Catatan tentang Murtadnya Lukman Sardi
Di dalam ayat al Qur’an dijelaskan bahwa kuasa Allah tidak bertambah besar hanya karena banyaknya orang masuk islam. Allah juga tidak berkurang kuasa-Nya hanya karena orang-orang menjadi murtad. Bahkan ketika semua penduduk bumi menjadi kafir semuanya, Allah tetap lah Tuhan sekalian alam.
Allah sendirilah yang membolak-balikkan hati manusia.
Menyimak kabar Lukman Sardi yang berpindah agama (murtad). Setelah melihat video-nya di youtube, tidak ada yang berkesan tentang hal-hal yang menyebabkan dia murtad. Tidak ada alasan spesifik dan atau fenomenal. Alasan yang dia pakai untuk pindah agama, dapat dipakai sembarang orang untuk berpindah agama lama manapun ke agama baru mana pun.
Hanya salah satu faktor murtad, menurut dugaan saya, terjadi sejak dia mempunyai istri non muslim. Ini yang Lukman Sardi tidak sadari.. Jarang atau bahkan tidak pernah mandi junub. Shalat .. apa lagi. Ini menyebabkan hati gelap .. susah mendapat petunjuk. Hasilnya .. terlihat sekarang. OKI .. berhati-hatilah dalam memilih jodoh.
Namun itu sudah menjadi pilihan dia (Lukman Sardi) .. dan Allah sudah menetapkannya demikian saat ini. Biarlah.
Kita hanya bisa berdoa semoga Allah memberikan petunjuk-Nya kembali kepadanya. Semoga nama yang disandangnya, Lukman, yang merupakan salah satu surah Al Qur’an, dapat memberkahinya. Sebagaimana doa/harapan orang tuanya ketika memberi nama demikian.
Semoga Allah selalu memberikan petunjuk-Nya kepada kita. Memberikan kita jalan yang lurus yang diridloi-Nya. Amien.
Ohh yaa .. Dikatakan dia telah “percaya” (murtad dalam hati) sejak 6 tahun lalu. Film Sang Pencerah di-rilis 2010 (5 th lalu). Berarti KH Ahmad Dahlan di film ini dibintangi oleh seorang yang “telah percaya” selama menjalani syuting.
Secara profesional tidak ada masalah. Namun dari segi barokah .. sangat-sangat kurang / bahkan tidak ada.
Mohon maaf .. mungkin apakah karena memang di lingkungan pembuat film (Hanung?, Muhammadiyah?) hal-hal yang berhubungan barokah itu diyakini tidak ada / tidak penting? wallahu a’lam.
Mohon maaf jika tak berkenan.