Hormat Bendera dan Lagu Kebangsaan itu Bid’ah dan Syirik??
Semakin lucu saja para salafiyun/wahabiyun ni. Setelah ada fatwa haram ber-17an (hari kemerdekaan), kini kutemukan fatwa ganjil lainnya. Ku tak TAQLID kepada fatwa ini. Sengaja ku simpan di sini sebagai arsip.
.
Jum’at, 26 Desember 2003 – 22:13:36, Penulis : Fatwa al Lajnah ad Daimah li al Buhuts al ‘Ilmiyyah wa al Ifta
Kategori : Fatwa_Ulama
Menghormati bendera negara bagi tentara
Tanya: Apa hukumnya menghormati bendera yang berlaku di kemiliteran dan menghormati atasan serta hukum mencukur jenggot ?
Jawab: Tidak boleh hukumnya menghormati bendera karena itu merupakan bid”ah .Dalam hal ini Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda : “Barangsiapa yang mengada-ada di dalam urusan kami ini (Dien ini) sesuatu yang tidak terdapat di dalamnya, maka ia tertolak (Shahih Al-Bukhari, kitab Ash-Shulh, no.2697; Shahih Muslim, kitab Al-Aqdhiyah, no.1718)
Sedangkan menghormati para atasan sebagaimana layaknya sesuai kedudukan mereka, maka hal ini adalah boleh. Adapun sikap berlebihan (ghuluw) tidak dibolehkan, baik terhadap para atasan atau selain mereka, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘alihi wa salam.
(Kumpulan Fatwa al Lajnah ad Daimah li al Buhuts al ‘Ilmiyyah wa al Ifta, Lembaga tetap pengkajian Ilmiah dan riset fatwa Saudi Arabia, Juz 11, hal 150. Dikumpulkan dalam Al Fatawa Asy Syari’iyyah fi Al Masa’il Al ‘Ashriyyah min Fatawa Ulama’ Al Balad Al Haram oleh Khalid Al Juraisiy).
Sumber: http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=412
.
Jum’at, 26 Desember 2003 – 22:11:24, Penulis : Fatwa al Lajnah ad Daimah li al Buhuts al ‘Ilmiyyah wa al Ifta
Kategori : Fatwa_Ulama
Hukum menyanyikan lagu kebangsaan dan hormat bendera
Tanya: Apakah boleh berdiri untuk lagu kebangsaan dan hormat kepada bendera ?
Jawab: Tidak boleh bagi seorang muslim berdiri untuk memberi hormat kepada bendera dan lagu kebangsaan. Ini termasuk perbuatan bid’ah yang harus diingkari dan tidak pernah dilakukan pada masa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam ataupun pada masa al-Khulafa’ ar-Rasyidun Radiyallahu ‘anhum.
Sikap ini juga bertentangan dengan tauhid yang wajib sempurna dan keikhlasan didalam mengagungkan hanya kepada Allah semata serta merupakan sarana menuju kesyirikan .
Di samping itu, ia juga merupakan bentuk penyerupaan terhadap orang-orang kafir, mentaklid (mengikuti) tradisi mereka yang jelek serta menyamai mereka dalam sikap berlebihan terhadap para pemimpin dan protokoler-protokoler resmi. Padahal, Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam melarang kita berlaku sama seperti mereka atau menyerupai mereka. Wa billahi at-Taufiq, wa shallaallhu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa ‘alihi wa shahbihi wa sallam.
(Kumpulan fatwa al Lajnah ad Daimah li al Buhuts al ‘Ilmiyyah wa al Ifta, Lembaga tetap pengkajian ilmiah dan riset fatwa Saudi Arabia, halaman 149. Dikumpulkan dalam Al Fatawa Asy Syari’iyyah fi Al Masa’il Al ‘Ashriyyah min Fatawa Ulama’ Al Balad Al Haram oleh Khalid Al Juraisiy).
Sumber: http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=411
.
.
Saudi Arabia, asal fatwa ini, ternyata punya lagu kebangsaan (Ash Al Maliky / Long Live The King) dan bendera. Dan saya tak bisa mengerti bagaimana menyelaraskan antara fatwa dengan kenyataan yang bertentangan ini.
.
Sebaiknya saudara tidak tergesa-gesa, para ulama berfatwa tentu dengan pertimbangan. Bacalah kitab Tauhid dan kitab2 aqidah yang lain dengan cermat. Adapun tentang pemerintah Saudi -semoga Allah membimbing mereka- bukan pemerintah yang ma’shum. Anda hendaknya bisa bijak dalam menilai. Pemerintah tidak sama dengan ulama. Semoga Allah melimpahkan hidayah kepada saya dan anda
–> Hormat bendera dan lagu kebangsaan adalah hal yg sangat biasa di tanah air. Membenarkan fatwa itu adalah memusyrikkan seluruh negeri. Point apa yg ingin anda sampaikan?
–> Hormat bendera dan lagu kebangsaan adalah hal yg sangat biasa di tanah air. Membenarkan fatwa itu adalah memusyrikkan seluruh negeri. Point apa yg ingin anda sampaikan?
BUKANKAH TULISAN DI ATAS TELAH MENYELISIHI AL-QUR’AN?
jika engkau mengikuti kebanyakan manunusia di muka bumi ini niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah(mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka dan mereka tidak lain hanyalah berdusta terhadap Allah (QS. AL-AN’AM 116)
–> Yang menyelisihi al Qur’an yang mana mas..?
Jadi bingung nih, kalau akal sudah didahulukan karena 100% pass, sedangkan amalan salafussholeh disingkirkan karena tidak pas.
–> amalan salafussholeh disingkirkan … amalan yang mana mas?
Bisa jadi memang, karena faktanya seolah-olah bendera itu sesuatu yang “sakral” –dihormati, tidak boleh diseret, dsb. Isu ini juga tidak lepas dengan ide nasionalisme, yang memang sengaja ditumbuhkan untuk memecah persatuan umat.
Dulu Rasulullah juga menggunakan panji-panji (liwa dan royah), yang sama sekali tidak disakralkan seperti bendera-bendera kebangsaan saat ini.
Well, suatu hal yang sudah biasa terjadi belum tentu benar..
–> Dalam fakta sejarah, sahabat (ja’far ibn abi thalib ra) rela mati sampai terpotong-potong tangan dan tubuhnya demi mempertahankan bendera/ panji umat islam tetap tegak di dalam perang Mut’ah. Tidak jatuh, terseret, atau diinjak-injak (musuh), dlsb. Bukankah ini menunjukkan sakralnya bendera itu? Ini mematahkan anggapan bahwa bendera Rasul saw itu tidak disakralkan.
Dan adalah kenyataan bahwa Arab Saudi (tempat asal fatwa ini) pun punya bendera dan punya lagu kebangsaan. Mestinya mereka menyanyikannya dan ada upacara bendera pula. Tak Sinkronkan?
Sebelum para ulama negeri itu membid’ah (sesat) kan negeri lain (fatwa ini di-ekspor ke negeri kita), seharusnyalah para syaikh itu menerapkannya di negerinya sendiri terlebih dahulu. Adalah ganjil mensesatkan negeri orang lain .. sementara negerinya sendiri melakukan hal yg sama.
Kemudian… benar kata anda, “suatu hal yang sudah biasa terjadi belum tentu benar..”, namun saya tak melihat kesalahan/ kesesatan di dalam hal hormat bendera dan lagu kebangsaan di tanah air kita. So .. tak masalah kan.
Tentang panji-panji Islam, kamu benar, saudaraku. Terima kasih atas koreksimu.. 🙂
Tentang hari raya kemerdekaan dan lagu kebangsaan, saya melihat ini semua lahir dari rasa dan ide nasionalisme. Sedangkan nasionalisme-lah yang telah memecah persatuan umat ini, yang sudah seharusnya bersatu dan telah diperintahkan untuk bersatu.
–> Saya tak mengerti argumen anda mengatakan,”nasionalisme-lah yang telah memecah persatuan umat ini”. Itu tergantung cara mengungkapkan rasa nasionalisme-nya. Tak ada yg salah orang mencintai negerinya, tak ada yg salah orang mencintai kampung halamannya.
Setiap orang insya Allah niscaya mencintai desa-nya. Inilah pangkal cinta tanah air. Menganggapnya sebagai penyebab perpecahan adalah tak berdasar dan hanya tuduhan sepihak tanpa ada dasar bukti ilmiah. Adakah anda punya argumen?
Untuk menanggapi Sdr. Zahir ( di # 3 ), lihat di Komentar,
Imam di Menghadiri 17-an Haram ??…
Silakan pahami ulasan saya itu, mengenai 17-an.
Terima kasih.
dasar Fatwa Jamaah AHLUL XXXXXX
namanye juga jualan agama, otak kirinya sudah mengidap penyakit wahabi ashobiyyin kronis, dan susah untuk disembuhkan
Karena batas negara dan bendera, umat islam ‘sekarang’ ditakdirkan Allah tidak bisa memberikan bantuan buat saudaranya yg di Gaza/Palestina lewat Mesir.
Nasionalisme, bendera dan mata uang baru muncul setelah runtuhnya ke-khilafahan Islam yg berpusat di Turki tahun 1924. Takdir Allah swt melalui Inggris yg telah memecah belah daulah khilafah, Inggris yg telah mengirim orang2 Yahudi ke Palestian yg sekarang berkembang menjadi Zionis Israel, Inggris yg telah berhasil membuat aliran baru Ahmadiyah di India, Inggris telah berhasil menjajah, memecah belah & mengkotak-kotak khilafah dg istilah NEGARA, dst…
So… Sekarang juga sadar atau tak sadar kita masih dijajah dg bangsa-bangsa ‘kafir’. Mata uang, kekayaan, Undang2 dll masih dikuasi mereka dg system KAPITALIS-nya. Juga dgn sytem DEMOKRASI-nya kita sebenarnya lebih diKOTAK-KOTAK lagi dengan PARTAI. dst…
Salam,
http://kangarul.blogspot.com/
http://swisscash-epoint.blogspot.com/
–> Saya kira tdk demikian. Sudah sejak lama bahwa ada negara2 yg mandiri sendiri. Romawi, Yunani, Mesir kuno, berbagai dinasti china kuno. Itu semua menunjukkan telah ada nasionalisme dll sejak zaman dahulu kala, tidak sekedar setelah runtuhnya ke-khilafahan Islam yg berpusat di Turki tahun 1924.
wallahu a’lam.
Yang saya permasalahkan di sini bukanlah cinta tanah air. Cinta tanah air adalah benar, suatu hal yang naluriah dalam fitrah manusia. Rasulullah pun dulu sangat merindukan Mekkah, tempat kelahirannya, tempat beliau dibesarkan, tempat beliau mengenal dunia.
Sejarah pun memperlihatkan, betapa kaum Muslim sangat mencintai tanah air mereka. Kita dapati para pendahulu kita yang berjuang mempertahankan tanah air nusantara, mereka adalah Muslim. Pun bila para pelajar pergi meninggalkan tanah air mereka menuntut ilmu di pulau seberang, akan terlintas di benak mereka untuk kembali membangun negeri tempat mereka dibesarkan.
Menolak Nasionalisme (paham Kebangsaan) bukan berarti tidak cinta tanah air, tidak patriotis. Nasionalisme tidaklah sama dengan sekedar mencintai tanah air. Nasionalisme adalah suatu paham yang ditanamkan salah satunya kepada kaum Muslim, yang pada nyatanya saat ini telah memecah-belah persatuan dan kesatuan mereka.
Perang antara Irak-Iran? Konfrontasi dan cyber-war Indonesia-Malaysia? Pemberontakan bangsa Arab kepada pemerintahan Turki Ustmani? Itu semua tidak lain karena paham ini, Nasionalisme..
–> Silakan saja anda berpendapat demikian. Bagi kami nasionalisme adalah cinta tanah air. Perang antar negara tetangga banyak sebabnya, terlalu cinta diri sendiri (tanah air sendiri) dapat pula menyebabkannya. Namun bukan satu2nya penyebab.
Oh, ya. Kalau sekadar menghormat bendera, apa salahnya? Kita ‘kan harus membedakan antara menyembah atau menghormat. Dalam Q.s al-Baqarah: 34, Allah berfirman: “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada malaikat: sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali iblis; ia enggan dan takabur dan ia adalah termasuk golongan orang-orang yang kafir.” Apakah sujud di sini diartikan menyembah? Saya kira tidak! Kalau ya, mengapa Allah memerintahkan malaikat bersujud pada Adam? Sujud dalam ayat itu berarti menghormat.
Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari saja mudah dibedakan antara menghormati dengan menyembah. Kalau kemudian setiap orang yang menghormati orang lain disebut menyembah, itu akan susah nantinya. Misalnya murid yang menjabat tangan gurunya. Di Islam ada juga ajaran bagaimana seorang murid menghormati gurunya. Apa bedanya menghormati guru dengan menghormati sehelai kain itu?
Mencintai tanah air bukan suatu hal yang salah, bahkan mempertahankan tanah air dari musuh yang menyerang adalah jihad. Hanya saja dalam perkembangannya kaum sekularis banyak mengunakan isu-isu nasionalisme dalam mendukung penerapan ide-ide mereka, sehingga sekarang nasionalisme sudah sulit dibedakan dengan sekularisme. Coba anda perhatikan, parpol-parpol sekularis di Indonesia selalu menyebut partai mereka sebagai partai nasionalis.
Wahabi itu apa? Menurut nalar dan akal sehat tanpa harus ikut aliran atau agama tertentu saja,Bendera adalah benda mati yang tidak bisa mendatangkan manfaat maupun madhorot,manusia adalah makhluk yang mempunyai naluri dan akal, kenapa kita mesti berbuat sesuatu yang tidak masuk akal? apakah dengan menghormati bendera hidup kita akan menjadi lebih baik? atau dengan tidak hormat kepada bendera, apakah bendera itu akan murka ke kita?
–> bendera itu simbol mbak .. mewakili umat/kelompok/negara tertentu. Tidak mau hormat … jgn kaget kalau urusan (bikin ktp/skkb dll) jadi sulit. Resiko ditanggung sendiri. Kalau melecehkan bendera .. yaa jangan kaget kalau ditangkap polisi. Bendera kita itu simbol negara.
sbenarnya smw hal” yg “nyerempet” syirik.. dpt kita kembalikan dlm perkara tauhid.
apakah tauhid kita telah sempurna ataukah belum.
sungguh apabila ia muslim sebenarnya, ia akan mngtakan: hdupku utk ALLAH azza wa jalla, teladanku rasulullah, pedomanku Al-Qur’an, Jihad jalanku.
dlm prkara bendera pun seperti itu.. kita kembalikan perkara tauhid (meng-esakan ALLAH).
tdi ada yg berkomentar mengenai ayat Qur’an ttng sujudnya malaikat kpd Adam as.
mudah saja… dlm perkara tersebut memang bernilai pengjormatan, namun disini.. ALLAH lah yg memerintahkan. berbeda dlm perkara hormat bendera yg tak ada tuntunannya dlm Al-Qur’an maupun hadits (shahih dan hasan). bila td ad pula yg berkomentar mengenai mnghormati manusia trmasuk menyembah, ini perlu diluruskan.
dlm kehidupan bersosial, Al-Qur’an dan hadits telah mengaturnya dlm urusan muamalah. dan dlm muamalah pun ad hal” yg tdk boleh dilakukan, seperti mnghormati org dgn berlebihan.
dlm hal cinta tanah air pun Rasulullah pernah bersabda :”bukan trmasuk ummatku org yg mngajak kpd ashobiyah, dan bkan ummatku org yg berperang atas dasar ashobiyah, dan bukan ummatku org yg mati atas dasar ashobiyah” HR. Abu Dawud..
makna sempit ashobiyah ber-arti nasionalisme.
perlu diketahui, persatuan ummat dimasa Khilafah.. didasarkan kpd Aqidah ummat, ISLAM. pda dasarnya pun umat muslim adl saudara. dlm kisah prjuangan ummat muslim mempertahankan bendera ialah utk memenangkan Islam bkan ‘negara’. benderanya pun berbeda, didlmnya tertuang kalimah syahadat. berbeda dgn bendera saat ini yg sarat makna ke-nasionalisme nan.
yg tepat itu bkan cinta tanah air melainkan kerinduan trhdp tanah air krn itu memang fitrah manusia.. bkan berarti lantas berperang :”ak perang demi tnh air”.. ini sudah keliru maknanya.
bkan cinta tanah air melainkan cinta trhadap Allah yg menciptakan tanah air. ^^
Allahu a’lam bissowab..
–> saat ini yg punya seperti itu hanya arab saudi.. apa hanya bendera saudi saja yg berhak dihormati ..??? Kalau saya cinta tanah air saya kok mas …
Ya tdk lantas diambil mentah” seperti itu akhi.
pada masa kejayaan Islam doeloe. perjuangan menegakkan bendera (pda peperangan) ialah utk mempertahankan eksistensi islam..
kemarin ada fatwa sesat bagi yg TIDAK meyakini MATAHARI-lah yg MENGELILINGI BUMI,
sekarang fatwa syirik bagi yg menghormat bendera..
kita tunggu saja fatwa apa lagi yg akan dieksport dari mazhab wahabi ini ke Indonesia yg notabene mazhab syafii..
makanya antum belajar.. jangan coment saja
askum. . .
maap ya sblumnya,
menurut pandangan saya daya nalar maz pmilik blog kurang cakap. . .^.^v
tpi sya suka artikel2nya maz, kcuali yg memeceh ukhuwah islamiah. . .
–> kalau yg tak memecah ukhuwah islamiah itu yang bagaimana mas?
saya lebih cenderung pada pendapat ulama yg intinya begini : (maaf saya ga hafal redaksi aslinya)
“menghormat bendera itu seremonial saja, dan tidak ada orang yg menyebut menghormat bendera itu sebagai suatu penyembahan bendera..
jadi, ya boleh2 aja menghormat bendera, selama tidak berniat menyembah bendera”
kenyataannya, tidak ada kan yg namanya DEWA BENDERA??
saya lebih cenderung pada pendapat ulama yg intinya begini : (maaf saya ga hafal redaksi aslinya)
“menghormat bendera itu seremonial saja, dan tidak ada orang yg menyebut menghormat bendera itu sebagai suatu penyembahan bendera..
jadi, ya boleh2 aja menghormat bendera, selama tidak berniat menyembah bendera”
kenyataannya, tidak ada kan yg namanya DEWA BENDERA?? hayo pilih pendapat yg masuk akal pa a yg ga masuk akal??
wa..waaa.waa,,, antum semua ini bagaimana…
musik(lagu) saja sudah haram, apalagi diiringi dengan hormat yang jelas pada sehelai kain…
dasar… semua orang disini sudah pada pinter… pinter.. coment..
–> mas .. fatwa ini dieksport dari negara asal wahhabi, Arab Saudi. Padahal negara itu juga punya bendera dan punya lagu kebangsaan. Artinya mereka juga menghormat bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan mereka. Lagu kebangsaan mereka .. “Long Live the King” .. itu judul mbahnya syirik. Dan ulama-ulama Saudi (yang mengeluarkan fatwa ini) manggut-manggut saja.
Jadi.. fatwa ini di negeri asalnya pun tak laku.
mas admin,
fatwanya laku kok, tapi lakunya buat orang2 kaya AHMAD HANAFI aja..
mas ahmad hanafi,
pertama,
anda menyebut saya : “makanya antum belajar.. jangan coment saja”..
emangnya yang anda lakukan di blog ini BUKAN COMENT ya???
anda pun berKOMENT juga, apa anda ga sadar??
kedua,
saya menyampaikan fakta bahwa para ulama idola anda itu telah berfatwa bahwa :
– matahari mengelilingi bumi, yang meyakini bahwa bumi yg mengelilingi matahari itu SESAT..
– menghormat bendera SYIRIK
menurut saya, itu bukan koment, itu adalah penginformasian..
kalo informasi yang saya sampaikan salah, silahkan bantah dengan fakta2 bahwa “saya salah, yang benar itu begini”.. kan diskusinya jadi enak, ada solusi/titik temu..
TAPI
kalo anda cuma bisa ngomong : “makanya antum belajar.. jangan coment saja”.. ITU BUKAN BANTAHAN, MAS..
kata2 seperti itu tidak akan membantah apa2, justru malah mencerminkan KESOMBONGAN anda, merasa diri sebagai makhluk Allah yang paling pintar..
ketiga,
“makanya antum belajar.. jangan coment saja” itu tidak membantah apa2.. justru kami semakin yakin bahwa pemikiran2 yang anda kiblati itu kacau..
betapa banyak simpatisan wahabi yang menggugat kami dengan kata2 yg sejenis dengankata2 anda, tapi ujung2nya mereka malah KABUR, HILANG TANPA JEJAK..
ABU HAFIZ, ABDULLAH.. mungkin kah AHMAD HANAFI juga akan menyusul.. menggugat terus KABUR juga..??? kita lihat saja setelahyg satu ini
Oke, saya merasa antum belum paham maksudnya.
Gini, logikanya kalau orang itu berkomentar dengan perhitungan ilmu, apakah pantas dia masuk dalam celaan “makanya antum belajar.. jangan coment saja”? Sebenarnya beliau itu benar kok, hadisnya diriwayatkan ga cuma oleh imam bukhari doang, ada 3 imam lain yang meriwayatkan. Statusnya, yang saya cek di beberapa kitab hadis sahih lighoirihi, kalaupun ga dihitung sahih, hadisnya sudah bisa masuk status hadis hasan, itu yang saya pernah pelajari. Wallahu a’lam.
Hanya saja dalam masalah lagu kebangsaan, kalaupun fatwa ini benar, dan dengan pertimbangan adanya lagu kebangsaan di Arab Saudi, mereka masih ‘mendingan’ dibandingkan kita, jika dinyanyikan tanpa penghormatan uang dekat kepada kesyirikan. Alasannya?
Pertama: lagu mereka itu yang PALING SINGKAT SECARA DURASI di dunia, mengalahkan Jepang yang dibilang lagu kebangsaan terpendek di dunia. Jepang cuma pendek liriknya, tapi kalo dinyanyikan 1 menit jadi. Saya dulu sering meneliti lagu kebangsaan dari seluruh dunia, jadi saya juga tahu pertimbangan seperti ini. Dan apakah dosa orang Saudi menyanyikan lagu kebangsaannya yang paling hanya 30 detik (versi resminya) sama dengan Indonesia Raya yang kalau dinyanyikan hampir 2 menit?
Kedua: Jika didengungkan tanpa musik (dan bisa jadi, dengan saya husnuzhan, ini yang banyak terjadi di Arab Saudi di luar acara seremonial yang sepanjang pengetahuan saya, tidak sebanyak Indonesia) maka lagu ini hanyalah kalimat2 pengagungan kepada Allah dan kerajaan, serta negeri mereka yang memang kebanggan umat islam. Gimana enggak? Mekkah Madinah aja berada di dalam kepengurusan mereka, dan kalau kalian pikir dengan objektif, bisa ga sih Indonesia melakukan hal yang sama dengan mereka untuk mengurus dua kota suci ini?
Ketiga: selain apa yang disebutkan di nomor dua, sebenarnya bait2nya pun lebih pendek dan bermakna, salah satu yang terpendek di dunia.
Kalau ada kekurangan atau hal lain yang perlu dibilang ke saya, gausah di comment sini, e-mail saya aja kucinglucu495@gmail.com, males saya situs kok jadi medan debat kusir.
–> mohon maaf .. sangat rancu ketika lagu kebangsaan BOLEH hanya karena pendek syairnya dan cepat menyanyikannya, dan HARAM kalau panjang dan lama. Bukankah Indonesia Raya pun juga pendek dan cepat. Argumen anda tidak jelas dalilnya, tidak jelas ukurannya. Double standar ..
Kalo menghormat bendera syirik, ya ga usah bikin KTP, SIM dll…. apalagi bikinyya pake nembak, itu mbahnya syirik !
bdoh.orang yg punya blog ini dangkal terhadap ilmu agama..atau malahan tdak mngtahui sama skli tentang ilmu agama
Doakan semoga ia diberi pemahaman yang lebih baik lagi, biar paham bagaimana maksud para ulama tersebut
setuju dengan hendri,,,memang beginilah dakwah nya dedengkot habib munzir cs baik itu di majelis rasulullahnya atau diforum lainnya…dakwah mereka sangatlah kotor….saya pernah datang ke pengajiannya tuh habib…sekali-kalinya..najis…seumur hidup baru kali ini saya mendengar isi dakwah sampah semua isinya, persis sama dengan isi blog ini….dimana otak dan hati kalian?
to hendri harahap dan siti regina..
komentar anda tidak membantah apa2..
blog ini cuma menginformasikan bahwa ulama idola anda telah membidah dan mensyirikan hormat bendera dan lagu kebangsaan..
di blog yg lain imam anda juga telah menyebut sesat siapa saja yg meyakini bumi mengelilingi matahari..
kalo informasinya salah ya bantah lah baik2..
diskusi tidak akan ketemu penyelesaian kalo anda bisanya cuma mencela-cela..
kalo anda di kampus berani menyalahkan dosen tanpa argumen dan hanya mencela2 dosen tanpa solusi, anda justru menjadi bahan tertawaan..
Semoga Allah memberi hidayah kepada penulis postingan ini dan para pendukungnya, dan semoga Allah memberi rahmat kepada yang membela kehormatan para ulama…
–> amien. semoga demikian juga dengan anda.
Alloh karim…
Memang perbedaan adalah rahmat alloh yang sangat besar…
Sayangnya sekarang-sekarang ini banyak sekali ustadz-ustadz bermunculan yg menfatwakan haram,bid’ah,syirik dan dg segala aksesoris judgenya…
Alloh karim…
Yah..guruku pernah bercerita tentang seorang santri kelas 2 madrasah ‘aliyah,baru diajarkan tentang kitab-kitab fiqh tasawuf…setelah belajar pintar…dia seperti kerasukan dakwah…
Mulai mendebat,meluruskan orang-orang disekitarnya yg dianggapnya salah,bahkan saking kerasnya dia.berani.menyalahkan tanpa tabayun.
Alloh kariiiim…
Setelah umur sudah mulai keatas empat kepala,dia banyak diam,melihat kesalahan-kesalahan orang sekitarnya tdak lantas teriak salah…tabayun,bertanya,dan memaklumi…
Tdk spt semasa mudanya yy berkoar salah salah…sekarang dia menjadi bijak menghadapi permasalahan.
Ahirnya dia berpendapat bahwa setiap tindakan seseorang itu punya alasan masing-masing,setiap ajarannya sesuai kapasitasnya masing-masing…
Allohu akbar…
Dia berpesan kepada saya bahwa keadaan jiwa manusia yg baru mendapatkan ilmu itu akan berkoar,keras,sejelasnya adalah yg berjalan.adalah ego bukan hukum islam yg sebenarnya.
Alloh karim …
Melihat keadaan antum berdebat kusir tak selesai-selesai,sedih rasanya…
Biarlah yg menghormati bendera yah lanjutkan
Yg tdak mau,yg sudah gak usah melarang.
Tugas kita syiar islam itu untuk yg belum masuk islam,bukan menyalahkan sesama islam.
Semua kebenaran hanya milik alloh…
Jangan utamakan ego anda masing-masing,hayoolah saling hormat menghormati…
Jika anda merasa benar lalu mencoba mengajak,trnyata yg diajak tdak mau yah sudahlah…kan katanya rosul sendiri tdak pernah berdebat kusir spt ini tntang ajakan islamnya,
Apakah pernah rosul bikin satu acara debat bersama orang yahudi ?
Tidak kan ?
Kalau memang ingin kembali kesistem khilafah,yah tiru saja dulu gaya rosul tntang mengajak sesama .
Walloh a’lam