Hizbut Tahrir
Setelah membaca berita halaqah dengan tema soal Khilafah di Gelora Bung Karno (Senayan) oleh Hizbut Tahrir (HT), timbul rasa ingin tahu tentang gerakan ini. Dulu cuma dengar-dengar saja, tidak menarik. Terlalu banyak gerakan di zaman akhir ini.
Tapi akhirnya.. apa salahnya mengetahui gerakan ini. Setelah nge-google sana-sini, diperoleh informasi tentang HT ini. Sejarahnya, pendirinya, gerakan di Indonesia, dll. Hanya sayang.. person-person HT di Indonesia tidak ada di sini. Semoga besok bisa lebih jelas lagi.
Sumber: http://www.mail-archive.com/
Sengaja tulisan tidak diringkas.
Meneropong Pergerakan Hizbut Tahrir
Beberapa kiai NU belakangan ini mengaku didatangi aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Para aktivis HTI itu selain membagikan brosur juga mengajak kiai masuk kelompok mereka. Diantara kiai itu adalah KH Ahmad Muhammad Alhammad, pengasuh pesantren Qomaruddin Bungah Gresik. “Saya katakan kepada mereka, saya ini NU, tak mungkin ikut paham sampean,” kata Yai Mad – panggilan kiai berparas teduh itu – kepada sejumlah tamunya suatu ketika. ” Brosur-brosurnya ada tapi tidak saya baca,” tuturnya lagi.
Pengurus NU di berbagai daerah, termasuk PWNU Jawa Timur, juga mengaku sering mendapat pengaduan dari warga NU soal aktivis HTI yang berusaha mempengaruhi warga nahdliyin. Bahkan dalam Munas dan Mubes NU di Asrama Haji Sukolilo Surabaya tempo hari para aktvis HTI masuk ke kamar-kamar peserta membagikan selebaran. Jargon mereka – seperti biasa -khalifah sebagai solusi. Belum lagi beberapa masjid NU yang jadi sasaran mereka.
Karuan saja banyak kiai penasaran. Gerakan apa sebenarnya HTI? Bagaimana asal-usulnya? Berikut wawancara HARIAN BANGSA dengan KH Imam Ghazai Said, MA, cendekiawan muslim yang banyak mengamati gerakan Islam radikal. Pengasuh pesantren mahasiswa An-Nur Wonocolo ini memang sangat paham soal berbagai gerakan Islam, terutama yang berasal dari Timur Tengah. Ia selain banyak menulis dan mengoleksi leteratur Islam aliran keras juga bertahun-tahun studi di Timur Tengah. Ia mendapat gelar S-1- di Universitas Al-Azhar Mesir, sedang S-2 di Hartoum International Institute Sudan. Kemudian ia melanjutkan ke S-3 di Kairo University Mesir. Kini intelektual muslim ini aktif sebagai Rois Syuriah PCNU Surabaya dan dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Bisa Anda jelaskan bagaimana sejarah gerakan Islam aliran keras yang belakangan menjadi perhatian para kiai NU?
Sebenarnya kelompok besarnya itu Ikhwanul Muslimin yang pusatnya di Ismailiah, Mesir. Organisasi ini berdiri pada 1928, dua tahun setelah NU berdiri, NU kan berdiri 1926. Pendiri Ikhwanul Muslimin Syaikh Hasan
Al-Banna. Menurut saya, pemikiran Syaikh Hasan Al-Banna ini moderat. Dia berusaha mengakomodasi kelompok salafy yang wahabi, merangkul kelompok tradisional yang mungkin perilaku keagamaannya sama dengan NU dan juga merangkul kelompok pembaharu yang dipengaruhi oleh Muhammad Abduh. Syaikh Al-Banna menyatakan bahwa Ikhwanul Muslimin itu harkah islamiyah, sunniyah, salafiyah, jadi diakomodasi semua, sehingga ikhwanul muslimin menjadi besar. Dalam Ikhwanul Muslimin ada lembaga bernama Tandhimul Jihad. Yaitu institusi
jihad dalam struktur Ikhwanul Muslimin yang sangat rahasia. Kader yang berada dalam Tandhimul Jihad ini dilatih militer betul, doktrinnya pakai kesetiaan seperti tarikat kepada mursyid. Ini dibawah komando langsung
Ikhwanul Muslimin. Para militer atau milisi ini menarik kelompok-kelompok sekuler yang ingin belajar tentang disiplin militer. Nasser (Gammal Nasser, red) dan Sadat (Anwar Sadat, red) juga belajar pada Tandhimul Jihad ini.
Apa Nasser dan Sadat yang kemudian jadi presiden Mesir itu bagian dari Ikhwanul Muslimin?
Mereka bagian dari militernya, bukan dari ideologi Ikhwanul Muslimin. Jadi mereka belajar aspek militernya. Ketika pada 1948 Israel mempermaklumkan sebagai negara maka terjadi perang. Nah, Tandhimul Jihad ini ikut perang, dan kelompok ini yang punya prakarsa-prakarsa. Waktu itu Mesir kan masih dibawah kerajaan Raja Faruk dan sistemnya masih perdana menteri, Nugrasi. Tapi akhirnya Arab kalah dan Israel berdiri. Kemudian Tandhimul Jihad balik lagi ke Mesir. Nah, dalam kelompok ini ada Taqiuddin Nabhani yang kemudian mendirikan Hizbut Tahrir. Jadi Taqiuddin itu awalnya bagian dari Ikhwanul Muslimin. Namun antara Hasan Al-Banna dan Taqiuddin ini kemudian terjadi perbedaan. Hasan Al-Banna berprinsip kita terus melakukan perjuangan dan memperbaiki sumber daya manusia. Sedang Taqiuddin bersikukuh agar terus melakukan perjuangan bersenjata, militer. Taqiuddin berpendapat kekalahan Arab atau Islam karena dijajah oleh sistem politik demokrasi dan nasionalisme. Sedang Hasan Al-Banna berpendapat sebaliknya. Menurut dia, tidak masalah umat Islam menerima sistem demokrasi dan nasionalisme, yang penting kehidupan syariat Islam berjalan dalam suatu negara. Pada 1949 Hasan Al-Banna meninggal karena ditembak agen pemerintah dan dianggap syahid. Sedang Taqiuddin terus berkampanye di kelompoknya di Syria, Libanon dan Yordania. Kemudian Tandhimul Jihad diambil alih Sayid Qutub, ideolognya Ikhwanul Muslimin. Ia dikenal sebagai sastrawan dan penulis produktif, termasuk tafsir yang banyak dibaca oleh kita di Indonesia. Nah, Sayid Qutub ini mendatangi Taqiuddin agar secara ideologi tetap di Ikhwanul Muslimin. Tapi Taqiuddin tidak mau karena ia beranggapan bahwa Ikhwanul Muslimin sudah masuk lingkaran jahiliyah. Ya, itu menurut Taqiuddin hanya gara-gara Ikhwanul Muslimin menerima nasionalisme. Akhirnya Taqiuddin mendirikan Hizbut Tahrir. Artinya, partai pembebasan. Maksudnya, pembebasan kaum muslimin dari cengkraman Barat dan dalam jangka dekat membebaskan Palestina dari Israel. Itu pada mulanya. Ia mengonsep ideologi khilafah Islamiyah.
Lantas?
Nah, karena ia berideologi khilafah Islamiyah, sementara di negaranya sendiri telah berdiri negara nasional, maka akhirnya berbeda dengan masyarakatnya. Di Lebanon, sudah berdiri negara nasionalis yang multi karena rakyatnya terdiri dari banyak agama, undang-undangnya sesuai jumlah penduduknya, misalnya, presidennya, harus orang Kristen Maronit, Perdana Menterinya harus orang Islam Sunni, ketua parlemennya harus orang Islam Syiah. Di Syiria juga telah menjadi negara sosialis, begitu juga Yordania telah berdiri sebagai negara sesuai kondisi masyarakatnya. Akhirnya Hizbut Tahrir itu menjadi organisasi terlarang (OT) di negara asal berdirinya. Karena ia menganggap nasionalisme itu sebagai jahiliah modern. Namun meski menjadi organisasi terlarang Hizbut Tahrir tetap bekerja dan menyusup ke tentara, ke berbagai organisasi profesi dan masuk juga ke parlemen. Hizbut Tahrir masuk ke partai politik dengan menyembunyikan identitasnya. Dari situlah kemudian terjadi upaya-upaya untuk melakukan kudeta terhadap pemerintah yang sah pada jaman Raja Husen. Sehingga sebagian anggota Hizbut Tahrir diajukan ke pengadilan dan dihukum mati. Sampai sekarang Hizbut Tahrir masih jadi organisasi terlarang di Yordania.
Bagaimana sejarahnya sampai ke Indonesia?
Mereka mengembangkan ke sini melalui mahasiswa yang belajar di Mesir. Pola ikhwan dikembangkan, pola Salafy dan pola Hizbut Tahrir dikembangkan. Tapi antara Ikhwan, Salafy dan Hizbut Tahrir secara ideologi bertemu, ada kesamaan. Mereka sama-sama ingin menerapkan formalisasi syariat Islam. Hanya bedanya, kalau Salafy cenderung ke peribadatan, atau dalam bahasa lain mengislamkan orang Islam, karena dianggap belum Islam. Dan target utamanya NU karena dianggap sarangnya bid’ah.ha.ha.ha.. Bisa saja kelompok Salafy, Hizbut Tahrir dan Ikwanul Muslimin membantah, tapi saya tahu karena saya telah berkumpul dengan mereka.
Kalau Ikhwanul Muslimin?
Sama. Kelompok Ikhwanul Muslimin, menjadikan NU sebagai target. Mereka bergerak lewat mahasiswanya yang dinamakan usrah (keluarga). Usrah ini minimal 7 orang, dan maksimal 10 orang. Ini ada amirnya dan amir inilah yang bertanggungjawab terhadap kelompok. Bagaimana mengatasi kebutuhan kehidupan sehari-hari terpenuhi, misalnya kalau ada anggota yang kesulitan bayar SPP. Jadi mereka tak hanya bergerak di bidang politik, tapi juga bidang-bidang lain. Nah, kelompok inilah yang kemudian menamakan diri sebagai Tarbiyah yang bermarkas di kampus-kampus seperti Unesa dan sebagainya. Kelompok Tarbiyah inilah yang menjadi cikal bakal PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Mereka umumnya alumni Mesir, Syiria atau Saudi. Kelompok ini masih agak moderat karena masih mau menerima negara nasional. Tapi substansi perjuangan formalisasi syariat sama dengan Hizbut Tahrir atau Salafy.
Kalau dalam ideologi khilafah Islamiyah?
Hizbut Tahrir katemu dengan Salafy dan Ikhwanul Muslimin dalam soal formalisasi syariat. Tapi dari segi sistem khilafahnya tidak ketemu. Sebab khilafah Islamiyah itu dianggap utopia. Misalnya bagaimana denganya sistem Syuronya, apakah meniru sistem Turki Utsmani yang diktator atau Umayah, itu masih problem. Tapi bagi Hizbut Tahrir yang penting khilafah Islamiyah.
Apa saja program Hizbut Tahrir?
Mereka sampai kini punya konstitusi yang terdiri dari 187 pasal. Dalam konstitusi ini ada program-program jangka pendek. Yaitu dalam jangka 13 tahun, menurut Taqiuddin, sejak berdiri 1953, Negara Arab itu sudah harus jadi sistem Islam dan sudah ada khalifah. Taqiuddin juga menarget, setelah 30 tahun dunia Islam sudah harus punya khalifah. Tapi kalau kita hitung sejak tahun 1953 sampai sekarang kan tidak teralisir.he..he..he.. Jadi utopia, tapi mereka masih semangat.
Bagaimana sejarah Hizbut Tahrir ke Indoneisia?
Itu melalui orang Libanon. Namanya Abdurrahman Al-Baghdadi. Ia bermukim di Jakarta pada tahun 80-an. Kemudian juga dibawa Mustofa bin Abdullah bin Nuh. Inilah yang mendidik tokoh-tokoh HTI di Indonesia seperti Ismail Yusanto, tokoh-tokoh Hizbut Tahrir sekarang. Tapi sebenarnya diantara mereka ada friksi. Karena tokoh-tokoh HTI yang sekarang merasa dilangkahi oleh Ismail Yusanto ini.
Bagaimana gerakan mereka di Indonesia?
Ini anehnya. Di Indonesia mereka terus terang menganggap Pancasila jahiliah. Nasionalisme bagi mereka jahiliah. Tapi reformasi kan memberi angin kepada kelompok-kelompok ini sehingga dibiarkan saja. Dan tidak ada dialog. Akhirnya mereka memanfaatkan institusi (seolah-olah) “mendukung” pemerintah untuk mempengaruhi MUI (Majelis Ulama Indonesia). Tapi mereka taqiah (menyembunyikan agenda perjuangan aslinya), sebab mereka menganggap ndonesia itu sebenarnya jahiliah. Taqiah itu ideologi Syiah tapi dipakai oleh mereka.
Untuk memahami wawancara ini kita harus mendudukannya secara jernih, siapakah penulisnya, apa tujuan dipublikasikannya tulisan ini dan pada saat moment apa?
Perlu di informasikan pasca dikeluarkannya tulisan di atas. DPD HTI jawa timur telah melakukan klarifikasi dan hak jawab walaupun penyebaran hak jawabnya di dunia maya tidak seluas tulisan wawancara ini. kemudian diadakan dialog antara Imam Ghazai Said, MA dengan pihak HTI yang dipasilitasi koran harian bangsa yang salah satu pengakuan Imam ghazai said bahwa HT tidak sesat(beritanya lihat di arsip http://www.khilafah1924.org). untuk mengetahui siapa HT dapat di cari situs http://www.hizbut-tahrir.or.id dan linknya ke situs HT lainnya dari berbagai penjuru dunia.Untuk sejara secara resmi HT telah mengeluarkan VCD yang berjudul “Dari al aqso menuju khilafah” dapat di cari dijaringan toko buku khilafah center atau hubungi alamat perwakilan HTI setempat dapat dilihat di buletin al islam yang telah beredar di ribuan masjid seindonesia.semoga info ini bermanfaat.
–> Terima kasih informasinya..
saya telah membahas penyimpangan aqidah HT di forum mereka sendiri yaitu http://www.islamuda.com dan alhamdulillah para syabab HT tidak mampu lagi membantahnya
bagi yang ingin tahu bagaimana penyimpangan aqidah HT silahkan kirim email ke saya di extralive@yahoo.co.id
–> Terima kasih info-nya
saya adalah simpatisan HaTeI…..
hidup HaTei (Hizbbut Tahlil Indonesia)
Ane org awam jd,,,, Islam is ENOUGH…!
Benarlah apa yang Rasulallah SAW katakan 14 abad yang lalu… sesungguhnya umat Islam ini bagaikan makanan yang tersedia di meja makan & diperebutkan oleh orang – orang yang rakus. Dan anehnya orang Islam yang sudah menjadi xxxxxx piaraan orang kafirlah yang selalu memojokkan kaum muslimin yang istiqomah dalam berdakwah untuk menerapkan syariah dimuka bumi ini sebagai texxxis… Wahai xxxxxx peliharaan orang kafir segeralah bertobat jangan sampai Allah SWT memberikan siksaan yang pedih !!!!!!!!!!!!!
Allahu Akbar… Allahu Akbar…
–> Aduh mas… agak haluslah sedkit.
?
Mau tanya mas, apa HTI juga seperti organisasi yang lain (NU, Muhammadiyah, Persis dll) atau tujuanya hanya menegakkan khilafah saja ?
–> Menurut serapan saya setelah baca artikel di atas, mereka ini seperti IM (Ikhwanul Muslimin), karena merupakan pecahan IM. Mereka semula sama, hanya kemudian pecah setelah beda prinsip ttg khilafah.
Sahabat, sungguh yakinkah kita Akan kebenaran islam kita. yakinkan kita menempatkan Allah Dan Rosulnya diatas segalanya. lantas apa sesungguhnya yang menjadi tugas kita selaku manusia? lupakah kita akan tujuan Allah menciptaan kita? (2:30)lupakah kita dengan apa yang Allah inginkan? (2:256-257; 16:36). Lantas layakah kita menjadi hamba manusia? patutkah kita taat kepada manusia yang berhianat kepada tuhannya? layakah kita menjalin hubungan baik dengan para penghianat(orang/ kelompok orang yang mengganti hukum Allah dengan hukum yang didasarkan pada hawa nafsunya)(48:28).lantas bumi dan langit itu siapa yang memilikinya? manusia?atau Allah? renumgkanlah sahabat. kimiawan_muslim@yahoo.co.id
Hizbut Tahrir adalah sebuah gerakan intelektual Islam
HT di indonesia cukup terbuka. kitab2 n tulisan2nya tersebar di seluruh indonesia. bisa dibeli di toko buku khilafah-centre.or.id. situsnya juga ada hizbut-tahrir.or.id. juru bicaranya mudah dihubungi (0811119796. kenapa kita tidak cari tahu ttg HT dari orangnya langsung? kenapa harus dari orang lain melalui katanya n katanya…??? bukankah kita harus tabayyun ketika ada saudara kita yg dijelekkan. dan menurut saya lbh baik dlm tabayyun tsb informasi dari 2 belah pihak (pengghibah dan yg dighibah or pemfitnah dan yg difitnah) harus dipertemukan. sy kira ini teori umum utk tidak salah informasi dan akhirnya tidak salah sikap. wassalam
Saya bangga melihat banyak halaqah Islam tumbuh dan bergerak dengan lahan garapan masing-masing, ada yang dibidang ibadah, dibidang politik, dibidang formalisasi syariah Islam.
Tapi saya menjadi sedih melihat antar gerakan itu saling bantah, saling debat, saling tuding, saling hujat bahkan sampai saling mengkafirkan hanya karena perbedaan “pandangan” aqidah.
Alangkah indahnya, jika mereka berjuang bersama, berkoordinasi bersama, untuk mencapai formalisasi syariah Islam. Setelah itu baru memilih khalifah. Nah, menurut pendapat saya, ditangan khalifah inilah nanti melalui usulan dewan syuro untuk mencari kesatuan aqidah. Oleh karena kita harus mentaati khalifah dan mentaati dewan syuro (alim ulama) maka kita harus konsekwen menerima pegangan aqidah “nasional” yang ditetapkan khalifah tersebut.
Setelah itu, Insyaallah…wahai semua saudaraku sesama muslim…Insyaallah cahaya Islam akan kemilau dan menerangi bumi ini…
Semoga Engkau kabulkan, ya Allah, bimbing hati para pemimpin kami di NU, Muhammadiyah, HTI, Tarbiyah, Salafy, dan apapun halaqah yang ada di Indonesia ini (dan juga diseluruh dunia) agar mereka dapat bekerja sama untuk menegakkan tauhid di bumi-Mu yang sudah mulai hancur oleh maksiat ini, sementara banyak orang Islam terus berbantah-bantahanan…
Amiiiieen. Ya rabbal alamin.
mampir
Biarlah untk masalah politik,HT Yg mengurusnya,gak usah mengatakan aqidah org sesat dan sebgx.Ok
Sebelumnya Apakah tujuan dari penulisan ini? (saya jadi ragu apakah anda ini seorang muslim atau bukan…)
Bagaimana umat islam bersatu jika ada orang seperti anda ini?
jika anda muslim, harusnya anda tahu Islam itu agama yang sempurna (kecuali untuk orang yang tidak sempurna dalam pemahamannya, dan tidak mau sempurna)
JIHAD takkan ada tanpa KHILAFAH…
SYARIAT KAFFAH takkan tegak tanpa KHILAFAH…
(ada hukum Qur’an, yang hanya bisa dipenuhi dengan institusi negara)…
Selamatkan Islam…
Sungguh akhlak baik saja tidak cukup jika tanpa dasar Akidah dan Dalil syara’ yang kuat…
–> ehm … silakan rujuk sumbernya. Blog ini hanya mencatat. Rupanya anda pun tak baca pengantar kami.
Wah, menarik..
@ Prasetya,
Jangan langsung menuduh begitu lah. Silahkan dibaca dan dicermati artikel2 di blog ini..
HTI sebenarnya bagus cuman gerak langkahnya terlalu cepat dan pemikirannya terlalu tinggi jadi banyak yang sulit menjangkaunya. But anyway, hizbut tahrir is the best. Walaupun payah, aku akan tetap berjuang dengan hizbut tahrir, Allahu Akbar
Sebelum membaca tulisan seperti ini perlu dianalisa dulu maksud dan tujuan penulis, kemudian kita cari referensi yang sah dan valid, baru kemudian kita menentukan sikap. Berhati-hatilah dalam menentukan sikap terhadap sesama muslim. Ingat, musuh kita adalah orang kafir, yang menentang hukum Alloh dan Rosulnya, bukan saudara sesama muslim. Kerahkan seluruh potensi untuk berjuang di jalan Alloh dan Rosulnya, Allohu Akbar
Menurt q c pa yg slm ne d’bhs dlm perhalaqohan HT g da yg sesat tuch!Justru aq bs mnemukan kesmpurnaan islam lwt perhalaqahan2 tsb.
Aq hrp kaum muslimin jgn slg menjatuhkan,krn org2 kafir dan antek2y akn trtawa puas
marilah kita berusaha mencari kebenaran dari sisi ilmiah tanpa terlalu fanatik tanpa ilmu,Semoga kita masih ingat ungkapan imam Syafi’I ra : ” Pendapatku itu benar, tapi ada kemungkinan salah, dan pendapat orang lain itu salah, tapi ada kemungkinan benar “.
adapun artikel tentang METODE DA’WAH HIZBUT TAHRIR bs anda lihat juga di
http://mantanht.wordpress.com/
Hizbut Tahrir adalah gerakan Hizbiyun yang sangat sesat dan ngawur mereka menolak hadits ahad walaupun hadits itu shohih.mereka hizbut tahrir adalah golongan mu’tazilah gaya baru, yang senantiasa mengedepankan akalnya dan tidak tunduk kepada dalil yakni QUR’AN WA SUNNAH.SEPERTI CONTOH HIZBUT TAHRIR MENAFIQKAN TENTANG ADZAB KUBUR, MEREKA TIDAK PERCAYA DENGAN ADANYA ADZAB KUBUR PADAHAL HADITS NYA SUDAH SHOHIH, ALASAN MEREKA ADALAH KARENA HADITSNYA AHAD MAKA TIDAK BISA DIJADIKAN HUJJAH / ARGUMEN……LAH INILAH CONTOH KESESATAN hizbut tahrir YANG SANGAT AROGAN DAN SANGAT NGACO. UNTUK ITULAH WAHAI SODARAKU JANGAN ENGKAU MASUK KEDALAM GOLONGAN MEREKA….MEREKA hizbut tahrir sangat SESAT.ANTUM SEKALIAN BISA BACA TENTANG KESESATAN HIZBUT TAHRIR DI (SALAFY.OR.ID)………SELAMAT BERGABUNG DENGAN FIRQOTUN NAJIYAH……DI SALAFY.OR.ID.
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (Kabin) AM Hendropriyono menyebut-nyebut Wahabi aliran keras dibalik rangkaian serangan bom yang terjadi di negeri ini. Ke arah mana stigma akan bermuara?
Kenapa hingga saat ini aparat sulit menyergap Noordin M Top, buron nomor wahid karena “prestasinya” meledakan bom di sejumlah tempat di Tanah Air? Menurut mantan Kepala BIN Hendropriyono, karena kelompok ekstrim ini mendapatkan habitatnya, sehingga sulit bagi aparat untuk memutuskan mata rantai jejaring teroris Noordin M Top yang saat ini masih dalam pemburuan.
Wahabi yang dinisbatkan kepada teroris ini, tentu saja bisa menimbulkan pelbagai penafsiran dari kalangan umat Islam. Pasalnya wahabi kerap dijadikan stigmatisasi mereka yang tidak senang jika Islam mengambilkan peran politik di Indonesia . Sebut saja, PKS pernah dituduh Wahabi oleh sesama umat Islam sendiri. Lalu Persis, Al Irsyad, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan sebagainya. Jangan-jangan Wahabi tak beda dengan stigma “komunis atau PKI” saat rezim Orde Baru dulu.
Anggota Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, pernah meminta kepada semua pihak untuk menghentikan fitnah yang menyatakan PKS merupakan kepanjangan tangan faham Wahabi. ”Isu Wahabi merupakan isu lama yang terus direproduksi untuk melancarkan fitnah kepada PKS. Menjelang pemilu legislatif, 9 April lalu, isu serupa juga sempat beredar melalui pesan singkat elektronik (SMS).”
Dalam SMS itu disebutkan, PKS adalah Wahabi karenanya semua kader PKS adalah antek Wahabi. SMS pun menyerukan agar kaum ahlus sunnah wal jamaah dan nahdliyyin tidak memilih PKS dan kader PKS dalam pemilu. Dengan berang, Hidayat mengatakan, isu tersebut merupakan fitnah yang dilancarkan orang-orang tak bertanggung jawab. Pasalnya, Wahabi sebagai faham keagamaan yang berkembang di Arab Saudi mengharamkan pembentukan partai politik.
“Dari sini saja jelas fitnahnya. Saya adalah pendiri partai politik dan mengambil langkah politik untuk melakukan perubahan untuk kebaikan umat, lalu dimana kesamaannya dengan Wahabi?” ucap Hidayat agak kesal.
Dia pun meminta agar semua pihak melakukan praktik politik sehat dengan tidak menyebarkan fitnah menyesatkan. Berpolitik dengan menyebar fitnah, lanjut Hidayat, tidak akan menciptakan kehidupan politik yang produktif dan hanya memecah belah semangat kebangsaan.
Bukan hanya PKS, Hizbut Tahrir Indonesia pernah mendapat tuduhan yang sama: Wahabi. HTI lalu membuat bantahan. Menurut Hizbut Tahrir, berbahaya bila menganggap seolah-oleh umat Islam belum berakidah Islam. Ini tampak pada pandangan mereka terhadap kaum Muslim yang lain, selain kelompok mereka dianggap sesat. Bahkan mereka tidak jarang saling sesat-menyesatkan terhadap kelompok sempalan mereka.
Pandangan ini, menurut Hizbut Tahrir, ada masalah dalam akidah umat Islam, tetapi tidak berarti mereka belum berakidah Islam. Bagi Hizbut Tahrir, umat Islam sudah berakidah Islam. Hanya saja, akidahnya harus dibersihkan dari kotoran dan debu, yang disebabkan oleh pengaruh kalam dan filsafat atau khurafat. Karena itu, Hizbut Tahrir tidak pernah menganggap umat Islam ini sesat.
Hizbut Tahrir juga menganggap, bahwa persoalan akidah ini, meski penting, bukanlah masalah utama. Bagi Hizbut Tahrir, masalah utama umat Islam adalah tidak berdaulatnya hukum Allah dalam kehidupan mereka. Karena itu, fokus perjuangan Hizbut Tahrir adalah mengembalikan kedaulatan hukum Allah, dengan menegakkan kembali khilafah.
Sejarah Wahabi selalu berlumuran darah kaum Muslim. Situs-situs penting dan bersejarah di dalam Islam pun mereka hancurkan. Semuanya dengan dalih membebaskan umat Islam dari syirik dan khurafat. Ini jelas berbeda dengan Hizbut Tahrir. Hizbut Tahrir tahu persis konstruksi masyarakat sehingga dalam dakwahnya tidak pernah menyerang manusia atau obyek-obyek fisik, seperti situs-situs penting dan bersejarah; melainkan menyerang pemikiran, perasaan dan sistem yang diyakini dan dipraktikkan oleh manusia. Itulah yang menjadi fokus serangan Hizbut Tahrir. Karena itu, dakwah Hizbut Tahrir dikenal sebagai dakwah fikriyyah lâ ‘unfiyyah (intelektual dan non-kekesaran).
Pendek kata, perbedaan Hizbut Tahrir dengan Wahabi begitu jelas dan nyata. Menyamakan Hizbut Tahrir dengan Wahabi bisa jadi karena tidak mengerti tentang kedua-duanya, atau sengaja untuk melakukan monsterisasi terhadap Hizbut Tahrir, agar disalahpahami, dibenci dimusuhi dan dijauhi oleh umat. Inilah yang sebenarnya hendak dilakukan. Lalu siapa yang diuntungkan dengan semuanya ini, tentu bukan Islam dan kaum Muslim, melainkan kaum kafir penjajah dan para boneka mereka, yang tetap menginginkan negeri-negeri Muslim, seperti Indonesia, ini tetap terjajah. Begitu penjelasan Hizbut Tahrir.
Yang jelas, orang-orang biasa menuduh “Wahabi” kepada setiap orang yang melanggar tradisi, kepercayaan dan bid’ah mereka, sekalipun kepercayaan-kepercayaan mereka itu rusak, bertentangan dengan Al-Quranul Karim dan hadits-hadits shahih. Mereka menentang dakwah kepada tauhid dan enggan berdoa (memohon) hanya kepada Allah semata.
Sekilas Wahabi
Lalu siapakah sebenarnya Wahabi? Seperti dijelaskan Geys Amar, mantan Ketua Umum Al Irsyad, Wahabi adalah gerakan Islam yang dinisbatkan kepada Muhammad bin Abdul Wahhab (1115-1206 H/1701-1793 M). Muhammad bin Abdul Wahhab sebenarnya merupakan pengikut mazhab Hambali, kemudian berijtihad dalam beberapa masalah. Meski demikian, hasil ijtihadnya dinilai bermasalah oleh ulama Sunni yang lainnya.
Ia mendengar banyak wanita di negerinya ber-tawassul dengan pohon kurma yang besar. Mereka berkata, “Wahai pohon kurma yang paling agung dan besar, aku menginginkan suami sebelum setahun ini.”
Di Hijaz, ia melihat pengkultusan kuburan para sahabat, keluarga Nabi, (ahlul bait), serta kuburan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, hal yang sesungguhnya tidak boleh dilakukan, kecuali kepada Allah semata.
Di Madinah, ia mendengar permohonan tolong (istighaatsah) kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, serta berdoa (memohon) kepada selain Allah, hal yang sungguh bertentangan dengan Al-Quran dan sabda Rasulullah saw.
Nama Wahabi sendiri telah dikubur oleh para pengikut dan penganutnya. Boleh jadi karena sejarah kelam pada masa lalu. Namun, mereka mempunyai alasan lain. Menurut mereka, ajaran Muhammad bin Abdul Wahbab adalah ajaran Nabi Muhammad, bukan ajarannya sendiri. Karenanya, mereka lebih memilih untuk menyebut diri mereka sebagai Salafi atau Muwahhidûn, yang berarti “orang-orang yang mentauhidkan Allah”, bukan Wahabi.
Secara historis, gerakan Wahabi telah mengalami beberapa kali metamorfosis. Mula-mula adalah gerakan keagamaan murni yang bertujuan untuk memurnikan tauhid dari syirik, tahayul, bid’ah dan khurafat, yang dimulai dari Uyainah, kampung halaman pendirinya tahun 1740 M. Di kampungnya, gerakan ini mendapatkan penentangan. Muhammad bin Abdul Wahhab pun terusir dari kampung halamannya dan berpindah ke Dar’iyyah. Di sini, pendiri Wahabi itu mendapat perlindungan dari Muhammad bin Saud, yang notabene bermusuhan dengan Amir Uyainah. Dalam kurun tujun tahun, sejak tinggal di Dar’iyyah, dakwah Wahabi berkembang pesat.
Tahun 1747 M, Muhammad bin Saud, yang notabene adalah agen Inggris, menyatakan secara terbuka penerimaannya terhadap berbagai pemikiran dan pandangan keagamaan Muhammad bin Abdul Wahhab. Keduanya pun sama-sama diuntungkan. Dalam kurun 10 tahun, wilayah kekuasaan Muhammad bin Saud berkembang seluas 30 mil persegi. Muhammad bin Abdul Wahhab pun diuntungkan, karena dakwahnya berkembang dan pengaruhnya semakin menguat atas dukungan politik dari Ibn Saud. Namun, pengaruhnya berhenti sampai di wilayah Ihsa’ 1757 M.
Ketika Ibn Saud meninggal dunia tahun 1765 M, kepemimpinannya diteruskan oleh anaknya, Abdul Aziz. Namun, tidak ada perkembangan yang berarti dari gerakan ini, kecuali setelah tahun 1787 M. Dengan kata lain, selama 31 tahun (1957-1788 M), gerakan ini stagnan.
Namun, setelah Abdul Aziz mendirikan Dewan Imarah pada tahun 1787 M, sekaligus menandai lahirnya sistem monarki, Wahabi pun terlibat dalam ekspansi kekuasaan yang didukungnya, sekaligus menyebarkan paham yang dianutnya. Tahun 1788 M, mereka menyerang dan menduduki Kuwait . Melalui metode baru ini, gerakan ini menimbulkan instabilitas di wilayah Khilafah Utsmani; di semenanjung Arabia , Irak dan Syam yang bertujuan melepaskan wilayah tersebut dari Khilafah. Gerakan mereka akhirnya berhasil dipukul mundur dari Madinah tahun 1812 M. Benteng terakhir mereka di Dar’iyyah pun berhasil diratakan dengan tanah oleh Khilafah tahun 1818 M. Sejak itu, nama Wahabi seolah terkubur dan lenyap ditelan bumi.
Namun, pandangan dan pemikiran Wahabi memang tidak mati. Demikian juga hubungan penganut dan pendukung Wahabi dengan keluarga Ibn Saud. Metamorfosis berikutnya terjadi ketika mereka mengubah nama. Nama Wahabi tidak pernah lagi digunakan, mungkin karena rentan. Akhirnya, mereka lebih suka menyebut diri mereka Salafi. Namun, pandangan dan cara mereka berdakwah tetap sama. Inilah fakta sejarah tentang Wahabi. Dari fakta ini jelas sekali, bahwa Wahabi (Salafi) ikut membidani lahirnya Kerajaan Arab Saudi. Karena itu, tidak aneh jika kemudian Wahabi (Salafi) senantiasa menjadi pendukung kekuasaan Ibn Saud sekalipun Wahabi (Salafi) bukan merupakan gerakan politik.
Musuh-musuh beliau memulai perbuatan kejinya dengan memerangi dan menyebarluaskan berita-berita bohong tentangnya. Bahkan mereka bersekongkol untuk membunuhnya dengan maksud agar dakwahnya terputus dan tak berkelanjutan. Tetapi Allah Subhana wa Ta’ala menjaganya dan memberinya penolong sehingga dakwah tauhid tersebar luas di Hijaz , dan di negara-negara Islam lainnya.
Meskipun demikian, hingga saat ini, masih ada pula sebagian manusia yang menyebarluaskan berita-berita bohong. Misalnya, mereka mengatakan Muhammad bin Abdul Wahab adalah pembuat madzhab yang kelima, padahal dia adalah seorang penganut madzhab Hambali. Sebagian mereka mengatakan, orang-orang Wahabi tidak mencintai Rasulullah saw serta tidak bershalawat di atasnya. Mereka anti bacaan shalawat.
Padahal kenyataannya, Muhammad bin Abdul Wahab telah menulis kitab Mukhtashar Siiratur Rasul saw. Kitab ini bukti sejarah atas kecintaan Syaikh kepada Rasulullah Saw. Mereka mengada-adakan berbagai cerita dusta tentang Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab.
artikel tadi gue kirim basi, sorry yo….
–> coba lihat ini.
‘Abdullah Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan,
إِنَّ اللهَ نَظَرَ فِي قُلُوْبِ الْعِبَادِ فَوَجَدَ قَلْبَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرَ قُلُوْبِ الْعِبَادِ، فَاصْطَفَاهُ لِنَفْسِهِ فَابْتَعَثَهُ بِرِسَالَتِهِ، ثُمَّ نَظَرَ فِي قُلُوْبِ الْعِبَادِ بَعْدَ قَلْبِ مُحَمَّدٍ، فَوَجَدَ قُلُوْبَ أَصْحَابِهِ خَيْرَ قُلُوْبِ الْعِبَادِ فَجَعَلَهُمْ وُزَرَاءَ نَبِيِّهِ يُقَاتِلُوْنَ عَلَى دِيْنِهِ، فَمَا رَأَى الْمُسْلِمُوْنَ حَسَنًا فَهُوَ عِنْدَ اللهِ حَسَنٌ، وَمَا رَأَوْا سَيِّئًا فَهُوَ عِنْدَ اللهِ سَيِّئٌ
“Sesungguhnya Allah memperhatikan hati para hamba-Nya. Allah mendapati hati Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah hati yang paling baik, sehingga Allah memilihnya untuk diri-Nya dan mengutusnya sebagai pembawa risalah-Nya. Kemudian Allah melihat hati para hamba-Nya setelah hati Muhammad. Allah mendapati hati para sahabat beliau adalah hati yang paling baik. Oleh karena itu, Allah menjadikan mereka sebagai para pendukung Nabi-Nya yang berperang demi membela agama-Nya. Apa yang dipandang baik oleh kaum muslimin (para sahabat), pasti baik di sisi Allah. Apa yang dipandang buruk oleh mereka, pasti buruk di sisi Allah.” (Diriwayatkan oleh Ahmad dalam al-Musnad, I/379, no. 3600. Syaikh Ahmad Syakir mengatakan bahwa sanadnya shohih).
Muhammad bin Sirin rahimahullah, ia berkata:
كَانُوْا يَرَوْنَ أَنَّهُمْ عَلَى الطَّرِيْقِ مَا كَانُوْا عَلَى الْأَثَرِ
“Orang-orang dahulu mengatakan, sesungguhnya mereka (berada) di atas jalan (yang lurus) selama mereka meniti atsar (riwayat Salafush Shalih)”. [Al Muntaqa Min Syarh Ushulil I’tiqad Ahlis Sunnah Wal Jama’ah, hlm. 42, no. 36]
Al Auza’i rahimahullah, ia berkata:
اِصْبِرْ نَفْسَكَ عَلَى السُّنَّةِ , وَقِفْ حَيْثُ وَقَفَ الْقَوْمُ , وَقُلْ بِمَا قَالُوْا وَكُفَّ عَمَّا كَفُّوْا عَنْهُ , وَاسْلُكْ سَبِيْلَ سَلَفِكَ الصَالِحِ فَإِنَّهُ يَسَعُكَ مَا وَسَعَهُمْ
“Sabarkanlah dirimu (berada) di atas Sunnah. Berhentilah di tempat orang-orang itu (Ahlus Sunnah, Salafush Shalih) berhenti. Katakanlah apa yang mereka katakan. Diamlah apa yang mereka diam. Dan tempuhlah jalan Salaf (para pendahulu)mu yang shalih, karena sesungguhnya akan melonggarkanmu apa yang telah melonggarkan mereka”. [Al Muntaqa Min Syarh Ushulil I’tiqad Ahlis Sunnah Wal Jama’ah, hlm. 56; Al Ajuri di dalam Asy Syari’ah, hlm. 58; Limadza, hlm. 104].
Dikatakan oleh Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu:
مَنْ كَانَ مِنْكُمْ مُسْتَنًّا فَلْيَسْتِنَّ بِمَنْ قَدْ مَاتَ، فَإِنَّ الْحَيَّ لَا تُؤْمَنُ عَلَيْهِ الْفِتْنَةُ، أُوْلَئِكَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَانُوْا أَفْضَلَ هَذِهِ الأُمَّةِ، وَأَبَرَّهَا قُلُوْباً، وَأَعْمَقَهَا عِلْماً، وَأَقَلَّهَا تَكَلُّفاً، قَوْمٌ اخْتَارَهُمُ اللهُ لِصُحْبَةِ نَبِيِّهِ، وَإِقَامَةِ دِيْنِهِ، فَاعْرِفُوْا لَهُمْ فَضْلَهُمْ، وَاتَّبِعُوْهُمْ فِيْ آثَارِهِمْ، وَتَمَسَّكْوْا بِمَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ أَخْلَاقِهِمْ وَدِيْنِهِمْ، فَإِنَّهُمْ كَانُوْا عَلَى الْهُدَى الْمُسْتَقِيْمِ
“Barang siapa di antara kalian ingin mengikuti sunnah, maka ikutilah sunnah orang-orang yang sudah wafat. Karena orang yang masih hidup, tidak ada jaminan selamat dari fitnah (kesesatan). Mereka ialah sahabat-sahabat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Mereka merupakan generasi terbaik umat ini, generasi yang paling baik hatinya, yang paling dalam ilmunya, yang tidak banyak mengada-ada, kaum yang telah dipilih Allah menjadi sahabat Nabi-Nya dalam menegakkan agama-Nya. Kenalilah keutamaan mereka, ikutilah jejak mereka, berpegang teguhlah dengan akhlak dan agama mereka semampu kalian, karena mereka merupakan generasi yang berada di atas Shirâthal- Mustaqîm.”