Noordin M(emang) Top

Noordin yang ini Memang Top. Komandan PSSI sebagai ketua umum, bahkan memimpin dari balik bui. Namun jangan tanya prestasi PSSI. Nol besar.

Kehebatannya adalah kemampuannya mengangkangi jabatannya sekarang (entah sejak kapan) sebagai ketum PSSI itu. Yang paling hebat adalah ketika jeruji penjara pun tak mampu menurunkannya. Luar biasa memang.

Ketika akhirnya PSSI tak ada prestasi, pemain dituding sebagai biangnya.

Justru itu pak Noordin .. tanggung jawab anda sebagai ketum itu yang bertugas memilih pemain, menciptakan pemain bagus. Dengan kompetisi bagus. Itu lah tugasmu. KOk malah menyalahkan pemainnya. Yang menyebabkan pemain seperti itu … yaach karena anda tak bisa memilih pemain, tak bisa memilih manajer .. tak bisa menciptakan kompetisi yg menghasilkan pemain bagus.

Jika selama kepemimpinan anda tak bisa menghasilkan pemain bagus, Jadi selama ini APA YANG ANDA KERJAKAN?

Timnas Gagal, Nurdin Keluhkan Pemain

Jakarta – Ketua Umum PSSI Nurdin Halid mengeluhkan kualitas pemain Indonesia sehingga tak kunjung berprestasi. Ia juga bersikeras bahwa kegagalan tidak harus mengubah struktur organisasi.

Sepakbola Indonesia masih berkubang di jurang kehancuran, rentetan kegagalan terus menghampiri skuad “Merah Putih”. Di tahun 2009 timnas U-19 tak lolos ke putaran final Piala Asia U-19, lalu skuad U-23 gagal total di SEA Games bulan lalu di Laos. Terakhir, timnas senior tersingkir di babak kualifikasi Piala Asia 2011, setelah dikalahkan Oman di Jakarta minggu lalu.

PSSI selaku pemegang komando tertinggi dunia sepakbola di tanah air terus mendapat kritikan karena tak kunjung menelurkan karya yang bisa dibanggakan. Tak terhitung berapa kali Nurdin didesak mundur, dan ia selalu bergeming di tempatnya.

“Siapapun pelatihnya, siapapun ketua BTN (Badan Tim Nasional) atau direktur teknisnya, kalau pemain timnas masih seperti sekarang, tak akan pernah sukses,” cetus Nurdin saat ditemui wartawan di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1/2010) sore WIB.

Ia lalu melontarkan ide untuk mengatasi masalah tersebut dengan mengatakan, “Kita harus menciptakan struktur timnas yang kuat dari mulai proses rekrutmen, pemantauan, pelatih dan direktur teknis.”

“Lalu kami akan membuat kompetisi kelompok umur mulai dari 12 hingga 19 tahun di tingkat pengda untuk membina para pemain muda. Kalau hal ini tak berhasil, timnas tak akan pernah berhasil,” ucap pria yang akrab disapa ‘Puang’ itu.

Soal reformasi di tubuh BTN selaku penanggung jawab atas timnas, Nurdin mengatakan bakal ada evaluasi pada organisasi yang dikepalai Rahim Soekasah itu.

“BTN sudah kita evaluasi. Kta sudah menyiapkan konsep dalam Kongres PSSI nanti, baik struktur, SMD, maupun program,” tukasnya.

Hanya saja, saat disinggung kembali soal desakan mundur dan perombakan di dalam PSSI, ia selalu menolaknya.

“Perubahan bukan berarti mengubah anggota-anggotanya. Kalian jangan sering menganggap bahwa kalau gagal, harus mengganti. Kalau begitu, rusak republik ini,” pungkas Nurdin.
( a2s / krs )

.

Sumber: http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2010/01/13/173202/1277820/76/timnas-gagal-nurdin-keluhkan-pemain

.

Herannya .. sudah tahu pemain yg ini nggak bisa nendang bola, kenapa juga masih dipanggil terus….
.
Sabtu, 16/01/2010 06:33 WIB

Nurdin Kembali Soroti Kualitas Pemain

Bandung – Komentar kontroversial kembali dilontarkan oleh Nurdin Halid menyoal para pemain timnas. Kali ini ia menilai kalau beban kerja pelatih timnas menjadi lebih karena kualitas para anak asuhnya. Maksudnya?

Baru-baru ini Nurdin mengeluhkan soal  komposisi pemain timnas yang tidak berkualitas membuat prestasi Indonesia mandek di tingkat internasional. Ukurannya adalah kegagalan melangkah ke putaran final Piala Asia 2011 usai ditundukkan Oman 1-2 lalu.

Alhasil para pemain pun merasa terpojok dengan ucapan Ketua Umum PSSI itu dan menganggap sebaiknya Nurdin berbicara dulu dari hati ke hati kepada para pemain, bukan ke media.

Belum usai masalah itu, kembali Nurdin mengeluarkan komentar pedas yang terkesan menyindir bagaimana kualitas para pesepakbola yang kini menghuni skuad senior ‘Merah Putih’. Dikatakannya kalau hal tersebut membuat kerja pelatih menjadi dobel karena tak hanya harus meramu strategi yang pas untuk tim tapi juga mengajarkan kembali ilmu dasar bermain bola.

“Idealnya pelatih timnas itu berada di ujung, yang artinya ia bertugas hanya untuk meramu strategi tim dan membuat tim itu menjadi solid,” ujar Nurdin di sela-sela acara Kongres PSSI, di Hotel Grand Hyatt Bandung, Jumat (15/1/2010) malam WIB.

“Namun kalau pelatih timnas di Indonesia, mereka tak hanya meramu tim namun juga harus mengajarkan bagaimana menendang bola,” sambungnya.

Ujung-ujungnya adalah Nurdin kembali menyoroti sistem kompetisi lokal yang tak mampu membentuk pemain secara baik serta pembinaan muda yang stagnan.

“Makanya dari sini kita harus bisa meramu kompetisi yang bagus untuk menelurkan pemain-pemain timnas yang bagus hingga timnas bisa kembali berprestasi,” pungkasnya.

Sumber: http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2010/01/16/021739/1279647/76/nurdin-kembali-soroti-kualitas-pemain