Tips: Menambah Shalat (20 Rakaat) di Jamaah Tarawih 8 Rakaat

Berikut cuplikan diskusi (amburadul, tak beraturan) yang saya ambil dari sidogiri. Ada bagian yang menarik dari cuplikan diskusi di sana. Bagaimana seorang jamaah ingin menambah sembahyang tarawihnya, ketika berada di lingkungan jamaah shalat tarawih yg berbeda.

Ini sekedar tips. Mohon maaf kalau tak berkenan.  Semoga manfaat.

Tanya,

Musholla di sekitar sini yg biasa aku ikut jamaah tarawih pake 8 rakaat dan 3 rakaat witir, 2 rakaat salam dan witirnya 2x salam. padahal aku inginnya 20 rakaat, tapi aku ngikut masyarakat sini aja, padahal klo mau nambah sendiri di rumah berat banget.

Jawab,

Kalau ingin 20 rakaat .. witirnya ga usah ikut dulu. Diniatkan ntar dilanjutkan tarawih lagi di rumah atau tetep di masjid itu setelah bubar. Seandainya tak jadi (merasa berat, ngantuk, dll) pun kan hanya tinggal jalanin witirnya saja.

Nanti kalau ada yg nanya .. kok gak witir. Jawab saja .. aku berniat mo nambah tarawih nanti. Saya pernah lihat yg beginian. Dan saya salut dengan org2 seperti ini. (Dakwahnya) sangat elegant. Sopan. Tidak tuduh sana tuduh sini.

Mungkin akan terasa aneh pertama kali. Apalagi sampeyan bilal. Tapi ga papa .. insya Allah harapannya masyarakat lebih terbuka. Syukur2 ada yg mau ngikut sampeyan (nambah tarawih). Kalau tidak pun tak papa.

Tanya lagi,

Enaknya dilanjutkan di rumah apa di Musholla itu ya? klo di rumah pasti berat banget bagi saya, karena saya pulang dari musholla sllu diatas jam 10 mlm, ikut nemenin takmirnya tadarus dan beres2 musholla, pasti ngantuk dan macem2 deh alasannya (maklum, org males ini ya gini,selalu ada alasan….hihihii…). Trus andai saya memisahkan diri dari jamaah ketika akan witir, agaknya kan aneh mas? apa tidak boleh sehabis witir aja saya tarawihnya? boleh gak ya?…

Jawab,

Saya barusan baca dari majelisrasulullah.org . Berikut cuplikannya,

Maka seandainya seorang sudah tarawih lalu witir 3 rakaat, malam shalat lagi tahajud 2,4,8,10 rakaat silahkan saja karena kalau ditotal tetap ganjil jumlahnya. Tapi kalau ia witir 2X, maka jumlahnya kalau ditotal menjadi genap ini hukumnya makruh bukan haram. Jadi tidak ada yang haram namanya shalat malam, mau witir 2X, 3X, 10X tapi yang paling baik jadikan total shalat malammu jumlahnya ganjil.

Jika anda pada awalnya merasa tak kuat thd tekanan, silakan witir dulu. Namun sebaiknya anda pun berdakwah pula, sehingga setelah dirasa kuat, maka sebaiknya witir belakangan. Walau terasa asing awalnya (ni butuh perjuangan menjaga perasaan), namun insya Allah orang-orang akan maklum kemudian. Sampaikan sesopan/ sehalus mungkin agar tak menyinggung perasaan kenapa anda tak berwitir dulu. Katakan anda ingin menambah shalat malam atau tarawih nanti, dsb.

Jika anda merasa berat jika sudah sampai di rumah (ini sangat manusiawi), maka lakukan saja sebelum pulang selagi masih di mushola tersebut. Dengan tinggal beberapa orang di sana, kecil kemungkinan adanya fitnah/ ribut. Tak usah pula sembunyi2. RCTI telah menyiarkan shalat tarawih 23 rakaat langsung dari Mekkah terang2an, kenapa pula kita harus sembunyi2.

Sebelumnya toh mereka juga sudah tahu bahwa anda belum berwitir dan berniat melanjutkan shalat malam/ tarawih. Jadi saya kira tak masalah.

Yang perlu dipikirkan lebih serius (diantisipasi) adalah,
Ketika anda punya massa. Ada beberapa orang mengikuti jejak anda. Hal ini dapat menyebabkan rasa tidak suka sebagian masyarakat. Jangan kaget jika kemudian muncul fitnah2. Apa lagi anda pendatang.

Maka sikap sopan, tegas sangat dibutuhkan. Ada baiknya anda bersandar kepada ulama2 di sekitar. Yang anda dapat berkeluh kesah. Atau anda ajak pengajian di mushola anda itu.

Dakwah jalannya memang panjang. Namun setiap jalan panjang pasti harus dimulai dengan langkah awal.

Semoga kita selalu diberi perasaan ringan dalam beribadah kepada-Nya. Semoga Allah selalu meridloi kita.
Amien.