Semua Sayang Ribery
Kita doakan semoga dia, keluarganya, orang-orang yang dekat dengannya tetap diberi istiqamah dalam berislam, beramal, dan beribadah. Dan besok berakhir dengan husnul khatimah. Amien.. al Fatehah.
Semua Sayang Ribery
Andi Abdullah Sururi – detikSport
Selasa, 19/02/2008 13:25 WIB
(AFP/Oliver Lang)
Munich – Di lapangan ia hebat, dalam kehidupan sosial ia berkepribadian hangat, sebagai individu ia pun rajin salat. Franck Ribery adalah figur kesayangan publik Allianz Arena saat ini.
Bayern Munich selalu dihuni pemain berlabel bintang, tapi yang paling menonjol tergantung waktu dan kesempatan. Duet striker Miroslav Klose dan Luca Toni boleh menyita perhatian lewat produktivitas golnya, tapi Ribery amat menonjol dalam hal kreasi permainan di lapangan tengah.
Tidak salah Bayern memecahkan rekor transfernya untuk memboyong pria berusia 24 tahun itu. Faktanya, dalam tujuh bulan Ribery sudah berhasil menancapkan pengaruhnya baik di klubnya maupun Bundesliga.
Pemain seharga 26 juta euro makin disenangi orang karena pembawaannya yang menyenangkan dan sikapnya selalu profesional. Di saat cuaca dingin bulan Februari masih mengakrabi Munich, dan dia tengah berkutat dengan cedera kaki, Ribery tidak malas untuk tetap menghangatkan tubuhnya dengan muncul di kamp latihan.
Ia juga tak pernah menolak fans yang menginginkan tanda tangan dia ataupun berfoto bersama, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Dan itu senantiasa ia lakukan dengan senyum mengembang di bibirnya.
“Mereka mungkin tak pernah melihat seorang pemain seperti saya yang senang tertawa dan biasa berkelakar,” seloroh Ribery. “Saya ini orang yang sederhana dan simpel saja.”
Di koridor berbagai fasilitas kamp latihan Bayern, lelaki Prancis ini selalu menyapa orang-orang. “Saya ingin menjadi teman (siapapun),” ujarnya sambil tersenyum, seperti kutip AFP. “Dua menit untuk berfoto dan memberi tanda tangan buat fans amatlah penting karena buat mereka hal-hal ini sangat berarti.”
Senyum, tawa dan sikap yang ramah untuk sementara menjadi “andalan” Ribery dalam berkomunikasi dengan penggemarnya, sebelum ia bisa menyempurnakannya dengan bahasa Jerman. Ia masih belum fasih, tapi setiap minggu rajin mengikuti kursus.
Ribery juga sering mengundang rasa penasaran publik Jerman karena setiap akan bertanding selalu melakukan ritual menengadahkan kedua tangannya dan berdoa. Orang sudah tahu ia adalah seorang Muslim.
“Saya salat lima kali sehari,” aku bapak dua anak yang beristrikan seorang wanita asal Maroko itu. “Saya melakukannya karena salat membuatku merasa terbebaskan dan setelah itu saya pasti merasa lebih baik.”
Ribery juga merasa bersyukur dirinya telah berhasil dalam karirnya, mengingat di masa kecil ia harus menjalani kehidupan yang sulit bersama keluarganya di daerah Boulogne-sur-Mer.
Namun ia pun menyadari kesuksesan bukanlah sesuatu yang abadi. Roda nasib dalam kehidupan selalu berputar. “Atas semua yang telah saya alami, saya menyikapinya dengan tenang, tapi saya pun sadar pada semua nasib yang saya miliki.”
Yang jelas, Ribery telah menjadi sosok istimewa buat warga Munich. Jangan heran kalau di depan Theatinerkirche, yang ada di pusat kota tersebut, terpampang billboard raksasa bergambarkan Ribery memakai jubah raja, disertai tulisan “Bayern Hat Wieder Einen Konig” alias “Bavaria punya raja lagi”.
Lelaki yang diwajahnya ada bekas luka karena kecelakaan mobil yang dialaminya waktu kecil itu, sudah dianggap sangat penting untuk Hollywood FC. Di sebuah surat kabar ada sebuah komentar berbunyi: “Bayern Munich tanpa Ribery seperti sekelompok anak-anak tanpa ibu.”
(a2s/din)