Kritik : Rukyatul Hilal Kita
Melihat berita tentang rukyatul hilal kita. Cukup prihatin dengan kondisi perukyat (sukarelawan, pen) kita yang kami lihat di berita SCTV. Dengan latar belakang tepi pantai .. para perukyat ini bersenjatakan teropong mini, yang mungkin bikinan sendiri.
Kami bukan hendak meremehkan. Usaha dengan segala keterbatasan tetaplah patut dipuji. Hasilnya tetap dihargai.
Namun, dengan zaman yang semakin modern ini, teknologi teropong sudah sangat maju. Inilah hikmah jika kita pakai rukyah/pengamatan. Teknologi optis-nya pun bermacam- macam, sesuai kebutuhan. Dengan teropong yang berteknologi maju saat ini, dilengkapi data-data tentang posisi benda langit yang kita inginkan, maka hasil pengamatan dengan senjata teropong modern pastilah lebih akurat. Orang lain juga akan yakin dengan hasil yang didapatkan.
Sebagai contoh berikut kami tampilkan satu macam teropong modern dengan segala assesorisnya.
Hasil akan lebih meyakinkan lagi jika disertai bukti. Saat ini kamera digital sudah ada di mana- mana. Kita bisa gabungkan ke telescope. Berbagai antarmuka, baik bikin sendiri atau bikinan pabrik, telah tersedia. Contohnya seperti berikut,
Dengan demikian hasil disertai dengan bukti. Dan itu tak kan terbantahkan. Selain itu, kita dapat mengabadikan obyek-obyek lain yang mungkin sangat berguna bagi ilmu pengetahuan dan kita semua. Hasil dapat diabadikan seperti contoh di bawah ini, (diambil dari moonsighting.com)
Alangkah indahnya.
Kami bukan hendak meremehkan rukyat dengan telescope tradisional. Tetapi alangkah baiknya kalau mereka juga menggunakan teknologi saat ini.
Bagi yang pintar membuat teleskop, dengan memanfaatkan teknologi saat ini, bukan tidak mungkin akan menghasilkan industri telescope modern seperti di atas namun di buat anak-anak negeri sendiri. Sehingga harga-nya lebih terjangkau.
Dengan banyaknya sukarelawan.. hasil jepretan akan semakin banyak pula. Hasil pengamatan ini tak terbantahkan, karena ada buktinya. Dan mungkin akan ada beberapa tampil di web.
Semoga di masa mendatang ada peningkatan. amien.
Wallahu a’lam.
wah mas, harganya mahal banget tuh, sebenarnya di ngliyep malang kemarin udah ada yang pakai teleskop besar seperti gambar diatas, tapi tidak semua tempat bisa memiliki, terlebih ada faham kalau terlihat dengan teleskop tapi tidak terlihat dengan mata telanjang tetap tidak dianggap hilal terlihat, gimana hayo?
–> Mahal .. karena itu import. Coba lihat di sini, atau di sini, atau yg lain. Jika ada anak negeri sendiri membuatnya dalam jumlah besar dan menjualnya (bikin industri).. maka harga pastilah lebih terjangkau. Pasar.. umat islam indonesia yg buanyak adalah pasar yg menjanjikan. Ayolah…
Teleskop itu hanyalah alat bantu. Yang melihat tetaplah mata. Mengenai hal ini, para perukyat seluruh dunia di zaman ini hampir semua pakai teleskop. Dan jumhur ulama tidak ada yg membantahnya. Demikian sepengetahuan kami.
Kalau tidak boleh pakai alat bantu (hrs pakai mata telanjang), maaf.. bagaimana dengan para ahli yg pakai kacamata.
hahaha, kacamata kan sebatas mengembalikan ke titik normal, tidak digunakan orang normal untuk memperbesar atau memperjelas sesuatu yang sudah bisa dia lihat, hehehe. ya mungkin butuh waktu dan investor dulu, apalagi bikin pabrik ya?
memang masih sederhana. tapi paling tidak sudah ada klub rukyah di rukyatulhilal.org. Mereka mencoba melengkapi diri dengan peralatan yg memadai. forum rukyah internasional juga ada kok http://www.icoproject.org
–> bener mas.. usaha memperbaiki diri harus terus-menerus. Cepat berpuas diri sangatlah tidak baik. Kritik ini bukan untuk mencela, tapi melecut saudara2 kita perukyat bahwa teknologi sudah sangat-sangat maju. Meninggalkan teknologi hanya akan merugikan diri sendiri.
[…] sebagai panduan, dan dengan pengamatan langsung.. . Dan pastilah alat bantu semacam telescope-nya super canggih. Juga penemuan ini pastilah memakai konsep bumi mengelilingi matahari (BMM), astronom sekarang […]
[…] sebagai panduan, dan dengan pengamatan langsung. Dan pastilah alat bantu semacam telescope-nya super canggih. Juga penemuan ini pastilah memakai konsep bumi mengelilingi matahari […]
[…] sebagai panduan, dan dengan pengamatan langsung. Dan pastilah alat bantu semacam telescope-nya super canggih. Juga penemuan ini pastilah memakai konsep bumi mengelilingi matahari […]
[…] sebagai panduan, dan dengan pengamatan langsung. Dan pastilah alat bantu semacam telescope-nya super canggih. Juga penemuan ini pastilah memakai konsep bumi mengelilingi matahari […]
[…] sebagai panduan, dan dengan pengamatan langsung. Dan pastilah alat bantu semacam telescope-nya super canggih. Juga penemuan ini pastilah memakai konsep bumi mengelilingi matahari […]