Sejarah “Hitam” Kaum Wahabi
Sejarah “Hitam” Kaum Wahabi
Oleh: MN Harisudin
Sejarah NU adalah sejarah perlawanan terhadap kaum Wahabi. Seperti dituturkan KH Abd. Muchith Muzadi, sang Begawan NU dalam kuliah Nahdlatulogi di Ma’ had Aly Situbondo dua bulan yang silam, jam’iyyah Nahdlatul Ulama didirikan atas dasar perlawanan terhadap dua kutub ekstrem pemahaman agama dalam Islam. Yaitu: kubu ekstrem kanan yang diwakili kaum Wahabi di Saudi Arabia dan ekstrem kiri yang sekuler dan diwakili oleh Kemal Attartuk di Turki, saat itu. Tidak mengherankan jika kelahiran Nahdlatul Ulama di tahun 1926 M sejatinya merupakan simbol perlawanan terhadap dua kutub ekstrem tersebut.
Hanya saja, kali ini, karena keterbatasan space, saya akan membatasi tulisan ini pada bahasan kutub ekstrem yang pertama, Wahabi. Pun bahwa saya akan membatasi pembahasan Wahabi secara khusus pada sejarah kelamnya di masa lampau, belum pada doktrin-doktrin, tokoh-tokohnya atau juga yang lainnya. Saya berharap bahwa fakta sejarah ini akan dapat kita gunakan untuk memprediksi kehidupan sosial keagamaan kita di masa-masa yang akan datang. Karena bagaimanapun juga, apa yang dilakukan oleh kaum Wahabi saat itu merupakan goresan noda hitam. Goresan noda hitam inilah yang kini mengubah wajah Islam yang sejatinya pro damai menjadi sangat keras dan mengubah Islam yang semula ramah menjadi penuh amarah.
***
Sebagaimana dimaklumi, kaum Wahabi adalah sebuah sekte Islam yang kaku dan keras serta menjadi pengikut Muhammad Ibn Abdul Wahab. Ayahnya, Abdul Wahab, adalah seorang hakim Uyainah pengikut Ahmad Ibn Hanbal. Ibnu Abd Wahab sendiri lahir pada tahun 1703 M/1115 H di Uyainah, masuk daerah Najd yang menjadi belahan Timur kerajaan Saudi Arabia sekarang. Dalam perjalanan sejarahnya, Abdul Wahab, sang ayah harus diberhentikan dari jabatan hakim dan dikeluarkan dari Uyainah pada tahun 1726 M/1139 H karena ulah sang anak yang aneh dan membahayakan tersebut. Kakak kandungnya, Sulaiman bin Abd Wahab mengkritik dan menolak secara panjang lebar tentang pemikiran adik kandungnya tersebut (as-sawaiq al-ilahiyah fi ar-rad al-wahabiyah). (Abdurrahman Wahid: Ilusi Negara Islam, 2009, hlm. 62)
Pemikiran Wahabi yang keras dan kaku ini dipicu oleh pemahaman keagamaan yang mengacu bunyi harfiah teks al-Qur’an maupun al-Hadits. Ini yang menjadikan Wahabi menjadi sangat anti-tradisi, menolak tahlil, maulid Nabi Saw, barzanji, manaqib, dan sebagainya. Pemahaman yang literer ala Wahabi pada akhirnya mengeklusi dan memandang orang-orang di luar Wahabi sebagai orang kafir dan keluar dari Islam. Dus, orang Wahabi merasa dirinya sebagai orang yang paling benar, paling muslim, paling saleh, paling mukmin dan juga paling selamat. Mereka lupa bahwa keselamatan yang sejati tidak ditunjukkan dengan klaim-klaim Wahabi tersebut, melainkan dengan cara beragama yang ikhlas, tulus dan tunduk sepenuhnya pada Allah Swt.
Namun, ironisnya pemahaman keagamaan Wahabi ini ditopang oleh kekuasaan Ibnu Saud yang saat itu menjadi penguasa Najd. Ibnu Saud sendiri adalah seorang politikus yang cerdas yang hanya memanfaatkan dukungan Wahabi, demi untuk meraih kepentingan politiknya belaka. Ibnu Saud misalnya meminta kompensasi jaminan Ibnu Abdul Wahab agar tidak mengganggu kebiasaannya mengumpulkan upeti tahunan dari penduduk Dir’iyyah. Koalisipun dibangun secara permanen untuk meneguhkan keduanya. Jika sebelum bergabung dengan kekuasaan, Ibnu Abdul Wahab telah melakukan kekerasan dengan membid’ahkan dan mengkafirkan orang di luar mereka, maka ketika kekuasaan Ibnu Saud menopangnya, Ibnu Abdul Wahab sontak melakukan kekerasan untuk menghabisi orang-orang yang tidak sepaham dengan mereka.
Pada tahun 1746 M/1159 H, koalisi Ibnu Abdul Wahab dan Ibnu Saud memproklamirkan jihad melawan siapapun yang berbeda pemahaman tauhid dengan mereka. Mereka tak segan-segan menyerang yang tidak sepaham dengan tuduhan syirik, murtad dan kafir. Setiap muslim yang tidak sepaham dengan mereka dianggap murtad, yang oleh karenanya, boleh dan bahkan wajib diperangi. Sementara, predikat muslim menurut Wahabi, hanya merujuk secara eklusif pada pengikut Wahabi, sebagaimana dijelaskan dalam kitab Unwan al-Majd fi Tarikh an-Najd. Tahun 1802 M /1217 H, Wahabi menyerang Karbala dan membunuh mayoritas penduduknya yang mereka temui baik di pasar maupun di rumah, termasuk anak-anak dan wanita.
Tak lama kemudian, yaitu tahun 1805 M/1220 H, Wahabi merebut kota Madinah. Satu tahun berikutnya, Wahabi pun menguasai kota Mekah. Di dua kota ini, Wahabi mendudukinya selama enam tahun setengah. Para ulama dipaksa sumpah setia dalam todongan senjata. Pembantaian demi pembantaian pun dimulai. Wahabi pun melakukan penghancuran besar-besaran terhadap bangunan bersejarah dan pekuburan, pembakaran buku-buku selain al-Qur’an dan al-Hadits, pembacaan puisi Barzanji, pembacaan beberapa mau’idzah hasanah sebelum khutbah Jumat, larangan memiliki rokok dan menghisapnya bahkan sempat mengharamkan kopi.
Tercatat dalam sejarah, Wahabi selalu menggunakan jalan kekerasan baik secara doktrinal, kultural maupun sosial. Misalnya, dalam penaklukan jazirah Arab hingga tahun 1920-an, lebih dari 400 ribu umat Islam telah dibunuh dan dieksekusi secara publik, termasuk anak-anak dan wanita. (Hamid Algar: Wahabism, A Critical Essay, hlm. 42). Ketika berkuasa di Hijaz, Wahabi menyembelih Syaikh Abdullah Zawawi, guru para ulama Madzhab Syafii, meskipun umur beliau sudah sembilan puluh tahun. (M. Idrus Romli: Buku Pintar Berdebat dengan Wahabi, 2010, hlm. 27). Di samping itu, kekayaan dan para wanita di daerah yang ditaklukkan Wahabi, acapkali juga dibawa mereka sebagai harta rampasan perang.
Di sini, setidaknya kita melihat dua hal tipologi Wahabi yang senantiasa memaksakan kehendak pemikirannya. Pertama, ketika belum memiliki kekuatan fisik dan militer, Wahabi melakukan kekerasan secara doktrinal, intelektual dan psikologis dengan menyerang siapapun yang berbeda dengan mereka sebagai murtad, musyrik dan kafir. Kedua, setelah mereka memiliki kekuatan fisik dan militer, tuduhan-tuduhan tersebut dilanjutkan dengan kekerasan fisik dengan cara amputasi, pemukulan dan bahkan pembunuhan. Ironisnya, Wahabi ini menyebut yang apa yang dilakukannya sebagai dakwah dan amar maruf nahi mungkar yang menjadi intisari ajaran Islam.
***
Membanjirnya buku-buku Wahabi di Toko Buku Gramedia, Toga Mas, dan sebagainya akhir-akhir ini, hemat saya, adalah merupakan teror dan jalan kekerasan yang ditempuh kaum Wahabi secara doktrinal, intelektual dan sekaligus psikologis terhadap umat Islam di Indonesia. Wahabi Indonesia yang merasa masih lemah saat ini menilai bahwa cara efektif yang bisa dilakukan adalah dengan membid’ahkan, memurtadkan, memusyrikkan dan mengkafirkan orang yang berada di luar mereka. Jumlah mereka yang minoritas hanya memungkinkan mereka untuk melakukan jalan tersebut di tengah-tengah kran demokrasi yang dibuka lebar-lebar untuk mereka.
Saya yakin seyakin-yakinnya jika suatu saat nanti kaum Wahabi di negeri ini memiliki kekuasaan yang berlebih dan kekuatan militer di negeri ini, mereka akan menggunakan cara-cara kekerasan dengan pembantaian dan pembunuhan terhadap sesama muslim yang tidak satu paham dengan mereka. Jika wong NU, jam’iyyah Nahdlatul Ulama, dan ormas lain yang satu barisan dengan keislaman yang moderat dan rahmatan lil alamien tidak mampu membentenginya, saya membayangkan Indonesia yang kelak menjadi Arab Saudi jilid kedua. Saya tidak dapat membayangkan betapa mirisnya jika para kiai dan ulama kita kelak akan menjadi korban pembantaian kaum Wahabi, terutama ketika mereka sedang berkuasa di negeri ini. Naudzubillah wa naudzubilah min dzalik.
Wallahualam. **
* Wakil Sekretaris PCNU Jember, Wakil Sekretaris Yayasan Pendidikan Nahdaltul Ulama Jember, PW Lajnah Talif wa an-Nasyr NU Jawa Timur dan kini menjabat sebagai Deputi Direktur Salsabila Group.
sumber: http://www.nu.or.id/page/id/dinamic_detil/4/32688/Kolom/Sejarah__Hitam__Kaum_Wahabi.html
Inna lillaahi wa inna ilaihi rojii’uun
Tapi yg anehnya bila memang Wahabi itu dianggap sbg musuh Islam yg harus dibasmi kenapa pemerintah di negeri tercinta ini hanya mendiamkan saja malah ada anggota MUI menyatakan bahwa Wahabi ini tidak sesat serta yg anehnya lg kok org. yg berpendidikan, sekali lg sy sebutkan yg berpendidikan lebih menyukai paham Wahabi….
mas bukanu,
kaum cedekiawan terpikat pemikiran wahabi salah satunya adalah karena pemalsuan kitab2 agama diiringi dengan pemalsuan pemahaman kitab2 tersebut..
dengan dana besar, apa susahnya sih untuk mencetak kitab editan dan menyebarkannya ke perpustakaan2 perguruan tinggi/universitas??
bikin universitas baru dengan akreditasi A+ pun apa susahnya..
saya kira, kalo kitab2nya sudah masuk universitas, profesor doktor pun pasti akan tertipu.. apalagi jika kaum cendekiawan tersebut tidak bisa melacak kitab aslinya..
kaum cendekiawan kebanyakan tidak bisa melacak kitab asli, karena tidak mempunyai konsep “sanad keilmuan”..
saya tidak memuji NU berlebihan, tapi saya melihat NU memelihara sanad keilmuan, setidaknya ini saya lihat dari NU yang di lingkungan saya..
kitab agama itu turun dari guru ke muridnya, kata per kata, huruf per huruf..
ini akan jauh berbeda hasilnya dengan orang yang mencomot kitab di perpustakaan dan membacanya sendiri, seperti kebanyakan kaum intelektual belakangan ini..
makanya, jangan heran kalau mereka bisa ditipu wahab..
Tak perlu takutlah! sebentar lagi kekuasaan feodal kerajaan saudi berakhir seperti mesir dan tetangganya! kalau para pengikut wahabinya kita doakan saja semoga sadar! kalau masih nyerang terus! dilawan saja dengan cara yang santun yang dicontohkan baginda Nabi dan keluarganya! lagian mereka kan korban dari si abdul wahab! sebenarnya tanpa dalil apapun sudah dapat dilogika kalau mereka pada mau mikir! “Kenapa pada jamannya khalifah pertama sampai terakhir tidak ada perintah untuk bongkar makam?” “Beliau-beliaunya kan hidup pada masa Nabi SAW!” lha kok yang belum pernah ketemu meski hanya melalui mimpi berani2nya perintah bongkar!” “LUCU KAN?”
Aku sarankan, harap para Nahdhiyin (anggota gerombolan NU) mengaca terlebih dulu, biar tampak oleh kalian coreng-moreng wajah kalian sendiri. Betapa menjijikkannya apa yang kalian amalkan, menyembah kubur, sesajen, perdukunan, dan bidah-bidah yang tak terhingga jumlahnya. Datang kepada kalian orang-orang yang menasehati kalian, tetapi kalian tidak terima. Kalian cap mereka sebagai Wahabi , kalian mencaci dengan keji seorang ulama yang telah mengembalikan kemurnian Islam sebagaimana Islam yang dibawa Rasulullah. Kalian pertahankan kebiasaan-kebiasaan sesat nenek moyang kalian. Sampai kapan kalian begini? Subhannallah, memang setan benar-benar telah memperdaya kalian, sehingga kalian tidak mengerti lagi mana tauhid dan mana syirik. Kalian tidak tahu, mana bidah dan mana sunnah. Innaa lillaahi wainnaa ilaihi roji’uun. Semoga Allah akan membalas kalian akibat cercaan kalian terhadap ulama yang mulia ini dengan balasan yang setimpal.
Maaf, mbak’e.
Kalau saya saran balik ke anda, apakah anda akan marah?
saran saya adalah seperti yang anda sampaikan ke kami.
maaf, jika menyinggung perasaan anda.
Aku sarankan, harap para Nahdhiyin (anggota gerombolan NU) mengaca terlebih dulu, biar tampak oleh kalian coreng-moreng wajah kalian sendiri. Betapa menjijikkannya apa yang kalian amalkan, menyembah kubur, sesajen, perdukunan, dan bidah-bidah yang tak terhingga jumlahnya. Datang kepada kalian orang-orang yang menasehati kalian, tetapi kalian tidak terima. Kalian cap mereka sebagai Wahabi , kalian mencaci dengan keji seorang ulama yang telah mengembalikan kemurnian Islam sebagaimana Islam yang dibawa Rasulullah. Kalian pertahankan kebiasaan-kebiasaan sesat nenek moyang kalian. Sampai kapan kalian begini? Subhannallah, memang setan benar-benar telah memperdaya kalian, sehingga kalian tidak mengerti lagi mana tauhid dan mana syirik. Kalian tidak tahu, mana bidah dan mana sunnah. Innaa lillaahi wainnaa ilaihi roji’uun. Semoga Allah akan membalas kalian akibat cercaan kalian terhadap ulama yang mulia ini dengan balasan yang setimpal.
–> ini pula yg menjadi alasan kaum wahabi membantai umat islam di irak, karbala, makkah (ketika pertama kali menjatuhkan Makkah) dan di berbagai belahan dunia islam. Alasannya.. mereka telah kafir, musyrik, sesat, menurut pandangan wahabi. Sejarah mencatat waktu itu .. teriakan jihad menggema, namun tak satupun tercatat perang kaum wahabi melawan kaum kolonial. Sebaliknya, mereka justru berkawan dgn inggris untuk melawan kekhalifahan Turki Utsmani. Dan yang terjadi.. pembantaian terhadap umat islam terjadi di mana-mana.
Saya ngeri jika kaum seperti anda ini menguasai negeri ini. Mungkinkah orang-orang seperti kami ini diijinkan hidup …?
Semuanya sajalah….. Harap Mengaca pada diri masing2. Kan enak to….
benarlah apa yg dikatakan ummu nisa mari kita belajar islam yg benar ambillah agama ini dari oarang orang pertama kali paham atas agama ini yaitu para sahabat tabi in tabiut tabi in tiga genersi yg terbik di antara ummat ini dan nabi sudah memberitaukan dengan hadisnya jadi bukan katanya katanya wahai saudaraku beramal sholehlah kamu dengan beramal dari contoh 3 generasi tersebut dan tinggalkan lah perkara yg tidak ada contonya dan banyaklah belajar lagi manah yg sunnah dan manah yang bidah dan hanya 3 generasi inilah yg diterima dengan fitrah manusia untuk beragam yg benar
–> ummu nisa itu yaa abdullah itu. sama. Memakai nama samaran masih bisa ditolerir, tapi berpura2 jenis kelamin jelas bukan contoh Nabi saw.
Kita semua jelas tak bisa mengambil langsung dari baginda Nabi saw, sahabat, dan tabi’in. Kita di zaman yang jaaauuuuhhh sesudahnya. Saat ini banyak orang mengaku mengambil dari sana. Maka perhatikanlah mas… dari mana anda mengambil warisan baginda Nabi saw ini. Perhatikanlah perhatikanlah.. jangan sampai tertipu mulut tampak manis. Sebenarnya hanya para ulama lah pewaris ilmu baginda Nabi saw.
Bukan pura-pura jenis kelamin.. Ane pake laptop setelah saudari ane si Ummu Nisa; eh, entah kenapa ane repost komentar dia. Maaf…
–> Maaf diterima.
sangat mengerikan.. komentar yang sangat kasar itu justru datang dari seorang perempuan. Semoga dia mendapat jodoh seorang NU tulen, sehingga insyaf sesadar-sadarnya. amien.
Ulama macam mana yang jadi pewaris Nabi? Si buta Gus Dur kesayanganmu itu?! Huh.. Jauh panggang dari api. Bahkan dua ulama besar Arab Saudi sudah memfatwakan Gus Dur kafir! Lalu bagaimana pula nasib kalian kunyuk-kunyuk? Menyedihkan.
–> yang difatwa kafir itu tak hanya Gus Dur .. mas Lahm. Semua manusia yang meyakini bumi mengelilingi matahari juga difatwa kafir. Saya juga kena, anda juga kena.
Kami ada tulisan sejarah/manaqib tentang para ulama panutan kami. Belum lengkap benar. Silakan simak.
Mau jadi apa syariat Islam ini jika ada Ulama kayak Gus Dur?
Gus Dur pernah mengusulkan Assalamualaikum diganti Selamat Pagi. Apakah sudah diberlakukan di kalangan NU? Jadi, seorang NU kalo lagi shalat, ketika salam menoleh ke kiri dan ke kanan, apakah ucapannya? jawab: “Selamat Pagi”! Hahahaha… kebayang nggak?! Kalo shalat Subuh, ucapannya: selamat pagi! Kalo Zuhur: Selamat Siang! Ashar dan Maghrib: Selamat Sore! Isya: Selamat malam! Lengkap deh.
Sayang sekali ya… kesesatan Gus Dur tidak ikut membusuk bersama jasadnya. Kesesatan si Buta Gemuk Buruk dan Bau itu masih terus tertanam kuat menghujam di dada-dada para cecunguk NU.
–> yaachh begitulah.. Untung Gus Dur meninggal sebelum kaum seperti anda menguasai negeri ini. Kalau iyaa.. bisa ditebak bagaimana nasibnya. Kata-kata anda sudah menggambarkannya. Dan pengalaman sejarah telah ada catatan serupa.
Kata-kata anda itu pula yang mengindikasikan sejarah itu benar adanya.
Anyway .. karena saya bukan wakil GD dan bukan pula ahli warisnya, saya tak kan jawab makian/tuduhan anda. Biar Allah yang besok menghadapkan anda dan GD. Sebenarnya kalau mau fair dan berita yang jelas … mbok sana tuduhan anda ditulis di Wahid Institute sana. Itu jelas lembaga bentukannya. Ada website-nya kan. Sana klarifikasi sambil maki-maki di sana sepuasnya.
Saya akan lihat dari sini.
to ummu_nisa alias Abdullah,
pertama,
NU mana yg menyembah kubur, sesajen & perdukunan??
buktikan lah pada bagian mana nya NU menyembah kubur??
Jangan jadi tukang fitnah dong..
kedua,
“Datang kepada kalian orang-orang yang menasehati kalian, tetapi kalian tidak terima”
saya mau tanya : bagian manakah yg kalian sebut menasehati kami itu? soalnya setahu kami awal2 berdirinya wahabi yang terjadi BUKAN MENASEHATI, melainkan pembantaian/pembunuhan orang2/ulama2 non wahabi..
ketiga,
saya kira cercaan terhadap pemuka maupun orang2 seperti anda tidak akan ada jika tidak diawali oleh cercaan kalian..
kelompok anda datang2 ke Indonesia, sudah main tembak ini salah itu sesat, itu bidah itu kafir.. lha siapa yg ga marah mas?
kerjaan mazhab non wahabi kalian cerca, alian hina, walaupun mereka punya landasan Quran Hadis..
pemaksaan pendapat, mengkafirkan orang seenaknya, memalsu kitab2 non wahabi, mengubah2 isi kitab non wahabi, memotong2 fatwa imam2 yg masih belum titik seenaknya, apakah tu yg dimaksud menasehati???
dakwah anda itu tidak ada lemah lembutnya sama sekali..
apakah mengobarkan permusuhan itu yg anda sebut “MENASEHATI”??
masya Allah,
adanya kelompok anda di muka bumi inilah yang sepatutnya kita semua ber INNALILLAHI WA INNA ILAIHI ROJIUN
kelompok anda mecerca puluhan ribu ulama nonwahabi, anda diam..
tapi begitu satu ulama anda dicerca, anda ribut..
kalian menuduh kami taklid buta, tapi kalian sendiri tidak sadar kalo kalian juga telah taklid buta..
hebat benar kata2 para kaum wahabbiun..ini, masya Allah..
Ini lah hasil kerja kesuksesan para ustadz wahabi mencetak Akhlak kaum muda nya,…
mudah dan gampang nya mengatakan penyembah kubur,mengkafirkan,syirik, ahlul bidah,sesat,..dst..
seakan2 perkataan ini sdh menjadi zikir bg mereka…
Akhlak yang hm…
selamat dan sukses tuk para ustadz wahabiun yg telah berhasil tuk mencetak para kadernya berakhlak ??
Assalamualakum,
Islam ya Islam, tdk ada Islam Wahabi, tdk ada Islam NU, tdk ada Islam MD, tdk ada Islam Persis dan Islam2 lainnya. Sepanjang kaum Wahabi, kaum NU, kaum Muhammadyah, kaum Persis maupun kaum yang lainya dalam beribadah sesuai dg amalan-amalan Rasulullah dengan dasar Alhadits dan tidak bertentangan Al-Qur’an maka kita Wajib menta’atinya.
Q.S Ali Imran 32
“Katakanlah: “Ta`atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir”.
Q.S Al-Ahzaab 71
” Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menta`ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.”
Q.S Muhammad 33
“Hai orang-orang yang beriman, ta`atlah kepada Allah dan ta`atlah kepada rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu”.
Q.S At-Taghaabun 12
” Dan ta`atlah kepada Allah dan ta`atlah kepada Rasul, jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang”
Q.S Al Ahzab 21
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.
Q.S An nisaa 59
Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
(Q.S Al-Hujaraat 11)
Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
Pada suatu hari Rasulullah Saw bersabda kepada para sahabatnya: “Kamu kini jelas atas petunjuk dari Robbmu, menyuruh kepada yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar dan berjihad di jalan Allah. Kemudian muncul di kalangan kamu dua hal yang memabukkan, yaitu kemewahan hidup (lupa diri) dan kebodohan. Kamu beralih kesitu dan berjangkit di kalangan kamu cinta dunia. Kalau terjadi yang demikian kamu tidak akan lagi beramar ma’ruf, nahi mungkar dan berjihad di jalan Allah. Di kala itu yang menegakkan Al Qur’an dan sunnah, baik dengan sembunyi maupun terang-terangan tergolong orang-orang terdahulu dan yang pertama-tama masuk Islam. (HR. Al Hakim dan Tirmidzi)
Mudah-mudahan sesama muslim tdk saling mencaci, tidak saling merasa benar….. sampaikan saja apa yang Rasulullah sampaikan. Insya Allah kita selamat dunia akherat. Wasallam.
Saya sepakat dengan Mas Hendra….
Sesama muslim itu saudara, kalau ada yang salah di ingatkan .
Terutama hal Ibadah, mengingatkan tentunya bukan mencela dan bukan menjelekan.
Sampaikan hadits-hadits Rasulullah walaupun pahit, karena tradisi kadang sudah melekat di hati.
Wajib harus di dahulukan daraipada Sunnah, Sunnah harus didahulukan daripada Tradisi.
Begitulah perilaku Islam yang baik,,.
–> Saya kira tidak perlu dipertentangkan, tradisi harus mendukung sunnah, sunnah mendukung yang wajib. Justru para wali menciptakan tradisi-tradisi untuk mendukung agar sunnah2 dikerjakan dengan baik.
Assalamualaikum Wrwb.
Manusia di beri akal oleh Allah agar bisa memahami ayat-ayat Allah dan sunah Rasulnya dengan sebenarnya dan menjalankan perintah dan menjauhi laranganya, bukan untuk mengakal-akali ayat-ayat Allah dan sunah Rasulnya supaya sesuai dengan kehendahak dan hawa nafsu kita untuk melegitimasi tradisi-tradisi yang datang belakang yg selalu kita lestarikan. Ana melihat sekarang dipaksakan dalil dan hujah yg lemah untuk melestarikan tradisi.
Ana mengutip hadist yg ada di kitab Bukhari Muslim ” Janganlah engkau biarkan kuburan meninggi kecuali engkau ratakan” ini hadis Dhaif atau palsu ya?????. juga hadis dari kitab yg lain “Setiap amalan yg tidak datang dari kami tertolak” ini hadist palsu juga ya???? berarti kitab hadist yg ada sama ana sudah dipalsukan juga oleh Wahabi ya???, Innalilalhi wa innalihi rajiun.
wassalammualaikum Wrwb.
–> wa’alaikum salam wrwb. maaf .. jika anda mau teliti blog ini, kami tak pernah mengatakan begitu (ini dlaif itu palsu, dsb). Bukan kapasitas kami. Silakan tanya ke yang lebih ahli.
ya allah kenapa umat islam saling bermusuhan…..hanya Kaulah yang tau….semua taklepas dari sunnatullah.yaallah tatkala kumohon ampun padamu dengan solat dan dikir.dan kuusahakan istighfar sebanyak2nya setiap saat dalam hati kawatir menggagu teman/orang dalam berinteraksi,dan takut kau palingkan aku dari selainMu..dituduh/dianggab bid’ah.Yang menyakitkan lg adiku sendiri yg menuduhnya…ampunilah kami yallah…
Faham tasawuf(orang yang zuhud pada masa rosul sampai tabi’ut tabi’in)dansetelahnya..adalah yang paling dimusuhi saudara kita.saya kira dan yakin tak ada yg yg mampu menandingi dari segi ingatnya saja pada allah.Saya berharap kita sebagai umat islam jgn saling memvonis yang menyakitkan.dgn berperilaku seperti ini kita akan semakin tertinggal…Aljabar ilmu matematika yang digunakan sekarang adalah kecemerlangan umat islam.pun jg simbul farmasi cawan dan ular.sekarang umat ini umat yg mlempem.bisanya meniru buat bom..itupun untuk bunuh diri..menggunakan blok didunia maya itupun untuk mencaci.akankah umat ini menemukan sebuah penemuan yg bisa digunakan anak cucu/umat lain…?arab yg panas…solarsel knp bukan darimu.knp kulka AC dll bukan darimu…apa yang salah dgn ayat pertama yg turun dari al quran….
hai joko tasawub itu pemahaman syetan gembongnyasyech SITI JENAR dibunuh oleh para wali songo rajanya di bUnuh di bakdad IBNU AROBI seharusnya kau bertermah kasih kpd adikmu yg telah memberimu hidayah bayan MASAK NGAK SADAR2KALO DALAM ISLAM NU ITU ISINYA KELENIK,DAN KESAKTIAN
Tasawub itu apa toh ??? ko tulisannya lain ya….
http://bantahansalafytobat.wordpress.com/apa-itu-wahabi/
http://nahimunkar.com/apa-itu-wahabi/
silakan buka link tersebut..sebagai pembanding.ilmiah
Bagi orang awam, apalagi generasi muda yang baru mau mengenal/mendalami Islam, jadi bingung nih…dengan pertentangan dan saling menyalahkan ini….mana jalan yang akan membawa keselamatan?. Kedua pihak sama-sama mengklaim benar dan ada sumbernya, dan mengikuti ajaran Rosululloh Muhammad Saw dan untuk menuju keridlaan Alloh. Kalau sama-sama dari Rosululloh, kenapa saling bertentangan ya? apakah mungkin zaman ini akan terjadi seperti zaman setelah meninggalnya Nabi Isa, ajaranya terpecah-pecah dan bebeda-beda pemahaman? Setelah itu akan datang petunjuk dari Alloh SWT, yang mana sesungguhnya yang benar.
–> kami tak pernah mengklaim bahwa kami adalah yang paling benar. Blog ini antara lain untuk mengungkapkan hujah-hujah amal kami yang sering dituduh bid’ah, musyrik dll. Bahwa kami bukan kaum musyrikin sebagaimana yang sering dituduhkan itu.
Kami juga berusaha mengungkap fakta berdasar referensi yang sahih. Mohon maaf kl tak berkenan.
Buat Wawan yang kuper dan kurang ilmu. Kalo anda tidak berdukun, pake jimat, berdoa di kubur, sesajenan, taruh gunting di perut istri yg hamil, peringatan kematian 7, 40, 100 dan 1000 hari ala Hindu, maka Alhamdulillah, anda bukan NU. Karena itu semua adalah hobi para NU yang sangat digemari, dan tidak boleh diusik dan dicela. Kata mereka, itu semua adalah adat dan kebiasaan nenek moyang dan para leluhur yang harus dilestarikan (mirip alasan kafir musyrikin Mekah ketika menolak Islam).
–> untuk adilnya, bagaimana dengan orang2 yang hoby mencela, mengkafirkan, memberi julukan yang buruk, atau bahkan membantai saudaranya sesama umat islam ..
(ngelanjutin yg di atas)
dimana tindakan mengkafirkan tersebut jelas-jelas bertentangan dengan nash Al-Qur’an dan Hadits.
untuk adilnya, bagaimana dengan orang2 yang hoby mencela, mengkafirkan, memberi julukan yang buruk, atau bahkan membantai saudaranya sesama umat islam ..
KENAPA anda merasa tercelah kalau ritual bikin sesajin, ngalap berkah dikuburan,para wali kau anggap sunnah dan syariat islam, buat D,,,A kalau mengkapirkan secara person yg yg jelas kekafiranya dan setelah iqatulnya hujja maka jaiz,,kalau kita mengkafirkan sebuah amalan kekufuran yg sudsh jelas menurut timbangan islam secara umum juga jaiz,
Tolong jawab pertanyaan di artikel lainnya, jangan pindah2 dengan tema yang sama.
1. Apasih makna sesajin menurut Anda ?
2. Apasih ngalap berkah menurut Anda ?
3. Apasih makna berziarah ke para wali menurut Anda ?
olong jawab pertanyaan di artikel lainnya, jangan pindah2 dengan tema yang sama.
1. Apasih makna sesajin menurut Anda ?
2. Apasih ngalap berkah menurut Anda ?
3. Apasih makna berziarah ke para wali menurut Anda ?
TOLONG DENGARKAN YUTUB ABDUL AZIZ MANTAN HINDU OK,
Mas Sukirno Hady,
Pernah saya buka youtube itu (Bantahan yang bersangkutan ) satu bulan yang lalu, tapi sayang videonya tidak saya simpan karena menurut saya itu tidak penting karena masih banyak kitab untuk membantah tuduhan Anda.
Isinya Antara lain :
1. Setelah ceramah ia ditangkap polisi ( kalau tidak salah di Jatim ).
2. Banyak biksu2 ( pendeta Hindu ) menyebut tidak ada nama dia dalam golongan /kasta pendeta / biksu di agama Hindu.
3. Dia mengakui adanya amaliyah tawasul dan tabarukk tapi dia tidak bisa meninggalkan dakwahnya karena itu merupakan penghidupannya.
4. Saat di introgasi kepolisian ditanya nama malah jawabnya muter2 kadang menyebut Abdul Aziz kadang nama lain karena ia takut dilacak apakah dia benar eks pendeta hindu/biksu hindu atau bukan.
Hal itu masih saya ingat betul tentang dia tapi sayang saya lupa apa nama webnya. Barangkali Admin bisa membantu silakan karena orang seperti mas Sukirno Hady ini biasanya selalu minta dalil atau bukti walaupun kalau sudah ditunjukkan tetap ditolaknya. Terimakasih.
Jadi sekali lagi silakan jawab pertanyaan saya di atas atau ini saya postingkan lagi :
Tolong jawab pertanyaan di artikel lainnya, jangan pindah2 dengan tema yang sama.
1. Apasih makna sesajin menurut Anda ?
2. Apasih ngalap berkah menurut Anda ?
3. Apasih makna berziarah ke para wali menurut Anda ?
Dari blog gerombolan NU: http://majelisfathulhidayah.wordpress.com/2011/07/24/jelag-ramadhan-saatnya-sowan-leluhur/
Lihatlah, blog milik NU ini dengan bangganya memberitakan aktivitas mereka yg bikin sesajen, pemujaan terhadap kubur, dan ritual bidah dan syirik lainnya yang akan membinasakan kelak di hari pembalasan. Semoga Allah memberi mereka hidayah untuk kembali ke jalan yang lurus.
–> apakah dengan demikian menjadi halal darahnya mas? boleh dibantai? sebagaimana sejarah yg terungkap di sini.
> apakah dengan demikian menjadi halal darahnya mas? boleh dibantai? sebagaimana sejarah yg terungkap di sini.
kalau dia hidup dinegara yg berhukum islam jika amalanya sudah masuk syirkun akbar,,seperti kahin ,syahir, ya harus dipotong lehernya, sperti dalam sejarah yg andah ma’sud yg dibantai dia orang kwarij,, kwarij kilabunnaaaar kwarij anjng2nya neraka siapa yg berhadapan dgn kwarij maka bunuhlah,ini perintah nabi kami, bagaimana saudara kami saat ini memerangi kwarij dan rafidhah di damaj YAMAN, dan dalm sejarah itu juga wilayah terjadi conflik antara orang kwarij dgan sunnah
Assalaamu’alaikum
Blog ini sebaiknya DITUTUP SAJA!!! Tidak ada misi dakwahnya, Utk mereka yg ingin mendapatkan info ttg Islam yg up to date coba buka blog2 berikut: voa – Islam.com, moslemsunnah.wordpress.com, Meniti Jalan yang Lurus, Tegar Di Atas Sunnah, Rumaysho.com, Info Yufid
Untuk saudara2ku yg NU, link2 berikut perlu dibaca utk memperkaya wawasan:
http://www.youtube.com/watch?v=duD0JnzVuVs
http://www.youtube.com/watch?v=eNBqByyXmOw&feature=related
–> sudah sering banget menerima yg kayak gini. Memangnya semua tradisi yang berakar dari non islam (termasuk hindu) itu sesat semua mas aba? Tidak kan.
Sangat naif mengkafirkan masyarakat yg mempunyai tradisi, hanya karena tradisi itu berasal mula dari hindu. Anda harus dapat membedakan mana tradisi yang melanggar syariat dan mana yang tidak menlanggar. Hanya yang melanggar syariat saja yang diganti atau dihapus.
tradisi dari selain agama islam kalo dijadikan ibadah semua sesat kecuali nabi yg merestui kalau selain nabi semua sesat, contoh tradisi jahiliyah yg di pakai dalam islam tebusan 100 unta buat pembnuhan yg tidak berencana selain dari nabi semuaSESAT SESAT SESAT DOLAL DOLAL
–> anda/keluarga lebaran mudik nggak mas..? itu tradisi selain dari nabi. Kalau yaa.. maka sesuai kriteria anda sendiri … SESAT SESAT SESAT DOLAL DOLAL
Anda/keluarga lebaran mudik nggak mas..? itu tradisi selain dari nabi. Kalau yaa.. maka sesuai kriteria anda sendiri … SESAT SESAT SESAT DOLAL DOLAL kayaknya anda benar2 ngak paham perkataan sebelum menjawab di pikir dulu dibaca ulang biar ngak ngawur walaupun saya ngak pernah mudik karna saya tinggal dirumah sama keluarga siapa yg menganggab mudik sebagai ibadah,atau masuk dalam hukum islam /pelaturan islam,sekalipun ada kandungan nilai ibadah seperti silaturahim dan itu bukan tradisi kusus orang hindu atau agama selain islam, mudik hanya istilah baru dulu ngak ada orang pulang dari merantau pakai istilah mudik, dan umat islam ngak menganggap sunnah atau wajib dalam mudik, kalau ada yng memberi hukum sunnah /wajib kusus dalam mudik ya itu jelasss dholal,,mau kau paksakan kemana lagi
–> naah tuu.. kalau anda suka, maka tidak dolal. mudik itu khas indo dan sekitarnya. ketupat khas indo. dan tradisi itu berkaitan dengan puasa ramadlan dan idul fitri (ibadah). mudik itu berkaitan dengan silaturahmi (ibadah)
Kalau dikaji dengan kaidah anda yg di atas itu.. SESAT SESAT SESAT DOLAL DOLAL. Tapi kini karena anda sudah kenal dan suka.. maka menjadi tidak dolal.
gmn nihh
Saudara Sukirno Hady,
Fatwa lucu / fatwa mudlkhik Anda :
” kalau ada yng memberi hukum sunnah /wajib kusus dalam mudik ya itu jelasss dholal,,mau kau paksakan kemana lagi .”
Tanggapan :
Mudik dengan niat silaturohmi ke orang tua atau saudara itu sunah hukumnya bukan sesat, kesunahannya terletak pada niat silaturrohminya.
Tetapi kalau mudik hanya sekedar pulang kampung saja tidak disertai niat untuk silatur rohmi maka tidak bernilai ibadah.
Dalilnya tentang niat, silakan buka, disana juga dijelaskan tentang hijroh.
udik dengan niat silaturohmi ke orang tua atau saudara itu sunah hukumnya bukan sesat, kesunahannya terletak pada niat silaturrohminya.
Tetapi kalau mudik hanya sekedar pulang kampung saja tidak disertai niat untuk silatur rohmi maka tidak bernilai ibadah.
Dalilnya tentang niat, silakan buka, disana juga dijelaskan tentang hijroh
fatwa lucu mudik anda
hukum dalam ibadah mempunyai hukum asal
yg tidak bisa dirubah
karna pada dasarnya semua yg berhubungan dengan ibadah adalah perintah
kita bicara mudik saya tidak tau bahasa asal dari istilah mudik ini,secara kasat mata mereka merantau lalu pulang kampung,itu yg saya tau, bahkan banyak orang jakarta sendiri yg ikut mudik sama teman atau pembantunya untuk berlibur lebaran sekalipun dia tidak memilki kerabat pada daerah yg di tuju,
saya katakan kalau MUDIK ada yg memberi hukum kusus SUNNAH/WAJIB saya katakan dolal,
silaturrahim mempunyai hukum asal,ada yg mengatakan sunnah,/wajib
sebab kalau memutuskan silaturahim hukumnya haram,
sedangkan niat didalam hati dilaksanakan dengan perbuatan tersebut,
lalu bagaimana kita melihat bahwa seseorang telah melakukan/melaksanakan perkara yg disunnahkan
apa harus kita bedah jantung mereka satu2 agar kita bisa melihat bahwa orang tersebut telah melakukan perkara sunnah
atau cukup kita menilai dhohirnya atas perbuatan orang tersebut
dalam semua jenis ibadah kalau tidak disertai niat semua tidak diterimah
tapi pada dhohirnya dia telah melaksanakan kuwajibanya,
pulang kampung/MUDIK berbedah dengan SILATURROHIM karnaMUDIK tidak punya hukum asal SILATUROHIM mempuyai hukum asal,
gampangnya begini kalau anda berdomisili di jakarta
Bpk/IBU antum di jawa lalu anda mendatangi keduanya/menghubungi melalui seluler menanyakan keadaanya blaa blaa blaa
ini sudah termasuk anda BERSILATUROHIM /melaksanakan perbua
tan SUNNAH terlepas apa yg anda niatkan
karna niat di dalam hati kita hanya menilai dohirnya
Sedangkan mudik ini bepergian secara umum ada yg mau piknik adayg hanya ikut pembantu pulang kampung ada yg mau kekuburan kramat dll
walaupun yg mayoritas memang pulang kampung
jadi kalau ingin tau mana yg mudiknya sunnah makaharus kita panggil dokter bedah
MUDIK,tak ubahnya kita MAKAN apa bila kita niatkan untuk IBADAH maka kita mendapat pahala dan masuk ibadah
sekarang pertanya saya
apakah kalau kita makan berarti kita melakukan ibadah SUNNAH
atau harus panggil dokter bedah yg kedua
untuk memastikan
dalil niat itu dalil umum segala perbuatan tergantung apa yang di niatkan
sekalipun sholat puasa fardu kalau niatnya bukan lillah maka gak diterimah /dapat yg iya niatkan
akan tetapi pelakunya tetapdikatakan
melakukan perbuatan ibadah WAJIB terlepas apa niatnya karna keduanya punya hukum asal,WAJIB AIN
beda jauh dengan MUDIK ngak ada orang
yg mudik dikatakan melakukan ibadah SUNNAH
sebelum dokter bedah jantung memastikan
kecuali sama orang tukang bikin syare’at baru
yg paling ERONI setiap perkataan orang di anggap sebagai fatwa /KESIMPULANYA YG LEBIH LUCU ORANG YG NGAWUR
Inilah fatwa lucu Anda dan tidak fokus mengenai apa yang dibicarakan, saya tafsil :
1. ( Fatwa Anda ) :
” pulang kampung/MUDIK berbedah dengan SILATURROHIM karnaMUDIK tidak punya hukum asal SILATUROHIM mempuyai hukum asal .’
Pertanyaan :
Apa sih hukum asal mas ?
Apa Anda pikir yang namanya hukum asal itu maksudnya harus berbahasa Arab ?
Kalau ada orang yang mengatakan sembahyang apa artinya dia tidak punya hukum asal ? padahal kata sembahyang untuk orang jawa artinya sholat berbeda dengan makna menurut agama Hindu. ( ataukah mau disebut bid`ah menurut Anda ).
Kata Mudik itu hanya Istilah mas, mau diganti dengan pulang kampung, balik kampung juga tidak mengapa, atau mau diganti silaturohmi ke kampung juga tidak apa2 ko, yang penting dia berniat silaturrohmi maka berpahala karena itu perbuatan sunah.
2. Komentar Anda dalam mendefinisikan mudik ( Lucu mas…. pendapat Anda Syad seperti madzhab Anda juga ).
” Sedangkan mudik ini bepergian secara umum ada yg mau piknik adayg hanya ikut pembantu pulang kampung ada yg mau kekuburan kramat dll
walaupun yg mayoritas memang pulang kampung.”
Coba pembaca cermati kalimat di atas :
“Mudik ini berpergian secara umum.”
Jadi kalau pergi ke Jakarta dari kampung disebut mudik ya, pergi ke Amerika disebut Mudik ya, pergi ke Mesir di sebut mudik ya, pergi ke Yaman di sebut mudik ya…….Ana Ma afham bikalamik.
3. Komentar Anda yang sebelumnya membantah saya, sekarang balik mendukung saya ( Anda menulis ini sambil tidur atau gimana ? ):
” MUDIK,tak ubahnya kita MAKAN apa bila kita niatkan untuk IBADAH maka kita mendapat pahala dan masuk ibadah ”
Sedangkan Tulisan saya di atas menjawab hukum mudik :
” Mudik dengan niat silaturohmi ke orang tua atau saudara itu sunah hukumnya bukan sesat, kesunahannya terletak pada niat silaturrohminya.
Tetapi kalau mudik hanya sekedar pulang kampung saja tidak disertai niat untuk silatur rohmi maka tidak bernilai ibadah. ”
LALU APA BEDANYA MAKNA TULISAN SAYA DENGAN FATWA ANDA ? YA WALADD………
4. Komentar Anda berubah lagi seperti awal kalimat,
” beda jauh dengan MUDIK ngak ada orang
yg mudik dikatakan melakukan ibadah SUNNAH
sebelum dokter bedah jantung memastikan .”
BINUNG…BINUNG….BINUNG….bedah aja jantung Anda……
Semakin Anda menulis yang tidak ilmiah semakin jelas bahwa Wahaby itu seperti apa, dan semakin Wahaby tidak menarik untuk memikat lawan bicara atau pembaca.
Hukum asal adalah hukum yg allah dan rasul syare’atkan
atau hukum yg ada perintah atau contoh dan anjuran
itu yg saya ma’sud hukum asal
bagaimana MUDIK disamakan dengan SILATURAHIM
ini hanya akal2an tukang bikin syare’at saja
MUDIK artinya pulang kampung
SILATUROHIIM menyambung hubungan keluarga
ini dua kata yg ngak sema’na bagaimana dikatakan sama antara mudik dan silaturahim
MUDIK berarti anda harus keluar dulu dari kampung asal lalu balik
SILATUROHIM tidak ada sarat keluar dulu dari kampung asal lalu balik
kalau kita berpikir waras dimana letak kesamaanya
MUDIK baru niat dulu baru dinamakan ibadah/dapat pahalah ibadah
SILATUROHIM tidak demikian karna niat dalam hati tidak seorangpun tau
apa bila kita melihat orang yg mendatangi rohimnya secara kasat mata telah melakuka sunnah
atau anda mendengar dia menghubungi rohimnya pakai tlp/seluler maka dia telah bersilaturohim
sekarang bagaimana anda mengatakan sama sebab kalau kita hanya menghubungi telpun/hp tidak bisa dikatakan MUDIK
kalau anda satu kampungpun anda bisa dikatakan SILATUROHIM tapi tidak bisa dikatakan MUDIK
BEGINI SYECH IMAM ALLAH yahdika
SHOLAT artinya sembayang saya sendiri ngak tau itu bahasa apa
ini ngak ada lawan persamaanya
kalau anda memberi persamaanya mungkin kita bisa menguraikan,
itu hanya istilah,sembahyang dan sholat
sama dengan SILATURUROHIM artinya menyambung hubungan keluarga
LALU APA BEDANYA MAKNA TULISAN SAYA DENGAN FATWA ANDA ? YA WALADD
[1]bedanya disini pertama anda ngak paham apa itu ibadah/pahala dan apa itu sunnah
[2] meremehkan orang lain
3]bahwa hukum bepergian itu masih umum seperti halnya kita makan hukumnya mubah
saya katakan dari saya pertama kali coment
Kalau ada yg membiri hukum kusus/ketetapan maka saya katakan dol,walaupun mudik ada nilai ibadah
apakah setiap urusan yng MUBAH itu bisa berubah nama dari hukum asal sekalipun dia bisa menjadi suatu amalan ibadah
itu hanya ketika kita niatkan saja bisa disebut ibadah
sedangkan niat itu dalam hati
anda kayaknya dapat pewaris wali songo tau hatinya orang
WAHABY TETAP PAHLAWAN DAN ULAMA’ PENEGAK PANJI2 TAUHID
bagi orang yg lurus dengan ke esaan ALLAH dan KEJUJURAN SANG PEGEMBAN RISALAH yaitu RASULALLAH
Jadi kalau pergi ke Jakarta dari kampung disebut mudik ya, pergi ke Amerika disebut Mudik ya, pergi ke Mesir di sebut mudik ya, pergi ke Yaman di sebut mudik ya…….Ana Ma afham bikalamik.
ya semua disebut mudik ketika anda balik dari kota/negara yg anda sebutkan
karna mudik itu kata antum balik kampung
sehingga kemanapun anda pergi ketika balik ya namanya MUDIK, jadi bukan dari jakarta doang
lalu kalau antum masih satu kampung
ketika berkunjung keluarga apa bisa di katakan MUDIK pada hal antum dah bertahun2 ngak berkunjung keluarga
tapi kalau dikatakan SILATUROHIM pasti bisa
ngak harus panggil dokter bedah dan secara kasat matapun dia TELAH MELAKUKAN SUNNAH
Kelucuan kelucuan dan pencuplikan yang tidak benar oleh Saudara Sukirno Hady :
1. bagaimana MUDIK disamakan dengan SILATURAHIM
ini hanya akal2an tukang bikin syare’at saja
TANGGAPAN SAYA :
Tidak ada perkataan saya sedikitpun yang menyamakan MUDIK sama dengan silaturohmi, kalau ada tolong dipostingkan lagi !
2. Jadi kalau pergi ke Jakarta dari kampung disebut mudik ya, pergi ke Amerika disebut Mudik ya, pergi ke Mesir di sebut mudik ya, pergi ke Yaman di sebut mudik ya…….Ana Ma afham bikalamik.
ya semua disebut mudik ketika anda balik dari kota/negara yg anda sebutkan
TANGGAPAN SAYA :
Mas kalau mencuplikan perkataan orang yang amanah dong….lagi lagi seperti inilah golongan Anda itu. Ini saya postingkan lagi tulisan saya di atas yang telah Anda potong :
” Sedangkan mudik ini bepergian secara umum ada yg mau piknik adayg hanya ikut pembantu pulang kampung ada yg mau kekuburan kramat dll
walaupun yg mayoritas memang pulang kampung.”
Coba pembaca cermati kalimat di atas :
“Mudik ini berpergian secara umum.” ( TULISAN INI YANG ANDA BUANG )
Jadi kalau pergi ke Jakarta dari kampung disebut mudik ya, pergi ke Amerika disebut Mudik ya, pergi ke Mesir di sebut mudik ya, pergi ke Yaman di sebut mudik ya…….Ana Ma afham bikalamik.
3. “Mudik ini berpergian secara umum.”
Jadi kalau pergi ke Jakarta dari kampung disebut mudik ya, pergi ke Amerika disebut Mudik ya, pergi ke Mesir di sebut mudik ya, pergi ke Yaman di sebut mudik ya…….Ana Ma afham bikalamik.
Jawaban Anda :
ya semua disebut mudik ketika anda balik dari kota/negara yg anda sebutkan
karna mudik itu kata antum balik kampung
sehingga kemanapun anda pergi ketika balik ya namanya MUDIK, jadi bukan dari jakarta doang
TANGGAPAN SAYA :
Anda menanggapi tulisan saya itu apakah sedang tidur ???
Anda mengatakan definisi mudik : “Mudik ini berpergian secara umum.”
Tanggapan saya itu menunjukkan kepada kesalahan definisi Anda itu ( semoga Anda paham )
Kelucuan Anda lagi adalah saat saya membicarakan kepergian seseorang maka Anda menjawabnya dengan membahas kepulangan seseorang ( PERGI DAN PULANG/BALIK ITU BEDA MAS….JAWABAN KO GA NYAMBUNG ….). ( Pahami lagi deh tulisan Anda dan tanggapan saya di no. 3 itu.
4. Hukum asal adalah hukum yg allah dan rasul syare’atkan
atau hukum yg ada perintah atau contoh dan anjuran
itu yg saya ma’sud hukum asal
TANGGAPAN SAYA :
Definisi Anda salah, karena Hukum asal adalah hukum yang mengacu kepada hukum pokok, sedangkan hukum pokok itu sendiri adalah Al-quran dan Hadits.
Suatu perkara apapun yang tidak ada nash dalam Quran dan Hadits secara qot`i bisa dicari hukum asalnya, apakah dia mempunyai hukum asal atau tidak. ( Inilah yang saya katakan Islam itu sempurna ).
Saya contohkan ( ga usah jauh2 deh….)
Mudik adalah kepulangan seseorang ke kampung halamannya ( biasanya digunakan bagi orang yang tadinya merantau ).
Kata Mudik tidak terdapat dalam AL-quran maupun Al-hadits, silakan cari sampai berambut putihpun tidak akan Anda dapatkan.
Lalu apakah Al-quran dan Hadist kemudian bisa dianggap tidak sempurna ?
Jawabnya tidak, justru AL-quran dan hadits itu sangatlah sempurna, kenapa ?
Jawabnya : kita harus mencari akar (asal ) yang menjadi pembahasan dalam kata “mudik ” itu.
Setelah dicari oh…ternyata mudik adalah pulangnya seseorang untuk bersilatur rohmi ke siapapun saja, maka mudik yang di dalamnya ada niat silaturohmi dihukumi dengan hukum asalnya yaitu silaturrohmi maka jadilah ia bernilai ibadah dalam hal ini sunah. Maka mudik yang seperti ini mudik yang sunah.
Kedua. Ternyata setelah dicari ohhh….ternyata mudiknya seseorang hanya sekedar pulang kampung dengan tujuan selain silaturrohmi maka dihukumi sesuai dengan hukum asalnya yaitu jaiz ( boleh ) selama bukan maksiat.
Begitulah YA SYEH SUKIRNO HADY,
5. bagaimana MUDIK disamakan dengan SILATURAHIM
ini hanya akal2an tukang bikin syare’at saja
TANGGAPAN SAYA :
Saya postingkan lagi comentar saya :
Kata Mudik itu hanya Istilah mas, mau diganti dengan pulang kampung, balik kampung juga tidak mengapa, atau mau diganti silaturohmi ke kampung juga tidak apa2 ko, yang penting dia berniat silaturrohmi maka berpahala karena itu perbuatan sunah.
Lihat apakah saya akal-akalan terhadap suatu hukum ?
Kalau misalnya ada seseorang saya tanya : Mas mau kemana ko bawa barang banyak sekali ?
Kalau kemudian seseorang itu menjawab : Saya mau bersilaturrohmi ke kampung ke orang tua, mungkin saya seminggu di sana.
Maka apakah orang itu disebut tukang bikin syareat ??? Anda itu kalau ngomong ngawur tapi tidak tahu letak kengawuran Anda itu kemudian menuduh orang bikin2 syareat,
6. WAHABY TETAP PAHLAWAN DAN ULAMA’ PENEGAK PANJI2 TAUHID
bagi orang yg lurus dengan ke esaan ALLAH dan KEJUJURAN SANG PEGEMBAN RISALAH yaitu RASULALLAH
TANGGAPAN SAYA : ,
Itu kata Anda bagaiamana kata ulama ahli sunah wal jamaah ? Saya ketawa….. ko ada orang memuji diri sendiri dan menganggap paling benar, weleh…weleh….
Semua orang mengaku2 seperti itu, tapi lihat kenyataannya pendapat mereka yang syad.
Tidak ada perkataan saya sedikitpun yang menyamakan MUDIK sama dengan silaturohmi, kalau ada tolong dipostingkan lagi !
JAWABAN SAYA
sesuai perkataan diatas maka mudik bukanlah perkara yg disunnahkan
karna anda jelas tidak menyamakan MUDIK dgn SILATUROHIM
sebab SILATUROHIM hukumnya sunnah// bahkan ada yg mengatakan WAJIB
sebab jikalau memutuskan,hukumnya haram
jadi kita bisa mengambil kesimpulan kalau seandainya MUDIK dng SILATUROHIM anda katakan sama maka hkum MUDIK juga sama/yaitu SUNNAH
JADI MUDIK adalah MUDIK bukan SILATUROHIM
seandainya anda mengatakan mudik adalah SUNNAH anda menyalahi perkataan anda sendiri
MUDIK adalah perbuatan yg MUBAH mempunyai nilai pahala jika diniatkan ibadah,
akan tetapi tidak bisa berubah dari hukum asal
sepertihalnya dengan hukum MAKAN,MINUM ,TIDUR,DLL
sebab MUBAH bisa saja menjadi wajib,menjadi haram,dll
sama dengan MUDIK,bisa saja MUDIKNYA, menjadi WAJIB,bisa menjadi HARAM,SUNNAH,
KALAU MUDIK DITETAPKAN HUKUNYA SUNNAH ini ketetapan batil /dol
sekalipun punya nilai ibadah,sebab nilai itu ketika niatnya benar
bagaimana dia dikatakan sunnah sedangkan MUDIKNYA mau balas dendam
pada musuhnya
anda berkata
Kalau misalnya ada seseorang saya tanya : Mas mau kemana ko bawa barang banyak sekali ?
Kalau kemudian seseorang itu menjawab : Saya mau bersilaturrohmi ke kampung ke orang tua, mungkin saya seminggu di sana.
Maka apakah orang itu disebut tukang bikin syareat ??? Anda itu kalau ngomong ngawur tapi tidak tahu letak kengawuran Anda itu kemudian menuduh orang bikin2 syareat,
jawaban saya
yg ngawur ana apa anda
anda tanya mas mau kemana
jawabnya
mauSILATUROHIM , jawaban ini sudah tepat ngak harus bertanya lagi niat
karna silahturohim itulah yg punya hukum asL/SUNNAH
orang yg anda tanya itu sudah jelas melakukan perkara SUNNAH
kalau pertanyaan anda tadi dijawab
saya mau MUDIK/pulang kampung,
lalu orang ini bilang MUDIK/Pulang kampung kan SUNNAH
Secara kasat mata perkataan orang ini batil /DOL
SAYA BILANG
bahwa MUDIK bepergian secara umum walaupun yg paling banyak pulang kampung
ma’sud saya karna ketika RADIO EL SINTA JAKARTA mewawancarai sebagaian pemudik memang ada yg mengatakan
saya mau berlibur,ada yg ikut pembantu dll ini ma’sudku
inilah pendapat dari saya tentang hukumnya SUNNAH MUDIK anda
kata Mudik itu hanya Istilah mas, mau diganti dengan pulang kampung, balik kampung juga tidak mengapa, atau mau diganti silaturohmi ke kampung juga tidak apa2 ko, yang penting dia berniat silaturrohmi maka berpahala karena itu perbuatan sunah.
JADI YG PALING JUJUR MEMANG CUMA ANDA
kalimat mau diganti dengan silaturohim ke kampung juga ngak apa2
apa ini bukan pernyataan bahwa MUDIK dan SILATUROHIM itu sama
Itu kata Anda bagaiamana kata ulama ahli sunah wal jamaah ? Saya ketawa….. ko ada orang memuji diri sendiri dan menganggap paling benar, weleh…weleh….
jawaban saya
ulama’ahli sunnah versi asy’ariyah ma’sudnya, kalau yg baca orang melek sejarah dia juga akan tersenyum geli,
siapa siapa sebenarnya asy’ariyah seelum dia bertaubat
sekalipun tidak dia akui oleh pengikutnya
orang yang bodoh ketika mengikuti pemahaman yg tidak merasa benar apa yg di ikutinya
lalu kalau tidak merasa yg paling benar mengapa anda ikuti,,
mengapa anda belah dengan mati matian,sekalipun itu perbuatan BID’AH bukankah itu juga menunjukan bahwa perbuatan anda kau anggap juga paling benar,
anda berkata
Definisi Anda salah, karena Hukum asal adalah hukum yang mengacu kepada hukum pokok, sedangkan hukum pokok itu sendiri adalah Al-quran dan Hadits.
ini jawaban saya sebelumnya
Hukum asal adalah hukum yg allah dan rasul syare’atkan
atau hukum yg ada perintah atau contoh dan anjuran
itu yg saya ma’sud hukum asal
ketika seorang muslim mengatakan berhukum dengan hukum ALLAH dan RASULNYA ,bukankah ituALQUR’AN DAN HADIST yng dima’sud
salah menurut anda karna ngak sama dengan kata2 anda begitu ma’sudnya
atau kalau saya menyebut Hukum ALLAH karna ada ma’sud lain seperti ILMU LADUNNI seperti anggapan orang jummut suffi
atau kalau menyebut HADIST karna ada hadis maudu’/palsu yg juga bisa untuk menipu umat
saya tidak menuduh ana cuma tanya,,jangan dianggap sebagai tuduhan takut benar adanya
dari awal sy katakan kalo ada orang yg memberi ketetapan hukum MUDIK SBAGAI SUNNAH RASUL maka hukum itu dolal walaupun ada nilai ibadah. semaoga paham
Saudara Sukirno HAdy<
Anda Kalau memahami suatu kalimat makanya jangan dipotong yang bukan pada tempatnya, jadi ya kalimat yang sudah benar menurut Anda salah.
Komentar saya :
kata Mudik itu hanya Istilah mas, mau diganti dengan pulang kampung, balik kampung juga tidak mengapa, atau mau diganti silaturohmi ke kampung juga tidak apa2 ko, yang penting dia berniat silaturrohmi maka berpahala karena itu perbuatan sunah.
komentar Anda :
JADI YG PALING JUJUR MEMANG CUMA ANDA
kalimat mau diganti dengan silaturohim ke kampung juga ngak apa2
apa ini bukan pernyataan bahwa MUDIK dan SILATUROHIM itu sama
Tanggapan Saya :
Kalau Anda memahami tema sebuah alinea ( Bikin spasi untuk alinea itu bukan hanya bikin spasi aja mas, harus ada tema dalam kalimat itu, ini masih bahasa Indonesia saja Anda sudah salah tafsir apalagi bahasa Arab ? ).
Lihat di komentar saya di atas :
Tema dalam kalimat dalam kometar saya, seperti tertulis di bawah ini :
kata Mudik itu hanya Istilah mas, mau diganti dengan pulang kampung, balik kampung juga tidak mengapa, atau mau diganti silaturohmi ke kampung juga tidak apa2 ko, yang penting dia berniat silaturrohmi maka berpahala karena itu perbuatan sunah.
Temanya yaitu :
Kalimat : " Kata mudik itu hanya istilah saja "
( Apakah yang namanya istilah tidak boleh diganti mas ? Anda itu aneh…).
Nah kalimat itu mempunyai beberapa anak kalimat, antara lain kalimat paling akhir yaitu :
Yang penting dia BERNIAT SILATURROHMI maka berpahala KARENA ITU PERBUATAN SUNAH.
Perhatikanlah huruf kapital di atas, kata "KARENA ITU" merujuk kepada BERNIAT SILATORROHMI,
MAKANYA SAYA KATAKAN PERBUATAN ITU SUNAH KARENA BERNIAT ATAU ADANYA NIAT SILATUR ROHMI. ( Begitu lho Syeh Sukirno Hady ).
makanya saya mengatakan hukum mudik itu ada dua : ( ini saya ambil lagi postingan yang lalu ) :
"Mudik dengan niat silaturohmi ke orang tua atau saudara itu sunah hukumnya bukan sesat, kesunahannya terletak pada niat silaturrohminya.
Tetapi kalau mudik hanya sekedar pulang kampung saja tidak disertai niat untuk silatur rohmi maka tidak bernilai ibadah."
Atau gampangnya begini saja biar Anda itu paham :
Mudik adalah kata umum yang di dalamnya mengandung Silaturrohmi dan non silaturrohmi ( Semoga dengan bahasa ini Anda paham ).
Kemudian kelucuan Anda lagi :
Diawal Anda mengatakan :
"anda tanya mas mau kemana
jawabnya
mauSILATUROHIM , jawaban ini sudah tepat ngak harus bertanya lagi niat
karna silahturohim itulah yg punya hukum asL/SUNNAH
orang yg anda tanya itu sudah jelas melakukan perkara SUNNAH."
Tanggapan Saya :
Nah ini justru sebagai bukti bahwa kata/ istilah mudik bisa diganti dengan kata lainnya. ( Pahami dulu sebelum komentar ).
anda tanya mas mau kemana
jawabnya
mauSILATUROHIM , jawaban ini sudah tepat ngak harus bertanya lagi niat
karna silahturohim itulah yg punya hukum asL/SUNNAH
orang yg anda tanya itu sudah jelas melakukan perkara SUNNAH.
Tanggapan saya :
Inilah kerancuan pola pikir Anda :
Silaturrohmi mempunyai hukum asal.”
Pernyataan ini adalah pernyataan yang keliru karena siturohmi ya sunah itu sendiri.
Sedangkan hukum asal pengertiannya adalah :
Hukum asal adalah hukum yang mengacu kepada hukum pokok, sedangkan hukum pokok itu sendiri adalah Al-quran dan Hadits.
Suatu perkara apapun yang tidak ada nash dalam Quran dan Hadits secara qot`i bisa dicari hukum asalnya, apakah dia mempunyai hukum asal atau tidak. ( Inilah yang saya katakan Islam itu sempurna ).
Jadi gampangnya begini Kalau Anda susah memahami kalimat di atas.
MUDIK adalah kalimat di luar Al-quran dan Hadits ( bukan Al-Quran dan Hadits ).
Nah untuk menetapkan MUDIK sebagai bernilai ibadah atau bukan harus melihat apakah ia mempunyai dasar dalam Al-Quran dan Hadits apa tidak atau dalam bahasa lainnya disebut hukum asal.
Kata hukum asal itu sendiri bukanlah Al-quran dan Hadits itu, tetapi proses pencarian hukum yang tidak ada nash qot`i dalam Al-quran atau Hadits atas suatu perkara.
Nah seperti juga kata Maulid Nabi
Kata Maulid Nabi ( Istilah Arabnya ) atau peringatan hari kelahiran Nabi adalah suatu perkara yang tidak mempunyai dasar secara qot`i ( Ini saya katakan secara qot`i ya…) yang walaupun demikian bisa dicari hukum asalnya, apakah itu ?
Nah dalam peringatan maulid Nabi dibacakan Al-quran, sholawat, dzikir dan ceramah agama, sedekah makanan.
Perbuatan2 itu adalah mempunyai hukum asal walaupun kata maulid Nabi itu tidak ada dasar secara qot`i.
Nah, karena tidak mempunyai hukum dasar secara qot`i itulah maka maulid disebut bid`ah namun hasanah, lalu dimana letak hasanahnya ? hasanahnya terletak di bacaan Al-quran, sholawat,dzikir,ceramah agama, sedekah.
Itulah pemahaman saya dan ini di dasari fatwa Imam Syafi`i yang diriwayatkan oleh Imam Al-Hafidz Baehaki :
المحدَثات من الأمور ضربان: أحدهما ما أحدث مما يخالف كتابًا أو سنةً أو أثرًا أو إجماعًا، فهذه البدعة الضلالة، والثانية: ما أحدث من الخير لا خلاف فيه لواحد من هذا، وهذه محدثة غير مذمومة”
Artinya : ( Saya terjemahkan sekarang karena dari dulu Anda tidak mau menterjemahkannya ).
Perkara yang baru ( bid`ah ) terbagi menjadi dua bagian :
1. Perkara baru (bid`ah ) yang bertentangan dengan kitab ( Al-quran ) dan sunah ( Hadits ) dan atsar serta ijma inilah yang disebut BID`AH DOLALAH.
2. Perkara baru (bid`ah) DARI KEBAIKAN yang tidak bertentangan dengan salah satu darinya, inilah yang disebut BID`AH YANG TIDAK TERCELA ( alias hasanah ).
Berkata Imam Al-Hafidz As-Suyuti :
((ولا يجوز أن يقال : كل شيء لم يفعله رسول الله صلى الله عليه و سلم سواء وافق شرعه أم خالفه فهو مردود ، لا ، بل لا بد من التفصيل))
TIDAKLAH BOLEH SESEORANG MENGATAKAN : semua yang tidak dilakukan Rosululloh SAW baik itu yang sesuai dengan syareat maupun yang bertentangan dengannya maka ia tertolak, tidak begitu bahkan hukumnya harus diperinci.
Hal ini seperti hukum asal yang sudah saya jelaskan.
Imam Al-hafidz Ibnu Hajar dalam kitab Al-Fatkhi dalam menjelaskan Hadits Rifa`ah, beliau mengatakan :
واستدل به على جواز إحداث ذكر في الصلاة غير مأثور إذا كان غير مخالف للمأثور” ا.هـ.
Hadits itu menunjukkan kebolehan membuat bid`ah dzikir dalam sholat, yang dzikir itu tidak berasal dari Nabi, apabila tidak bertentangan dengan dzikir ma`tsur.
Inilah antara lain Para Imam Ahli sunah wal jamaah yang menjabarkan tentang bid`ah terbagi menjadi hasanah dan sayyi`ah ( sebenarnya masih banyak lagi ) dan cukuplah bagi saya untuk berpegang terhadap pemahaman mereka dalam memahami Al-quran dan Hadits. Terimakasih.
Saudara Sukirno Hady,
Komentar Anda :
” ulama’ahli sunnah versi asy’ariyah ma’sudnya, kalau yg baca orang melek sejarah dia juga akan tersenyum geli,
siapa siapa sebenarnya asy’ariyah seelum dia bertaubat
sekalipun tidak dia akui oleh pengikutnya. ”
Pertanyaan :
Lalu menurut Anda Imam Asy`ari itu siapa sih ?
Pertanyaan Anda saja salah ko, gimana bisa memahami siapa itu Imam Asy`ari jang….
Ini pertanyaan Anda yang salah itu ( sudah sering salah tapi ngeyeeeelll terus ) :
siapa siapa sebenarnya asy’ariyah seelum dia bertaubat
Yang namanya Asy`ariyah itu sebutan untuk orang yang mendukung Imam Asy`ari seperti kata Wahabiyah yaitu pendukung Ibnu Wahab ( Yang bukan ulama Salaf ).
Tapi ini bukan pembahasan saya, saya hanya ingin bertanya :
Lalu menurut Anda Imam Asy`ari itu siapa sih ? ( Ini baru, pertanyaan yang benar )
Tolong dijawab ya….
Silaturrohmi mempunyai hukum asal.”
Pernyataan ini adalah pernyataan yang keliru karena siturohmi ya sunah itu sendiri.
keliru lagi apa karna ngak sama dengan kalimat anda
lalu mengapa dikatakan SILATUROHIM itu SUNNAH
bukankah SUNNAH itu kata lain dari HADIST
lalu saya ngak paham yg anda ma’sud silaturohim ya sunah itu sendiri
apakah ma’sud anda silaturohim itu kata ganti dari sunnah
atau anda mengartikan sunnah secara umum
kalau diartikan secara umum setiap gerak manusia itu sunnah
tapi bukan masalah itu yg kita bahas
kemarin sudah saya hadirkan pekataan ADMIN yg saya beri coment walaupun
dia mengelak dan menuduh ana pendusta tapi pembaca ngak buta,
anda coba baca ulang biar jelas apa yg sebenarnya kita bahas
soal BID’AH HASANAH sudah kita bahas dibabtahlil biar ngak semarawut
pertanyaan anda juga sudh ana jawab sesuai dengan kemampuan saya
buat admin
–> anda/keluarga lebaran mudik nggak mas..? itu tradisi selain dari nabi. Kalau yaa.. maka sesuai kriteria anda sendiri … SESAT SESAT SESAT DOLAL DOLAL
INI KATA2 SIAPA
kalimat ini menunjukan bahwa MUDIK/MUBAH kau hukumi SUNNAH secara global
karna disini tidak ada isyarat perlunya dirinci pada hal MUDIK sendiri bisa menjadi pahala setelah dirinci
makanya jangan mudah menuduh pendusta sama orang lain
anda baca saja coment saya dengan mas imam
karna anda ngak sambung mungkin anda
lagi kurang enak badan /sakit lihat coment anda tentang do’a yg kita bahas kemarin
Mas Sukirno Hady,
Tulisan saya di atas saya postiing lagi :
Pernyataan ini adalah pernyataan yang keliru karena siturohmi ya sunah itu sendiri.
Tanggapan Anda :
keliru lagi apa karna ngak sama dengan kalimat anda
lalu mengapa dikatakan SILATUROHIM itu SUNNAH
bukankah SUNNAH itu kata lain dari HADIST
lalu saya ngak paham yg anda ma’sud silaturohim ya sunah itu sendiri
apakah ma’sud anda silaturohim itu kata ganti dari sunnah
atau anda mengartikan sunnah secara umum
TANGGAPAN SAYA ;
Saya jelaskan di sini, Anda harus bisa membedakan antara SUNAH YANG BERMAKNA HADITS DAN SUNAH YANG MEMPUNYAI MAKSUD HUKUM TAKLIFI.
Silaturrohmi itu sunah, maksudnya sunah di sini bukanlah bermakna hadits tapi yang dimaksud adalah sunah taklifi semakna dengan kata mustahab ( pernahkan Anda mendengar kata ini ?).
Kalau silaturrohmi dikatakan sunah, yang sunah ini bermaksud hadits adalah keliru, coba kita terapkan dalam kalimat biar mudah memahaminya :
SILATURROHMI ITU SUNAH bermakna sebagai berikut :
SILATURROHMI ITU MUSTAHAB ( MAKNA YANG BENAR, sunah berarti mustahab )
SILATUROHMI ITU HADITS (MAKNA YANG SALAH DARI KATA SUNAH ).
Dari sana bisa dilihat perbedaannya.
Seperti kata sunah dalam fatwa Imam Syafi`i tentang bid`ah itu jelas bermakna hadits :
ما أحدث مما يخالف كتابًا أو سنةً أو أثرًا أو إجماعًا، فهذه البدعة الضلالة،
Disana ada kata sunah tapi bermakna Hadits bukan semakna dengan mustahab, berbeda dengan contoh yang telah saya sebutkan di atas. Terimakasih.
BUAT ADMIN
–> naah tuu.. kalau anda suka, maka tidak dolal. mudik itu khas indo dan
sekitarnya. ketupat khas indo. dan tradisi itu berkaitan dengan puasa ramadlan dan idul fitri (ibadah). mudik itu berkaitan dengan silaturahmi (ibadah)
Kalau dikaji dengan kaidah anda yg di atas itu.. SESAT SESAT SESAT DOLAL DOLAL. Tapi kini karena anda sudah kenal dan suka.. maka menjadi tidak dolal.
ini perkataan asal ngomong MUDIK khas INDONESIA mudik itu istilah baru maknanya pulang kampung,masak pulang kampung itu khas itu istilah mas
nah yg ini khas orang jawa/indonesia, tapi ini ngak ada sangkut pautnya dengan IBADAH
lalu tempe,tahu.pecel ini semua khas indonesia
ada apa dengan makanan ini dan siapa yg mengatakan makanan semacam ini dolal,hal yg baru dalam urusan ini boleh jaiz selagi tidak ditemukan keharamanya
seperti KETUPAT dll itu hukumnya MUBAH,karna itu makanan yg halal BUKAN SUNNAH walaupun anda bikin pada bulan RAMADON /SELAIN RAMADAN
anda BERSODAQOH dengan ketupan hukumnya jaiz/mubah
SUNNAHNYA bukan terletak pada KETUPATNYA tapi PADA SODAQOHNYA
MAKA JANGAN DIPAHAM MIRING KALO DIPAHAMI MIRING NANTI AGAMANYA JUGA MIRING PAHAM
selebihnya anda baca coment ana dibab tahlil
Saya jelaskan di sini, Anda harus bisa membedakan antara SUNAH YANG BERMAKNA HADITS DAN SUNAH YANG MEMPUNYAI MAKSUD HUKUM TAKLIF
ya saya paham apa yg anda ma’sud karna kalimat
SUNNAH dan HADIST itu bisa diARTIKAN SAMA ketika kata2 sebelumnya jelas
contoh
apa bilah kalian berselisi sesuatu maka kembalikan kepada ALLAH,/ALQUR’AN dan rasulnya/sunnahnya/hadisd
sekarang anda selalu menyalakan bahasa yg sebenarnya anda sendiri paham
apa yg saya ma’sud
dan anda juga tidak pernah menanyakan hal yg anda belum paham dari tulisan saya
trims kembali
saya ngak tau apa lagi yg salah terhadap tulisan saya
mulai dari ngak bisa bahasa,
definisi hukum asal yg salah menjawab dengan tidur,dll
sekarang kita coba saya hadirkan lagi
perkataan ADMIN yg saya beri coment
inilah kata2yg saya beri coment
anda/keluarga lebaran mudik nggak mas..? itu tradisi selain dari nabi. Kalau yaa.. maka sesuai kriteria anda sendiri … SESAT SESAT SESAT DOLAL DOLAL
ini coment saya
siapa yg menganggab mudik sebagai ibadah,atau masuk dalam hukum islam /pelaturan islam,sekalipun ada kandungan nilai ibadah seperti silaturahim dan itu bukan tradisi kusus orang hindu atau agama selain islam, mudik hanya istilah baru dulu ngak ada orang pulang dari merantau pakai istilah mudik, dan umat islam ngak menganggap sunnah atau wajib dalam mudik, kalau ada yng memberi hukum sunnah /wajib kusus dalam mudik ya itu jelasss dholal,,mau kau paksakan kemana lagi
sekarang saya tambah kejelasan agar kita bisa mengambil kesimpulan
kalimat ADMIN diatas buat orang awam seperti saya/orang pandai bahasa
seperti anda ini pasti akan di pahami
bahwaMUDIK itu dihukumi SUNNAH secara mutlak tanpa ada rincian
perhatikan siapa yg menganggap MUDIK sebagai IBADAH/PELATURAN dalm
ISLAM ini menunjukan kalau dianggap SUNNAH secara mutlak tanpa dirinci
karna disitu ada kalimat walaupun ada nilai ibadah
karna nilai ibadah itu apat pahalah jika niatnya benar
jadi MUDIK TETAP MUDIK hukumnya MUBAH,seperti MAKAN;MINUM DAN TIDUR
Karna hukum MUBAH itu bisa WAJIB;HARAM.SUNNAH,
SILATUROHIM hukumnya SUNNAH/WAJIB yg memutuskan HARAM
Kalau ada ygMENGANTI HUKUM MUBAH menjadi SUNNAH secara mutlak seperti perkataan ADMIN DIATAS ini perkataan BATIL/DOLAL ini kesimpulan
dari saya MUDIK hukumnya MUBAH, bukan SUNNAH /WAJIB
–> wahh.. perasaan saya tak pernah mengatakan ini,
itu dusta. Itu kata2 anda sendiri .. kok saya yg ditembak.. wahduhh.
dan anda tak menanggapi sama sekali bahwa mudik bagi masyarakat umum itu pasti berkaitan dengan hari raya idul fitri(ibadah) dan akhir puasa (ibadah). Itu kan artinya tradisi mudik berkaitan dengan ibadah mas..
Tidak ada tuntunan baginda Nabi saw untuk mudik di akhir ramadlan, untuk kemudian sungkem orang tua di hari raya, menyambangi handai tolan dan nyekar ke kuburan kakek/nenek. Gmana nihh mas.. tradisi yg berkaitan dengan ibadah, yg bukan dari nabi? Dolal juga kan menurut kriteria anda.
buat admin
–> anda/keluarga lebaran mudik nggak mas..? itu tradisi selain dari nabi. Kalau yaa.. maka sesuai kriteria anda sendiri … SESAT SESAT SESAT DOLAL DOLAL
INI KATA2 SIAPA
kalimat ini menunjukan bahwa MUDIK/MUBAH kau hukumi SUNNAH secara global
karna disini tidak ada isyarat perlunya dirinci pada hal MUDIK sendiri bisa menjadi pahala setelah dirinci
makanya jangan mudah menuduh pendusta sama orang lain
anda baca saja coment saya dengan mas imam
karna anda ngak sambung mungkin anda
lagi kurang enak badan /sakit lihat coment anda tentang do’a yg kita bahas kemarin
–>
itu kata saya.. tidak ada kan klaim anda itu. Sedangkan kata saya itu sebagai pertanyaan/pernyataan atas komentar anda ini,
mudik itu tradisi khas indonesia.. Tidak ada di Arab sana. Tidak ada tuntunan baginda Nabi saw untuk mudik di akhir ramadlan, untuk kemudian sungkem orang tua di hari raya, mennyambangi teman kerabat, trah keluarga, tahlilan bersama, dll. Namun semua itu tidak ada contoh nabi saw berkaitan dengan hal2 tsb, dan itu semua ibadah. Menurut kriteria anda.. SESAT SESAT SESAT DOLAL DOLAL.. kan. (lihat yg saya kotak-i)
Kalau anda membantahnya (tidak dolal) tolong.. kemukakan alasannya. Kalau anda katakan mubah, .. anda tidak melihat kenyataan bahwa mudik itu ada kaitan dengan ibadah.
Gitu lhoo mas..
Kalau anda membantahnya (tidak dolal) tolong.. kemukakan alasannya. Kalau anda katakan mubah, .. anda tidak melihat kenyataan bahwa mudik itu ada kaitan dengan ibadah.
anda betul2 semrawut cara memaham hukum sebenarnya anda tinggal baca coment saya sama mas imam
COBA ANDA BACA KALIMAT DIBAWAH INI
siapa yg menganggab mudik sebagai ibadah,atau masuk dalam hukum islam /pelaturan islam,sekalipun ada kandungan nilai ibadah seperti silaturahim dan itu bukan tradisi kusus orang hindu atau agama selain islam, mudik hanya istilah baru dulu ngak ada orang pulang dari merantau pakai istilah mudik, dan umat islam ngak menganggap sunnah atau wajib dalam mudik, kalau ada yng memberi hukum sunnah /wajib kusus dalam mudik ya itu jelasss dholal
DIkalimat ini terdapat perkataan sekalipun ada nilai kandungan ibadah seperti
silaturahim
sedangakan MUDIK itu masih umum yaitu pulang kampung,masak pulang kampung itu IBADAH/SUNNAH
MUDIK /pulang kampung itu boleh2saja/bahasa fiqihnya jaiz/mubah
seperti anda MAKAN ,MINUM.TIDUR,
kapan perkara MUBAH itu dianggap ibadah ketika iniatkan sebagai IBADAH
CONTOH
MUDIK/PULANGKAMPUNG anda niatkan ibadah silaturohim maka anda mendapat pahala silaturohim
Jadi MUDIK ya MUDIK, bukan silaturohim hukum MUDIK tetap MUBAH bukan SUNNAH
Karna MUBAH bisa juga menjadi HARAM,WAJIB,DAN SUNNAH
jadi kalau ada orang merubah hukum MUBAH jadiSUNNAH,Sebelum di rinci maka itu perkataan BATIL/DOLAL
kesimpulanya
MUDIK tetap MUDIK ,BUKAN SILAUROHIM
karna orang NASRANI juga punya tradisi MUDIK sedangkan orangNASRANI tidak punya amalan SUNNAH
mohon dipahami saya ngomong SURGA /NERAKA LO
buat admin
kalo memahami ilsam semacam pemahaman antum enak ngak usa belajar
berzikir dikamar mandi SUNNAH, kan baik dari pada bernyanyi,
MEMBACA.AL QURAN DIWC SUNNAH kan baik dari pada BACA KORAN,
SHOLAT DHUHAH, BERJAMA’AH SUNNAH,kan baik dari pada sholat fardi
SHOLAT TAHYATUL MASJID,SUNNAH,kan baik pahalanya 27 derajah
lalu apa sih yang NGAK disunnahkan dalam agama anda ini,
kok setiap langkah kayaknya semua sunnnah
ralat
SHOLAT TAHYATUL MASJID BERJAMA’AH SUNNAH kan baik pahalanya 27 derajah
Mas Admin,
Allah berkali-kali menyatakan di Al-Quran, bahwa perbuatan syirik menyebabkan gugurnya semua amal perbuatan pelakunya; Allah tidak akan mengampuni pelaku kesyirikan dan Dia akan menyiksanya di neraka selama-lamanya. Karena pelaku syirik telah kafir, keluar dari Islam. Nah, bagaimana Mas Admin, apakah anda mau menyatakan bahwa Allah beraliran Wahabi?
–> bener.. tapi banyak yg dituduhkan syirik oleh wahabi itu ternyata tidak syirik. Tuduhan syirik itu sekedar tuduhan tanpa bukti. Hanya untuk mau menangnya sendiri saja. Ingat .. menuduh saudara-nya sebagai kafir adalah si kafir itu sendiri (apabila ternyata tuduhannya tidak benar). Ttg hal ini, ada haditsnya lhoo mas..
Dan baginda Nabi saw sendiri tidak mengkhawatirkan umatnya menjadi jatuh ke dalam kesyirikan sepeninggal beliau. Lihat hadits kiri atas. Sehingga tuduhan-tuduhan syirik itu patut dipertanyakan.
Justru yg dikhawatirkan baginda Nabi saw pada umatnya adalah kecintaan thd dunia. Perpecahan. Munculnya khawarij (sekr khawarij baru, yg ciri2nya mengarah ke wahabi). umat seperti buih ombak. dll.
wallahu a’lam.
Justru yg dikhawatirkan baginda Nabi saw pada umatnya adalah kecintaan thd dunia. Perpecahan. Munculnya khawarij (sekr khawarij baru, yg ciri2nya mengarah ke wahabi). umat seperti buih ombak. dll.
nabi tidak menghkhawatirkan tentang akhidahnya para sahabatnya tidak takut kesyirikan,terhadap para sahabatnya,karna nabi tau bagaimana kekokohan akhidah mereka,mereka belajar dg nabi,berjihat dengan nabi,
akan tetapi nabi menghawatirkan tentang fitnah dunia yaitu dibukanya pintu2 kemewahan dunia,atau kekusaan setelah beliau
beliau tidak mengatakan ala ummati tapi alaikum ma’sudnya para sahabat,
siapa bilang kalau nabi merekomondasi akidah antum,ini pemahaman semau gue,
kalau mau paham coba simak potongan hadist
sahabatku adalah penjaga ummatku
apa bila mereka pergi/pada wafat
maka akan menimpa umatku seperti yg ALLAH janjikan,,ibnu katsir berkata yaitu
akan adanya pemurtadan ke musyrikan dan kebid’ahan, serta pertumpahan darah.
dan baanyak hadist dan ayat2 yg memperingatkan kita tentang masalah kemusyrikan ini
lalu karna antum anggap bahwa hadist ini sebagai recomandasi buat golongan asy’ariyah antum merasa bebas bikin syare’at baru begitu?
ini juga yg buat mengelabuhi orang awam sama MUNZIR MUSAWA
demi mengokohkan kebid’ahan yg dia bikin
mengapa ngak kasihan sama orang2 yg ngak tau apa2 ada apa dibalik semua da’wah bid’ah ini
ini
Mas Abdullah,
Biar enak dan mudah membahasnya, coba definisikan apa makna Syirik ( syirku billah ) menurut Anda ?
Kemudian sebutkan ayat yang menyebutkan tentang syirik itu serta ayat itu ditujukan untuk siapa ?
Selanjutnya apa alasan Anda kami dituduh melakukan kesyirikan itu ?
Tolong dijawab !
Tuh, kan…
Kalo yg beginian banyak yg kommen…
Laris manis, lei!
Alhamdulillah. Saya dilahirkan di tengah NU, dididik dengan NU, dibesarkan dengan NU, pernah jadi imam tahlilan keliling kampung, pernah dijadikan kader NU, sekarang pun aku masih tinggal di lingkungan NU, Dulu aku sama seperti pembuat blog ini, sangat alergi dengan istilah “wahabi”, aku gak suka disebut pelaku bid’ah.
Alhamdulillah. Allah menakdirkan aku bertemu dan berkumpul di majlis “wahabi”. Aneh! Di kalangan mereka tak kutemui “kejelekan” yang selama ini kusangka, kudengar, atau yang dituduhkan oleh NU dan pihak mana pun. Bantahan-bantahan dari ulama2 dan ustadz2 mereka sangat jelas, tepat sasaran, meyakinkan, jauh dari emosi, dan bukan pembelaaan diri yang tanpa dasar. Apa pun yang mereka ucapkan begitu gamblang dalilnya. Ucapan-ucapan mereka selalu bernilai “ilmu” yang mencerahkan. Sangat beda dengan tradisi saya di NU selama ini.
Rupanya, tuduhan “sekeji apa pun” dan ketidaksukaan “sedalam apa pun” dari pihak mana pun cuma berlandaskan “kebelumtahuan” atau “ketidakmautahuan” terhadap lurusnya dan benarnya pemahaman yang diserukan “wahabi”. Atau yang lebih riskan, karena “ketidakrelaan” meninggalkan tradisi dan petuah para pendahulu (nenek moyang) yang meskipun telah jelas ketidakjelasannya.
Seandainya orang mengenal ajaran “wahabi” dengan pemahaman yang benar, tentulah dia tak akan menyebutnya sebagai ajaran “wahabi”, tetapi itulah ajaran Islam!
Saya tuliskan ini karena saya pernah “emosional” pada wahabi. Saya jadi malu mengingat masa itu!
Saya masih di tengah NU, tetapi dengan menangisi besarnya “semangat amal-ibadah” saudara2 NU saya tetapi nyaris tanpa ilmu atau dengan ilmu yang jelas ketidakjelasannya! Semoga Allah memberikan kemudahan dan kelapangan hati kepada kita untuk memahami Islam sesuai dengan pemahaman Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasalam dan para shahabatnya.
Maaf. Terima kasih.
–> maaf pula .. pernyataan anda tidak menghapus sejarah kelam wahaby.
Mas Abu charis,
Anda berpendapat seperti itu, sedangkan saya malah sebaliknya, bertambah kuat terhadap keyakinan saya terhadap madzhab saya ahlu sunah waljamaah al-asy`ariyah ( kalau di Indonesia sejalan dengan NU ).
Penjelasan para ulamanya sangat gamblang dan jelas serta konfrehensif, kalau Anda bisa berbahasa arab coba Anda baca fatwa2 ulama dari Masr, Urdun ( Yordania ), Suriya dll kemudian bandingkan dengan fatwa2 ulama wahabiyyah maka Anda akan bisa mengerti, bukan malah keluar dari NU misalnya.
Atau tanyakan kepada ulama2 indonesia yang mashur ataupun ulama2 di pesantren tentang apa saja yang menurut Anda itu berlawanan dengan syareat – menurut versi Anda. Kalau di kampung Anda tidak ada ya coba di kampung lain untuk mencari kebenaran. Terimakasih.
abu charis pas banget dengan diri saya kini saya pindah jadi wahaby tulen,karna da’wah mereka yang jujur tak saya jumpai d golongan yg lain,ALLAHU AKBAR
Ah dakwah jujur yang mana jang ? wong fatwa2 ulama muktabar dalam kitabnya banyak dipalsukan dan dipelintir maknanya ko ditambah lagi pemalsuan juga terjemahan kitab mereka, itu bukan jujur tapi khianat terhadap muallif kitab yang bersangkutan, mau bukti ? Allohu Akbar…..
Ah dakwah jujur yang mana jang ? wong fatwa2 ulama muktabar dalam kitabnya banyak dipalsukan dan dipelintir maknanya ko ditambah lagi pemalsuan juga terjemahan kitab mereka, itu bukan jujur tapi khianat terhadap muallif kitab yang bersangkutan, mau bukti ? Allohu Akbar…..
ok tolong jelaskan JUDUL kitab apa yg banyak kepalsuan didalamnya
cetakan keberapa,dan penerbitnya siapa
serta judul aslinya KITAB tersebut
dan siapa penerjemahnya
–> tidak hanya kitab.. lhaa fatwa saja dipalsukan kok. Lihat ini beberapa yg masuk catatan,
http://orgawam.wordpress.com/2007/07/30/fatwa-misterius-ajaran-nu-dianggap-sesat-1/
http://orgawam.wordpress.com/2007/07/30/salafi-tampering-of-riyad-al-salihin/
http://orgawam.wordpress.com/2007/08/05/fatwa-misterius-ajaran-nu-dianggap-sesat-6-habis/
Tokoh NU yg memberi stigma thdp wahabi ada di link berikut:
http://www.voa-islam.com/counter/liberalism/2011/12/18/17080/pola-pikir-said-aqil-yahudi-menurut-buku-membuka-kedok-tokoh-liberal-di-tubuh-nu-2/?utm_source=feedburner&utm_medium=email&utm_campaign=Feed%3A+voa-islam-com+%28Voice+of+Al+Islam%29&utm_content=Yahoo%21+Mail
Ah dakwah jujur yang mana jang ? wong fatwa2 ulama muktabar dalam kitabnya banyak dipalsukan dan dipelintir maknanya ko ditambah lagi pemalsuan juga terjemahan kitab mereka, itu bukan jujur tapi khianat terhadap muallif kitab yang bersangkutan, mau bukti ? Allohu Akbar…..
ok tolong jelaskan JUDUL kitab apa yg banyak kepalsuan didalamnya
cetakan keberapa,dan penerbitnya siapa
serta judul aslinya KITAB tersebut
dan siapa penerjemahnya
–> tidak hanya kitab.. lhaa fatwa saja dipalsukan kok. Lihat ini beberapa yg masuk catatan,
http://orgawam.wordpress.com/2007/07/30/fatwa-misterius-ajaran-nu-dianggap-sesat-1/
http://orgawam.wordpress.com/2007/07/30/salafi-tampering-of-riyad-al-salihin/
http://orgawam.wordpress.com/2007/08/05/fatwa-misterius-ajaran-nu-dianggap-sesat-6-habis/
Mas sukirno,
Saya akan berikan satu saja contoh ( tidak usah banyak2 ntar Anda sendiri bingung dan silakan Anda bantah ).
Kalau Anda jeli dan tidak dipenuhi hati Anda dengan amarah dan merasa paling benar alias takabur maka Anda akan menemukan di artikel berjudul ” MAJLIS ROSULULLOH TENTANG TAHLILAN di web ini juga ) dan Anda sudah banyak coment di sana ko, ini saya kirim redaksi fatwa yang dipalsukan oleh kelompok Anda :
Di dalam kitab (اعانة الطالبين) juz. 2 hlm. 146 ada disebut pengharaman kenduri arwah, iaitu:
وَمَا اعْتِيْدَ مِنْ جَعْلِ اَهْلَ الْمَيِّتِ طَعَامًا لِيَدْعُوْ النَّاسَ اِلَيْهِ بِدْعَةٌ مَكْرُوْهَةٌ كَاِجْتِمَاعِهِمْ لِذَلِكَ لِمَا صَحَّ عَنْ جَرِيْرِ قَالَ : عَنْ جَرِيْرِ بْنِ عَبْدِاللهِ قَالَ : كُنَّا نَعُدُّ اْلاِجْتِمَاعَ لاَهْلِ الْمَيِّتِ وَصَنْعُهُمْ الطَّعَامَ مِنَ النِّيَاحَةِ. (رواه الامام احمد وابن ماجه باسناد صحيح).
“Dan apa yang telah menjadi kebiasaan manusia tentang menjemput orang dan menyediakan hidangan makanan oleh keluarga si Mati adalah bid’ah yang dibenci, termasuklah dalam hal ini berkumpul beramai-ramai di rumah keluarga si Mati kerana terdapat hadis sahih dari Jarir bin Abdullah berkata: Kami menganggap berkumpul beramai-ramai (berkenduri arwah) di rumah si Mati dan menyiapkan makanan sebagai ratapan”
Mengenai hal itu sudah saya bahas di artikel itu juga silakan dibaca dan semoga Anda sadar kalau Anda menggunakan akal dan hati nurani untuk menelaahnya.
Pemalsuan terjadi dalam bahasa Arabnya dan juga terjemahannya, kalau Anda punya kitabnya silakan Anda cek. Semoga Anda diberi hidayah dari-Nya.
yang ana ma’sud bukan nukilanya
akan tetapi siapa yg memalsukanya
dari golangan kami salafy
coba antum tulis
nama buku/kitab/majalah yg bermanha salafy
yang memalsukan
antum tulis namanya
lalu termuat dikitab/majalah apa
siapa penulis aslinya, kalau bahasa arab
dan siapa penrjemahnya
terbitan mana
cetakan keberapa
berapa jilid
dan siapa pemberi pengantarnya
selama belum kami ketauhi ana dak mau bercomen
soal ini
karna ini soal fitnah sebelum ada bukti dan jelas apa itu benar dari golangan kami atau tidak maka ini masih bentuk fitnah
dalam islam kalau sipenuduh harus punya bukti jelas
kalau tidak maka ini bohong/fitnah
sebab dari majalah alfurqon pernah meluruskan
kejadian SERUPA dia ternyata dari golangan suffi jama’ah tableq yg memalsukan
tolong beri jawaban dan data yg jelas
kalau benar dari golangan kami
maka ada sangsi atau hukum yg bicara
–> tidak hanya kitab.. lhaa fatwa saja dipalsukan kok. Lihat ini beberapa yg masuk catatan,
http://orgawam.wordpress.com/2007/07/30/fatwa-misterius-ajaran-nu-dianggap-sesat-1/
http://orgawam.wordpress.com/2007/07/30/salafi-tampering-of-riyad-al-salihin/
http://orgawam.wordpress.com/2007/08/05/fatwa-misterius-ajaran-nu-dianggap-sesat-6-habis/
Makanya baca tuh komentar2 saya sebagai tanggapan terhadap pemalsuan itu, sekali lagi lihat komentar di blog ini juga di artikel ” MR tentang tahlilan, ada saya bahas juga tanggapan dari abul Jauzaa ( ini ustad Anda lho wahabi .
Silakan kasih sanksi ke dia, mau dikasih sanksi hukum yang mana mas.
Jangan muter2 dulu sekali lagi lihat di artikel itu, terus beri tanggapan, baru saya kasih tahu kitabnya jangan khawatir ya…..dengan syarat lihat dan tanggapi dulu di artikel itu. Ga usah muter2 deh….
Sekarang Anda mengatakan sufi jamaah tabligh yang memalsukan mana buktinya mas dan mana redaksi arabnya dan terjemahannya yang dipalsukan mereka. Tolong scannkan redaksinya ya sebagai bukti omongan Anda.
Komentar Anda banyak yang saya tanggapi, dan saya balik bertanya tapi Anda banyak tidak menjawabnya, kalau menjawabpun tidak fokus dan ngawur nanti saya buktikan perkataan saya ini.
Kemudian,yang dipalsukan nukilannya atau bukan itu tidak jadi masalah yang pokok adalah mereka mengambil fatwa dari Imam madzhab tapi dipalsukan ( salah satu buktinya ada di artikel itu ko ).
ok ana belum paham apa yg anda ma’sud kami yg memalsukan slebaran itu
karna tidak ada bukti yg jelas
itu selebaran kaleng tanpa nama orng yg bikin
lalu dituduhkan bahwa itu perbuatan kami
sedangkan di indonesia
itu puluhan firqoh islam atau anda punya bukti yg lebih jelas dari selain itu
karna ana insa’allah banyak tau dia golongan kami/bukan
karna ada juga yg mengaku salafi
dari golongan SUFFI IHWANUL MUSLIMIN,
kalau begitu komentari yang jelas aja deh di artikel yang sudah saya bahas di ” MR tentang tahlilan .”
Silakan saya tunggu ya….
saya kira percumah ana memberi coment
terhadap tuduhan anda sebelum itu ada bukti yg jelas bahwa itu perbuatan golongan kami salafi
dan ini adalah tuduhan kejih
yg tanpa bukti
Mas Sukirno Hady,
Di artikel di blog ini yang berjudul ” MR tentang tahlilan ” itu ada buktinya, silakan dicek dari awal artikel itu bahkan ada nama tokoh Wahabynya ko.
oh ya….Anda juga menuduh seperti yang ada di kometar Anda di atas, saya postingkan lagi ini :
sebab dari majalah alfurqon pernah meluruskan
kejadian SERUPA dia ternyata dari golangan suffi jama’ah tableq yg memalsukan.”
Sedangkan tanggapan saya belum Anda jawab, saya postingkan lagi juga nih :
“Sekarang Anda mengatakan sufi jamaah tabligh yang memalsukan mana buktinya mas dan mana redaksi arabnya dan terjemahannya yang dipalsukan mereka. Tolong scannkan redaksinya ya sebagai bukti omongan Anda.”
Tolong Anda jawab dulu, baru saya nantinya tunjukkan buktinya ( Untuk sementara bukti di ” MR tentang tahlilan dulu “, silakan dikomentari di sana ya…
Kalau saya tidak menuduh tapi kenyataan ( sabar ya tunggu aja tanggal mainnya ).
buat mas imam masalah ini bukan masalah baru
setelah ada internet saja orang baru tahu
contnoya
beredar pemalsuan kitab AL ADZKAAR imam nawawi
ana tanya siapa nama orang PEMALSUNYA dari golongan kami
dan siapa nama orang PEMBONGKARNYA pertama dari golongan suffi
dan tolong scankan kitab KITAB ASLI NYA yg belum editan /tulisan tangan beliau sebagai perbandingan bahwa itulah KITAB YANG ASLI ANA TUNGGU
sungguh sekarang para musuh2 islam tersenyum atau mungkin tertawa ya….melihat muslim yang satu menjatuhkan muslim yang lain tanpa harus susah payah…pandai sekali kaum kafir mengadu domba kami umat muslim…mana ahlak terpuji yang dicontohkan nabi muhammad Saw…miris melihatnya…cobalah pakai hati…dalam berpikir jangan hanya pakai otak…secerdas apapun kalo hatinya masih keras..seperti batu dan merasa udah segalanya hanya akan memperlihatkan kesombongannya…dan takkan pernah melihat…cahaya indahnya Allah dan Rasulullah… terbayang Nabi muhammad SAW menangis melihat kita sekarang…Lihatlah kebelakang sejarah itu ditulis untuk dijadikan pelajaran buat masa depan…kenapa mencampuri urusan islam yang satu dengan yang lain…kalo mau berjuang tuh papua pake cara kalian masing2 berdakwah…mana yang pas buat berdakwah…malu sama seorang ibu dah tua berjalan kaki sejauh 200km untuk menyebarkan agama nasrani…pantaslah kl disana mayoritasnya nasrani…sibuk saja dengan hal2 khilafiyah..buktikan..jangan hanya asal ngomong saja disini…buktikan bahwa kalian yang merasa benar bisa mengislamkan tanah papua…seperti islam dl tumbuh ditanah jawa,sumatera,kalimantan,sulawesi yang dulunya hindu,budha,dan kepercayaan lainnya sebelum cahaya islam masuk keIndonesia…buktikan kalo dakwah kalian lebih baik daripada para wali, habaib,para kyai,para ulama yang melembutkan hati..islam masuk indonesia tidak dengan kekerasan tapi dengan kemulian akhlak penganutnya…sehingga melembutkan hati yang keras,yang gelap, dari cahaya Allah
ini omongan orang bangun tidur ngomongnya asal keluar bla,bla
dengan apa anda mau berdawa da’wah itu dengan ilmu yg shohih
kalo anda di debat sama orang asrani anda mau bilang apa
anda ibadah sambil bernyanyi di masjd saya juga beibadah sambil benyanyi di gereja lalu apa bedanya
anda sholat dikuburan berdo’a dikuburan kami juga demikian anda punya nabi
saya juga punya nabi samakan
bahkan kiyai anda GUUS DUR umat kriten/NASRANI yg mendo’akan kesembuhan MATANYA walaupun ternyata tambah parah KEBUTAANYA
lalu kiyai anda yg mendukung kristenisasi,mendukung ahmadiyah,islam reberal,SYI’A DLL
beribadah untuk dirinya sendiri saja
maih semrawut kok mau ngislamkan orang MIMPI MAS
Mas Sukirno Hady,
Emang ada seorang muslim yang beribadah sambil bernyanyi di masjid ?
Terus Anda membahas orang yang sholat di kuburan dan berdoa di sana apakah itu dilarang secara mutlak Mas Sukirno ?
Sebaiknya memang bagi orang yang mampu berdakwah di daerah non muslim sangatlah baik dan bukanlah sekedar impian saja.
Semoga masih ada orang2 yang berdakwah untuk menyampaikan risalah-Nya kepada umat manusia ( non muslim ), amiin…
Emang ada seorang muslim yang beribadah sambil bernyanyi di masjid ?
jawab
ya banyak masak anda ngak pernah menyaksikan hal ini
atau pura2 ngak tahu
atau memang itu dianggap sunnah
beribadah di gereja
http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/12/25/17185/masyaallah-keluarga-gus-dur-ikut-kebaktian-natal-dengan-gereja-yasmin/
Hati-hati dgn Pernyataan nyeleneh oleh Ulama yg Profesor ttg hukum mengenakan jilbab:
http://www.youtube.com/watch?v=OhDerXFhS6s
ya itulah qurais sihab kan dari golangan antum yang bicaranya ngawur
Kalau saya tidak bisa menghukumi ( menanggapi ) beliau yang videonya hanya sepotong-sepotong itu, sangatlah terburu2 untuk memutuskan itu. berbaik sangkalah kepada seorang ulama kalau kita tidak tahu benar2 alasan apa yang melatarbelakangi beliau berpendapat seperti itu.
Terimakasih.
Tidak perlu anda tanggapi karena sudah disanggah oleh ahlinya. Anak kecilpun tahu apa hukum mengenakan jilbab.
Assalaamu’alaikum
Ngerti nggak apa itu WAHABI? Tahu Perbedaan Abdul Wahab bin Rustum & Muhammad bin Abdul Wahab. Tahu cara menisbatkan seseorang dari namanya? Kalo belum paham lihat di:
http: //www.youtube.com/watch?v=dEay4BKanJM
Hati2 menuduh seseorang masuk dlm firqah sesat / kafir. Jika tdk terbukti, maka tuduhan tsb akan kembali kepada yg menuduh !!!