara hadits yang sangat sulit dimengerti karena menyelisihi kenyataan adalah seperti hadits Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan Bukhari-Muslim dan selainnya tentang keberadaan matahari setelah terbenam.? [14]
Demikian beliau berdua menilai bahwa hadits ini mengandung keruwetan dan sulit dimengerti oleh akal orang. Lantas manakah sudut yang dipermasalahan?! Wa-Allohu a`lam, hal itu tidak mereka ungkapkan secara jelas, sekalipun menurut hemat penulis kejanggalan mereka terhadap hadits ini kembali kepada dua titik permasalahan -yang kalau boleh saya gambarkan dengan bahasa saya adalah- sebagai berikut:
1. Bagaimana mungkin matahari sujud?! Bagaimana sifat sujudnya?! Kalau memang sujud, mengapa tetap berjalan sesuai waktu tanpa pernah terlambat sedikit pun?!
2. Bagaimana dikatakan matahari sujud di bawah Arsy padahal kita lihat dengan mata kepala bahwa dia tetap di bawah langit?!
Jawaban:
Sebelum kita memasuki jawaban dua permasalahan di atas, perlu kita ingat kembali bahwa kewajiban kita terhadap hadits yang shahih adalah mengimani dan membenarkannya dengan tiada keraguan di dalamnya. Inilah kewajiban dan adab kita terhadap sunnah Nabi Muhammad([15]). Alangkah bagusnya cerita al-Hafizh Ibnul Qayyim, ?Pada suatu hari saya pernah berdialog dengan salah seorang pembesar mereka, saya bertanya kepadanya, ?Andaikan saja Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hidup di tengah-tengah kita, lalu beliau mengucapkan suatu ucapan kepada kita, apakah wajib bagi kita untuk mengikutinya tanpa harus melirik kepada pendapat, ucapan maupun madzhab orang lain? Ataukah kita tidak wajib membenarkannya sehingga kita timbang terlebih dahulu dengan pendapat dan akal manusia?!? Dia menjawab, ?Ya jelas harus membenarkannya tanpa melirik kepada selainnya.? Saya bertanya lagi, ?Lantas apa yang menghapus kewajiban ini dari kita dan dengan apa kewajiban tersebut dihapus?? Akhirnya dia meletakkan jari-jemarinya ke mulut kebingungan dan tidak berkata satu kata pun.? [16]
Adapun penjelasan dan jawaban secara terperinci, maka marilah kita baca bersama keterangan dan komentar ulama tentangnya sebagai berikut. Semoga Alloh memudahkan kita untuk memahaminya.
1. Sujudnya Matahari
Ibnul Arabi berkata, ?Ada suatu kaum yang mengingkari sujudnya matahari padahal hal itu adalah shahih dan mungkin saja.?[17]
Sungguh mengherankan!! Bagaimana mereka mengingkari sujudnya matahari? Tidakkah mereka membaca firman Alloh (yang artinya):
Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Alloh bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata, dan sebagian besar daripada manusia
(QS.Al-Hajj:18)
Mungkin timbul pertanyaan: Kalau matahari sujud, lantas bagaimana sujudnya?
Imam Nawawi berkata, ?Adapun sujudnya matahari, maka hal itu dengan perbedaan yang diciptakan Alloh baginya.? [18]
Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata, ?Setiap makhluk sujud karena keagungan Alloh baik suka maupun terpaksa. Dan sujudnya segala sesuatu itu berbeda-beda sesuai dengan pribadinya masing-masing.? [19]
Al-Kaththabi berkata, ?Dalam hadits ini terdapat informasi bahwa matahari sujud di bawah Arsy. Hal itu tidak mustahil bisa terjadi ketika dia melewati Arsy dalam peredarannya.?[20]
Samahatusy Syaikh Abdul Aziz bin Baz berkata, ?Seluruh makhluk bersujud dan bertasbih kepada Alloh dengan tasbih dan sujud yang diketahui Alloh sekalipun kita tidak mengerti dan mengetahuinya.? [21]
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ?Hadits ini menunjukkan bahwa makna (????????????? ?????) adalah tempat peredaran, karena dia sujud di bawah Arsy. Kita tidak mengetahui bagaimana sifat sujudnya, sebab matahari tidak sama seperti manusia sehingga sujudnya bisa disetarakan dengan sujudnya manusia, bahkan dia adalah makhluk yang lebih besar. Oleh karena itu, janganlah muncul pertanyaan kepada kita: Apakah matahari sujud sambil berjalan ataukah berhenti dahulu? Bagaimana matahari sujud dan meminta izin kepada Alloh sedangkan dia terus berjalan dalam orbitnya?!!? [22]
Syaikh Abdur Rahman al-Mu`allimi berkata, ?Bagaimanapun sifat sujudnya matahari, yang penting hal itu menunjukkan kepada kita akan kepasrahan dan ketundukannya yang sempurna terhadap perintah Rabbnya selama-lamanya. Barangkali saja tenggelamnya matahari ke arah bawah seperti dalam pandangan mata kita itu yang dimaksud dengan sujudnya matahari.? [23]
Walhasil, kita harus beriman bahwa matahari itu sujud kepada Alloh, sedangkan bagaimana sifat sujudnya maka hal itu di luar kapasitas akal kita. Masalah ini mirip sekali dengan apa yang telah Alloh firmankan dalam kitab-Nya (yang artinya):
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Alloh. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.
(QS.Al-Isra?:44)
2. Sujud di bawah Arsy
Al-Kaththabi berkata tentang sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ?Tempat peredarannya adalah di bawah Arsy?, ?Kita tidak memungkiri bila matahari memiliki tempat peredaran di bawah Arsy yang tidak kita jangkau dan saksikan. Kita hanya dikhabarkan tentang sesuatu yang ghaib, maka kita tidak mendustakannya dan membagaimanakannya, karena keilmuan kita terbatas dan tidak menjangkaunya.? [24]
Ibnul Jauzi berkata: ?Mungkin masalah dalam hadits ini dianggap rumit oleh orang yang tidak membidangi ilmu seraya berkomentar: ?Kita melihatnya terbenam ke bumi dan Al-Qur?an mengabarkan bahwa matahari terbenam dalam laut yang berlumpur hitam (al-Kahfi: 86). Jadi kalau dia berputar di bawah bumi dan naik, lantas kapan dia berada di bawah arsy?! Jawabnya: Sesungguhnya langit yang tujuh seperti poros penggilingan, demikian pula Arsy karena besarnya dia seerti penggilingan, dimana saja matahari sujud maka dia sujud di bawah arsy. Itulah tempat peredarannya?.[25]
Syaikh Dr. Abdullah Al-Ghunaiman berkata, ?Sujudnya matahari di bawah Arsy tidaklah berarti dia keluar dari orbitnya atau ketinggalan dalam peredarannya ke bumi, bahkan dia selalu muncul ke suatu bagian dari bumi, sedangkan waktunya bagi penduduk bumi berbeda-beda menurut peredarannya.
Dan sebagaimana dimaklumi bahwa pergantian malam dan siang sangat berkaitan erat dengan peredarannya. Oleh karenanya, mungkin timbul pertanyaan: Di manakah letak sujudnya di bawah Arsy? Kapan hal itu terjadi, padahal dia selalu berjalan? Jarak jauhnya dari bumi juga tidak pernah berubah suatu waktu pun, sebagaimana peredarannya juga tidak pernah berubah seperti yang kita saksikan sendiri.
Jawabannya adalah: Matahari sujud setiap malam di bawah Arsy sebagaimana dikhabarkan oleh Nabi n/ yang jujur. Dia juga selalu muncul pada bagian dari bumi, dan dia juga selalu berjalan dalam orbitnya di bawah Arsy siang dan malam. Bahkan setiap makhluk pun berada di bawah Arsy, tetapi dalam waktu dan tempat tertentu dia sujud yang tidak diketahui makhluk tetapi diketahui berdasarkan wahyu. Sujud tersebut adalah hakiki sesuai dengan zhahir nash. Adapun beredar, maka hal itu tidak pernah lepas darinya selama-lamanya. Wa-Allohu a`lam.?
Lanjut beliau, ?Perbedaan peredaran matahari itu hanyalah bagi yang berada di bumi, artinya dia terbit di tempat tertentu dan terbenam di tempat tertentu, padahal dalam peredarannya di orbitnya tidak ada perbedaan ini. Jadi sujudnya matahari tidaklah berbeda dengan perbedaan malam dan siang, karena perbedaan ini hanyalah bagi yang berada di bumi, adapun sujudnya di tempat dan waktu tertentu tidaklah berbeda.?[26]
FIQIH HADITS
Hadits ini menyimpan beberapa faedah yang cukup banyak, di antaranya:
1. Bagusnya cara pengajaran Nabi, yaitu dengan melontarkan sebuah pertanyaan kepada para sahabatnya. Cara seperti ini seringkali beliau praktekkan dalam banyak hadits. Tidak diragukan lagi bahwa sistem pengajaran seperti ini sangat bermanfaat sekali dalam pematangan ilmu dan ketetapannya dalam akal pikiran, sebab seorang yang ditanya akan merasa penasaran untuk mengetahui jawabannya, sehingga ketika jawaban datang kepadanya sedang dia dalam kondisi penasaran dan haus mencari jawaban, tak ragu lagi bahwa hal itu akan lebih terekam dalam hatinya.[27]
Faedah ini hendaklah diperhatikan oleh kita semua, khususnya para ustadz dan para da`i dalam mentransfer ilmu kepada orang lain. Janganlah dia menyampaikan secara hamparan begitu saja, karena hal ini akan lebih mudah hilang dari ingatan, tetapi hendaknya seorang guru untuk berusaha menggunakan cara-cara agar ilmu yang dia sampaikan bisa menetap dalam hati, baik dengan soal-jawab, muraja`ah, diskusi, dan lain sebagainya.
2. Dalam hadits ini terdapat dalil yang jelas bahwa matahari mengelilingi bumi, bukan malah sebaliknya, bumi mengelilingi matahari[28]. Segi pendalilannya karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyandarkan ?pergi? kepada matahari, bukan bumi, sedangkan kita yakin seyakin-yakinnya bahwa Alloh lebih mengetahui daripada makhluk-Nya. Dan kita tidak mungkin bergeser meninggalkan dalil yang jelas hanya karena teori-teori manusia yang tidak didasari dengan asas yang meyakinkan.
Perlu diketahui bahwa dalil-dalil tentang masalah ini (matahari mengelilingi bumi) sangat banyak([29]), maka akankah kita mengatakan bahwa bumi yang mengelilingi matahari, sebagaimana yang banyak beredar pada zaman ini?! Tidak, sebelum betul-betul kita menemukan dalil dan bukti jelas yang dapat kita jadikan hujjah di hadapan Alloh. Dan hal itu sampai detik ini belum kita dapati, maka kita harus kokoh menetapkan dalil sesuai zhahirnya dan tidak bergeser darinya.[30]
Sungguh amat mengherankan dan tidak diterima oleh akal sehat, bagaimana kita (umat Islam) mengenal tanda-tanda kekuasaan Alloh dari orang-orang yang tidak mengenal Alloh (baca: orang kafir)?! Apakah orang-orang kafir barat itu lebih tahu tentang cara mengenal kekuasaan Alloh daripada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya? Apakah Alloh dan Rasul-Nya tidak pernah menjelaskan masalah ini kepada kita? Sungguh benar ucapan penyair:
?????? ?????? ?????????? ???? ????????? ??????? ???? ????? ?????? ??????????
Barangsiapa yang penunjuk jalannya adalah burung gagak
Maka dia akan mengantarkannya ke bangkai-bangkai anjing
Perlu kami tegaskan di sini bahwa setiap dalil -baik dari ayat maupun hadits- yang digunakan landasan untuk menguatkan pendapat ?bumi mengelilingi matahari? adalah penafsiran dan pemahaman yang tidak benar, sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Abdul Karim bin Shalih al-Humaid dalam risalahnya Hidayah al-Hairan fi Mas?alah ad-Dauran hal.18.
?????? ???? ??????? ??????? ????????? ????????? ???? ????????? ???????????
Betapa banyak pencela ucapan yang benar
Sisi cacatnya adalah pemahaman yang dangkal[31]
Di antara dalil yang sering dijadikan landasan adalah firman Alloh (yang artinya):
Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya padahal ia berjalan sebagaimana jalannya awan.
(QS.An-Naml:88)
Syaikh Ibnu Utsaimin berkata, ?Sebagian orang berkata bahwa ayat ini menunjukkan, bumi mengelilingi matahari. Penafsiran ini keliru dan berkata atas Alloh tanpa dasar ilmu, karena konteks ayat di atas tidak menunjukkan hal itu, coba perhatikan secara sempurna:
“Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Alloh. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri. Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya padahal ia berjalan sebagaimana jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Alloh yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu, sesungguhnya Alloh Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Barangsiapa yang membawa kebaikan, maka ia memperoleh (balasan) yang lebih baik daripadanya, sedang mereka itu adalah orang-orang yang aman tentram dari kejutan yang dahsyat pada hari itu.”
(QS.An-Naml:87-89)
Ayat ini secara jelas menunjukkan bahwa kejadian tersebut adalah ketika hari kiamat.?[32]
3. Terbitnya matahari dari barat adalah salah satu tanda besar dekatnya hari kiamat.
Hadits ini merupakan di antara salah satu hadits yang banyak sekali, bahkan berderajat mutawatir([33]) bahwa terbitnya matahari adalah salah satu tanda dekatnya kiamat. Maka hal ini wajib diimani oleh setiap muslim yang mengaku Alloh sebagai Rabbnya, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah nabinya, dan Islam adalah agamanya. Anehnya, sebagian kalangan masih ada yang meragukan aqidah ini([34]). Wa-Allohul Musta`an.
4. Sunnah merupakan penjelas Al-Qur?an.
Hadits bisa dijadikan contoh yang bagus tentang kedudukan Sunnah/hadits sebagai penjelas Al-Qur?an, yaitu:
a. Surat Yasin:38
Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Sebagaimana penjelasan di muka. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir 6/576)
b. Surat Al-An`am:158
“Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Rabbmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia belum mengusahakan kebaikan pada masanya.”
Maksud ?sebagian tanda-tanda Rabbmu? adalah terbitnya matahari dari arah barat, sebagaimana dijelaskan dalam banyak hadits. Ini juga dikuatkan oleh para ulama ahli tafsir.
Imam ath-Thabari berkata, ?Pendapat yang paling benar tentangnya adalah apa yang ditunjukkan oleh banyak hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa hal itu adalah ketika matahari terbit dari arah barat.?[35].
Al-Allamah asy-Syaukani juga berkata, ?Apabila telah tetap penfasiran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan jalan yang shahih ini, maka dia harus didahulukan.? [36]
5. Matahari merupakan tanda kekuasaan Alloh.
Alloh berfirman (yang artinya):
“Dan sebagian tanda-tanda kekuasan-Nya adalah malam, siang, matahari, dan bulan”
(QS.Fushshilat:37)
Perhatikanlah bagaimana dia berjalan secara teratur tanpa maju ataupun mundur sedikit pun sejak awal penciptaannya hingga kelak jika Alloh hendak menghancurkan dunia. Demikian pula bentuknya yang begitu besar dan manfaatnya yang begitu banyak bagi kehidupan makhluk di bumi, baik bagi tubuh, pohon, sungai, lautan, dan lain sebagainya. Belum lagi sinarnya yang menyinari dunia sehingga manusia tidak membutuhkan listrik. Dan masih banyak lagi lainnya[37].
Oleh karena itu saya mengajak saudara-saudaraku untuk merenungi tanda-tanda kekuasaan Alloh yang ada di sekitar kita, baik langit, bumi, lautan, matahari, rembulan, malam, siang, dan sebagainya sehingga dapat menambah keimanan kita kepada Alloh.
“Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang diciptakan Alloh di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang yang bertaqwa.“
(QS.Yunus:6)
Akhirnya, kita berdo`a kepada Alloh agar memberikan taufiq dan meneguhkan kita semua. Aamiin.
——————————————————————————–
([1]) Syaikh As-Sa`di berkata dalam Tafsirnya hal.736, ?Alloh menyebutkan dalam ayat ini hak-Nya dan hak Rasul-Nya secara bersamaan yaitu keharusan beriman kepada keduanya. Hak yang khusus bagi Nabi n/ yaitu menghormati dan mengagungkannya. Adapun hak yang khusus bagi Alloh yaitu bertasbih dan menyucikan-Nya dengan melaksanakan shalat dan ibadah lainnya.?
[2] Huquq Da`at Ilaiha Fithrah hal.5, Syaikh Ibnu Utsaimin.
[3] Lihat Tafsir Ibnu Katsir, surat Yasin:38 dan Silsilah ash-Shahihah 2403, Al-Albani.
([4]) Sebagai amanat ilmiah, saya sampaikan bahwa gerbang pembuka bahasan ini adalah kitab Asyrath as-Saa`ah oleh Syaikh Yusuf bin Abdillah Al-Wabil. 393-397. Dahulu pernah dikatakan, ?Diantara keberkahan ilmu adalah menyandarkannya kepada ahlinya.? (Lihat Bustanul Arifin hal.29, Imam Nawawi)
[5] Ihya? Ulumuddin 4/8
([6]) `An`anah adalah periwayatan hadits dengan lafazh `an (????) artinya ?dari?.
([7]) Lihat keterangan batilnya kemungkinan ini dalam Zhulumat Abu Rayyah hal.286-287 oleh Syaikh Muhammad Abdur Razzaq Hamzah.
[8] Tafsir al-Manar 8/211-212, cet.kedua, Darul Ma`rifah, Beirut
([9]) Sekalipun harus diakui bahwa beliau memiliki beberapa ketergelinciran dalam aqidah. (Lihat Manhaj Madrasah al-Aqliyyah al-Hadtsisah fi Tafsir hal.187-192 oleh Fahd ar-Rumi, dan Manhaj Rasyid Ridha fil Aqidah oleh Tamir Muhammad Mahmud)
([10]) Madarij Salikin 2/38. Di akhir-akhir menulis makalah ini, saya menemukan ucapan Syaikh Abdur Rahman Hamzah yang persis dengan perkataan di atas. Dalam Zhulumat Abu Rayyah hal.237 beliau berkata, ?Aku termasuk murid Sayyid Rasyid Ridha dan mengambil manfaat banyak darinya. Aku bersyukur kepada Alloh kemudian berterima kasih pada guruku, namun hal itu tidaklah mencegahku untuk menyelisihinya dalam masalah yang al-haq nampak bagiku, sebagaimana pernah dikatakan seorang bijak bahwa dia mencintai gurunya tetapi kebenaran lebih ia cintai darinya.?
[11] Al-Farqu baina an-Nashihah wa Ta?yir hal. 11
[12] Lihat Tahdzibut Tahdzib Ibnu Hajar 11/337
[13] Tafsir al-Manar 8/211
[14] Adhwa? `ala as-Sunnah an-Nabawiyyah hal.338
([15]) Banyak di antara manusia beranggapan bahwa ?adab? hanyalah terbatas pada hubungan antara sesama manusia. Sungguh ini adalah penyempitan makna, karena adab mempunyai ruang lingkup yang luas, meliputi adab terhadap Alloh, Rasul-Nya, dan sesama manusia. (Lihat Madarijus Salikin 2/391, Ibnul Qayyim dan Makarimul Akhlaq hal. 13, Ibnu Utsaimin.
[16] Madarij Salikin 2/404
[17] Fathul Bari 6/299
[18] Syarh Shahih Muslim 2/197
[19] Tafsir Al-Qur?an al-Azhim 5/398
[20] Syarh Sunnah 15/95-96, al-Baghawi
[21] Majmu` Fatawa wa Maqalat 8/295
[22] Tafsir Surat Yasin hal.137
[23] Al-Anwar al-Kasyifah hal.294
[24] Syarh Sunnah 15/95-96, al-Baghawi
[25] Kasyful Musykil an Hadits Shahihain 1/359.
[26] Syarh Kitab Tauhid min Shahih Bukhari 1/212, Bayan Talbis Jahmiyyah Ibnu Taimiyyah 2/228
[27] Syarh Kitab Tauhid 1/408, Syaikh Dr. Abdullah al-Ghunaiman
[28] Fathul Bari 6/299, Ibnu Hajar
([29]) Dalam kitab ash-Shawa?iq asy-Syadidah ?ala Atba? Haiah Jadidah oleh Syaikh Humud at-Tuwaijiri dan Al-Maurid Zilal fi Tanbih `ala Akhtha? Zhilal 1/251-276 Syaikh Muhammad ad-Duwais disebutkan 25 dalil ayat Al-Qur?an, 16 hadits dan ijma` ulama. (Lihat juga masalah ini dalam Majmu` Fatawa Ibnu Utsaimin 1/72-75, Hidayah al-Hairan fi Mas?alah ad-Dauran oleh Syaikh Abdul Karim al-Humaid, Matahari Mengelilingi Bumi Bantahan Terhadap Barat Kafir oleh Surkan H.J. Saniman, Matahari Mengelilingi Bumi oleh akhuna wa ustadzuna Ahmad Sabiq Abu Yusuf).
[30] Lihat Syarh Arba`in Nawawiyah hal.289, Tafsir Surat Yasin hal.139, Tafsir Surat Al-Kahfi hal.32 oleh Syaikh Muhammad bin Utsaimin.
[31] Diwan al-Mutanabbi hal. 232
[32] Tafsir Surat Al-Kahfi hal.81
([33]) Sebagaimana dinyatakan oleh al-Hafizh Ibnu Katsir dalam Nihayah Bidayah 1/144, al-Kattani dalam Nazhmul Mutanatsir hal.241dan Samahatusy Syaikh Abdul Aziz bin Baz dalam Majmu` Fatawanya 8/295.
([34]) Termasuk di antaranya Syaikh Rasyid Ridha dalam Tafsir al-Manar 8/211. ?Apabila demikian sikap mereka terhadap hadits mutawatir, lantas bagaimana kiranya bila haditsnya tidak sampai derajat mutawatir?! Oleh karena itu tak aneh bila Syaikh Muhammad Abduh tidak percaya terhadap hadits-hadits tentang fitnah akhir zaman yang termuat dalam kitab-kitab shahih kecuali sedikit sekali, sebagaimana dikatakan muridnya Rasyid Ridha dalam al-Manar 9/466.? (Manhaj Madrasah Aqliyyah al-Hadtsitsah fi Tafsir hal.524)
[35] Jami`ul Bayan 8/103
[36] Fathul Qadir 2/182
[37] Syarh Tsalatsah Ushul hal.48, Ibnu Utsaimin
Imam Asy Syafi’i rahimahullah berkata: “Apabila kalian melihat seseorang berjalan diatas air atau dapat terbang di udara, maka janganlah mempercayainya dan tertipu dengannya sampai kalian mengetahui bagaimana dia dalam mengikuti Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam. Jika amalannya sesuai as sunnah, maka ia wali Allah, namun jika amalannya tidak sesuai dengan as sunnah, maka ia adalah wali syaithan”. [A’lamus Sunnah Al Manshurah hal. 193].
“Orang yang jahat akan melihat dosa-dosanya seperti lalat yang hinggap di hidungnya, dengan santai dapat diusirnya hanya dengan mengibaskan tangan. Adapun seorang mukmin melihat dosa-dosanya bagaikan duduk di bawah kaki gunung yang siap menimpanya”. (HR. Al-BUkhari)
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ.
“Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah Almasih Dajjal.”
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
“Ya Allah, jauhkanlah antara aku dengan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran-kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, es, dan salju.” (HR. Al-Bukhari no. 744 dan Muslim no. 598 dari shahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu)
Al-Imam Asy-Syaukani rahimahullah berkata:
“Riwayat yang paling shahih (dari doa-doa istiftah) adalah hadits Abu Hurairah yang telah disebutkan (di atas, red).” (Nailul Authar, 2/11)
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ [٢٨:٥٦]
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.(Al-Qashash ayat 56)
“Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman.” (At-Taubah: 65-66)
“Hendaknya engkau tinggalkan semua kelompok-kelompok (yang menyeru kepada kesesatan) itu, walaupun engkau terpaksa harus menggigit akar pohon, sampai kematian mendatangimu dan engkau dalam keadaan seperti itu”. [Riwayat Al-Bukhari No. 3338 dan Muslim No. 3834, dengan lafadz Muslim].
Subhaanaka Allahumma wa Bihamdika, Asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaaih
Rasulullah bersabda (yang artinya), “Sesungguhnya Islam pertama kali muncul dalam keadaaan asing dan nanti akan kembali asing sebagaimana semula. Maka berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba’).”(hadits shahih riwayat Muslim)
“Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba’). (Mereka adalah) orang-orang shalih yang berada di tengah orang-orang yang berperangai buruk. Dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada yang mengikuti mereka.”(hadits shahih riwayat… Ahmad)
“Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba’). Yaitu mereka yang mengadakan perbaikan (ishlah) ketika manusia rusak.”(hadits shahih riwayat Abu Amr Ad Dani dan Al Ajurry)Lihat Selengkapnya
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman,
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa kepada-Nya dan janganlah sekali-kali kalian mati melainkan dalam keadaan Islam.”(Ali Imran:102)
“Wahai sekalian manus…ia, bertakwalah kepada Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan mempergunakan nama-nama-Nya,kalian meminta satu sama lain dan peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kalian”(An Nisa:1)
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan berkatalah perkataan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki bagi kaliana amal-amal kalian dan mengampuni bagi kalian dosa-dosa kalian dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul Nya maka sesungguhnya ia telah mendapatkan kemenangan yang besar “(Al Ahzab:70-71)
“Sebaik-baiknya kalian adalah generasiku (para Sahabat) kemudian orang-orang sesudah mereka (tabi’in) kemudian orang-orang setelah mereka (tabi’ut tabi’in)” (Hadist Riwayat Imam Bukhary dalam Shahihnya)
Pernah dengar nama pangeran Sultan bin Salman as-Saud ?.
Dia adalah anggota kerajaan Saudi Arabia yang menjadi astronot Saudi pertama, sekaligus astronot Muslim pertama, dan juga Muslim pertama yang melakukan sholat di luar angkasa.
Sultan bin Salman terbang keluar angkasa tahun 1985 dengan pesawat ulang-alik Discovery. Tugasnya adalah mengorbitkan satelit milik ARABSAT, sebuah operator satelit yang berkantor pusat di Riyadh.
Saat ini ARABSAT masih tetap berjalan. Para ahli Saudi-nya pun masih tetap mengendalikan satelit-satelit mereka berdasarkan prinsip bumi yang berotasi dan berevolusi mengelilingi matahari. Diluar para ahli di ARABSAT, Saudi Arabia juga memiliki sejumlah ahli astronomi. Dan……., belum pernah terdengar pemerintah Saudi menghukum para ahli tersebut hanya karena mereka menolak geosentris.
Ingat, Saudi Arabia adalah negara yang sangat keras menerapkan hukum Islam. Dan jika menolak meyakini bahwa matahari mengelilingi bumi adalah tindakan yang dianggap mendustai hadist, pasti sudah dari dulu pemerintah Saudi menghukum para ahli astronomi tersebut.
ana berkeyakinan bahwa mataharilah yang beredar/bergerak mengelilingi bumi,berdasarkan dalil Al-Quran dan hadits yg shahih berdasarkan pemahaman para ulama salafush shalih.
bagi para pendukung teori heliosentris silahkan kemukakan dali Al-Quran dan hadits yg mendukung teori anda beserta penjelasannya oleh para ulama. jgn pake akal logika sendiri. jgn pake segala macam teori fisika/astronomi. silahkan tunjukkan dalilnya, kutipan nya dari mana, apa nama kitabnya, dsb.
Woy, plis deh JANGAN BAWA-BAWA ILMU ASTRONOMI, tapi BAWALAH HADITS SHAHIH yang sudah sangat terbukti keshahihannya!!!
Abu Dzar Ra berkata bahwa pada suatu hari Nabi Muhammad Rasulullah Saw pernah bersabda: “Tahukah kalian ke manakah matahari ini pergi (terbenam)?” Mereka berkata: “Alloh dan Rasul-Nya-lah yang lebih mengetahui?” Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya matahari ini pergi beredar (terbenam) sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah ‘Arsy (singgasana Allah), lalu dia (matahari) bersujud. Dia (matahari) tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan kepadanya: ‘Hai matahari, bangunlah! Kembalilah seperti semula engkau datang (terbit)!’, maka dia pun kembali dan terbit dari tempat terbitnya, kemudian dia beredar sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah ‘Arsy, lalu dia bersujud. Dia tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan kepadanya: ‘Hai matahari, bangunlah! Kembalilah seperti semula engkau datang (terbit)!’, maka dia pun kembali dan terbit dari tempat terbitnya (timur), kemudian dia beredar sedangkan manusia tidak menganggapnya aneh sedikitpun darinya sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah ‘Arsy, lalu dikatakan kepadanya: ‘Hai matahari, bangunlah, terbitlah dari arah barat!’, maka dia pun terbit dari barat.” Rasulullah Saw bersabda (yang artinya): “Tahukah kalian kapan hal itu terjadi? Hal itu terjadi ketika tidak bermanfa’at lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu atau dia belum mengusahakan kebaikan didalam masa imannya (yakni terbitnya matahari dari barat adalah ketika hari kiamat tiba)!”. (Hadits shahih ini diriwayatkan oleh Bukhari nomor: 4802; dan nomor: 3199; dan nomor: 7424; dan nomor: 7433; dan Muslim nomor: 159 -dan ini lafazhnya, Ath-Thayyalisi dalam Musnadnya nomor 460, Ahmad dalam Musnadnya nomor: 5/145; dan nomor: 152; dan nomor: 165; dan nomor: 177; dan Abu Dawud nomor: 4002; dan Tirmidzi nomor: 3227; dan Nasa’i dalam Sunan Kubra nomor: 11430; dan Al-Baghawi dalam Syarh Sunnah nomor: 4292, dan nomor: 4293; dan lain sebagainya. Seluruhnya dari jalur sanad Ibrahim bin Yazid at-Taimi dari ayahnya dari Abu Dzar).
Abu Dzar Ra mengatakan: “Ketika aku sedang duduk berduaan bersama Rasulullah Saw di masjid, pada saat itu hari sudah mulai malam. Kemudian Nabi Saw bersabda: ‘Hai Abu Dzar, tahukah kamu, kemanakah matahari ini terbenam?’ Aku menjawab: ‘Hanyalah Allah dan Rasul-Nya yang mengetahui akan hal itu!’. Dan Nabi Saw bersabda: ‘Sesungguhnya matahari ini terbenam dan setelah itu dia bersujud di bawah ‘Arsy Allah. Itulah makna dari Qs Yasin: 38’. Dan Nabi Saw melanjutkan sabdanya: ‘Sesungguhnya tempat peredaran matahari adalah berada di bawah ‘Arsy Allah (singgasana Allah)!'”. (Shahih Muslim).
Jadi menurut hadits shahih, MATAHARI ITU SETIAP SIANG SELALU MENGELILINGI BUMI AND SETIAP MALAM HARINYA MATAHARI ITU SEDANG ASYIK BERSUJUD DI BAWAH ‘ARSY ALLAH!!!
Jadi simpelnya adalah, AJARAN ISLAM SANGATLAH TIDAK SESUAI DAN TIDAKLAH SEJALAN DENGAN ILMU SAINS MODERN!!!
Wassalam!
ini pendapat peribadi saya dalam surah al-anbiya terdapat ayat: malam dan siang matahari dan bulan masing masing berlari pada garis edar (falak) saya percaya bahwa putaran bumi menghasilkan fenomena siang dan malam. sedangkan maksud falak ialah alat pemintal, sejenis alat yang berbentuk bulat dan berputar, adakah terdapat hubungan falak dengan putaran bumi? adakah bentuk bumi yang bulat dan berputar di kiaskan kepada falak
matahari pernah berhenti pada jaman nabi Yusya’ bin nun, bagi yang meyakini bumi berotasi pasti mengatakan “berarti yang bumi berhenti berotasi”, apa yang terjadi jika bumi berhenti berotasi? jawab pakai teori yang membenarkan bumi berotasi, apa yang dialami nabi Yusya’ jika bumi berhenti berotasi?
ingat.. Nabi Yusya’ justru memenangkan peperangan. atau mungkin ada teori lain yang bisa menjelaskan peristiwa berhentinya matahari pada jaman nabi Yusya’.
belajarlah agama yang benar, fisika juga yang benar.
Banyak yang mendadak jadi Syaikhul Islam disini… saling hujat saling klaim paling benar… Subhanallah…
https://youtu.be/asYzxCritAI
Ada 8 video… Tonton semua setelah itu tolong beri komentar anda… Saya mohon pencerahan
😃 ,
bumi mengitari matahari = salah
matahari mengelilingi bumi = benar
ayolah sob.
setiap malam jumat sering seringlah baca surat yasin 😀
perhatikan bagian akhir surat yasin.
” WASSYAMSI TAJRI LIMUSTAQORRILLAHA ”
pelajari ya 😀