Ahmadiyah: Mirza Ghulam Ahmad adalah Nabi
Ada berita menarik tentang Ahmadiyah. Telah banyak ulama menyatakannya sesat. Untuk membuktikannya cukup dengan melihat pendirinya, MIRZA GHULAM AHMAD. Jangan tergiur dengan permukaan yang tampak manis. Sedangkan dajjal pun membawa racun yg tampak madu. Jika terdengar adzan tampak sama, maka maksud Muhammad di dalam Muhammad arrasulullah di dalam ahmadiyah adalah Mirza Ghulam Ahmad. Jangan terjebak.
Ada bahasan cukup lengkap tentang ahmadiyah ni. Di sini.
Kiamat tidak akan tiba sebelum dibangkit para Dajjal pendusta yang jumlahnya hampir tiga puluh orang. Setiap mereka mendakwakan bahwa dirinya adalah Rasul Allah.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
16/04/2008 14:56 WIB
Ahmadiyah Tetap Akui Mirza Ghulam Ahmad Sebagai Nabi
Irwan Nugroho – detikcom
Jakarta – Setelah 3 bulan dipantau Bakor Pakem, Ahmadiyah tidak menjalankan 12 butir kesepakatan secara konsisten. Ahmadiyah ternyata masih mengakui Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi.
“Dari pemantauan itu, yang tidak sesuai dengan 12 butir pernyataan Ahmadiyah adalah soal adanya nabi setelah Muhammad. Padahal sudah dinyatakan oleh mereka bahwa Nabi Muhammad adalah nabi penutup,” kata Kepala Litbang dan Diklat Departemen Agama, Atho Mudzar.
Hal ini disampaikan Atho dalam jumpa pers usai rapat Bakorpakem Pusat di Kejagung, Jalan Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, Rabu (16/4/2008).
Jadi mereka masih anggap Mirza Gulam Ahmad sebagai nabi? “Iya. Itulah temuan kita,” sahut Atho.
Menurut dia, temuan itu ditemukan setelah dilakukan konfirmasi kepada Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) di 33 kabupaten, 55 komunitas serta bertemu dengan 275 warga JAI dan dilakukan pemantauan oleh 33 orang tenaga pemantau dalam 3 bulan terakhir.
“Mereka masih menganggap Mirza sebagai nabi. Mereka tidak mengubah keyakinannya itu,” ujarnya.
Dikatakan Atho, dalam kenyataannya Ahmadiyah masih menggunakan tazkirah sebagai kitab suci dan dikutip dalam pidato-pidato.
Isinya diyakini kebenarannya dan Al Quran itu harus mengikuti dan menyesuaikan dengan tazkiroh. Misalnya, dalam tazkirah ada kenabian Mirza Ghulam Ahmad.
“Nah ayat-ayat Al Quran ditarik supaya membenarkan kenabian Mirza. Jadi ini menyimpang,” kata Atho yang juga menjabat sebagai ketua pemantau Ahmadiyah ini. ( aan / nrl )
.
Tulisan-tulisan berikut kuambil dari sumber-sumber yang membahas tentang firqoh ini.
Kamis, 2007 September 13
Ahmadiyah
pembahasan oleh Ustadzah Arum Ambianasari. S.Pd
disadur dari penjelasan Dr. Syed Rashid Ali
Pada tahun 1974, para ahli dan ulama Islam dari 124 negara mengadakan pertemuan di Makkah al-Mukarramah yng disponsori oleh Rabithah al-Alam al-Islami. Dicapai kesepakatan bulat bahwa Mirza Ghulam Ahmad Qadiani dan pengikut-pengikutnya (Ahmadiyyah Gerakan/Qadiani/Ahmadis/Mirzais/Lahoris) adalah INGKAR/MUNGKAR, KAFIR DAN MURTAD dari ISLAM. Selama 100 tahun, para ulama di MAKKAH al-MUKARRAMAH, al-MADINAH al-MUNAWWARAH, MESIR, INDO-PAKISTAN dan semua negara-negara Islam dan ARAB telah mengambil satu pandangan bahwa jemaat ini telah ingkar, Kafir dan murtad dari Islam.
MODUS OPERANDI:
Pengikut-pengikut Mirza Ghulam Ahmad menyebut diri mereka sendiri dengan ‘AHMADI MUSLIM’. Mereka berdakwah di daerah-daerah terpencil dimana orang Islam tak pernah mendengar nama Mirza Ghulam atau Qadianisme atau Gerakan Ahmadiyyah. Dengan berpura-pura sebagai orang muslim SUNNI dan menggunakan sumber dayanya yang besar sekali, dengan menawarkan insentif finansiil dan harta benda lainnya, mereka menjerumuskan jamaah islam yang miskin di belahan-belahan dunia terutana di Afrika tengah dan Barat, Negara-negara Timur jauh, republik-republik di asia tengah. Ummat muslim di wilayah ini pada umumnya adalah mengikuti ahlusunnah wal jamaah yang tidak pernah mendengar mengenai MIRZA GHULAM atau AHMADI atau gerakan AHMADIYYAH dan karenanya tidak sadar bahwa seluruh umat telah menyatakan bahwa jemaat ini KAFIR dan murtad dari ISLAM. Demikianlah mereka Berubah dari Muslim Sunni menjadi MUSLIM AHMADI.
Pertanyaan: JIKA JEMAAT KAUM AHMADI ADALAH MUSLIM SUNNI, MENGAPA MEREKA MENYEBUT DIRINYA MUSLIM AHMADI???
SIAPAKAH MIRZA GHULAM AHMAD QADIANI ?
Mirza Ghulam Ahmad lahir dalam keluarga Muslim di suatu desa di India Utara yaitu Qadian tahun 1839. Ia mendapat pendidikan agama di rumah. Ia juga menderita berbagai penyakit fisik dan mental serta berkebiasaan memakai OPIUM and ANGGUR BERLAKOHOL. Dibawah penjajahan Inggris di India, ia menjual keimanannya demi mendapatkan keuntungan harta Ia mengklaim diri sebagai Messiah yang dijanjikan, Mahdi, Nabi dan Nabi Muhammad SAW yang datang untuk kedua kalinya dalam bentuk Mirza untuk menyiarkan Islam. Dikatakannya bahwa ia telah menerima WHYU dan menyebut/menyatakan BRAHEEN-e-AHMADIYYAH sebagai KITABULLAH.
Penjajah Inggris dibuat pusing di India karena adanya semangat Jehad di kalangan Muslim dan dalam anjuran dan dakwahnya, Mirza Ghulam Ahmad menul;is buku-buku dan pamflet-pamflet yang membatalakan/MENCABUT JIHAD serta menganjurkan KESETIAAN KEPADA PENJAJAH INGGRIS SEBAGAI RUKUN IMAN. Mirza Ghulam mendirikan Gerakan AHMADIYYAH tahunn 1889 dan menamakan pengikutnya sebagai AHMADI MUSLIM. Ia memberi label kepada umat yang tidak menerimanya dan tidak menerima kenabiannya sebagai HARAM JADAH (BASTARDS). Mirza Ghulam Ahmad meninggal tahun 1908 namun gerakan Ahmadiyyah terus berlanjut, awalnya dibawah “Petunjuk” para Majikannya yaitu penjajah Inggris dan sekarang disokong oleh Amerika Serikat dan negara-negara anti Islam lainnya.
KEYAKINAN NON-ISLAMI DARI MIRZA GHULAM AHMAD:
Mirza Ghulam Ahmad menulis 80 b uku selama hidupnya, yang memberikan pemahaman luar biasa kedalam jiwa manusia serta menerangkan perjalanan keimanannya dari Islam menjadi Murtad dan Ingkar (Apostacy and Infidility). ‘ROOHANI KHAZAIN’ adalah judul dari kumpulan seluruh buku-buku yang ditulis oleh Mirza Ghulam, yang dicetak oleh Kantor Pusat Gerakan Ahmadiyyah Movement di London.
Mirza terlahir dalam keluarga Ilam. Buku-buku pada wal ia menulis menganduk keyakinan yang sama dengan sesama Islam Sunni. Namun dengan berjalannya waktu, kepercayaannya mengalami perubahan dramatis dan tulisan-tulisannya menjadi semakin mengarah ke BID’AH dan sangat tidak Islami. Namun demikian dalam usaha membuktikan bahwa Mirza Ghulam besrta jemaat Ahmadi adalah juga Muslim Sunni, literatur-literatur propaganda Gerakan Ahmadiyyah biasanya mengutip buku-buku yang diterbitkan terdahulu. Jemaat Ahmadi kebanyakan akan berbicara mengenai Kitab suci Al Quran dan Hadist-hadist yang menaruh Mirza Ghulam Ahmad dalam posisi senagai latar belakang dan biasanya mempresentasikannya sebagai Reformer atau Mujaddid atau Mahdi atau Messiah, tergantung pada jenis dan masa orang yang menjadi sasaran dakwahnya. Klaim Mirza Ghulam Ahmad tentang kenabian tidak dibicarakan.
(SETYA: Kalau Anda/netter baca semua posting Sdr Nadri, gejala ini terlihat dan terbukti semuanya)
Berikut adalah beberapa rangkuman buku-buku Mirza Ghulam Ahmad yang menjadi dasar sehingga ia beserta pengikut-pengikutnya dinyatakan Kafir, Ingkar dan Murtad dari Islam:
(SETYA: Saya muhon maaf kepada Sdr Nadri, saya telah meminta buku-buku dan informasi lain untuk saya pelajari, tetapi tidak ditanggapi bahkan ada kesan menyembunyikan informasi, maka sumber lain akan saya gunakan dalam posting saya).
Mirza Ghulam menyatakan (Rangkuman dari Izala-e-Auham, Roohani Khazain, vol 3 pp.114-472):
Rasulullah Mohammed(pbuh) tidak memahami makna Surah AlZilzal.
Nabi-nabi lain juga telah membuat kesalahan dan berbohong. (Mirza mencoba mambuat justifikasi pernyataannya yang salah dan kenabiannya yang tidak terpenuhi – Author)
Wahyu yang diterima Hazrath Mohammad juga ternyata salah.
Wahyu-wahyu ternyata juga tidak memberitahu Hazrath Mohammad (pbuh) mengenai Ibne Maryam, Dajjal, Khare Dajjal, Yajoog Majoog (Yajuj dan Ma’juj) dan Daabatul Ardh.
Braheen-e-Ahmadiyya dinyatakan sebagai Kitabullah (the Book of God) dalam berbagai buku lainnya yang ditulis Ghulam misalnya: Roohani Khazain vol.22 p.502.
” ‘Inna Anzalnaahu Qariiban min alQadian wa bil Haq anzalnaahu. (Ing.) No doubt we have sent him (Mirza) near Qadian and with truth we have sent him’; (Ind.) Telah jelas bahwa kami telah mengirimkannya (Mirza) dekat Qadian dan dengan benar kami telah mengirimkannya ‘; . . . pernyataan wahyu yang telah diterbitkan dalam Braheene Ahmadiyyah ini telah jelas dan keras menyatakan bahwa nama Qadian telah disebut secara jelas dalam Quran atau Hadits sebagai pernyataan kenabian.”
(SETYA: Coba periksa ‘tenses’ yang sengaja dalam Quran dibuat past tense–dalam bahasa arab disebut madhi yang berarti suatu kejadian yang sudah lewat atau lampau pada waktu al Quran disampaikan/diwahyukan—Seandainya akar kata nazala tersebut dibuat untuk perkiraan, masa datang, atau masa kini, Allah akan mengatakan “Unazzilu” sebagai ganti “Anzalna”.)
(SETYA: Allah mewahyukan Qur’an dalam bahasa arab dengan akurasi yang luar biasa, seandainya ditulis dalam bahasa apapun, maka al Quran akan menjadi suatu maha karya yang luar biasa dalam hal akurasi maupun isinya–seperti halnya yang telah ditulis dalam bahasa Arab.)
Nama Mekah, Medinah dan Qadian disebutkan beturut-turut dalam Alquranul Karim.
Quran banyak mengandung kata-kata jorok. (Mirza mencoba menghalalkan bahasanya jorok yang digunakannya terhadap lawan-lawannya.)
Mirza Ghulam Ahamad mengklaim bahwa:
Ia adalah penjelmaan kedua dari Nabi Muhamad(pbuh) dan ia lebih baik dan superior dibandingkan kedatangannya yang pertama. (Roohani Khazain vol 16 pp.272)
Nabi Muhammad (pbuh) telah datang lagi kedunia ini sebagai Mirza Ghulam Ahmad untuk menyiarkan Islam.(Roohani Khazain vol.17 p.249)
Kaum Ahmadi tidak boleh membedakan antara Mirza G.A dengan Hazrat Muhammad sebab “Setiap orang yang memperbedakan aantara saya dengan Mustafa (pbuh) belum melihat saya dan tidak mengenal saya.” (Roohani Khazain vol 16 pp.171)
WAHYU Mirza mengatakan padanya: Muhammadarrosuulullah waladziina ma’ahu ashiddahuu ‘ala alkuffar rohmau bainahum’ dalam wahyu ini Allah telah menamakanku Muhammad dan Rasuulullah.” (Roohani Khazain vol 18 pp.207)
Orang yang telah menjadi anggota jemaat Mirza telah menjadi para SAHABAT Rasulullah. (Roohani Khazain vol 16 pp.258-259)
Oleh karena Mirza Ghulam Ahmad tidak lain adalah Nabi Muhammad SAW sendiri, maka apabila Seorang Ahmadi menyebutkan KALIMAH THOYYIBAH, dengan kata-kata Muhammadur Rasuulullah, berarti yang dimaksudkan adalah Mirza Ghulam Ahmad Qadiani.
Dari Mirza bin Chiragh Bibi terhadap Jesus bin Mary (Maryam):
Mirza Ghulam Ahmad adalah anak Chiragh Bibi namun ia mengklaim bahwa ia adalah Isa ibnu Maryam (Jesus anak Maria). Dikatakannya bahwa mula-mula Allah mengubahnya menjadi Maryam selama dua tahun. Setelah dua tahun, Tuhan membuatnya mengandung dengan meniupkan ruh Isa kedalamnya; ia tetap mengandung selama 10 bulan, setelah itu Tuahn mengubahnya lagi menjadi Isa. Inilah kejadian bagaimana ia menjadi Mayam juga Isa ibnu Maryam. (Rooahni Khazain vol 19 pp. 87-89)
[SETYA: Sangat nyleneh luar biasa]
Mirza Ghulam Ahmad mengklaim bahwa:
Ia adalah Masul Masih yakni ia memiliki sifat-sifat yang menyerupai Jesus anak Maria (Roohani Khazain vol 1 p. 593).
Hazrat Isa/Jesus (pbuh) adalah anak Yusuf Najjar (Roohani Khazain vol 3 pp. 254).
Hazrat Isa/Jesus telah mati dan tidak akan datang lagi. (Rooahni Khazain vol.3 p.402)
Jesus (Hazrat Isa) adalah pembohong besar, berkebiasaan mengeluarkan kata-kata jorok, tukang minum alkohol, gendut dan jahat, bukan orang beriman ataupun pencarikebenaran, ia adalah seorang yang sombong dan sok penting yang menklaim keabadian (Roohani Khazain vol 9 p.387, vol.11 p.289).
“Kenyataannya adalah bahwa Hazrat Isa tidak melakukan mukjizat apapun (Roohani Khazain vol 11 p. 290-291)
“Tiga orang nenek Isa adalah PEZINA dan PELACUR, asal muasal darah dan jasad Jesus >Hazrat Isa pernah gila karena penyakit ayan (epilepsi).(Roohani Khazain 11 p.291)
Seharusnya Isa tidak usah lahir kedunia ini….(Roohani Khazain vol 9 p. 417)
Saya lebih baik dari Isa bin Maryam…….(Roohani Khazain vol 1 p.593)
Saya memiliki sifat-sifat seperti Jesus……… hakekat saya dan Jesus begitu serupa seolah memiliki atom-atom yang sama atau dua biji dari pohon yang sama.” (Roohani Khazain vol.1 p.593)
Mirza pernah menyombongkan diri bahwa:
Quran adalah Kitabullah dan kata-katanya berasal dari mulut saya.” (Iklan tanggal 15 Maret 1897, Roohani Khazain vol 22 p. 87)
Aku percaya bahwa WAHYU-ku adalah sebagaimana dalam Al Quran dan Taurat (Roohani Khazain vol.17 p.454)
Dasar dari klaim kami bukanlah Quran dan Hadits dan WAHYU yang datang kepada kita. Ya, untuk mendukungnya kami juga mengutip Hadits-2 tersebut yang menurut Al Quran TIDAK BERTENTANGAN DENGAN WAHYU SAYA. SELEBIHNYA DARI HADITS-2 ITU, SAYA BUANG SEPERTI KERTAS-2 BEKAS.(Roohani Khazain vol 19 p.140)
Baitul Dzikr (Mesjid dekat Baitul Fikr, ruangan dimana Mirza Ghulam Ahmad biasa duduk dan menulis buku) adalah seperti Ka’bah al Haram, Wa man dakholahu kaan amina (dan siapapun yang memasukinya telah selamat).” (Roohani Khazain vol. 1 p.666-667)
Surah (17:1) dari Al Quran: ‘Segala puji bagi A;;ah yang telah mengambil Hambanya pada Malam Perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, adalah riil dan penerapan leter lijk dari Masjid yang dibuat oleh ayah Mirza Ghulam Ahmad……(Kumpulan iklan vol.3 p.286)
[PS: Menurut Mirza Ghulam Ahmad, Quran adalah kata-2 yang keluar dari mulutnya, Masjidnya seperti Ka’bah al Haram dan Masjidil Aqsa ada di Qadian dan bukan di Jerusalem.}
Mirza mengumumkan:
“Saya adalah Adam, saya adalah Nuh, saya adalah Ibrahim (Abraham), saya adalah Ishak (Isaac), saya adalah Ja’kub (jacob), saya adalah Ismail, saya adalah Musa, saya adalah Jesus anak Maria, saya adalah Muhammad SAW …..(Roohani Khazain vol 22, p.521)
(SETYA: Ini tak kurang anehnya, orang waras tak akan mengatakan hal ini).
“Tuhan yang sebenarnya adalah yang telah mengirimkan rasulnya di Qadian.(Roohani Khazain vol.18 p.231)
(SETYA: Mirza mengklaim diri seorang RASUL)
Mirza mengumumkan bahwa:
“Kecuali Anak Pelacur, yang hatinya telah ditutup oleh Allah, orang-orang telah menerimaku dan mempercayai Kenabianku.” (Aina-e-Kamalate Islam, Roohani Khazain vol 5 p.547)
“. . . . . Yang tidak mempercayai Mirza Ghulam Ahmad Qadiani, tidak taat kepada Allah dan Rasul dan akan masuk neraka.” (Iklan oleh Mirza Ghulam Ahmad tanggal 25 Mei 1900)
Saya adalah “Benih yang tumbuh sendiri/tertanam secara mandiri” pada Pemerintah Inggris. “Pemerintah (Inggris) harus sungguh-sungguh menaruh perhatian pada BENIH YANG TUMBUH SENDIRI INI . . . . .harus menginstruksikan agar pejabat pejabatnya memperlakukan SAYA dan JAMAAH SAYA dengan sangat ramah dan berpihak pada kami. Keluarga kami tidak pernah ragu menumpahkan darah seperti Penguasa Inggris dan tidak berhenti menyerahkan jiwanya, demikian pula saat ini tidak pernah ragu.” (Roohani Khazain vol.13 p.350)
“Sejak kecil sampai sekarang setelah berumur 65 tahun, saya telah melakukan dengan pena dan lidah saya, tugas-tugas penting dalam mengubah hati umat Muslim kedalam cinta kasih & niat baik serta simpati terhadap Pemerintah Inggris dan melenyapkan ide dan semangat Jihad dari hati orang-orang (Islam) bodoh itu. ” (Kitab-ul-Bariyah, Roohani Khazain vol 13 p.350)
” . . . . Untuk Pemerintah Inggris, Saya telah menerbitkan dan membagikan 50,000 leaflet di negara ini (India) dan negara-negara Islam lainnya (melawan Jihad). . . . sebagai hasilnya, ratusan ribu orang telah menghentikan ide dan semangat Jihad yang kotor itu.” (Roohani Khazain vol 15 p.114)
Saudara/i sesama Islam!
Ini adalah kepercayaan dan keimanan sebenarnya dari Mirza Ghulam Ahmad Qadiani beserta Ahmadiyah/Jamaat Qadiani, namun propaganda-propagandanya akan selalu berusaha membuktikan bahwa mereka adalah umat Muslim Sunni. Ratusan ribu orang umat Muslim telah kehilangan keimanannya ditangan orang-orang Qadiani/Ahmadi karena tidak tahu banyak mengenai Mirza Ghulam atau Gerakan Ahmadiyah.
Penguasa-penguasa di sangat takut akan KEBANGKITAN ISLAM, serta SEMANGAT JIHAD dari kaum Muslimin. Mereka tahu bahwa dengan adanya MUSLIM YANG MEMELUK QADIANI/ AHMADI, berarti berkurang lagi satu umat Muslim. Tiap orang Ahmadi harus percaya bahwa JIHAD ADALAH HARAM. Dengan demikian Gerakan Ahmadiyyah Movement adalah agen Anti Kekuatan Islam dalam rangka membuang keimanan ummat atas nama Islam.
SEMOGA ALLAH MENJAGA IMAN SETIAP MUSLIM DARI GODAAN-GODAAN KEJAHATAN. AMIIN.
(SETYA: Saya akan menyampaikan hujah-hujah Mirza Ghulam Ahmad yang aneh, tidak masuk akal dan lucu yang lainya. Dari jawaban Sdr. Nadri kepada saya sebelumnya, banyak informasi yang disembunyikan. Bahkan Sdr. sengaja BERBOHONG dengan mengatakan sebaliknya dari beberapa hal yang saya tanyakan. Ada hal “nyleneh” yang dipercayai oleh ummat “Islam Mainstream” pada saat ini seperti halnya Mukjizat (Kejadian Luarbiasa atas Pertolongan Allah) yang terjadi pada Isa/Jesus. Namun dalam klaim Mirza, saya menemukan puluhan hal yang LUAR BIASA NYLENEHNYA yang diumumkannya lewat dari seratus tahun yang lampau. Kalau Sdr Nadri hendak jujur dan bermaksud menyampaikan Ahmadiah yang sebenarnya, janganlah ditutup-tutupi ajaran-ajannya. Apalagi dengan “menangkis dari sana-sini dan menembak kemana-mana” seperti telah saya sarankan. Sdr menyerang kepercayaan sifatnya masih “khilafiah”/diperdebatkan, namun dalam hal lain kepercayaan yang anda anut jauh lebih banyak menimbulkan perdebatan. Mudah-mudahan Allah memberi petunjuk kepada Sdr dan kita semua. Amiin).
BAHAN DIKIRIM OLEH SEORANG NETTER YANG DIAMBIL DARI TULISAN:
Dr Syed Rashid Ali
P O BOX 11560
DIBBA al-FUJAIRAH
UNITED ARAB EMIRATES
T.No. (9719) 444022 FAX (9719) 442846
(http://alhafeez.org/rashid/indonesia2.htm)
http://mataatthilbab.blogspot.com/
.
Diambil dari sumber (diskusi)yang lain,
http://forum.nu.or.id/viewtopic.php?f=4&t=17
Pada 15 Januari 2008 lalu, hanya berbekal 12 pernyataan dari pihak Ahmadiyah Rapat Badan Koordinasi Pengkaji Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakor Pakem) pusat menyatakan tidak melarang Ahmadiyah, dan memberi kesempatan 3 bulan kepada Ahmadiyah untuk membuktikan pernyataannya bahwa ajarannya sama dengan Islam. Padahal, aliran ini sudah dipandang sesat oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI) sejak tahun 1974. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun telah melarangnya sejak 1980, yang ditegaskan kembali pada 2005. Keputusan Bakor Pakem tersebut sudah terbaca dari awal. Sebab, jauh hari sebelumnya (7/1/2008), Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel), Wisnu Subroto, mengatakan: ’Pemerintah tidak setuju Ahmadiyah dibubarkan/ dilarang’. Menanggapi hal ini, Ketua Dewan Fatwa MUI KH Ma’ruf Amin mengatakan bahwa 12 pernyataan yang dibuat oleh Ahmadiyah hanyalah retorika, dan fatwa MUI tentang kesesatan Ahmadiyah tetap berlaku.
Mencermati Pernyataan Ahmadiyah
Ajarannya Ahmadiyah tertulis dalam berbagai bukunya. Lalu, apakah 12 pernyataan yang disampaikan itu dapat menggambarkan hakikat ajaran Ahmadiyah sesungguhnya? Apakah pernyataan tersebut sesuai dengan apa yang ada didalam buku-buku mereka? Karenanya, penting mencermati isi pernyataan tersebut, khususnya yang sangat substansial.
Ahmadiyah mengakui Muhammad SAW sebagai Rasulullah (butir 1). Namun, penting dicatat bahwa sekalipun mereka mengakui Muhammad SAW sebagai Rasul namun didalam ‘kitab suci’ mereka (Tadzkirah) diserukan bahwa yang harus diikuti adalah Mirza Ghulam Ahmad; yang diutus sebagai Rasul dengan membawa agama kebenaran dan dimenangkan diatas semua agama adalah Mirza Ghulam Ahmad; yang menjadi ‘al mukhothob’ (yang diseru) dalam ayat-ayat al-Quran yang dimasukkan kedalam Tadzkirah adalah Mirza (Haqiqatul Wahyi, hal. 71 dan kandungan umum Tadzkirah).
Butir ke-2 pernyataan itu menyebutkan bahwa Muhammad Rasulullah adalah khatamun nabiyin (nabi penutup). Tetapi, keyakinan yang lengkap terdapat didalam buku resmi mereka: ‘Nabi Muhammad merupakan nabi penutup yang membawa syariat, tetapi bukan penutup nabi-nabi yang tidak membawa syariat. Jadi, tetap terbuka diutusnya nabi setelah Nabi Muhammad’ (Ahmadiyah, Apa dan Mengapa. Syafi’i R. Batuah. Cetakan XVIII. Peberbitan Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 1986, hal. 7) dan khatamun nabiyyin yang mereka yakini artinya nabi yang paling sempurna, cincin para nabi (Tiga Masalah Penting, H. Mahmud Ahmad Chema, H. A. Penerbit Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 1987, hal. 25-26). Bahkan, dalam terjemahan bahasa Inggris buku Tadzkirah (tahun 2006) yang dikeluarkan Pimpinan Pusat Ahmadiyah di London kata khatam dalam ‘khathamun nabiyyin’ dimaknai dengan seal (segel, materei) bukan penutup. Jadi, butir ke-2 ini hanya mengungkapkan sepotong dari keyakinan sebenarnya. bersambung
Butir 3 menyatakan ‘Diantara keyakinan kami bahwa Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad adalah seorang guru, mursyid, pembawa berita dan peringatan serta pengemban mubasysyirat, … ‘. Butir ini menyatakan ‘diantara keyakinan kami’. Ada keyakinan mereka yang tidak disebutkan di butir pernyataan ini, yaitu Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi mereka. Di dalam Tadzkirah antara lain dinyatakan, “Dialah Tuhan yang mengutus rasulNya, Mirza Ghulam Ahmad, dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya atas semua agama (Tadzkirah, hal. 621). Dalam Kata Pengantar Tadzkirah edisi Inggris disebutkan:
‘Mirza Ghulam Ahmad affirmed that his claim to prophethood, as explained by him, was in accord with the Holy Quran and the true Hadits’ [Mirza Ghulam Ahmad menegaskan bahwa klaimnya terhadap kenabian, seperti yang ia jelaskan, sesuai dengan petunjuk al-Quran dan hadits shahih] (Tadzkirah, edisi Inggris, Pimpinan Pusat Ahmadiyah London, 2006, hal. 7).
Butir 5 menyatakan ‘ … tidak ada wahyu syariat setelah al-Quranul Karim …’. Disini hanya disebut ‘wahyu syariat’ karena memang mereka meyakini Mirza tidak membawa syariat baru. Namun, buku Ahmadiyah tetap menyebutkan tentang keyakinan ada wahyu selain ‘wahyu syariat’ yang turun kepada Mirza (Kami Orang Islam, PB Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 1984, hal. 22). Bahkan, banyak teks dalam buku Tadzkirah yang menyatakan bahwa wahyu diturunkan kepada Mirza Ghulam Ahmad (Tadzkirah: 519, 637; Haqiqatul Wahyi: 88; Al-istifta`: 83).
“Buku Tadzkirah bukanlah kitab suci Ahmadiyah, melainkan catatan pengalaman rohani Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad …” (butir 6). Tapi, nama lengkap buku itu adalah:
تَذْكِرَةُ يَعْنِى وَحْيٌ مُقَدَّسٌ رُؤْيَا وَ كُشُوْفَ حَضْرَتِ مَسِيْح مَوْعُوْدِ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَ السَّلاَمُ
(Tadzkirah, yakni wahyu suci, mimpi, kasyaf Hadhrat al-Masih yang dijanjikan/masih maw’ud atasnya shalawat dan salam).
Bahkan dalam ayat-ayat dalam Tadzkirah bertebaran perkataan yang diawali ‘menurut wahyu’, baik dalam bahasa Urdu, Persia, atau Arab. Mirza sendiri mengakui wahyu pertama yang turun adalah ‘Yah, Ahmad, barokallohu fika’ (Wahai, Ahmad, Allah telah memberikan berkah kepadamu) dan Allah SWT berbicara langsung dengan Mirza (Tadzkirah: 43-70).
Pada satu sisi, ajaran seperti ini disebut oleh Rasulullah saw. sebagai dusta. Pada masa Nabi Muhammad saw. ada seseorang yang bernama Musailamah yang mengaku Nabi. Kemudian Rasulullah saw. berkhutbah:
أَمَّا بَعْدُ فَفِي شَأْنِ هَذَا الرَّجُلِ الَّذِي قَدْ أَكْثَرْتُمْ فِيهِ وَإِنَّهُ كَذَّابٌ مِنْ ثَلاَثِينَ كَذَّابًا يَخْرُجُونَ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ
Amma ba‘du. Terkait dengan laki-laki yang banyak kalian bicarakan itu, sesungguhnya dia itu pendusta besar (kadzdzâb); salah satu dari tiga puluh pendusta yang akan datang sebelum Hari Kiamat. (HR al-Bukhari dan Ahmad).
Suatu waktu, Musailamah al-Kadzdzâb mengirim surat kepada Nabi Muhammad saw. yang disampaikan oleh dua utusannya. Rasul saw. bertanya kepada keduanya, “Apakah kalian bersaksi bahwa aku adalah Rasulullah?” Mereka menjawab, “Kami bersaksi bahwa Musailamah adalah Rasulullah.” Rasulullah Muhammad saw. pun berkata, “Kalau saja aku dibolehkan membunuh utusan, niscaya aku akan memenggal leher kalian berdua.” (HR Ahmad).
Pada sisi lain, terdapat perbedaan sangat prinsip antara isi pernyataan dengan apa yang tertulis dalam buku-buku mereka. Jadi, kaum Muslim sejatinya waspada dan tidak mudah untuk menerima penjelasan yang hanya 12 butir lagi singkat tersebut.
Aspek Politis
Inggris memiliki peran strategis membidani lahirnya Ahmadiyah. Sejak awal kelahirannya, aliran ini sesungguhnya bermotif untuk menangkal semangat jihad di tubuh kaum Muslim dalam melawan Inggris saat itu (Maryam Jameelah, Islam and Modernism, 1968, Lahore-Mohammad Yusuf Khan, hlm. 54).
Pada tahun 1876 M Mirza Ghulam Ahmad mengaku pertama kali menerima wahyu. Pada 1889 M, di India, Mirza menobatkan dirinya sebagai nabi dan rasul sekaligus sebagai al-Masih al-Maw‘ûd (al-Masih yang Dijanjikan). Pada masa tersebut, India sedang diduduki Inggris. Pada saat yang sama, Inggris dan Prancis sedang gigih untuk menghancurkan Khilafah Utsmaniyah yang berpusat di Turki. Pada tahun 1865 Menteri Luar Negeri Inggris Lord Clardon mengatakan, “Sesungguhnya satu-satunya jalan untuk melakukan reformasi pemerintahan Utsmani adalah dengan memusnahkannya dari muka bumi secara keseluruhan” (Ismail Yagha, Ad-Dawlah al-Utsmaniyyah, hlm. 159).
Dalam kondisi seperti itulah, pada 1889 M lahir Ahmadiyah di India. Gerakan ini tumbuh dan berkembang berkat rencana penjajah Inggris di India. Mirza telah menghapuskan kewajiban jihad demi bangsa-bangsa kafir. Dia sangat memuji orang-orang Inggris dan menyerukan para pengikutnya untuk membantu penjajah Inggris di manapun mereka berada (Utsman Abdul Mun‘im, ‘Aqîdât Khatam an-Nubuwwah, hlm. 209).
Ahmadiyah bahkan mengklaim Kekhalifahan. Makna ‘Khilâfah ‘ala Minhâj an-Nubuwwah (HR Ahmad) diyakini sebagai Khilafah Ahmadiyah. “Bagian akhir dari hadis di atas merujuk pada kedatangan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Al-Masih al-Maw‘ûd dan Mahdi as. Sesudah itu adalah awal era baru Khilafat. Peristiwa ini terjadi pada 27 Mei 1908 ketika orang-orang yang beriman secara sepenuh hati mengadakan sumpah setia di tangan Hadhrat Maulana Nuruddin r.a., seorang keturunan dari Hadhrat Umar bin Khaththab ra. Kejayaan masa depan Islam kini terikat pada Khilafat Ahmadiyah.” (Kebangkitan Khilafat Islam, Luthfur Rahman Mahmud–USA, Makalah 27/8/2006, dimuat dalam situs resmi Ahmadiyah Indonesia).
Berdasarkan realitas tadi, sadar atau tidak, Ahmadiyah merupakan gerakan untuk membelokkan hakikat Khilafah Islamiyah sesuai dengan arah politik Inggris.
.
wallahu a’lam.
Mungkin ini adalah perbuatan dari musuh-musuh islam. yang ingin membelokan isi dari islam yang sebenarnya. seperti halnya : film-film amerika yang menampilkan adegan terorisme. dan pelaku terorisme itu pasti orang dari bangsa arab atau beragama islam. sehingga, akan banyak orang-orang yang menontonnya beranggapan agama islam itu agama yang berbahaya. tetapi sebenarnya orang arab yang berada dalam film tersebut adalah orang-orang dari suatu golongan yang sangat membenci islam ( Lo pikir aje sendiri…).dan seperti halnya ahmadiyah, mereka para pendirinya bukanlah islam sejati. tetapi hanya boneka yang dikendalikan oleh pihak musuh islam. hal ini membuktikan, musuh islam sudah membangun kekuatannya sejak lama. tetapi gue kasih tahu bos kuncinya. selalu percaya sama Alquran dan Hadist. dan sholat malam, minta kepadaNYA Yang Maha Perkasa perlindungan dari FITNAH BESAR. yang tak ada satu orangpun sanggup menyangkalnya. Bahkan orang yang sudah berada dalam kubur.
tidakkah kita berpikir lebih jernih lagi, bahwa kita semua adalah istimewa? YA KITA semua, tidak hanya manusia arab, india indonesia, and bla bla…tapi juga monyet, anjing, dan pepohonan…bahkan virus dan DNA juga ciptaan Tuhan, Allah SWT, dapatkah kalian menyebut ayam lebih rendah dari manusia ?, itu berarti sama saja dengan mengatakan ada ciptaan Allah yang baik, dan ada yang kurang baik…tidakah kalian berpikir semua hal di muka bumi ini sempurna ? bahkan kotoran pun bisa menjadi pupuk ! betapa sempurnanya ciptaan Allah..
jika begitu mengertilah kalian, bahwa KALIAN lah rasul Allah, kalianlah penyebar perdamaian, kalianlah sumber cinta, lupakan Mirza, lupakan Khrisna, Budha, Muhamad, Jesus…jika kalian masih buta , masih punya dengki…maka sesungguhnya kalian bahkan tidak layak disebut pengikut mereka sekalipun…
–> Setiap makhluk diciptakan ada kegunaan masing-masing. Tidak ada sesuatupun yang sia-sia.
Bahwa kalian lah rasul Allah?.. SALAH. Yang benar .. kita semua ciptaan Allah. Kalian sumber cinta? .. ehm, ga paham aku. Yang jelas .. Allah lah yang menciptakan rasa cinta itu.
Kata-kata anda tampak manis terdengar. Sedangkan dajjal pun tampak membawa surga, namun sebenarnya neraka. Bahkan anda menyuruh kami melupakan Muhammad Rasulullah saw, panutan kami. Ketahuilah, kami ini orang islam. Ridlo Ilahi .. itulah tujuan kami.
who are you mullah agan? are you a moslem? why did you say we had to leave our greatest leader,Muhammad SAW. How could you say we were a prophet?
mengapa anda berkata bahwa kita ini adalah rasul, itu mrupakan sebuah kesalahan besar .
jika anda sendiri ada lah seorang muslim, anda pasti tau apa itu rasul, dan siapa itu rasul . jadi tolong ralat kembali perkataan anda
Dari Perkataan anda ini, jelas anda adalah orang yang suka ngomong menurt hawa nafsu anda saja tanpa adanya dalil yang jelas…SUDAH BANYAK ORANG YANG SESAT…jangan anda menjerumuskan diri anda juga.
Asalam-o-Elykum
maaf, saya kesulitan menulis dengan memakai bahasa inggris. Saya senang membaca, apalagi al quran. Saya mencoba membaca al quran dengan menggunakan matematika, ternyata muncul 3 gambar yang mewakili gambar “seorang muslim membaca al quran” ; lafal “Allah” dan lafal “Muhammad”. Tapi ketika hijab ini terbuka, dan merupakan mujizat al quran yang dapat dibuktikan dengan logika matematis ini tampak bagi saya, saya merasa apakah ini yg dijanjikan allah dalam surat al bayyinah ayat 1, sebagai bukti yg nyata, dimana orang kafir dan narsrani pindah agama keislam tanpa reserve. Ahh… Dunia yang aman dan damai akan terwujud. Insya allah. Tapi, aku takut dihujat…Oleh sesama muslim!? Bisakah saya ditolong?
–> Ada banyak ulama di Cirebon, termasuk ulama tafsir. Coba konsulkan ke mereka.
maaf. bisa ga saya diajarin cara matematika dalam alquran
karsicirebon,mohon bagi bagi pengetahuannnya yach thks
Al-Quran adalah bukti nyata kekuasaan Allah dan Allah yang menciptakan manuasia dan Alam Semesta ini…pastilah Al-quran bersesuain dengan Alam semesta ini..ini tidak terbantahkan lagi secara logika dan ilmu pengetahuan.
Sebenarnya sudah dikonsulkan ke kyai NU, Ari ESQ lewat asistennya, ustad Muhammadiyah. Tida puas saya, coba ke kyai diembarkasi bekasi, santri mukimin di makkah ketika haji 2007 bahkan pada orang arab yg memimpin kultum sehabis shalat isya dimasjid nabawi (kenapa mereka tidak mau pakai bhs inggris?) tidak jawab yg memuaskan.
Padahal code hujjah muzizat al quran ini bisa membuktikan bahwa al quran datangnya dari allah, diwahyukan kepada nabi muhammad,saw dengan perintah muslim harus membaca/mematuhi al quran sebagai pedoman hidup. Code ini bagai “watermark” disetiap lembar uang rupiah kita. Ada bila kita terawang. Bukti logis matematis ini dapat mematahkan alibi yg mengaku aku nabi baru tapi pake al quran juga.
Bang, ini rahasia kita ya. Untuk menemukan code hujjah muzizat alquran kita harus mempunyai pedoman yaitu surat huud ayat 1-5, alquran terdiri dari ayat ayat, tersusun rapi, dijelaskan secara terperinci. Coba abang urut jumlah ayat sesuai musaf, entrikan urutan jumlah itu spt 7;286;200 dst ke excel 2003. Jelaskan dalam bentuk grafik scatter tanpa rekayasa dengan computer terperinci. Abang akan lihat grafik muslim duduk bersandar membaca alquran. Subhanalloh. Ulangi tahapan dengan urutan turunnya ayat makkiyah dan maddaniyah, akan nampak lafal allah dan lafal muhammad. Bila aban belum nampak jelas, hubungi email kita bang. Apakah ini yg disurat albayyinah itu? Ayo bang, temukan mujizatmu sendiri, dan sampaikan kepada yg lain. Keinginan saya dengan penyampaian code hujjah ini, saya berharap mendapat syafaat yg besar dari nabi muhammad,saw dan juga dari aban dan dari teman teman abang yg muslim. Bantulah aku bang, sampaikan sampai seluruh dunia tau dan masuk islam tanpa rever. Amin. Saya dah coba pada teman narsrani saya dikantor, tanggapan pertama yang terceletuk adalah “…kalo begitu alquran itu dari allah ya?!…” sembari tangannya tak sadar menunjuk ke atas. Spontan bang.Teruji sbg albayyinah. Bantu kita ya bang. Thxy.
–> Ok .. insya Allah kl ada waktu akan saya coba. Saya ada juga menemukan di web beberapa keajaiban itu. Di sini. Lihat subjudul “Bukti-Bukti Kebesaran Allah”, paling bawah.
Ketika para ulama tidak membantahnya, maka itu hak anda untuk menyampaikannya/ publikasi. Silakan. Mengapa harus bhs Inggris? Bhs Indonesia pun cukup. Nanti apabila karya anda itu dianggap bagus/ fenomenal, maka akan banyak orang menterjemahkan ke bhs asing.
Tentang dihujat. Saya kira tidak. Dengan bahasa yg sopan, tidak sombong seolah temuan anda paling benar, insya Allah tulisan anda akan dibaca orang. Kalau ada salah akan dikasih tahu. Dan kalau benar akan di-appreciate. Jangan khawatir. Saudara2 kita sesama muslim bukan orang yg suka menghujat.
Kalaupun ada hujatan .. ehm .. itu pasti berasal dari orang2 yang hatinya sakit. Tahu kan apa itu maksud penyakit hati. Ada diterangkan oleh Imam Ghazali.
Nanti setelah selesai nulis, coba hubungi lagi di sini. Saya mau lihat juga..:-). Kalau tak bertentangan dengan aqidah n syariat, insya Allah saya akan turut dukung.
Ttg jawaban tak memuaskan dari para ulama, mungkin karena bukan itu sebenarnya tujuan al Qur’an diturunkan. Temuan anda (mungkin) termasuk salah satu keajaiban al Qur’an, tetapi bukan tiang utama mukjizat Al Qur’an. Seandainya benar temuan anda, itu adalah bukti pendukung .. bukan bukti utama mukjizat.
Dan jangan terjebak n berkutat pada pembahasan ini saja, walau mengutak-utik statistik Al Qur’an (huruf, kata, dll) itu memang sangat menarik. Prof. Qurais Shihab pernah menulis (kalau tak salah), ada org yg terjebak dengan bahasan ini. Akhirnya justru meragukan kebenaran Al Qur’an ketika ada hitungannya yg tidak sesuai dengan harapannya. Padahal Al Qur’an diturunkan adalah sebagai petunjuk orang2 yg beriman. Maka apabila kita mempelajarinya dan mengamalkannya, insya Allah akan ditemukan mukjizat2 al Qur’an lebih banyak lagi.
Selamat berkarya.
BOLEHKAN SAYA MENDAPATKAN PENJELASAN YANG LEBIH DETAIL MENGENAI HUJJAH MUZIZAT AL-QUR’AN KE EMAIL SAYA :mtfirin@yahoo.com
Asalam-o-Elykum. Code Hujjah Mujizat Al-Qur’an ini, merupakan ilmu Allah, milik Allah. Bukan punya karscirebon, ini milik kalian, sahabatku semua. Mulanya mau dibisniskan jadi buku best seller, tapi aku takut hanya dapet duit aja, tidak dapat pahala dan shafaat besar dari allah dan rasulluloh. Bang, pinjam site nya untuk penjelasannya. Saya menginputnya dari opera mini, jadi tidak bisa kirim picturnya.
Bang, akan saya tuntun dari sini ya.
#1 kata kunci: surat Huud ayat 1-5, al-qur’an adalah terdiri dari ayat-ayat, yang tersusun rapi, dan diterangkan secara terperinci.
#2 silakan saudara urutkan ayat-ayat al-quran sesuai mushafnya. Menjadi deretan angka, seperti: alfatikah 7, albaqoroh 286, ali imran 200, demikian seterusnya sampai semua ayat alquran yg ada sebanyak 114 tsb.
#3 setelah tersusun rapi, maka saudara bisa terangkan secara terperinci, jaman sekarang dengan komputer, yang merupakan kemampuan logika matematika manusia paling mutakhir. Silakan saudara entrikan urutan angka tersebut kedalam program microsoft office 2003, program excel 2003, (“biar bill gate senang, softwarenya ternyata bisa membuktikan adanya code hujjah mujizat al-qur’an”). Bila sudah dientri, tinggal jadikan bentuk grafik scatter, tanpa rekayasa. Maka akan tampak grafik “muslim bersandar membaca ayat al-qur’an”.
#4 coba saudara captur grafik tersebut, kemudian tampilkan di site ini (opera mini saya tidak bisa). Nanti akan karscirebon tuntun membaca/melihatnya.
Saya, karscirebon tunggu ya.
Wassalam-o-Elykum wm wb.
–> Wangalaikumsalam wrwb. Mungkin yang anda maksud adalah seperti di sini.
Maha Suci Allah! Allah Maha Besar!!! Sudah ternyata dan terbukti akan keajaiban Al-Qur’an. Semoga kita semua para mendapat rahmat Allah jua… InsyaAllah…
Sepertimana firman Allah di dalam Hadith Qudsi:
‘Barangsiapa mengenal Dirinya maka kenallah Tuhannya.’
…di mana ada aku, di situ ada DIA…
[…] mujizat Al Quran dengan tangan sendiri. Tanpa rekayasa. Coba abang klik posting karscirebon di http://orgawam.wordpress.com/2008/04/16/ahmadiyah-mirza-ghulam-ahmad-nabi/#comment-579 bang,hijjab Al Quran selama berabad abad, telah tersingkap bagi saya, subhanalloh. Semoga ilmu ini […]
Assalamualaikum.
Bang, benar gambarnya seperti itu. Tapi menghadapnya kekanan, karena kita memulai grafik dari kiri kekanan. Coba abang perhatikan
#1. kumpulan surat surat kecil di ujungnya bila diperbandingkan dengan foto ronsen kaki (coba cari foto rö pedis lateral) akan tampak mirip. Sehingga dapat diketahui inilah gambar kaki kita. Inilah titik poin penting dalam pengenalan gambar tsb.
#2. Dari titik poin kaki ini dapat ditelusuri keatas, nampak paha, bagian badan. Tampak kedua tangan yang memegang lembaran ayat al quran, dada, dan kepala. Wajah tidak tampak. Karena beliau memakai hijab/kerudung, seperti kebiasaan muslim arab. Seperti orang kemulan/berselimut.
#3. Posisi duduk membaca ayat seperti ini sulit, secara ergonomis kedokteran/anatomis. Karena beliau pasti akan terjengkang. Jadi posisi ini harus dalam posisi duduk bersandar. Abang bisa menarik garis lurus dari titik alfatikah (7) ke titik albaqoroh (286). Inilah sandaran beliau.
#4. Apakah ayat/surat alquran yang sedang dibacanya?
Jawab: surat al waqiah (56,96) . Titik koordinat ini menujukan arah wajah beliau tertuju. Tampak beliau memegang lembaran ayat sedemikian rupa sehingga ujungnya adalah poin (56,96) artinya, mewakili kedudukan surat ke 56 dengan jumlah ayat 96.
#5. Ketika gambaran sudah lengkap, nampak seorang muslim berselimut duduk menyandar membaca ayat alquran. Subhanalloh. Dan yang dibaca adalah ayat ttg kiamat. Apakah ini jawaban obsesi saya menemukan mujizat alquran yg dapat dibuktikan sampai akhir jaman? Wallohu allabisawab. Saya sampai membuktikan ziarah ke jabal nur, melihat gua hiro (haji 2007). Ternyata kalau malam dingin, sempit, diudara terbuka, terbayang nabi duduk bersandar berselimut kain disuruh membaca iqro. Allohuakbar. Semua terekam di gambar ini.
#6. Sudah selesai? Ternyata belum. Dengan cara yang sama, silakan abang mengurutkan surat makkiyah dari pertama turun, bila dibuat grafiknya akan nampak lafal allah. Demikian juga untuk surat maddaniyah, akan nampak lafal muhammad. Inilah watermark yang ada di alquran, yang menyatakan dua kalimat sahadat , allah, muhammad, dan alquran sbg pedoman hidup yg harus dibaca manusia muslim.
Demikianlah code hujjah mujizat alquran yang dihidayahkan kepada karscirebon. Sebagai seorang muslim sampai akhir jaman.
Ya nabiku muhammad saw. aku memohon syafaatmu, ya allah terimalah amal bhaktiku. Amin.
Lailahailallah Muhammadrasulullah….. 😀
asslmkm, bang bisa tunjukkan nggak hasil grafik yang sudah jadi karna saya kurang mahir dalam menggunakkan komputer. wassalam
Ass,wr,wb, Bang saya jujur…sy baca al quran jarang sekali mudah2n dengan pengetahuan baru ini saya mnjadi lbih trtarik untuk membaca & memplajari lbih jauh al quran,tolong saya minta hasil grafik yang sudah jadi karna saya kurang mahir menggunakan komputer juga ilmu agama saya sangatlah dangkal..,trims wassalam
hmmm……itu nyata kn….?
mutashowwif ya……bodoh ya….gk bs bedain mujaddid ama nabi ama rasul….
ezechiel jha yg baru 17 tahun ngerti…..
hmmm…..berbagai ajaran mulai dr kristian…hind…dan budhi udah ezechiel baca….semua ajaran.na sama….ini ajha yg bengkok…lutchu gt….bahkan buku harry potter ama lord of the rings ato chronicle of narnia lebih bagus….
bener niy tuLisannya?? bisa dipertanggungjawabkan ga mengenai tuLisannya itu mengenai hazrat mirza ghulam ahmad… harusnya kalo mau nulis itu harus dengan bukti2 yang lengkap dan jangan cuma asal denger sana sini…
coba deh baca buku MIRZA GHULAM AHMAD dari QADIAN karya Iain Adamson, penulisnya ini orang inggris dan seorang kristiani, yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan ahmadiya, bagaimana dia menanggapi tentang hazrat mirza ghulam ahmad…
setelah itu anda boleh berkomentar
–> Tulisan di atas insya Allah bersumber dari sumber yang dapat dipercaya. Dan juga .. tak ada seorang ulama pun (baik yang se-zaman maupun sesudahnya) merujuk ke MIRZA GHULAM AHMAD, kecuali (kalau ada pun hanya) menunjukkan kesesatannya.
bagaimana anda bisa berucap seperti itu??? mengapa anda bisa langsung mengecap itu sesat atau tidak,, apakah anda bisa membuktikan kebenaran tulisan anda itu? saya hanya ingin memberi saran, bila anda ingin mengatakan atau menulus sesuatu sebaiknya harus dengan bukti yang benar, karena bila tidak terbukti kebenarannya berarti anda telah memfitnah…
bila anda masih ragu dengan tulisan saya silahkan anda pergi ke toko buku untuk membeli buku tersebut, dan anda baca, dan buktikan ucapan saya benar atau salah..
maaf sebelumnya, bila agak kasar…
–> Ucapan anda adalah hak anda. Anda sendiri yang harus membuktikan benar tidaknya,.. bukan saya.
Saya kira bukti artikel telah cukup. Sumbernya jelas .. silakan anda lacak.
Agar kita selamat dari berbagaifitnah menjelang qiamat, berpegang teguhlah kepada Al-Qur’an dan Assunnah, banyak2lah membacanya kemudian mengamalkan serta menyebarkan kepada saudara kita yang lain, gunakan seluruh waktu kita, sehingga tidak ada waktu untuk mendengar propaganda para penyesat dan sekutunya. Hanya janji Allah dlm Al-Qur’an yang benar dan pasti dan Rasulullah saw yang pantas menjadi panutan orang-orang yang bertaqwa. Hirup pikuk dunia dan kejahatan makhluk Allah semuanya adalah ujian orang beriman. Sampaikanlah keimanan kita kepada mereka yang belum beriman dengan cinta kasih dan kelembutan sebagaimana contoh Nabi saw. ketika ada seorang yahudi yang mati, sementara Nabi saw. belum sempat menyampaikan dakwah kepadanya. Nabi saw. menangisi kematian yahudi itu dengan rasa kasihan. Cinta Nabi kepada ummat manusia begitu dalam. Marilah kita ikuti bagaimana Nabi cinta kepada manusia dengan menyampaikan Islam kepada mereka.
Maha suci Allah; Tuhan alam semesta. Semoga kita terlindung dari tipu daya sesat ahmadiyah. Amien. Satukan langkah dan visi; sesungguhnya kita menghadapi musuh yang sama. Musuh-musuh Islam yang tak akan pernah bisa tidur lelap dan tenang sebelum kita mengikuti agama dan tuhan mereka. Semoga Allah tetap menjaga Ajaran Islam dan segenap ummatnya sampai yaumul akhir nanti. Keselamatan dan kesejahteraan atas kita semua. Amien ya robbal’alamin.
salah satu doa yang di anjurkan,
Allahuma inni ‘udzubika minal adzbi jahannam wamin adzabil qobri,wamin fitnati mahya wal mamati wamin syari fitnati masikhi dajjal.
Masalah yg tdk kalah penting adalah, apakah Ahmadiyah (klo msh mengaku Islam) berhak hidup di Negeri Indonesia, NKRI.
Nah..
beda halnya klo ada pengakuan resmi bahwa mereka beragama Ahmadiyah.
juga rumah ibadahnya jangan pakai nama masjid atau musollah.pakai nama lain umpamanya kappel,gereja,kandang,gudang atau lainnya,ok
[…] This post was mentioned on Twitter by ssirah, Mamo Adi. Mamo Adi said: Adik coba baca http://orgawam.wordpress.com/2008/04/16/ahmadiyah-mirza-ghulam-ahmad-nabi/ tentang ahmadiyah @nonnyquraeni […]
Sejak 1974 pemerintah Pakistan menyatakan Ahmadiyah sebagai agama tersendiri di luar Islam. Dan sejak 1984 pemerintah Pakistan sudah melarang jemaah Ahmadiyah menyebut diri mereka Muslim.
Kalau di indonesia kapan, ya ?.
semoga ahmadiyah segera lenyap dari bumi Indonesia yang notabene adalah yg terbanyak penganut agama Islam ny di dunia ini. ISLAM ALWAYS THE BEST AND NABI MUHAMMAD SAW adalah yang terakhir .
mnurut saya ahmadiah itu sangatlah tidag bisa dpublikasikan cz itu ajaran yg dpt merusak agama islam kita
Jadi, apa yang harus dilakukan?
yang mensyiar ajaran ahmaddiah itu murtat, lebihbaik bertobat
…IMAN = PERCAYA…
Gak ada toko atau pasar yg jualan IMAN, jadi… IMAN tdk bisa “dijual-belikan” (hanya org2 bodoh saja yg berbuat demikian) setuju…?
KENAL…belum tentu / bisa dibilang PERCAYA tapi kalo “percaya” berarti dia sudah “kenal” betul dg yang di”percaya”nya.
Setuju..?
(saya yakin anda pasti tau…itulah yg dinamakan IMAN) Aku…
Aku tdk pernah kenal dengan yg namanya MUHAMMAD saw. (mdh2an engkau masukkan aku kedalam golonganmu bersama orang2 yang setia kepadamu) Katanya… Dia itu orang arab yg diperintahkan utk menyampaikan “ajaran” ISLAM. (iyakah…?)
Dan…
Aku juga tidak pernah kenal dengan… ALLAH.. (mdh2an engkau mengampuni hamba). Katanya….
Dia itu adalah Tuhan penguasa alam.
Tapi…
Dari sekian lama perjalananku “nglakoni” hidup ini, skr aku sdh “kenal” dg MUHAMMAD saw. Karena ternyata MUHAMMAD saw itu adalah benar.
Kenapa..?
Karena ajaran yg dibawanya itu adalah benar…
Kenapa..?
Karena yg dibawanya itu mengajarkan tentang KEBAIKAN. (titik).
Dan…
Sekarang ini aku betul2 “kenal” dengan ALLAH.
Kenapa…?
Karena ternyata ALLAH benar2 ADA.
Buktinya…?
(aku ingin bertanya dan jawablah…)
1. siapakah yang setiap pagi “menerbitkan” matahari dari timur?
2. Pernahkah kita “bertemu-pandang” dengan udara yg kita hirup? Sehingga kita “dibilang” hidup..? Renungkan…
Sederhana saja… Neckerman…alias gak neko-neko. Setuju..? (…TERSERAH…)
mau berIMAN..? Terserah…
Mau ISLAM…? Kristen..Hindu..Budha…atau apapun agama di dunia ini…? Terserah…
“jangan pernah mengira bahwa hidup ini hanya “begini” saja”.
Yang pasti aku tdk kenal dan tdk percaya dg mirza ghulam (aku tdk teruskan dg nama “Ahmad” krn nama ini terlalu suci buat manusia kotor spt dia).
pda ngomng opo c…………..
yg jlas nabi muhammad tdk prnh mnyampaikan bahwa akan ada lagi nabi setelahnya yg banyak pnyakitnya ari india……….
udah cba nabi muhammad tidak prnah mengajarkan tentang islam yang baru…uah jelas sbelum wafat beliau mnyatakan telh dsmpurnakan agama islam…jd jgn bkin2 yg baru ya ,…..jlas tdk sesuai…….
Setuju
intinya gini aja deh…!
udah jelas kata Rasulullah Muhammad SAW kalo umat islam dah sempurna (setuju) n ga bakal sesat kalo pegang teguh al quran sama al hadits, sekarang gimana kita pegang teguh warisan Rasulullah Muhammad SAW..
betul 100 %
hai kaum ahmadiah, bisakan anda jelaskan
kenapa nabi Musa diturnkan Allah?
kenapa Nabi Isa diturunkan Allah?
Kenapa Nabi Muhammad Diturunkan Allah
dan Kenapa Mirza Gulam Ahmad yang menurut anda seorang nabi diturunkan Allah, sedangkan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad s.a.w masih ada dan masih diamalkan oleh orang?
tidakkah anda mengetahui bahwa sejarah nabi muihammada sejak belum lahir smpai meninggal tidak satupun yang tercecerkan?
bagaimana anda membandingkannya dedngan sejarah hidup mirza Gulam ahmad?
saya malah membaca Nabi Muhammad dianggap palsu sedangkan Mirza Gulam Ahmad yang nabi asli. masuk logoikah yang palsu dulu yang ada baru yang asli? renungkanlah dan renungkanlah sebelum ajal menjemput anda!!!!!!!!
Logikanya, asli dulu baru ada palsunya, ngga mungkin palsu dulu, nyontoh siapa itu yg palsu
MIRZA GHULAM AHMAD??????Allah maha pengampun,wahai engkau pengikut AHMADIAH<sbelum ajal menjemput dirimu,sgeralah bertobat
Ya, jika dilihat/ditinjau dari pendirinya aja sudah dapat dktahui bahwa itu sesat, jika mirza ghulam ahmad adl nabi dia tdk mmili kmampuan apa2, mukjizat kranganx adl kutipan dri AL quran dan pemkiran bodohnya dan sya byangkan skrang mungkin di alam kbur dia menjerit ksakitan krna disiksa sma malaikat dan smoga dia kekal abadi selamanya dalam neraka jahanam bersma para iblis pndusta agama.amien
Ijin copas untuk catatan FB, terima kasih
KEDUSTAANNYA MIRZA GHULAM AHMAD NGAKU SEBAGAI NABI DAN RASUL
Kami (Allah) tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan BAHASA KAUM-nya, supaya ia (nabi dan rasul itu) dapat memberi (menyampaikan) penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana (QS. 14:4)
Sang tokoh ini mengaku sebagai nabi, lalu rasul, Imam Mahdi sekaligus Al Masih beliau adalah Hz.Mirza Ghulam Ahmad berasal dari suatu rumpun keluarga yang merupakan pendatang dari Samarqand, sebuah kota di Asia Tengah. Nenek-moyang beliau hijrah dari Samarqand menuju Punjab, India pada awal abad keenambelas, di masa kekuasaan Emperor Babar dari Dinasti Moghul. Mereka memohon untuk dapat berkhidmat kepada dinasti tsb. dan mendapat kepercayaan di kawasan Punjab. [Lihat karangan-karangan Lepel H. Griffin: The Punjab chiefs (Lahore,1865),h.380-381].
Pada bulan Maret 1882 pertama kali Hz.Mirza Ghulam Ahmad memperoleh perintah dari Allah Ta’ala bahwasanya beliau dijadikan Ma’mur Minallah (Utusan Allah). Dari itu juga beliau menyatakan diri sebagai Mujaddid. Wahyu ini beliau terbitkan di dalam Barahiin Ahmadiyyah jilid I edisi pertama pada cat.kaki pd.cat.kaki hal.238. (Adapun bunyi wahyu tsb. adalah: “Qul inny umirtu wa’anaa awwalul-mu’miniyn — [Katakanlah, aku telah diutus/diperintahkan, dan akulah yang pertama beriman]”. (Lihat: Tazkirah, Bhs.Urdu, Al-Syirkatul Islamiyah, Rabwah, 1969,h.44; Rohani Khazain jld.1,h.265)
Sayangnya, dengan merujuk pada Wahyu Allah Ta’ala QS. 14:4 bahwa siapa yang dianuegarhi oleh ALLAH TA’ALA sebagai Rasul-Nya’ maka tokoh ini akan memperoleh tuntunan seperti kitab sucinya ya harusnya sesuai dengan bahasa kaumnya, kalau dia orang Arab maka petunjuk-Nya juga dalam bahsa Arab seperti Nabi Muhammad SAW. Lalu bagaimana dengan tokoh Mirza Ghulam Ahmad ini, yang diakuinya dapat petunjuk atau wahyunya dari Tuhan, Allah juga, kok pakai bahsa Arab bukannya berbahasa moyangnya MGA sesuai dengan tempat kelahiran atau dibesarkan atau diperolehnya wahyu atau wangsit tersebut???
Inilah KEDUSTAAN dari pengakuan sang tokoh Mirza Ghulam Ahmad yang seolah-olah beliau dapat wangsit menyempurnakan missi Nabi Muhammad SAW.
menurut paham saya ahli sunah wal jamaah,ahmadiyah itu udah termasuk kafir ….. ….. dan knpa anda mengatakan bahwa mirza ghulam ahmad itu nabi asli
…. mnrut paham saya tidak ada nabi lagi setlah nabi muhammad saw , dan itu udah jadi izma para ulama ……. menurut paham saya setan ajah gx pernah ngaku nabi bahkan syech abdul qodir jaelani pun tidak prnah mengaku sbgai nabi …… …… …… ….. PESAN SAYA BAHWA TIDAK ADA NABI LAGI SETELAH NABI MUHAMMAD SAW ….. KALAU MASIH ADA ORANG YG MENGAKU SEBAGAI NABI , ORANG ITU HARUS DI CEK KEJIWAANNYA……..
Arti dari khataman Nabiyyin
Dikompilasi dari berbagai tulas, hasil korespondensi di internet
ARTI KHATAM DALAM AYAT KHATAMAN – NABIYYIN
Ayat KS Aquran (Quran Suci/QS) Surat Al Ahzab 33:40 A’udzubillah himinasy-syaithan
…… Maa kaana Muhammadun abaa ahadin minr rijaalikum wa laakinr rosuuulal laahi wa khaatamannabiyyin
Yang artinya Muhammad bukanlah Bapak dari seorang laki-laki kamu, tetapi ia adalah seorang Rasul dan Khaataman Nabiyyin, khatam-nya dari para nabi-nabi.
Ayat Khataman-Nabiyyin ini diturunkan di dalam rangkaian pembelaan dari Allah SWT kepada YM. Nabi Suci Muhammad Rasulullah s.a.w. atas tuduhan orang Arab Quraisy , bahwa pernikahan Rasulullah s.a.w dengan Hadhrat Siti Zainab, janda dari Zaid “anak angkat” Rasulullah s.a.w. yang dituduh mengawini janda menantunya sendiri. Tuhan menjawab cemoohan orang Quraisy terhadap Rasulullah s.a.w. yang melanggar tradisi berlaku pada saat itu yang tidak membolehkan orang mengawini janda bekas menantunya walaupun dari anak angkatnya, yang kedudukan anak angkat itu menurut adat kebiasaan orang Quraisy disamakan statusnya dengan anak sendiri.
Pada saat diturunkannya wahyu tentang Khaataman Nabiyyin tersebut, tidak pernah terpikir waktu itu oleh para sahabat Rasulullah s.a.w., bahwa khatam itu diartikan sebagai penutup untuk nabi-nabi, ini adalah berdasarkan keterangan dari YM. Rasulullah s.a.w. sendiri. Apalagi jika kita membaca keseluruhan ayat-ayat yang ada di dalam Rukuk ke-5 dari Surah Al Ahzaab ini bahkan di keseluruhan Surah al Ahzaab pun tidak ada disinggung satu pun indikasi yang berkenaan dengan inniy aakhirul-anbiya’ atau laa nabiyya ba’di; tetapi yang ada disebutkan di dalam surah ini Al Ahzaab ini adalah: Jangan engkau mengikuti kebiasaan orang-orang kafir dan orang munafik (ayat 1, dalam hal status anak angkat dll.), menjadikan istri-istrimu sebagai ibu dan anak-anak angkatmu sebagai anak sendiri (ayat 4), tetapi panggillah anak ini dengan nama bapak mereka (ayat 5), dan Kami pun mengatur pernikahan engkau dengan Zainab, yang janda dari Zaid anak angkat engkau itu; di mana sama sekali tidak ada sesuatu pun yang akan mencemarkan nama engkau, di mana engkau adalah Khaataman Nabiyyin.
Selain yang artinya penutup (yaitu khatim) ada banyak arti dari kata Khatam yaitu: Cincin, perhiasan (bagi yang memakainya), meterai, segel, yang membenarkan, yang paling afdhal, yang paling mulia, yang terbaik, sebagai pujian terutama kalau dikaitkan dengan kata benda plural / jamak, dan hanya sebagai penutup (khatim), terutama kalau dikaitkan dengan kata benda singular. Dalam tata bahasa Arab, kata Khaatam jika digandeng dengan kata jamak maka artinya bukan lagi terakhir atau penutup melainkan yang paling sempurna, paling afdhal. Contohnya:
Nabi s.a.w. bersabda kepada Hadhrat Ali r.a. : Aku adalah khatam dari nabi-nabi dan engkau wahai Ali adalah khatamul aulia (khatam dari Wali-wali) (Tafsir Safi & Jalandari), benarkan Ali penghabisan dari wali-wali? Tentu bukan, karena di sini diartikan bahwa Hadhrat Ali sebagai yang paling mulia di antara wali-wali.
Imam Safi’i r.h. (767-820) juga disebut “khaatam-ul auliya” (Al Tuhfatus-Sunniyya, hal. 45).
Rasulullah s.a.w. berkata kepada Umar r.a.: Tenteramkanlah hatimu hai Umar, sesunguhnya engkau adalah khatamul Muhajjirin (sahabat yang mengikuti pindah ke Medinah yang paling afdhal) di dalam kepindahan ini, seperti aku khataman nabiyyin dalam kenabian. (Kanzul Umal).
Dalam zaman-zaman berikutnya, kata khatam juga dipakai dalam arti sebagai yang paling nge-top (mulia):
Imam Syech Muhammad Abdul dari Mesir ditulis sebagai Khatam Al-A’immah; Imam/Pemimpin agama (Tafsir Al-Fatihah halaman 148. Apakah tidak ada imam lainnya setelah Muhammad Abduh?
Abu Tamaam At-Ta-i (804-805) ditulis oleh Hasan ibnu Wahab sebagai Khatimus-syuara (Ahli syair). (Dafiyaatul A’ayaan, vol. 1 hal 123, Kairo). Apakah setelah Abu Tamaam wafat tidak ada penyair lagi?
Untuk Syekh Rasyid Ali Ridha ditulis sebagai Khatamul Mufasysyiriin (Al Jaami’atul Islamiyah 1354 H).
Imam Suyuthi mendapat gelar khaatamu-ul- muhadditsin, ahli hadits (Hadya Al-Shiah, hal. 210).
Aflatun ditulis sebagai Khatamul Hakim (Mirtusuruh hal. 38), Khatam Al-Hukkam.
Tokoh-tokoh lainnya yang pernah ditulis/disebut sebagai Khatam Al-Kiram, Khatam Al-Wilayat (Muqaddimah Ibnu Khaldun hal. 271), Khatam Al-Jasinaniyyat, Khatam Al-Kamilin, Khatam Al-Asfiya, dalam sebutan sebagai yang paling afdhal, yang terbaik pujian terhadap seseorang yang dikagumi.
Arti kata Khatam sebagai penutup atau terakhir sebenarnya baru timbul di abad pertengahan, di mana ulama-ulama Medieval ini mulai mengartikan khataman nabiyyin itu sebagai nabi penutup dan nabi terakhir. Ada riwayat, bagaimana para ulama yang karena takutnya pada arti Khaatam sebagai yang paling afdhal, paling terbaik (kalau digabungkan dengan kata benda jamak/plural) , meterai, atau cincin, stempel, maka mereka dengan tidak takut-takutnya mempengaruhi pemerintah melalui Departemen Wakaf-nya, untuk merobah Kitab Suci Alquran, yaitu dengan merobah tulisan kata khatam dengan merobah tulisannya dengan kata khatim dalam Alquran yang diterbitkan- nya. Ini terjadi di Afrika pada tahun 1987, dan ada yang menunjukkannya kepada kita. Mereka ingin mengartikan kata khatam itu sebagai penutup dengan kata khatim, yang mereka pikir punya hak untuk menggantinya. Ini adalah perbuatan yang nyata-nyata campur-tangan terhadap keaslian KS. Alquran, hanya karena mereka takut kepada Ahmadiyah. Inilah gambaran keliru yang amat mengerikan sebagai usaha mereka untuk menyelamatkan diri dari pengaruh pendapat orang Ahmadi, mengenai arti dari kata khatam ini.
Kepercayaan tentang Nabi Muhammad s.a.w. adalah nabi terakhir memang pernah muncul dan sekarang kepercayaan yang demikian mestinya sudah lenyap kembali; kepercayaan mana adalah yang di-isukan oleh ulama dari zaman masa medieval (pertengahan) , bersamaan dengan kepercayaan bahwa, katanya Nabi Isa a.s. itu diangkat ke langit, dengan tubuh kasarnya dan akan turun kembali di akhir zaman.
Tentang penggunaan kata khatam yang berarti termulia, tertinggi dan sebagainya dalam berbagai istilah dalam bahasa Arab lainnya dapat dilihat pada beberapa kata di bawah ini:
1. KHATAM-USH-SHU’ARAA (seal of poets) was used for the poet Abu Tamam. (Wafiyatul A’yan, vol. 1, p. 23, Cairo).
2. KHATAM-USH-SHU’ARAA again, used for Abul Tayyeb. (Muqaddama Deewanul Mutanabbi, Egyptian p.4)
3. KHATAM-USH-SHU’ARAA again, used for Abul ‘Ala Alme’ry. (ibid, p.4, footnote).
4. KHATAM-USH-SHU’ARAA used for Shaikh Ali Huzain in India. (Hayati Sa’di, p. 117.)
5. KHATAM-USH-SHU’ARAA used for Habeeb Shairaazi in Iran. (Hayati Sa’di, p. 87) Note here that all five people have been given the above title. How could it be interpreted as “last”. They did not come and go at the exact same time.
6. KHATAM-AL-AULIYAA (seal of saints) for Hazrat Ali (May God be pleased with him). (Tafsir Safi, Chapter AlAhzab) Can no other person now attain wilaayat, if “seal” meant last?
7. KHATAM-AL-AULIYAA used for Imam Shaf’ee. (Al Tuhfatus Sunniyya, p. 45).
8. KHATAM-AL-AULIYAA used for Shaikh Ibnul ‘Arabee. (Fatoohati Makkiyyah, on title page).
9. KHATAM-AL-KARAAM (seal of remedies) used for camphor. (Sharah Deewanul Mutanabbee, p. 304) Has no medicine been found or used after camphor, if “seal” means “last”?
10. KHATAM-AL-A’IMMAH (seal of religious leaders) used for Imam Muhammad ‘Abdah of Egypt. (Tafseer Alfatehah, p. 148) Don’t we have leaders today?
11. KHATAM-ATUL-MUJAHIDEEN (seal of crusaders) for AlSayyad Ahmad Sanosi. (Akhbar AlJami’atul Islamiyyah, Palestine, 27 Muharram, 1352 A.H.)
12. KHATAM-ATUL-ULAMAA-ALMUHAQQIQEEN (seal of research scholars) used for Ahmad Bin Idrees. (Al’Aqadun Nafees)
13. KHATAM-ATUL-MUHAQQIQEEN (seal of researchers) for Abul Fazl Aloosi. (on the title page of the Commentary Roohul Ma’aanee)
14. KHATAM-AL-MUHAQQIQEEN used for Shaikh AlAzhar Saleem Al Bashree. (Al Haraab, p. 372)
15. KHATAM-ATUL-MUHAQQIQEEN used for Imam Siyotee. (Title page of Tafseerul Taqaan)
16. KHATAM-AL-MUHADDITHEEN (seal of narrators) for Hazrat Shah Waliyyullah of Delhi. (‘Ijaalah Naafi’ah, vol. 1)
17. KHATAMAT-AL-HUFFAAZ (seal of custodians) for AlShaikh Shamsuddin. (AlTajreedul Sareeh Muqaddimah, p. 4) A “hafiz” is one who has memorised the full arabic text of the Holy Quran. Two of my cousins happen to belong to this category and more people will memorize it.
18. KHATAM-AL-AULIA (seal of saints) used for the greatest saint. (Tazkiratul Auliyaa’, p. 422)
19. KHATAM-AL-AULIA used for a saint who completes stages of progress. (Fatoohul Ghaib, p. 43)
20. KHATAM-ATUL-FUQAHAA (seal of jurists) used for Al Shaikh Najeet. (Akhbaar Siraatal Mustaqeem Yaafaa, 27 Rajab, 1354 A.H.)
21. KHATAM-AL-MUFASSIREEN (seal of commentators or exegetes) for Shaikh Rasheed Raza. (Al Jaami’atul Islamia, 9 Jamadiy thaani, 1354 A.H.)
22. KHATAM-ATUL-FUQAHAA used for Shaikh Abdul Haque. (Tafseerul Akleel, title page)
23. KHATAM-ATUL-MUHAQQIQEEN (seal of researchers) for Al Shaikh Muhammad Najeet. (Al Islam Asr Shi’baan, 1354 A.H.)
24. KHATAM-AL-WALAAYAT (seal of sainthood) for best saint. (Muqaddimah Ibne Khuldoon, p. 271)
25. KHATAM-AL-MUHADDITHEEN WAL MUFASSIREEN (seal of narrators and commentators) used for Shah ‘Abdul ‘Azeez. (Hadiyyatul Shi’ah, p. 4)
26. KHATAM-AL-MAKHLOOQAAT AL-JISMAANIYYAH (seal of bodily creatures) used for the human being. (Tafseer Kabeer, vol. 2, p. 22, published in Egypt)
27. KHATAM-ATUL-HUFFAAZ used for Shaikh Muhammad Abdullah. (Al Rasaail Naadirah, p. 30)
28. KHATAM-ATUL-MUHAQQIQEEN used for Allaama Sa’duddeen Taftaazaani. (Shara’ Hadeethul Arba’een, p. 1)
29. KHATAM-ATUL-HUFFAAZ used for Ibn Hajrul ‘Asqalaani. (Tabqaatul Madlaseen, title page)
30. KHATAM-AL-MUFASSIREEN (seal of commentators) used for Maulvi Muhammad Qaasim. (Israare Quraani, title page)
31. KHATAM-AL-MUHADDITHEEN (seal of narrators) used for Imam Siyotee. (Hadiyyatul Shee’ah, p. 210)
32. KHATAM-AL-HUKKAAM (seal of rulers) used for kings. (Hujjatul Islam, p. 35)
33. KHATAM-AL-KAAMILEEN (seal of the perfect) used for the Holy Prophet (pbuh). (Hujjatul Islam, p. 35)
34. KHATAM-AL-MARAATAB (seal of statuses) for status of humanity. (‘Ilmul Kitaab, p. 140) We have the “highest, not “last” status.
35. KHATAM-AL-KAMAALAAT (seal of miracles) for the Holy Prophet (pbuh). (ibid, p. 140)
36. KHATAM-AL-ASFIYAA AL A’IMMAH (seal of mystics of the nation) for Jesus (peace be on him). (Baqiyyatul Mutaqaddimeen, p. 184)
37. KHATAM-AL-AUSIYAA (seal of advisers) for Hazrat Ali (R.A.A.). (Minar Al Hudaa, p. 106)
38. KHATAM-AL-MU’ALLIMEEN (seal of teachers/scholars) used for the Holy Prophet(pbuh). (Alsiraatul Sawee by Allama Muhammad Sabtain Now, I am a teacher myself, and you know that I still exist, AFTER the Holy Prophet (pbuh), but I am nowhere close to being able to teach as PERFECTLY as he could or did. How then could he be “last” of teacher Seal means “best” here and not “last”.
39. KHATAM-AL-MUHADDITHEEN (seal of narrators) for Al Shaikhul Sadooq. (Kitaab Man Laa Yahdarahul Faqeeh)
40. KHATAM-AL-MUHADDITHEEN used for Maulvi Anwar Shah of Kashmir. (Kitaab Raeesul Ahrar, p. 99)
Pendapat lainnya tentang masih berlanjutnya pintu Kenabian dalam Islam dapat dilihat dari berbagai hadits dan ulama berikut ini:
1. “Katakanlah bahwa beliau (Rasulullah s.a.w.) adalah Khataman Nabiyyin, tetapi janganlah mengatakan tidak akan ada nabi lagi sesudah beliau” (lihat Durr Mantsur oleh Hafizh Jalal-ud-Din `Abdur Rahman Sayuthi).
2. “Katakanlah, sesungguhnya ia [Muhammad] adalah khaatamul-anbiya’, tetapi jangan sekali-kali kamu mengatakan laa nabiyya ba’dahu (tidak ada Nabi sesudahnya)” (Durrun Mantsur, jld. V, hlm. 204; Takmilah Majmaul Bihar, hlm.5).
3. Rasulullah s.a.w. adalah yang terbaik, termulia, dan paling sempurna dari antara semua nabi dan juga beliau adalah sumber hiasan bagi mereka (lihat Syarh Zurqani oleh Imam Muhammad ibn `Abdul Baqi al-Zurqani, dan Syarah Mawahib al-Laduniyyah oleh Syihab-ud-Din Ahmad Qastalani).
4. Berkata Sheikh Muhyiddin Ibnu Arabi: “Maksud sabda Nabi Muhammad SAW sesungguhnya kerasulan dan kenabian telah terputus dan tidak ada lagi rasul dan nabi sesudahku, ialah tidak akan ada nabi yang membawa syariat yang akan menentang syariat aku. Maka tidaklah nubuwat itu terangkat seluruhnya. Karena itu kami mengatakan sesungguhnya yang terangkat ialah nubuwat tasyri’i (kenabian yang pakai syariat), maka inilah ma’na tidak ada nabi sesudah beliau”.(Futuhatul Makkiyah, jilid II halaman 73).
Syekh Muhyiddin Ibnu Arabi r.h. dalam kitabnya Futuuhatul Makiyyah menulis: “Inilah arti dari sabda Rasulullah s.a.w., “Sesungguhnya risalah dan nubuwat sudah terputus, maka tidak ada Rasul dan Nabi yang datang sesudahku yang bertentangan dengan Syari’atku. Apabila ia datang, ia akan ada di bawah Syari’atku.” (Futuuhatul Makiyyah, Ibnu Arabi, Darul Kutubil Arabiyyah Alkubra, Mesir, jld II, hlm. 3) Imam Muhammad Thahir Al-Gujarati berkata: “Ini tidaklah bertentangan dengan hadits tidak ada nabi sesudahku, karena yang dimaksudkan ialah tidak akan ada lagi nabi yang akan mebatalkan syariat beliau”….(Takmilah Majmaul Bihar, halaman 85).
5. Mulla ‘Ali Al-Qari berkata: “Maka tidaklah hal itu bertentangan dengan ayat “khaatamannabiyin” karena yang dimaksudkan ialah tidak akan ada lagi nabi yang akan membatalkan agama beliau dan nabi yang bukan dari umat beliau”….. .(Maudhuat Kabir, halaman 59).
6. Nawwab Siddiq Hasan Khan menulis: “Benar ada hadist yang berbunyi “la nabiyya ba’di” artinya menurut pendapat ahli ilmu pengetahuan ialah bahwa sesudahku tidak akan ada lagi nabi yang menasikhkan/ membatalkan syariatku”.. …(Iqtirabussa’ ah, halaman 162).
7. Imam Sya’rani berkata:”Dan sabda Nabi Muhammad SAW, tidak ada nabi dan rasul sesudahku, adalah maksudnya tidak ada lagi nabi sesudah aku yang membawa syariat”…. (Al-Yawaqit wal Jawahir, jilid II halaman 42).
8. Arif Rabbani Sayyid Abdul Karim Jaelani berkata:”Maka terputuslah undang-undang syariat sesudah beliau dan adalah Nabi Muhammad SAW ‘khaatamannabiyyin” …..(Al- Insanul Kamil halaman 66).
9. Sayyid Waliuyullah Muhaddist Al-Dahlawi berkata:” Dan khaatamlah nabi-nabi dengan kedatangan beliau, artinya tidak akan ada lagi orang yang akan diutus Allah membawa syariat untuk manusia”…. (Tafhimati Ilahiyah, halaman 53).
10. Imam Suyuti berkata: “Barang siapa yang mengatakan bahwa Nabi Isa apabila turun nanti pangkatnya sebagai Nabi akan dicabut, maka kafirlah ia sebenar-benarnya. Maka dia (Isa yang dijanjikan) sekalipun ia menjadi khalifah dalam umat Nabi Muhammad SAW, namun ia tetap berpangkat rasul dan nabi yang mulia sebagaimana semula”…..(Hujajul Kiramah , halaman 31 dan 426).
11. Imam Abdul Wahab Asy-Syarani r.h. berkata: “Dan sabda Nabi s.a.w.: “tidak ada Nabi dan Rasul sesudah aku, adalah maksudnya: tidak ada lagi Nabi sesudah aku yang membawa Syari’at.”
(Al-Yawaqit wal Jawahir, jld. II, hlm. 42).
12. Imam Thahir Al Gujrati berkata: “Ini tidaklah bertentangan dengan Hadits tidak ada Nabi sesudahku, karena yang dimaksudkan ialah tidak akan ada lagi Nabi yang akan membatalkan Syari’at beliau.” (Takmilah Majmaul Bihar, hlm. 85).
13. Imam mazhab Hanafi yang terkenal, yaitu Mulla Ali al-Qari menjelaskan: “Jika Ibrahim hidup dan menjadi Nabi, demikian pula Umar menjadi Nabi, maka mereka merupakan pengikut atau ummati Rasulullah s.a.w.. Seperti halnya Isa, Khidir, dan Ilyas ‘alaihimus salaam. Hal itu tidak bertentangan dengan ayat Khaataman-Nabiyyiin . Sebab, ayat itu hanya berarti bahwa sekarang, sesudah Rasulullah s.a.w. tidak dapat lagi datang Nabi lain yang membatalkan Syari’at beliau s.a.w. dan bukan ummati beliau s.a.w.” (Maudhu’aat Kabiir, hlm. 69).
14. Peristiwa wafatnya Ibrahim (putera Rasulullah dari Maria Qibtiyah) tercatat sebagai berikut: Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, berkatalah ia: “Ketika Ibrahim ibnu Rasulullah s.a.w. wafat, beliau menyembahyangkan jenazahnya dan berkata, “Sesungguhnya di sorga ada yang menyusukannya, dan kalau usianya panjang, ia akan menjadi nabi yang benar.” (Sunan Ibnu Majah, Abu Abdillah Alqazwaini, Darul Fikr, jld. II, hlm. 484, Hadits no. 1511).Peristiwa wafatnya Ibrahim terjadi pada tahun 9 H, sedangkan ayat “khaataman-nabiyyiin” diturunkan pada tahun 5 H. Jadi, ucapan beliau mengenai Ibrahim sebagaimana ditemukan dalam Hadits itu adalah 4 tahun kemudian setelah beliau menerima ayat “khaataman-nabiyyiin.” Jika ayat “khaataman-nabiyyii n” diartikan sebagai “penutup / sesudahan / penghabisan /akhir” nabi-nabi yaitu tidak boleh ada nabi lagi apa pun juga setelah beliau s.a.w., maka seharusnya beliau mengatakan jikalau usianya panjang, tentu ia tidak akan pernah menjadi nabi karena akulah penutup nabi-nabi. Nabi s.a.w-lah yang menerima wahyu, jadi beliaulah yang paling mengetahui arti/makna wahyu yang diterimanya.
15. Dalam Kitab Nuzulul Masih, Imam Jalaluddin Assuyuti rh (Mujaddid abad
IX) menyatakan bahwa hadis-hadis yang menyatakan bahwa tidak ada lagi
wahyu setelah nabi Muhammad saw adalah Palsu.
Kini pertanyaannya adalah apakah ada Ulama Salaf yang menafsirkan kalimat “Khaataman Nabiyyin” dalam Al Qur’an dengan mengikuti kaidah tata bahasa Arab di atas? Mengingat tafsir yang dipopulerkan oleh para Ulama saat ini terhadap kalimat Khaataman Nabiyyin yang didasarkan atas klaim ijma’ seluruh Ulama adalah penutup para Nabi dalam arti tiada lagi akan ada Nabi yang diutus oleh Allah SWT. Berikut adalah penafsiran dari beberapa Ulama Salaf :
1. Umayyah bin Abi Salt dlm Kitab Diwan hal 24 menulis mengenai Khaataman nabiyin : “Dengannya (Rasulullah saw) telah dicap/stempel para nabi sebelum maupun sesudahnya”.
2. Abu Ubaidah (wafat 209 H) ketika mengomentari Khair Al Khawatim dlm Naqa’id ibn Jarir dan Faradzaq tentang rasulullahsaw sebagai khaataman nabiyyin : “Nabi saw adalah Khaatam al Anbiya, yaitu sebaik-baik para nabi”.
3. Abu Riyash Ahmad Ibrahim Al Qaisi (wafat 339 H) dlm mengomentari kitab Hasyimiyyat karangan Al Kumait berkata : “Barang siapa mengatakan Khaatim al anbiya, maka ia adalah dengannya para nabi di cap/stempel, dan barang siapa yg mengatakan Khaatam al anbiya, maka ia adalah sebaik-baik para nabi. Dikatakan” Fulan khaatam kaumnya”, yakni ia adalah terbaik dari antara mereka”.
4. Allamah Al Zarqani menulis dlm Syarah Al Mawahib Al Laduniyah Juz III, hal 163, bahwa jika khatam dibaca dengan baris di atas ta sebagaimana tersebut dlm Al Qur’an (al ahzab 40), maka artinya : “sebaik-baik para nabi dlm hal kejadian dan dalam hal akhlak”.
5. Imam Mulla Ali al Qari menulis dlm kitabnya Al Maudhu’at hal.59 tentang Khaatam Al Nabiyyin : “Tidak akan datang lagi sembarang nabi yg akan memansukhkan agama Islam dan yg bukan dari umat beliau”.
6. Syekh Abdul Qadir Al Jaelani r.a. dlm Kitab ” Al Insanul Kamil” cetakan Mesir, bab 33, hal 76 menulis : “Kenabian yg mengandung sya’riat baru sudah putus. Nabi Muhammad adalah “Khaataman nabiyyin”, ialah karena beliau telah membawa syari’at yg sudah sempurna dan tiada ada seorang Nabi pun dahulunya yg membawa syariat yg begitu sempurna”.
7. Ibnu Khuldun telah menulis dalam mukadimah tarikh-nya hal 271 : “Bahwa ulama-ulama Tasawuf mengartikan “Khaataman Nabiyyin” begini; yakni Nabi yg sudah mendapat kenabian yg sempurna dalam segala hal”.
8. Syekh Abdul Qadir Al Karostistani r.a. menulis : ” Adanya beliau saw Khaataman nabiyyin maknanya ialah sesudah beliau tidak akan ada nabi diutus dengan membawa syariat lain”. (Taqribul Muram, jld 2, hal 233).
9. Hazrat Sufi Muhyidin Ibn Arabi menulis : “Nubuwat dan Risalah Tasyri’i ( pembawa Syariat) telah tertutup, oleh karena itu sesudah Rasulullah saw tidak akan ada lagi Nabi pembawa/penyandang Syari’at….kecuali demi kasih sayang Allah untuk mereka akan diberlakukan Nubuwat umum yg tidak membawa syariat” (Fushushul Hakam, hal 140-141). Lagi beliau menulis dalam Futuhat al makiyyah Juz 2 : ” Berkata ia : Yakni tidak ada Nabi sesudahku yg berada pada syariat yg menyalahi syariatku , Sebaliknya apabila nanti ada (Nabi) maka ia akan berada di bawah kekuasaan syariatku”.
10. Syekh Muhammad Thahir Gujarati menulis : “Sesungguhnya yg beliau kehendaki ialah tidak ada Nabi yg mengganti syari’at beliau”. (Takmilah Majma’il Bihar, hal 85).
11. Siti Aisyah r.a. bersabda : “Hai, orang-orang kalian boleh mengatakan Khaatamul anbiya, tapi jangan mengatakan setelah beliau tidak ada lagi nabi”. (Tafsir Darul Mantsur Imam As Suyuthi, Jld V, hal.204).
12. Hz. Abdul Wahab Sya’rani (Wafat 976H) menulis : “Ketahuilah bahwa kenabian mutlak tidak tertutup, hanya kenabian syar’i (yg membawa syariat) yg telah tutup”. (Al Yawaqit wal Jawahir, jld 2,h.35)
Dari keterangan di atas maka bisa disimpulkan bahwa penafsiran Khaataman Nabiyyin sebagai Penutup Kenabian (jenis apapun) bukanlah satu-satunya penafsiran. Para penafsiran Ulama Salaf di atas menerangkan bahwa:
1. Khaatamun Nabiyyin adalah pangkat / derajat kenabian tertinggi (tersempurna) yang dikaruniai oleh Allah SWT kepada Rasulullah Muhammad saw.
2. Kesempurnaan ini juga terkait dengan nikmat syariat yang beliau bawa yaitu Islam.
3. Tidak ada Nabi lagi yang akan datang yang akan melampaui atau bahkan membatalkan kesempurnaan derajat dan syariat beliau (Beliau saw penutup Kenabian Syar’i).
4. Tidak semua jenis kenabian tertutup, hanya kenabian yang membawa syariat yang tertutup.
5. Jika ada Nabi yang datang maka akan tunduk dalam syariat Islam dan berasal dari umatnya.
https://kodokpurba.wordpress.com/2008/06/16/arti-dari-khataman-nabiyyin/
Ahmadiyah : Kisah orang-orang yang masuk Ahmadiyah
Saya istikharah tentang dakwah Hazrat Sahib (Mirza Ghulam Ahmad) maka didalam jawabannya saya melihat sebuah gerabak (carriage) turun dari langit dan tiba-tiba turunlah iham didalam kalbu saya bahwa Al Masih yang dijanjikan sedang turun dari langit. Ketika saya singkapkan kain penutup gerabak itu saya lihat Mirza Ghulam Ahmad duduk didalamnya. Setelah menyaksikan kasyaf dan menerima ilham itu maka sayapun langsung bai’at kepada Mirza Ghulam Ahmad.
Malik Salahuddin MA Sahib, dalam menuturkan kehidupan Mlv Rahimullah Khan Sahib r.a. telah menulis sebagai berikut: “Mlv Rahimullah Sahib seorang Muwahid yang sangat tinggi derajatnya. Beliau sering berjumpa dengan orang-orang Alim yang rajin dan tekun melakukan ibadah. Akan tetapi mereka itu sedikit-banyak terlibat didalam kemusyrikan sehingga beliau tidak bersedia untuk melakukan bai’at kepada siapapun diantara mereka itu, setelah melalui perjalanan yang susah dan jauh sampailah beliau ke Swat berjumpa dengan Ahwan Sahib Swat.
Saya merasa sangat kecewa menjumpai Ahwan Sahib Swat karena dia mengajarkan sesuatu yang berbau syirik. Dan tanpa melakukan bai’at saya kembali lagi dari sana. Lama kemudian setelah beliau bai’at kepada Hazrat Masih Mau’ud a.s. dalam keadaan bangun beliau sering mendapat kasyaf dari Allah swt terutama diwaktu beliau mengimami sembahyang, sehingga beliau berulang kali bertemu dalam kasyaf dengan Rasulullah saw dan para Anbiya lainnya juga. Tentang kebenaran Hazrat Masih Mau’ud a.s. beliau menerima ilham, ru’ya dan kasyaf yang sangat jelas sekali dari Allah swt. Beliau berkata ” Saya istikharah tentang dakwah Hazrat Sahib (Mirza Ghulam Ahmad) maka didalam jawabannya saya melihat sebuah gerabak (carriage) turun dari langit dan tiba-tiba turunlah iham didalam kalbu saya bahwa Al Masih yang dijanjikan sedang turun dari langit. Ketika saya singkapkan kain penutup gerabak itu saya lihat Mirza Ghulam Ahmad duduk didalamnya. Setelah menyaksikan kasyaf dan menerima ilham itu maka sayapun langsung bai’at kepada Mirza Ghulam Ahmad.
Di zaman Hazrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad terdapat sebuah riwayat di Fiji. Sebelum Ahmadiyah berdiri di kepulauan Fiji pendeta-pendeta Agama Kristen sedang giat mengembangkan pengaruh dan ajarannya. Seperti orang-orang Islam, orang-orang Kristen juga disana sedang menunggu Nabi Isa a.s. turun dari langit. Oleh sebab itu seorang Islam bernama Bashir Khan telah menulis, katanya pendapat Islam dan Kristen tentang Nabi Isa a.s. sama saja, jadi hati saya memutuskan pada waktu itu bahwa Agama Kristen adalah benar, tidak salah kalau saya menjadi orang Kristen. Diwaktu saya masih menjadi Kristen saya banyak berpikir-pikir tentang Agama Islam, akhirnya Allah swt memberi pengertian kepada saya melalui mimpi. Didalam mimpi itu saya bertemu dengan orang suci dan berkata dengan gagah berani kepada saya: “Hai Muhammad Basyir, sadarlah engkau!! Orang yang engkau sedang tunggu-tunggu itu bukanlah Nabi Isa a.s. melainkan orang lain lagi dan beliau sudah datang kedunia.” Pada waktu itu Muballigh pertama di Fiji Tuan Abdul Wahab Sahib sudah tiba di Fiji. Dan beliau menulis bahwa ayah saya bernama Maulvi Kasim Sahib telah bai’at dan masuk kedalam Jamaah Ahmadiyah. Pada waktu itu hati saya tidak begitu tertarik terhadap berita ini. Namun tidak lama kemudian perhatian saya mulai tercurah kepada Jema’at Ahmadiyah, kemudian akhirnya dengan lapang dada saya bai’at melalui ayah saya. Setelah bai’at ditangan Hazrat Khalifatul Masih TSani r.a. timbul semangat dan kecintaan yang sangat dalam terhadap Islam dan Allah swt telah memberi pemahaman dan pengertian tentang Agama Islam sehingga dengan yakin saya berani membuktikan kebenaran ajaran Islam serta melawan Kristen untuk membuktikan kebathilan ajaran mereka.
Peristiwa lain lagi dizaman Khilafat Tsaniah, seorang Ahmadi pertama di Sieraleone bernama Pal Sanfatulla dengan menakjubkan sekali Allah swt telah memberi taufiq kepada beliau untuk menerima kebenaran dan masuk kedalam Jema’at Ahmadiyah. Katanya pada tahun 1939 ketika saya tinggal disebuah kampung bermimpi bahwa saya sedang membersihkan halaman mesjid dikampung itu. Ketika saya tengah melepaskan lelah berdiri dibawah sebatang pohon dekat Masjid itu, tiba-tiba datang seorang berpakaian putih sambil memegang Qur’an dan Byble. Setelah dekat beliau mengucapkan Assalamualaikum kepada saya. Lalu menanyakan siapa Imam Masjid ini? Saya mau berjumpa dengan beliau!! Lalu saya pergi memanggil Imam itu yang bernama Alfa. Ketika kami kembali beliau merasa heran melihat orang itu. Akhirnya orang asing itu berdiri di depan mihrab dan beliau mengajak duduk bersama-sama kemudian mulailah beliau mengajarkan Al Qur’an kepada kami. Baru beberapa menit berlalu tiba-tiba beliau keluar kemudian masuk lagi sambil berkata kepada kami, saya akan mengajarkan sembahyang dengan cara yang betul kepada kalian. (Disana pada umumnya pengikut mazhab Imam Malik, sembahyang tanpa melipat dan tanpa meletak tangan di dada) Sesudah itu sayapun bangun. Diwaktu pagi saya ceritakan mimpi itu kepada teman-teman muslim. Selanjutnya ia mengatakan, kira-kira seminggu setelah kejadian mimpi itu pagi-pagi saya pergi untuk membersihkan halaman mesjid. Kira-kira setengah jam kemudian saya berdiri dibawah pohon palm untuk melepaskan lelah. Beberapa menit kemudian datanglah seorang Muballigh Ahmadi bernama Alhaj Maulana Nazir Ali Sahib. Yang mengherankan saya adalah apa yang saya lihat dalam mimpi itu sedang saya lihat kenyataannya. Maulana Nazir Ali Sahib seorang Muballigh yang sangat mukhlis dan bersih hati dan pakaian yang beliau pakai persis seperti yang saya lihat didalam mimpi itu. Saya merasa beruntung sekali mendapat kesempatan untuk mengkhidmati tamu, maka saya bawa beliau kerumah saya sendiri. Setelah itu saya panggil kawan-kawan dan diberitahukan kepada mereka bahwa orang yang saya lihat didalam mimpi itu sekarang sudah datang dirumah saya. Selanjutnya ia katakan bahwa setelah beberapa hari kemudian saya sudah menjadi Ahmadi dan kawan-kawan muslim lainnya juga bai’at masuk Jema’at Ahmadiyah.
Pada zaman sekarang juga Allah swt membersihkan kalbu manusia dan mensucikannya. Kisah tersebut diatas adalah kisah 30 atau 40 tahun yang silam. Namun sekarang saya ingin menceritakan kisah yang telah terjadi tiga empat tahun yang lepas, bagaimana Allah swt menyediakan sarana hidayah bagi hamba-hamba-Nya. Sekarang juga tanda-tanda yang mendukung kebenaran da’wa Hazrat Masih Mau’ud – Mirza Ghulam Ahmad terus berlangsung tidak pernah berhenti. Syaratnya untuk mendapat hidayah dari Allah swt manusia harus memiliki hati bersih dan suci dan dia sedang berusaha mencari hidayah dengan niat yang lurus.
Di AlJazair seorang bernama Haddad Abdul Qadir mengatakan bahwa pada tahun 2004 saya melihat mimpi didalam bulan Ramadhan Mubarak seseorang datang dan berkata kepada saya, mari ikut saya untuk berjumpa dengan Rasulullah saw. Saya lihat Nabi Muhammad saw sedang berdiri dibelakang sebuah dinding yang tingginya kira-kira satu meter. Begitu melihat saya beliaupun tersenyum, lalu saya lihat seorang berkulit warna gandum berdiri diantara kedua dinding dimana Rasulullah saw sambil menunjuk kepada yang sedang berdiri itu berkata kepada saya: Haadza Rasulullah! Ini adalah seorang Rasul Allah. Kemudian beliau pergi kearah timur sedang orang ini tetap berdiri ditempatnya. Katanya, empat tahun kemudian pada tahun 2008 saya lihat didalam TV gambar orang yang berdiri bersama Rasulullah saw dan itulah Hazrat Mirza Ghulam Ahmad. Maka beliau yakni Haddad Abdul Qadir langsung bai’at masuk Jema’at Ahmadiyah.
Begitu juga seorang perempuan di Mesir bernama Halla Muhammad Ali Jauhari Sahibah, katanya saya melihat Hazrat Imam Mahdi bersama Jema’at beliau sedang berjalan diatas air. Saya berkata kepada beliau “Izinkanlah saya juga ikut barsama Tuan”. Maka beliau jawab, “nanti pada waktu kembali lagi akan kami bawa ikut bersama”. Setelah melihat mimpi itu saya mulai mencari-cari kebenaran didalam Sufiism, karena mimpi ini tdak mungkin salah, namun saya tidak mendapatkan sembarang pengetahuan yang mendukung makna mimpi saya itu. Kemudian saya menyaksikan MTA 3 Al Arabiyya, saya sangat terperanjat melihat gambar yang sama dengan gambar yang telah saya lihat didalam mimpi itu, yaitu Imam Mahdi sedang berjalan diatas air.
Abdurrahim Fanjan Sahib dari Irak berkata, dalam mimpi saya berjumpa dengan Imam Mahdi a.s. berkata kepada saya: Engkau salah seorang dari antara kami juga mari bai’at dan masuklah Jema’at bersama kami. Maka saya tidak tunggu-tunggu lagi langsung bai’at.
Demikian juga diterima kisah dari Mauritius seorang Muballigh kita menulis katanya, sebuah pulau kecil bernama Roldrick berpenduduk 31.000 orang, semua penduduk disana beragama Kristen Katholik. Katanya diwaktu pagi saya keluar untuk bertabligh bersama seorang Kristen yang sedang ditablighi. Sampailah kami ke rumah seorang ibu yang dituju itu yakni ibu dari teman yang dibawa tabligh ini. Setelah berjumpa dengannya kamipun mulailah bertabligh kepadanya. Nenek dari pada anak ini berkata ; Pesan yang anda terangkan sungguh benar dan saya menerima dengan hati senang, sebab semua ahli rumah menjadi saksi bahwa sebelum anda sampai disini saya telah melihat mimpi bahwa ada orang asing datang dan saya pegang tangannya dan saya katakan hubungan kita yang sedang dirintis ini saya setuju sekali. Nenek itu berkata, ketika anda sedang datang menuju rumah kami saya lihat dari jendela dan saya berkata didalam hati saya inilah orang yang pernah saya lihat didalam mimpi itu. Kedatangan yang kedua kalinya saya membawa hadiah Al Qur’an untuknya. Kemudian datang untuk yang ketiga kalinya saya membawa formulir bai’at dengan harapan orang-orang ini akan bai’at. Pada waktu itu saya lihat perempuan itu menangis sambil mencucurkan air mata dan berkata: “Saya tidak merasa ragu sedikitpun untuk mengisi form bai’at ini karena kemarin saya telah bermimpi bahwa kepada saya diberikan dua lembar kertas dan seperti inilah yang anda bawa dan orang-orang yang duduk dihadapan ini semua sebagai saksi sebab semua kisah mimpi itu telah saya jelaskan kepada mereka”. Akhirnya beliau itu bai’at masuk kedalam Jema’at Ahmadiyah.
Sebuah kisah yang terjadi di Amerika, muballigh disana telah menulis ada sebuah famili dari Mexico terdiri dari 5 orang, nama perempuan dari famili itu Jorido Marilo, dipangginya Mori. Sekalipun mereka ini orang-orang Katholik tapi tidak mengamalkan ajaran agama itu. Ketika beliau berumur 27 tahun jatuh sakit dan dibawa ke Hospital dan selalu berdo’a kepada Tuhan Yang Tunggal. Katanya pada waktu di Hospital saya melihat gambar Hazrat Masih Mau’ud didalam mimpi dan gambar beliau itu berada didalam dinding cermin. Saya coba sentuh gambar beliau itu dengan harapan saya bisa sembuh dari penyakit saya. Dan sungguh betul saya menjadi sembuh dari penyakit saya setelah menyentuh gambar beliau itu dan semenjak itu saya tidak pernah jatuh sakit lagi. Dan gambar (photo) itu begitu mengesankan sehingga tidak bisa saya lupakan. Selanjutnya berkata “Saya berjumpa dengan seorang perempuan Ahmadi Mexico, beliau memberi sebuah buku kepada saya untuk dibaca sambil memperkenalkan Ahmadiyah kepada saya. Didalam buku itu saya melihat gambar Hazrat Masih Mau’ud Setelah melihat gambar beliau itu saya menangis terharu dan timbul rasa syukur kepada Allah sehingga saya langsung menerima kebenaran beliau dan bai’at bersama suami dan semua anak-anak saya. Alhamdulillah !! Beliau ini seorang wanita terpelajar dan sangat cerdas sekali.
Seorang Muballigh di Bulgaria juga telah menulis sepucuk surat mengatakan, seorang Kristen sudah lama sedang ditablighi. Isteri beliau sudah bai’at lebih dulu namun suaminya ini belum bersedia bai’at sebabnya keluarga suaminya itu orang-orang Kristen yang kuat dan bertugas menjaga Gereja. Pada tahun 2005 beliau diundang menghadiri Jalsah di Germany, beliau sangat terkesan oleh suasana jalsah itu namun beliau belum bersedia untuk bai’at. Pada suatu hari beliau datang dan berkata kepada saya; Sekarang saya mau bai’at dan saya mau menjadi orang Ahmadi. Saya tanya kenapa begitu cepat mau bai’at, apa sebabnya? Katanya sudah dua malam terus menerus saya bermimpi bertemu dengan Hazrat Khalifatul Masih Khamis – Mirza Masroor Ahmad, dan berkata kepada saya ; “Jika engkau tidak mau datang saya sendiri akan datang kepada engkau. Beliau datang kerumah saya sehingga saya merasa malu kepada beliau. Setelah melihat mimpi itu saya cepat datang kesini untuk bai’at. Demikianlah caranya Allah swt memberi hidayah kepada hamba-Nya yang Dia sukai.
Dari Kuwait seorang bernama Abdul Aziz Sahib mengatakan ; Pada malam Eid saya mimpi melihat Hazrat Masih Mau’ud (Mirza Ghulam Ahmad) Dalam mimpi itu saya seolah-olah sedang mengerjakan soal-soal ujian. Hazrat Masih Mau’ud mendekati saya dan memegang kertas ujian itu. pada waktu itu orang-orang nampak banyak sekali yang sedang mengerjakan ujian. Huzur memberi tanda tick pada kertas kertas ujian saya. Setelah itu saya lihat diri saya berada di Mesjid dan nampak banyak sekali orang-orang sedang berkumpul dan Hazrat Khalifatul Masih Khamis atba (Mirza MAsroor Ahmad) juga ada disana dan beliau sedang melihat kearah saya. Didalam mesjid ramai orang duduk dan tengah melakukan bai’at. Lalu saya mendekat kesana dan duduk lalu ikut bai’at bersama-sama disana.
Dari Moscow Muballigh kita menulis bahwa pada tanggal 27 Mei Hidayatullah Sahib datang ke Mission House beliau ingin bai’at masuk kedalam Jema’at Ahmadiyah. Beliau berkata “Hari ini Tuan harus mengambil bai’at saya, sebab tadi malam saya mimpi Hazrat Masih Mau’ud datang kepada saya, saya tidak mau mengundur-undurkan waktu lagi!! Beliau menjelaskan mimpinya dengan suara berat dan penuh perasaan haru. Beliau berjumpa dengan Hazrat Masih Mau’ud (Mirza Ghulam Ahmad). dan berkata kepada beliau: Peganglah tangan-ku kuat-kuat supaya engkau jangan binasa. Lalu saya berkata kepada beliau “Bagaimana saya harus pegang tangan Huzur, saya tidak mempunyai kekuatan. Maka beliau sendiri telah memegang tangan saya dengan kuat sekali.”
Dari Burkinafaso Ishaq Sahib mengatakan bahwa didalam sebuah mesjid Ghair Ahmadi seorang Imam memberi khutbah menentang Jema’at Ahmadiyah dan dia sangat keras melarang mendengar siaran Radio Jema’at. Para Ulama tidak mempunyai senjata lain kecuali mengatakan kepada orang-orang awam “Jangan mendengarkan siaran Radio orang-orang Ahmadiyah”. Seperti cara-cara orang Mekah dizaman permulaan Islam. Katanya, jika kami tidak mendengarkan Radio orang-orang Ahmadiya bagaimana kami bisa mengetahui perkara yang benar? Imam masjid itu berkata: “Tidak ! Sama sekali jangan mendengarkan Radio mereka!’ Selanjutnya Ishaq Sahib mengatakan “Saya terus berusaha mencari jalan bagaimana menghilangkan keraguan saya. Akhirnya saya usulkan didepan Imam dan orang lain juga ramai ada disana, yaitu tulislah semua nama firqah (Golongan) yang ada dinegeri Burkinafaso masing-masing diatas secarik kertas untuk diadakan undian, lalu akan disuruh seorang anak untuk mengundinya. Nanti nama firqah apapun yang keluar pasti ia benar. Maka mulailah diundi, salah satu kertas diambil oleh seorang anak disaksikan oleh semua yang hadir. Ketika dibuka ternyata keluar nama Ahmadiyah. Namun melihat demikian Imam Masjid tidak merasa puas dan ia menyuruh untuk diundi sekali lagi. Kedua kalinya diundi lagi, maka keluarlah nama Jema’at Ahmadiyah lagi. Kedua kalinyapun Imam Sahib tidak merasa puas. Sampai tiga kali diundi tetap nama Jema’at Ahmadiyah yang keluar. Imam Mesjid merasa sangat gelisah dan malu, namun peristiwa itu menambah kuat keyakinan Ishaq Sahib, lalu beliaupun beriman dan bai’at.
Ada lagi peristiwa seperti itu, Amir Jema’at Burkinapaso menulis katanya, pada tahun 2004 ketika Khutbah Jum’ah saya disiarkan di TV seorang teman ghair Ahmadi menelpon menyatakan ingin berjumpa dengan saya. Diwaktu berjumpa ia mengatakan bahwa setelah mendengar khutbah Jum’ah itu saya telah mengadakan perobahan yang cukup besar pada diri saya. Oleh sebab itu saya ingin bai’at dan masuk kedalam Jema’at Ahmadiyah. Demikianlah Allah swt menyediakan sarana atau jalan untuk hamba-Nya agar mendapat hidayah.
Di Bosnia juga ada seorang pemuda yang sedang ditablighi masuk Jema’at karena mimpi. Anak muda itu sendiri telah menulis surat menceritakan kisah mimpinya. Katanya saya mimpi sedang berjalan disebuah kota besar, disana sedang terjadi keributan. Disana saya lihat banyak sekali orang-orang Islam, Yahudi, Kristen dan lain-lain sedang berjalan berpusing-pusing dalam keadan gelisah melewati lorong-lorong yang kotor nampaknya mereka sedang kehilangan jalan. Tiba-tiba pandangan saya tertuju kearah sebelah kanan, apa yang saya lihat, sebatang pohon yang sangat rindang dan indah sekali. Dibawah pohon itu terlihat orang-orang sedang bekerumun diantaranya ada yang memakai pakaian putih dan memakai sorban. Sekalipun suasana sedang ribut namun mereka nampak tengah berkumpul dengan tenang sekali dan air muka mereka nampak berseri-seri. Dalam mimpi itu juga saya berkata didalam hati saya : “Mereka ini pasti orang-orang Ahmadi. Saya mendekati mereka dan berusaha menggabungkan diri dengan mereka. Setelah melihat mimpi itu sayapun terus ba’ait masuk Jema’at Ahmadiyah.” Tidak terhitung banyaknya kisah-kisah seperti ini terjadi diberbagai negara didunia berkaitan dengan kebenaran Jema’at Ahmadiyah.
Muballigh Fiji telah menulis sebagai berikut : Ada seorang Hindu berumur 16 tahun, dia sudah kawin dengan seorang perempuan Islam yang berasal dari Hindu. Kami datang untuk berjumpa dirumah mereka, namun pada waktu itu isterinya tengah tidur karena sakit. Suaminya sambil menangis menceritakan sebuah mimpi katanya; “Ada dua orang datang kepada saya, orang-orangnya pakaian-pakaiannya, topi-topinya persis seperti yang Tuan-tuan pakai ini. Mereka mengajak saya untuk masuk Islam.” Sesudah melihat mimpi itu diapun bai’at masuk Jema’at.
Di Jerman ada Muslim Kurdi bernama Kassim Dall isterinya orang Jerman beserta anak-anak perempuannya datang ke Tabligh Stall Jema’at. Dia mulai berbicara tentang gambar (photo) Hazrat Masih Mau’ud a.s. Di bilang : Siapa yang bisa datang setelah Nabi Muhammad saw ? Setelah berbincang-bincang selama 15 minutes mereka diajak makan bersama. Setelah itu diadakan diskusi tabligh dan dihadiahkan kepadanya dua buah buku Jema’at untuk dibaca. Setelah dua hari dia telephone saya, katanya buku yang diberikan kepada saya tidak saya baca dan sudah saya bakar sebab Maulvi kami berkata jangan membaca tulisan apapun dari Jema’at Ahmadiyah. Saya jawab tidak apa-apa, anda datanglah lagi pada hari Kamis, persahabatan kita tidak boleh putus walaupun anda percaya ataupun tidak percaya. Maka datanglah dia pada hari Kamis itu dan ia sedang berpuasa. Sekarang dari rumah orang Ahmadi tidak akan makan makanan apapun katanya. Perbincangan sangat panjang dengannya akhirnya sampailah waktu untuk dia berbuka puasa. Makananpun disediakan dan diapun akhirnya terpaksa makan juga. Saya katakan kepadanya, dalam masalah kebenaran janganlah anda mendengar kata-kata Maulvi. Tentang kebenaran Hazrat Masih Mau’ud berdo’alah selama 40 hari kepada Allah swt dengan hati bersih, selama waktu itu hilangkan kebencian dari dalam hati anda, kosongkan hati anda dari bermacam perasaan yang tidak baik. Katanya baru sampai pada hari ketiga dia telephon menanyakan apakah ada photo Hazrat Khalifatul Masih Khamis? Dijawab ya ada! Katanya lagi “Saya tinggalkan pekerjaan sekarang juga saya mau datang untuk mengambil photo itu. Saya tanya apa sebabnya ? Saya mendengar suara ghaib katanya, “ Sekarang kamu minta bukti ? Bukti sudah Aku beritahukan kepada kamu” Dan dia ceritakan mimpinya juga katanya saya (Huzur) sedang memimpin sebuah lasykar dan Malaikat juga bersama saya. Akhirnya orang itu yaitu Kassim Dall bai’at masuk Jema’at. Alhamdulillah !
Demikianlah beberapa kisah dan peristiwa tentang orang-orang yang mendapat hidayah dari Allah swt untuk menerima kebenaran. Sesungguhnya banyak sekali, tidak terhitung banyaknya kisah dan peristiwa semacam itu didalam Jema’at diseluruh dunia. Diantaranya sudah diceritakan diwaktu Jalsah salanah. Sekarang waktu sangat sempit tidak mungkin bisa diceritakan semuanya. Mula-mula saya fikir di Qadian juga akan diceritakan peristiwa-peristiwa menarik semacam itu namun tidak dapat kesempatan untuk pergi kesana. Demikianlah caranya Allah swt memberi hidayah kepada hamba-hamba-Nya yang Dia sukai dan sampai sa’at ini terus berlangsung pertolongan dan dukungan terhadap kebenaran da’wa Hazrat Masih Mau’ud.
Dikutip dan diringkas dari: Ahmadiyah.info
Diposkan oleh muhammad jamil bakr di 19:21
Label: kisah
Senin, 28 September 2009
http://kamsolk.blogspot.com/2009/09/kisah-orang-orang-yang-masuk-ahmadiyah.html
SYARAT-SYARAT BAI’AT
DALAM JEMA’AT AHMADIYAH
Oleh: HAZRAT IMAM MAHDI, MASIH MAU’UD A.S.
Orang yang bai’at berjanji dengan hati yang jujur bahwa:
1. Di masa yang akan datang hingga masuk ke dalam kubur senantiasa akan menjauhi syirik.
2. Akan senantiasa menghindarkan diri dari segala corak bohong, zina, pandangan birahi terhadap bukan muhrim, perbuatan fasiq, kejahatan, aniaya, khianat, mengadakan huru-hara, dan memberontak serta tidak akan dikalahkan oleh hawa nafsunya meskipun bagaimana juga dorongan terhadapnya.
3. Akan senantiasa mendirikan shalat lima waktu semata-mata karena mengikuti perintah Allah Ta’ala dan Rasul-Nya, dan dengan sekuat tenaga akan senantiasa mendirikan shalat Tahajud, dan mengirim salawat kepada Junjungannya Yang Mulia Muhammad Rasulullah s.a.w. dan memohon ampun dari kesalahan dan mohon perlindungan dari dosa; akan ingat setiap saat kepada nikmat-nikmat Allah, lalu mensyukurinya dengan hati tulus, serta memuji dan menjunjung-Nya dengan hati yang penuh kecintaan.
4. Tidak akan mendatangkan kesusahan apa pun yang tidak pada tempatnya terhadap makhluk Allah umumnya dan kaum Muslimin khususnya karena dorongan hawa nafsunya, biar dengan lisan atau dengan tangan atau dengan cara apa pun juga.
5. Akan tetap setia terhadap Allah Ta’ala baik dalam segala keadaan susah atau pun senang, dalam duka atau suka, nikmat atau musibah; pendeknya, akan rela atas keputusan Allah Ta’ala. Dan senantiasa akan bersedia menerima segala kehinaan dan kesusahan di jalan Allah. Tidak akan memalingkan mukanya dari Allah Ta’ala ketika ditimpa suatu musibah, bahkan akan terus melangkah ke muka.
6. Akan berhenti dari adat yang buruk dan dari menuruti hawa nafsu, dan benar-benar akan menjunjung tinggi perintah Alquran Suci di atas dirinya. Firman Allah dan sabda Rasul-Nya itu akan menjadi pedoman baginya dalam tiap langkahnya.
7. Meninggalkan takabur dan sombong; akan hidup dengan merendahkan diri, beradat lemah-lembut, berbudi pekerti yang halus, dan sopan santun.
8. Akan menghargai agama, kehormatan agama dan mencintai Islam lebih daripada jiwanya, hartanya, anak-anaknya, dan dari segala yang dicintainya.
9. Akan selamanya menaruh belas kasih terhadap makhluk Allah umumnya, dan akan sejauh mungkin mendatangkan faedah kepada umat manusia dengan kekuatan dan nikmat yang dianugerahkan Allah Ta’ala kepadanya.
10. Akan mengikat tali persaudaraan dengan hamba ini “Imam Mahdi dan Al-Masih Al-Mau’ud” semata-mata karena Allah dengan pengakuan taat dalam hal makruf (segala hal yang baik) dan akan berdiri di atas perjanjian ini hingga mautnya, dan menjunjung tinggi ikatan perjanjian ini melebihi ikatan duniawi, baik ikatan keluarga, ikatan persahabatan ataupun ikatan kerja.
Diterjemahkan dari “ISYTIHAR TAKMIL TABLIGH”
▶ Komentar
Berkat daripada Khilafat
In Ahmadiyah, Khalifah I, Khalifah II, Khalifah III, Khalifah IV, Khalifah V, November, Tabligh on 22 November 2009 at 23:19
Oleh: Tommy Bockarie Kallon – Review Of Religion, September 2002
Penterjemah: A.Q. Khalid
Sejak penciptaan awal manusia, kedatangan seorang nabi selalu merupakan manifestasi daripada rahmat Ilahi dan menjadi sumber dari berbagai berkat. Dengan wafatnya Nabi bersangkutan, muncul manifestasi kedua dari rahmat dan karunia Ilahi dalam bentuk lembaga Khilafat. Lembaga Khilafat merupakan sistem Ilahi yang unik. Khilafat merupakan jabatan dan kawasan dari seorang Khalifah atau penerus seorang Nabi, yang dipilih sebagai pemimpin tertinggi dari komunitas mukminin. Yang bersangkutan menduduki posisi akhlak tertinggi di masanya dan dalam dirinya terkandung kewenangan absolut dalam segala hal yang berkaitan dengan agama. Artikel ini memberikan uraian singkat tentang beberapa keberhasilan akbar dari para penerus Hazrat Rasulullah s.a.w. dan Hazrat Masih Maud a.s. yang menggambarkan bagaimana lembaga Khilafat telah menjadi sarana penegakan hegemoni ruhani dan politis Islam.
Semua Nabi-nabi, tanpa kecuali pada hakikatnya adalah manusia biasa. Hanya saja, meski Hazrat Rasulullah s.a.w., Nabi umat Islam, telah berpulang sebagaimana halnya semua Nabi-nabi sebelum beliau, pesan yang dibawanya harus bertahan sampai dengan akhir zaman. Karena itu Allah s.w.t. dalam Al-Quran menjanjikan bahwa Islam akan tetap dipelihara dan diperkuat melalui dedikasi upaya para Khulafa ur-Rasyidin sehingga para musuh tidak lantas bisa bergembira bahwa setelah wafatnya beliau, Islam akan melayu dan lenyap dalam relung-relung sejarah. Kita bisa membaca dalam Ayatul Istikhlaf yaitu ayat Al-Quran yang mengatur tentang masalah Khilafat:
‘Allah telah menjanjikan kepada orang-orang dari antara kamu yang beriman dan berbuat amal saleh bahwa Dia pasti akan menjadikan mereka itu khalifah-khalifah di muka bumi ini, sebagaimana Dia telah menjadikan khalifah-khalifah dari antara orang-orang yang sebelum mereka dan Dia akan meneguhkan bagi mereka agama mereka yang telah Dia ridhai bagi mereka dan niscayalah Dia akan memberi mereka keamanan dan kedamaian sebagai pengganti sesudah ketakutan mencekam mereka. . .’ (S.24 An-Nur:56)
Janji tentang akan ditegakkannya Khilafat disini jelas dan tidak bisa diragukan lagi. Mengingat Hazrat Rasulullah s.a.w. sekarang menjadi satu-satunya petunjuk bagi umat manusia, maka tentunya Khilafat beliau dengan satu dan lain cara akan selalu eksis di muka bumi sampai dengan akhir kiamat nanti. Hal ini juga yang menjadi ciri kelebihan beliau di atas semua nabi-nabi dan rasul lainnya.
Sejalan dengan janji tersebut maka ketika Hazrat Rasulullah s.a.w. wafat dan ketika semua mukminin sedang amat kebingungan, Hazrat Abu Bakar r.a. dipilih sebagai Khalifah Islam yang pertama. Pemerintahan Islam kemudian segera dirundung berbagai pertikaian internal dan ancaman eksternal. Saat itu muncul beberapa nabi palsu dari antara umat Muslim yang mengambil kesempatan untuk memberontak, sedangkan dari luar musuh-musuh eksternal mulai mengancam keamanan negara Islamiah. Hazrat Abu Bakar r.a. menangani keduanya berdasar sunnah dan teladan, dan dengan cara demikian berhasil menumpas kekuatan pemberontak sehingga Islam terpelihara dari perpecahan dan disintegrasi. Pada akhir masa Khilafat beliau, umat Muslim kembali bersatu di bawah satu panji-panji. Jika kita perhatikan secara cermat kerugian besar yang diderita umat Muslim dengan wafatnya Rasulullah s.a.w., kekosongan yang tercipta akibat kepergian beliau serta beratnya tugas dari orang yang harus mengisi posisinya, kita bisa menyimpulkan bahwa upaya itu bukan main sulitnya dan hanya berhasil diatasi berkat rahmat yang muncul dari kepemimpinan Hazrat Abu Bakar r.a..
Setelah wafat Hazrat Abu Bakar, tampil Hazrat Umar r.a. yang mengenakan jubah Khilafat dan berkat rahmat Allah s.w.t., umat Muslim menikmati banyak sekali karunia di bawah kepemimpinan beliau yang amat tolerant dan lembut hati. Masa Khilafat beliau merupakan masa keemasan dalam sejarah Islam. Energinya yang tak kenal lelah, sifat tidak mementingkan diri sendiri, simpatinya terhadap sesama, kedisiplinan dalam menjalankan tugas, sifat keadilan serta semangat mengkhidmati Islam diakui manusia secara universal dan bahkan masih dikagumi sekarang ini sebagaimana juga pada empatbelas abad yang silam. Beliau mengembangkan berbagai rancangan bagi kesejahteraan umat Muslim. Adalah Hazrat Umar r.a. yang pertama kali memperkenalkan sistem pensiun hari tua yang sekarang dipakai di Barat. Anak-anak yang tidak memiliki pemelihara dibesarkan dengan biaya negara. Pendidikan merupakan suatu kewajiban bagi anak-anak laki dan perempuan. Mereka yang lemah dan cacat tubuh diberi tunjangan dari perbendaharaan negara. Secara umum, rakyat menjadi makmur di bawah kepemimpinan beliau. Kita masih saja terpana membaca bagaimana Hazrat Umar r.a. biasa berjalan malam secara menyamar guna memastikan bahwa rakyat tidak ada yang berkekurangan. Tidak heran jika beliau memperoleh rahmat demikian besar sehingga dalam masa Khilafat beliau, dua kerajaan besar Romawi dan Persia yang tadinya merupakan ancaman bagi Islam, nyatanya bisa dikalahkan secara total.
Hanya saja kemenangan tersebut tidak menjadikan dirinya berubah sifat. Tetap saja beliau mengingatkan pasukan tentaranya untuk selalu mentaati ajaran Islam dan menunjukkan toleransi, keadilan dan kelembutan kepada semua bangsa yang masuk dalam pemerintahan Islam. Mereka ini lalu menterjemahkan kebijakan tersebut dalam tindakan sehingga mereka berhasil memenangkan hati bangsa yang ditaklukkan dan menumbuhkan banyak sahabat di kawasan taklukan itu. Disamping banyaknya taklukan, masa Khilafat dari Hazrat Umar r.a. juga membawa berbagai berkat lain. Beliau menetapkan Majlis Syura yang merupakan dewan penasihat Khalifah. Beliau menunjukkan kejeniusan luar biasa dalam penataan administrasi sipil pemerintahan negara Muslim. Setiap negeri dibagi dalam beberapa propinsi, dibentuk angkatan kepolisian, dilakukan penggalian kanal-kanal irigasi, didirikan baitul mal di mana-mana serta diperkenalkannya kalender Muslim berdasar Hijrah yang amat menolong dalam preservasi sejarah.
Setelah wafatnya sosok akbar ini, Hazrat Usman r.a. terpilih sebagai Khalifah ketiga. Sebagaimana kedua pendahulunya, beliau ini pun seorang pemimpin yang terpuji dimana beliau berhasil memperluas kawasan pemerintahan Muslim lebih jauh lagi. Muncul gelombang pemberontakan dan invasi dari luar tetapi berkat rahmat Ilahi dan berkat daripada Khilafat semuanya berhasil dipadamkan.
Hazrat Usman r.a. banyak memberikan kontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Beliau mengawasi pembangunan banyak gedung-gedung, jalan-jalan dan jembatan-jembatan baru. Banyak pula didirikan mesjid dan tempat persinggahan di berbagai kota. Kitab Al-Quran sebagaimana keadaannya sekarang ini merupakan hasil kompilasi di bawah pengawasan beliau secara langsung. Hal ini menjadi kontribusinya yang paling utama bagi Islam. Beliau adalah seorang yang amat sederhana dan lembut hati yang tidak pernah goyah dalam integritas, kejujuran dan kesalehannya. Beliau selalu menunjukkan sifat toleransi dan kesabaran yang luar biasa bahkan sampai ke akhir masa Khilafat beliau ketika berbagai faksi berupaya menggulingkan beliau. Beliau menolak menanggalkan jubah Khilafat yang dititipkan Allah s.w.t. tetapi pada saat yang sama juga tidak mau melawan mereka agar tidak sampai mengalirkan darah Muslim yang tidak berdosa. Beliau kemudian dibunuh, tetapi tidak ada yang meragukan bahwa beliau menyerahkan nyawa demi integritas Khilafat dan demi kemaslahatan Islam.
Wafatnya Hazrat Usman r.a. merupakan salah satu bab paling menyedihkan dalam sejarah Islam. Kesatuan dan persatuan umat Muslim terpecah sudah. Pertikaian internal menjadi bumbu kehidupan sehari-hari dimana umat Muslim saling bermusuhan satu sama lain. Hazrat Ali r.a. dipilih sebagai Khalifah keempat enam hari setelah wafatnya Hazrat Usman r.a.. Beliau memaklumkan bahwa prioritas utamanya adalah mengembalikan hukum dan ketertiban dalam negeri dan untuk tujuan ini beliau amat menahan diri guna menghindari pertumpahan darah meski beberapa sahabat Rasulullah yang berpengaruh besar telah memintanya untuk mengadili para pembunuh Hazrat Usman. Ketika kota Medinah kemudian merosot menjadi masyarakat tidak berhukum, Hazrat Ali r.a. memindahkan ibukota dari Medinah ke Kufa di Irak. Sayangnya masa Khilafat beliau digrogoti oleh kekacauan dan perpecahan. Beliau mencoba menenangkan umat Muslim namun rupanya gejala penyakit anti-Khilafat sudah meruyak dan tidak bisa diobati lagi. Muncul beberapa perang saudara dan seluruh kerancuan itu memuncak pada saat sahidnya Hazrat Ali r.a..
Seperti kata pepatah Afrika, ‘nilai suatu naungan belum dihargai sampai kemudian pohonnya ditebang.’ Dengan terbunuhnya Hazrat Ali r.a. maka mercu suar cemerlang dari bimbingan dan persatuan, sumber mata air berkat dan rahmat, semuanya menjadi punah. Umat Muslim telah membuang jubah Khilafat dan besertanya segala rahmat ikutan. Sebagai pengganti Khilafat, ditegakkan sistem kerajaan yang kalis dari keluhuran ruhani dimana muncul berbagai dinasti atau wangsa dalam rentang masa sekian abad. Perang saudara dan pertengkaran keluarga amat melemahkan umat Muslim. Bangsa-bangsa yang dimasa lalu gemetar dan tunduk kepada mereka sekarang berbalik menyerang dan selalu berhasil mempermalukan umat Muslim. Pengaruh dan dominasi Islamiah mulai memudar sampai akhirnya agama-agama lain yang meski berlandaskan akidah palsu tetapi nyatanya telah berhasil mendominasi agama Islam yang hakiki.
Upaya menegakkan kembali Khilafat di antara umat Muslim di masa kini merupakan salah satu tantangan terbesar yang harus dihadapi. Islam masa kini terpecah belah oleh pertikaian internal dan intrik-intrik eksternal dan sungguh-sungguh membutuhkan seorang pemimpin berintegritas luhur yang bisa mengemban lembaga Khilafat agar dengan petunjuk Ilahi bisa membimbing umat Muslim. Berbagai gerakan muncul di kalangan Muslim ortodoks yang mencoba menegakkan kembali Khilafat. Tetapi menyedihkan sekali bahwa semua upaya tersebut telah gagal. Hal mana sebenarnya akibat dari mereka itu kalis dari petunjuk Ilahi dan semata-mata didasarkan pada upaya manusia yang tidak lepas dari sifat mementingkan diri dan nafsu berkuasa.
Khilafat merupakan wacana ruhani yang sepenuhnya milik Allah s.w.t. dimana kemunculannya tidak pernah mewujud sebagai hasil dorongan politis atau gerakan pseudo-agama. Dimana pun jika Allah s.w.t. menghendaki terwujudnya Khilafat, selalu berkaitan dengan penerusan kerja seorang Nabi Allah. Dalam sejarah tidak pernah tercatat ada Khilafat yang bisa muncul tanpa didahului seorang Nabi. Khilafat yang dijanjikan dalam Al-Quran adalah sebagai penerusan langkah seorang Nabi. Dikemukakan dalam salah riwayat bahwa Hazrat Rasulullah s.a.w. bersabda:
‘Kenabian akan berada di tengah kalian selama Tuhan menghendaki. Dia akan mengakhirinya dan meneruskannya dengan Khilafat berdasarkan sunnah rasul, untuk jangka waktu selama dikehendaki-Nya dan setelah itu akan mengakhirinya. Bentuk monarki tiranikal akan mengikutinya dan akan ada selama Allah menghendakinya untuk kemudian juga diakhiri. Setelah itu akan muncul despotisme non-monarki selama Allah menghendakinya dan akan berakhir sesuai takdir-Nya. Barulah setelah itu akan muncul Khilafat yang berdasarkan sunnah Kenabian.’ (Masnad Ahmad)
Dari nubuatan Hazrat Rasulullah s.a.w. ini jelas bahwa Khilafat yang akan muncul kemudian setelah beliau akan terdiri dari dua era, yaitu yang satu langsung mewujud setelah kewafatan beliau, dimana dengan era Khilafat yang satunya lagi, akan ada periode rejim yang bersifat supresif, opresif dan kejam. Saat wafat Hazrat Rasulullah s.a.w. lembaga Khilafat yang beberkat itu langsung mewujud sebagaimana dinubuatkan. Khilafat baru akan mewujud lagi dengan kemunculan Al-Masih yang Dijanjikan yaitu pendiri Jemaat Islam Ahmadiyah.
Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. dari Qadian adalah seorang hamba Allah dan pengikut Hazrat Rasulullah s.a.w. yang setia. Beliau menyatakan bahwa dirinya telah ditunjuk Allah s.w.t. sebagai suara penyeru di zaman ini, bahwa dirinya adalah Al-Masih serta Imam Mahdi yang dinubuatkan dalam hadith Rasulullah s.a.w.. Beliau menyatakan bahwa semua nubuatan yang terkandung dalam berbagai kitab suci semua agama tentang kedatangan seorang utusan Ilahi di akhir zaman, telah terpenuhi dalam dirinya. Bahwa Tuhan telah membangkitkan dirinya untuk siar Islam di zaman ini dan bahwa Tuhan telah memberikan kepadanya wawasan tentang isi Al-Quran serta mengungkapkan kepadanya makna dan kebenaran hakikinya.
Melalui karya beliau, pesan-pesan dan teladan yang diberikan, beliau mengagungkan Hazrat Rasulullah s.a.w. serta mengungkapkan superioritas Islam di atas semua agama lainnya sedemikian rupa sehingga Hazrat Rasulullah s.a.w. akan diterima sebagai Khataman Nabiyyin oleh semua bangsa di dunia. Ketika fanatisme dan kekaburan menjadi ciri cara berfikir Muslim, beliau mengungkapkan khazanah tak terbatas berisi pengetahuan, filsafat dan kebijakan Al-Quran. Nilai-nilai moral dan spiritual sebagaimana diterakan dalam Al-Quran dan diilustrasikan secara sempurna oleh Hazrat Rasulullah s.a.w. telah beliau hidupkan kembali sehingga manusia bisa menarik manfaat tidak saja dari sunnah tetapi juga dari teladan beliau.
Ketika Hazrat Masih Maud a.s. wafat, muncul obituari dari Muslim yang berfikiran terbuka dan non-Muslim pun ikut memuji fitrat messianik, kesucian dan ketakwaan beliau. Namun para musuh yang berfikiran cupat langsung bergembira atas kewafatan beliau, sambil mengharap bahwa apa yang mereka anggap sebagai bid’ah besar sekarang akan mati dengan sendirinya. Pada saat kritis demikian, salah seorang pengikut beliau yang paling setia, seorang ulama, dokter yang terkenal, seorang penafsir Al-Quran yang terpelajar, secara aklamasi dipilih menjabat sebagai Khalifatul Masih. Berkat rahmat Allah s.w.t., dalam kapasitas tersebut beliau berhasil mengemudikan bahtera Ahmadiyah ke perairan yang aman dan menjaganya dari disintegrasi. Nama beliau adalah Nuruddin (Nur Agama) dan sinonim dengan kecemerlangan jasa beliau dalam mengkhidmati agama.
Hazrat Maulvi Nuruddin r.a. memiliki keimanan bulat kepada Allah s.w.t. dan sepenuhnya bertopang kepada-Nya untuk segala kebutuhan dirinya. Sebagai sosok Khalifatul Masih, peran beliau amat beraneka dan berfaset banyak. Meski kesehatan dirinya tidak selalu baik namun semua tugas-tugas dilaksanakannya dengan wajah teduh dan kesungguhan yang membuat orang lain iri. Beliau tetap mendiagnosa dan memberi obat kepada para pasien, memberikan pengarahan, nasihat dan petunjuk kepada para pejabat Jemaat, memberikan khutbah tentang Al-Quran, Hadith dan filosofi Islam, mendiktekan jawaban atas kritik terhadap Islam serta mempelajari proyek-proyek siar Islam. Namun yang paling menonjol dari beliau adalah laku pemeliharaan dan penguatan lembaga Khilafat dalam menghadapi tentangan dari para pengacau yang berusaha mendongkel kewenangan beliau dan menciptakan kegalauan dalam Jemaat. Tidak ada suatu apa pun yang bisa mempengaruhi tekad dan kebijakan beliau. Dengan suara lantang tanpa tedeng aling-aling beliau menyatakan: ‘Aku nyatakan dengan sesungguhnya dan Allah menjadi saksi bahwa aku tidak akan menanggalkan jubah yang telah dikaruniakan oleh-Nya kepadaku.’
Ketika beliau wafat, jubah Khilafat tersebut diberikan kepada Hazrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad r.a. Wujud Khalifatul Masih II ini adalah Putra yang dijanjikan kepada Hazrat Masih Maud a.s.. Kelahiran beliau merupakan pemenuhan nubuatan akbar dari Hazrat Masih Maud bahwa dirinya akan dikaruniai seorang putra yang fitrat dan keluhurannya akan menjadi amat luar biasa. Beliau ini ditahbiskan sebagai Khalifatul Masih pada usia relatif muda yaitu 25 tahun dan berkat rahmat Ilahi, masa jabatan beliau diberkati dengan keberhasilan yang sungguh luar biasa tak ada tandingannya. Dengan dana yang amat terbatas, beliau membimbing Jemaat ini menggapai ketinggian yang tadinya tidak pernah terbayangkan. Yang paling mencolok dari berbagai skema yang dilancarkan beliau adalah Tahrik Jadid dan Waqfi Jadid yang menjadi sarana guna membangun Jemaat ini hampir di semua negeri di dunia. Adalah kejeniusan dirinya yang unik yang juga telah melahirkan badan-badan pendukung yang merupakan anak-anak organisasi sehingga sekarang ini semua anggota Jemaat merasa terikat satu sama lain dalam suatu tali persaudaraan yang akrab dalam melaksanakan program-program peningkatan nilai-nilai akhlak dan keruhanian.
Hazrat Khalifatul Masih II menetapkan pembentukan Majlis Syura dalam Jemaat, sebuah dewan penasihat yang bertemu setiap tahun guna mempertimbangkan dan memberikan saran kepada Khalifah berkenaan dengan kebijakan-kebijakan penting. Beliau juga menetapkan dewan Qada yang merupakan sistem yudisial, yang memberikan kesempatan kepada Jemaat untuk menyelesaikan pertikaian internal dengan cara yang adil, ekonomis dan terhormat, sejalan dengan hukum dan yurisprudensi Islam. Beliau juga yang mengawali Jalsah Siratun Nabi dan Hari Pendiri Agama-agama Dunia guna merayakan riwayat hidup Rasulullah s.a.w. dan semua Nabi pendiri agama-agama besar. Beliau juga mempunyai perhatian khusus terhadap masalah-masalah politis dan sosial yang kompleks dan dengan itu berhasil menyelamatkan Jemaat melalui Perang Dunia yang menakutkan serta migrasi besar-besaran ke Pakistan setelah aksi perpisahan dengan India pada tahun 1947 dimana beliau mendirikan kota Rabwah dari titik nol di sebidang tanah yang tadinya tidak bisa dihuni sama sekali.
Buku-buku dan selebaran yang diterbitkan Hazrat Khalifatul Masih II lebih dari 200 judul sehingga hal ini mentabalkan beliau sebagai ahli agama dan ahli diagnostika tentang kebenaran-kebenaran eksternal. Karunia terbesar dari masa Khilafat beliau adalah magnum opus berbentuk Tafsiri Kabir yaitu tafsir Al-Quran yang amat mendetil. Tafsir setebal sepuluh ribu halaman ini mengandung berbagai pemahaman esoterika dan pengungkapan ribuan hakikat keruhanian serta rahasia-rahasia tersembunyi, banyak dari antaranya yang belum pernah dikemukakan siapa pun sebelumnya. Masa Khilafat beliau merentang selama limapuluh dua tahun dan merupakan periode emas dalam sejarah Ahmadiyah dan Islam. Meski demikian banyak tugas dan kegiatan yang harus dilakukan, beliau tetap berusaha keras agar Jemaat selalu tetap aktif dalam memperbaiki diri dan dalam kegiatan siar Islam. Beliau mengerahkan segala kemampuan unggulan yang ada pada diri beliau, selalu memberikan nasihat, ajakan dan teguran. Beliau sendiri memberikan teladan diri yang cemerlang dan menghabiskan sebagian malam dalam berdoa kepada Tuhan.
Ketika Hazrat Khalifatul Masih II wafat maka putra beliau yang tertua yaitu Hazrat Mirza Nasir Ahmad r.a. terpilih sebagai Khalifatul Masih III. Dalam masa Khilafat beliau selama tujuhbelas tahun, dengan kemampuan administratif yang unik dan perencanaan kemaslahatan jangka panjang yang menonjol, beliau telah berhasil memperkuat Jemaat dan mengembangkannya secara luar biasa. Beberapa ciri mencolok dari masa Khilafat beliau antara lain adalah pendirian Yayasan Fazl Umar guna mengembangkan aktivitas di bidang riset, pendidikan, tugas-tugas muballigh dan kesejahteraan ekonomi Jemaat serta Majlis Nusrat Jehan yang mendirikan berpuluh sekolah dan rumah sakit di Afrika Barat, semata-mata demi kemanusiaan tanpa motivasi laba. Melalui skema tersebut, berjuta-juta bangsa Afrika yang kemudian masuk dalam Jemaat Ahmadiyah dan sekarang pun masih berlangsung terus. Namun mungkin yang paling dikenang dari diri beliau adalah modus vivendi yang sederhana tetapi pragmatis yang diwariskan kepada Jemaat yaitu motto: Love for All, Hatred for None (Kasih untuk semua, tiada kebencian bagi siapa pun).
Sekarang ini kita sedang melalui masa keemasan dari Hazrat Khalifatul Masih IV. Beliau ini sebagaimana juga para pendahulu sebelumnya adalah sosok yang memperoleh bimbingan Ilahi. Beliau melancarkan berbagai skema guna memobilisasi upaya Jemaat bagi kegiatan siar Islam secara global. Pada tanggal 10 Juni 2002 yang merupakan tahun ke 20 masa Khilafat beliau, Jemaat demikian diberkati dengan pertambahan anggota dari tadinya sekitar 10 juta orang sampai sekarang telah mencapai 150 juta orang di seluruh dunia. Di bawah bimbingan beliau, ribuan mesjid, rumah missi, klinik, rumah sakit, sekolah dan perguruan tinggi didirikan demi pengkhidmatan kepada Islam. Rumah-rumah obat homeopathy didirikan di seluruh dunia di bawah bimbingan beliau, memberikan pengobatan untuk berbagai penyakit tanpa memungut biaya. Di antara sekian banyak buku yang dikarangnya, Revelation, Rationality, Knowledge and Truth merupakan buku yang paling kondang diakui sebagai karya tulis terbesar di abad lalu. Pengabdian bagi Al-Quran nyata dari supervisi langsung yang beliau lakukan atas berbagai terjemah dan revisi akurat terjemahan Al-Quran dalam berbagai bahasa, dimana beliau sendiri menyumbangkan terjemah dan tafsir bernas dalam bahasa Urdu.
Muslim Television Ahmadiyya (MTA) merupakan saluran televisi global Muslim pertama yang diterjemahkan dalam delapan bahasa adalah juga hasil pemikiran Hazrat Khalifatul Masih IV. Hampir tidak mungkin membilang segala berkat yang telah ditimbulkan oleh peluncuran MTA International ini. Saluran ini menjadi sumber pengetahuan, mengajarkan berbagai bahasa, membahas masalah-masalah topikal dan kaitannya dengan kesejahteraan moral dan spiritual manusia. Secara umum, saluran ini menjadi nara sumber bagi pemerhati agama dan filsafat di seluruh dunia. Kunci keberhasilan program tersebut tidak terlepas dari kemunculan Hazrat Khalifatul Masih dalam berbagai tayangan sehingga baik Muslim mau pun non-Muslim bisa memetik faedah dari luas pengetahuan, kebijaksanaan dan wawasan beliau. Melalui MTA inilah kita bisa menyaksikan kejadian historis seperti Acara Bai’at Internasional pada saat Jalsah Salanah dimana dalam satu tahun saja sekitar 81 juta orang Ahmadi baru bergabung dari ratusan negeri di seluruh dunia, bersama-sama melakukan ikrar bai’at di tangan Hazrat Khalifatul Masih melalui transmisi satelit.
Jelas kiranya bahwa Khilafat tidak saja merupakan suatu lembaga yang amat berberkat tetapi juga merupakan suatu lembaga yang amat penting dalam Islam dan karena itu wajib dipatuhi sebaik-baiknya. Seorang Khalifah dipilih melalui kehendak Ilahi tetapi melalui laku pemilihan oleh kaum mukminin. Dengan kata lain, pada saat kritis dalam pemilihan seorang Khalifah, fikiran dan kalbu para mukminin dibimbing Allah s.w.t. untuk memberi suara kepada orang pilihan-Nya. Karena sosok Khalifah dipilih sejalan dengan kehendak Ilahi maka laku ketidak-patuhan kepadanya sama dengan tidak patuh kepada Tuhan. Hal ini dengan sendirinya menjadi prasyarat bagi kelanjutan lembaga Ilahi yang akbar tersebut. Bagi Jemaat Ahmadiyah, Khilafat tidak diragukan lagi adalah karunia terbesar yang bisa dinikmati. Sosok Khalifah memainkan peran sentral sebagai pemersatu Jemaat di bawah satu panji-panji. Bagi semua anggota Jemaat, sosok Khalifah menjadi bapak yang mengasihi kepada siapa mereka bisa meminta bimbingan, nasihat dan dorongan. Bagi semua orang yang berfikir dan berniat baik maka sosok Khalifah menjadi kawan dan konselor, sedangkan bagi mereka yang sedang kesulitan maka ia menjadi penghibur.
Hanya melalui berkat Khilafat dan rahmat Ilahi maka Islam maju di masa lalu dan hal yang sama insya Allah akan berlanjut sekarang selama berabad-abad yang akan datang. Kenabian merupakan benih yang pertumbuhannya kemudian dipelihara agar menyebar ke seluruh dunia oleh lembaga Khilafat. Setelah berpulangnya Hazrat Rasulullah s.a.w., adalah melalui kinerja Khulafa ur-Rasyidin maka Islam menyebar ke seluruh dunia yang dikenal waktu itu. Sekarang ini di bawah bimbingan Khalifatul Masih maka Jemaat Islam Ahmadiyah terus menyebar ke seluruh dunia dengan kecepatan tinggi meski dirintangi oleh para fanatikus yang memusuhi, baik yang individual mau pun pemerintahan, yang berupaya memupus Ahmadiyah dari muka bumi. Berkat rahmat Khilafat Ahmadiyah maka janji Allah dalam Al-Quran bahwa ‘Dia akan meneguhkan bagi mereka agama mereka yang telah Dia ridhai bagi mereka’ akan terpenuhi. Sudah dekat hari-harinya ketika kita akan melihat persatuan umat manusia di bawah panji-panji Islam dan kita akan menyaksikan manifestasi final dan universal dari Ketauhidan Allah s.w.t.
http://ahmadiyah.info/index.php?option=com_content&task=view&id=181&Itemid=1
Ahmadiyah : Pernyataan Jujur Para Tokoh Tentang Ahmadiyah
In Ahmadiyah, Ahmadiyah, Berita, Kiyai, Minggu, November, Tabligh, Ulama on 8 November 2009 at 06:21
Bung Karno, Proklamator Kemerdekaan RI dan Presiden RI Pertama:
“Maka oleh karena itulah, walaupun ada beberapa fasal dari Ahmadiyah tidak saya setujui dan malahan saya tolak,….., tokh saya merasa wajib berterima kasih atas faedah-faedah dan penerangan-penerang an yang telah saya dapatkan dari mereka punya tulisan-tulisan yang rasional, moderen, broad minded dan logis itu”. (Di Bawah Bendera Revolusi : 346; Sinar Islam, Januari 1984 : 57 )
Dr. H.A.Karim Amarulah, Ulama dan Tokoh Pergerakan Kemerdekaan RI, ayah Prof. Dr. Hamka :
“Diatas nama Islam dan kaum Muslimin se-Dunia kita mem
uji sungguh kepada pergerakannya Ghulam Ahmad tentang mereka banyak menarik kaum Nasrani (Kristen) masuk agama Islam di tanah Hindustan dan lain-lain tempat…..”. (Al Qaulus-Shahih : 149; Ibid )
Prof. Dr. Hamka, Ulama dan Ketua MUI pertama :
“Adapun kaum Ahmadi (Ahmadiyah), dan usahanya melebarkan Islam di benua Eropa dan Amerika, dengan dasar ajaran mereka, faedahnya bagi Islam ada juga. Mereka menafsirkan Qur’an ke dalam bahasa-bahasa yang hidup di Eropa. Padahal zaman 100 tahun yang lalu masih merata kepercayaan tidak boleh menafsirkan Qur
’an. Penafsiran Quran dari kedua golongan Ahmadiyah itu membangkitkan minat bagi golongan yang mengingini kebangkitan Islam ajaran Muhammad kembali buat memperdalam selidiknya tentang Islam…..”. (Pelajaran Agama Islam, Cet. I : 199; Ibid )
Muhammad Akram M.A., Cendekiawan Muslim :
“Pengaruh Jemaat Ahmadiyah memang jauh sekali. Ini disebabkan kepercayaan Pendiri Jemaat Ahmadiyah dan pengikutnya, bahwa jihad dengan pedang bukanlagh masanya sekarang. Yang diperlukan ialah jihad dengan pena, jihad dengan lisan dan tulisan. Pendirian mereka ini tidak sejalan dengan pendirian umat Islam lainnya, tetapi hakikat yang nyata ialah, kemampuan jihad dengan pedang tidak ada pada Ahmadiyah dan tidak pula terdapat pada umat Islam lainnya. Karena kepercayaan umum umat Islam terhadap jihad dengan pedang itu, maka akhirnya jihad ‘am dan dakwah pun tidak dilakukan. Orang Ahmadiyah yang mengakui jihad dengan dakwah itu merekalah yang melakukannya dengan menganggapnya sebagai kewajiban. Di sini mereka berhasil dan sukses”. (Maud-i-Kauthar, 193-194; Ibid )
Prof. Drs. K.H. Hasbullah Bakry S.H., Ulama dan Cendekiawan Muslim :
“Menurut pendapat saya, adalah suatu kesalahan yang amat besar telah dilakukan oleh Majlis Ulama kita baru-baru ini tanpa mendengar lebih dulu pendapat ulama lain, menyatakan Ahmadiyah bukan Islam (hal ini pasti bertentangan dengan ayat Alquran An-Nisa:94 yang mencegah kita mengkafirkan sesama Islam).
Kalau kita tidak boleh mengkafirkan golongan Syi’ah, begitu juga kita tidak boleh mengkafirkan golongan Ahmadiyah, sebab mereka tetap masih mengaku Islam dengan iman Islam. Kiranya para Ulama di Indonesia dapat menempati posisinya yang benar dalam membangun bangsa dan negara, amien”. (Kiblat, No.16/XXVII, hal 26 ).
Sumber : http://putradarweisy.blogspot.com/2009/05/pernyataan-jujur-para-tokoh-tentang.html
buat para pembaca,jangan pernah percaya dengang kata2 yg ditulis oleh la wali yg dimuat dalam kolom komentar karna itu semua bohong besar,contohnya saja seperti perkataan para tokoh indonesia seperti sokarno dan dr.hamka. yang dia kutip,
coba kalian fikir apa tokoh tsb pernah berbicara menggunakan bahasa malaysia(melayu)…itu hanyalah karangn la wali saja
Qur`an sudah sempurna! Nabi Muhammad s.a.w telah mempraktekannya, kita tinggal menggali pengetahuan tentang bagaimana Nabi Muhammad s.a.w mempraktekan wahyu yang diterimanya. Gak perlu lagi ada nabi/rosul, ini mah amat tampak ada sesuatu yang dipaksakan demi kepentingan pihak tertentu. Tapi karena udah tanggung menyebar luas dan memiliki cukup banyak pengikut, maka jadi susah buat mereka untuk berhenti.Pasti gak ada lagi wahyu yang diberikan Allah kepada siapapun karena Qur`an udah sempurna.
Dienul-Islam!!!
http://www.alislam.org/
–> ini bukan islam. Ini paham sesat ahmadiyah.
Wahyu bisa dengan syariat baru dan tanpa syariat baru. Wahyu dengan syariat sdh sempurna di AlQuran… Wahyu yg diterima Hz.Mirza Ghulam Ahmad a.s tanpa syariat baru, beliau pengikut setia Rasulullah s.aw. Buktinya Nabi bisa banyak…ttp Kitab Suci hanya 4 saja AlQutan Taurat Injil Zabur.
Tulisan diwebsite ini banyak fitnahnya. Carilah dari sumber yang asli dari situs http://www.alislam.org
–> itu situsnya ahmadiyah dan itu klaimnya ahmadiyah. Klaim Mirza ttg dia menerima wahyu sudah menunjukkan kesesatannya. Lebih jauh, tidak ada ulama sezaman dan/atau sesudahnya yg mengakui kealiman Mirza Ghulam Ahmad.
wallahu a’lam.