Ini Rupanya Alasan Demokrat dan SBY Obrak-Abrik Keistimewaan Jogja
Pandangan saya bisa salah. Tapi mungkin ini ada benarnya. Hanya gara-gara politik .. karena Sultan tak mendukung Demokrat dan memilih partai lain, maka keistimewaan Jogjakarta yang jadi korbannya.
Siapa yang (paling) demokratis, siapa pula yang arogan. Entahlah.
Yang jelas.. jika demikian, semoga Demokrat tak akan pernah lagi menjadi partai besar. Dan semoga (pengganti) SBY tak akan pernah menang.
PD: Biar (Fair), Sultan Mundur Juga dari Golkar
Kamis, 9 Desember 2010 – 13:34 wib
Muhammad Saifullah – Okezone
JAKARTA – Keputusan Ketua Dewan Pengurus daerah (DPD) Partai Demokrat Yogyakarta GBPH Prabukusumo mundur dari jabatannya cukup memberikan pukulan telak bagi partai pemenang pemilu itu.
Kendati demikian, Partai Demokrat tetap mengapresiasi pilihan politik salah satu kader terbaiknya itu karena demi menjaga netralitas sebagai salah satu tokoh di Keraton Yogyakarta. Untuk itu, Partai Demokrat berharap agar sikap GBPH Prabukusumo ditiru kakaknya, Sri Sultan Hamengkubuwono X.
“Bila alasannya demi menghormati orangtuanya, jangan hanya dia (GBPH Prabukusumo). Sultan HB X juga keluar dari Golkar dong,” ujar juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul kepada okezone di Jakarta, Kamis (9/12/2010).
Sebagai seorang Sultan, kata Ruhut, sudah semestinya bersikap netral dalam politik dan tidak menceburkan diri dalam satu golongan tertentu.
Sri Sultan HB X sendiri hingga kini masih tercatat sebagai kader Partai Golkar dan deklarator Ormas Nasional Demorkat. Nasdem sendiri diproyeksikan bakal menjadi embrio partai politik.(ful)
.
sumber: http://news.okezone.com/read/2010/12/09/339/401642/pd-biar-fair-sultan-mundur-juga-dari-golkar
JAKARTA – Keputusan Ketua Dewan Pengurus daerah (DPD) Partai Demokrat Yogyakarta GBPH Prabukusumo mundur dari jabatannya cukup memberikan pukulan telak bagi partai pemenang pemilu itu.
Kendati demikian, Partai Demokrat tetap mengapresiasi pilihan politik salah satu kader terbaiknya itu karena demi menjaga netralitas sebagai salah satu tokoh di Keraton Yogyakarta. Untuk itu, Partai Demokrat berharap agar sikap GBPH Prabukusumo ditiru kakaknya, Sri Sultan Hamengkubuwono X.
“Bila alasannya demi menghormati orangtuanya, jangan hanya dia (GBPH Prabukusumo). Sultan HB X juga keluar dari Golkar dong,” ujar juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul kepada okezone di Jakarta, Kamis (9/12/2010).
Sebagai seorang Sultan, kata Ruhut, sudah semestinya bersikap netral dalam politik dan tidak menceburkan diri dalam satu golongan tertentu.
Sri Sultan HB X sendiri hingga kini masih tercatat sebagai kader Partai Golkar dan deklarator Ormas Nasional Demorkat. Nasdem sendiri diproyeksikan bakal menjadi embrio partai politik.(ful)
hmm hmm politik pusing ah
kalosultan jogja disuruh netral, sby sebagai presiden sama juga harus netral. sehingga anaknya juga harus netral. hahahaha
pening aku
pening aku
Kenapa sultan harus netral sultankan juga manusia punya Hak soal adiknya yg mundur itu urusan pribadi dan simpati keluarga biar sultan Golkar yg menang pemilu di Jogja PDIP jadi rakyat Jogja ngk ikut-ikut partai Sultan ngk ngaruh tapi rakyat Jogja ngk rela kalo sultan ngk jadi Gubernur atau pejabat tertinggi diJogja
Pak SBY itu kan pemimpin seluruh rakyat Indonesia, ya harus netral juga dong … mestinya harus keluar dari Partai Demokrat. Masa pemimpin memihak salah satu golongan ..??
Aduh… nggak nutut ilmuku kalau bicara soal politik.
Puzink?!”:@#*&***