Bahrain vs PSSI 10-0, Sebuah Catatan

Pertandingan sepakbola Bahrain vs PSSI yang mencetak skor memalukan bagi PSSI, 10-0, menyisakan beberapa pertanyaan/kejanggalan yang perlu dijawab. Publik Iran, yang ternyata juga melihat/mengamati pertandingan ini bahkan sampai mendesak PSSI-nya Iran untuk memprotes ke FIFA. Kabar terakhir FIFA akan menyelidiki kasus ini.

Beberapa kejanggalan/catatan itu adalah (lihat: http://www.solopos.com/2012/olahraga/indonesia-vs-bahrain-skor-10-0-diprotes-publik-iran-166749). Kami berusaha menjawab kejanggalan ini menurut kacamata kami. Mungkin anda punya pendapat lain, atau catatan tambahan. Silakan tulis di komentar.

Indonesia menurunkan skuat muda di kualifikasi Piala Dunia,

Alasan memilih pemain muda, pelatih nasional Aji Santoso mengatakan, “Untuk pengalaman mereka. Karena target utamanya Sea Games nanti…..” . Menurut kami ini adalah alasan yang sangat berbahaya. Level Pra Piala Dunia lebih tinggi dari Sea Games. Ini menunjukkan ketidak seriusan.

Tidak serius, main-main, hanya menganggap sebagai ajang  mencari pengalaman di level tertinggi FIFA (PPD), dapat mengakibatkan sanksi. Kita lihat saja nanti.

Alasan ke dua adalah IPL vs ISL. ISL tidak diakui PSSI dan FIFA, sehingga pemain yang terlibat di liga liar (dalam hal ini ISL) tidak diperbolehkan masuk skuad. Timnas seluruhnya berasal dari Indonesia Premier League (IPL). Hampir seluruh pemain yang terbang ke Bahrain adalah pemain muda dan minim pengalaman internasional.

ISL merupakan liga dari sisa sejarah masa lalu, yang ditengarai memakai uang negara. (Sangat) terindikasi suap di setiap pertandingannya. IPL dibentuk untuk menghapus kenangan masa lalu. Namun massa ISL masih kuat. Dan mutu IPL memang masih di bawah ISL. Itulah kira2 alasan mengapa banyak pemain bagus tak mau pindah ke IPL.

Dan juga… Ini terkait masalah politik. Kita/anda tahu siapa dibalik ISL, siapa dibalik IPL. Dugaan saya.. semua bermuara pada Pemilu 2014.

wasit memberi penalti untuk Bahrain saat laga baru berusia tiga menit,

Pelanggaran kiper Indonesia terhadap pemain depan Bahrain memang layak mendapat pinalti. Si kiper tampak menjatuhkan pemain lawan di kotak pinalti. Ganjarannya adalah pinalti. Ini adalah resiko dari mengambil skuad dari pemain tak berpengalaman. Lihat di http://www.youtube.com/watch?v=YTBbmGH0h9g&feature=related

Sayang tak ada gerakan lambatnya.

wasit mengganjar kartu merah untuk kiper Indonesia di menit ketiga,

Penyerang lawan hampir pasti mencetak goal jika tak dilanggar. Menurut yg saya ketahui dari banyak melihat liga inggris, pelanggaran seperti itu ganjarannya adalah kartu merah. Nahh… sekali lagi, ini kebodohan dari kiper yang tak berpengalaman. Ini adalah resiko dari mengambil skuad dari pemain tak berpengalaman.

wasit menghadiahi penalti untuk Bahrain sebanyak lima kali

Dari youtube di atas, hanya satu tambahan pinalti yang ditayangkan. Dari video itu, pinalti memang pantas. Pemain back timnas tampak menjegal/melanggar pemain lawan di kotak pinalti. Ganjarannya adalah pinalti. Itu pasti.

Bahrain mencetak 10 gol.

Ketika sebuah timnas bertanding lawan tim antar kampung (tarkam), beginilah jadinya. Sebelum berangkat pun, timnas Indonesia kalah saat uji coba melawan Persebaya (versi IPL mestinya).

Kenapa PSSI mengandalkan tim-tarkam. Jawabannya ISL vs IPL. Gxxxxx vs ……. Politik. Uang. Sebuah sistem rusak dengan banyak (oknum) orang oportunis di belakangnya.

.

Sebagai syarat lolos Piala Dunia, Bahrain harus menang minimal 9-0, dan Qatar kalah dari Iran. Jika tidak, Qatar yang lolos PD.

Syarat pertama terpenuhi (10-0). Sayang syarat kedua gagal. Qatar berhasil menyamakan kedudukan (2-2) di menit-menit akhir pertandingan mereka.

Pemain Qatar, Mohammed Kossola, menyindir kekalahan telak Indonesia atas Bahrain. Seperti dikutip dari website resmi induk organisasi sepak bola Qatar (QFA), Kamis (1/3). [http://www.solopos.com/2012/olahraga/pemain-qatar-sindir-indonesia-166768]

“…… kami tidak menyerah dan bermain habis-habisan sampai peluit panjang. Kami menggapai kemenangan tanpa perlu bantuan Indonesia,”

.

Mohon maaf kl tak berkenan.