Dar der dor: Mahasiswa pun terkapar
Sumber : detik.com
09/10/2007 22:25 WIB
Seorang Anggota Polres Sleman Diduga Tembak Mahasiswa UGM
Bagus Kurniawan – detikcom
Yogyakarta – Seorang mahasiswa Fakultas Filsafat UGM ditembak oleh seorang yang diduga polisi. Saat ini Adi, demikian panggilan mahasiswa tersebut masih menjalani perawatan intensif di RS Bayangkara, Yogyakarta akibat luka tembak di bagian pantat.
Peristiwa penembakan itu terjadi Selasa (9/10/2007) dini hari di Jalan Solo tepatnya di wilayah Kalasan. Saat itu, Adi yang tengah mengendarai sepeda motor tiba-tiba dihentikan oleh seorang yang mengaku anggota polisi dari Polres Sleman.
“Selamat malam mas. Saya dari Polres Sleman. Saya mau lihat STNK, SIM, KTP, dan BPKB,” kata Adi menirukan kata-kata orang tersebut saat ditemui di RS Persahabatan, Jalan Solo.
Adi sempat curiga, mengapa seorang polisi menanyakan BPKB motor yang dipakainya. Namun Adi berusaha tidak melawan dan menyerahkan STNK dan KTP.
“BPKB tidak ada yang ada STNK. SIM saya tidak punya,” jawab Adi waktu itu.
Orang itu kemudian memeriksa STNK dan KTP yang diserahkan Adi. Kemudian dia berkata bahwa STNK yang dibawa Adi sudah tidak diperpanjang selama dua tahun.
“Ini sudah telat. Ini motor siapa,” tanya orang itu dengan nada membentak.
Kemudian orang yang diketahui berinisial AS itu menelpon seseorang melalui ponselnya. Dalam perbincangan di telepon itu, orang itu mengatakan sudah berhasil menahan motor curian dan pelakunya.
Melihat situasi makin tidak menguntungkan, Adi pun berniat menelepon temannya untuk meminta bantuan. Namun saat Adi mulai memencet tombol ponselnya, orang itu kembali membentak dan meminta Adi mematikan telepon.
Kemudian orang itu meminta Adi untuk membuka tas yang dibawanya. Kebetulan saat itu, Adi baru saja pulang dari memancing di Pantai Depok, Bantul jadi tasnya penuh peralatan memancing seperti sarung, sandal, pisau, dan alat-alat pancing lainnya.
“Kamu bawa pisau untuk apa. Mau bunuh orang ya. Joran pancingnya mana,” ucap Adi menirukan pertanyaan orang itu.
Orang itu pun mengambil pisau dari tas Adi. Saat akan mengambil ponsel, Adi berusaha mempertahankannya. Adi berpikir orang itu mau merampok.
Terjadilah pergumulan antar keduanya. Dan ketika Adi berhasil kabur, orang itu berteriak dan mengancam akan menembak Adi.
“Kamu jangan kabur. Saya tembak kamu,” ancam orang itu seperti ditirukan Adi.
Karena Adi terus berlari, akhirnya terdengar satu kali tembakan dan Adi tersungkur dengan lumuran darah di pantatnya.
Tak lama, beberapa polisi datang ke lokasi. Orang yang telah menembak Adi itu mengancam Adi agar tidak berbicara macam-macam kepada polisi. Bahkan orang itu sempat berkata pada salah satu polisi bahwa dirinya menembak karena Adi mencoba membacok dirinya.
Setelah itu, Adi pun dilarikan ke RS Bayangkara untuk menjalani perawatan. Selama dirawat, beberapa polisi berpakaian preman tampak mengawasi ruang perawatan Adi. (bgs/ken)
10/10/2007 16:31 WIB
Kapolres: Mungkin Ada Miskomunikasi Soal Penembakan Mahasiswa UGM
Bagus Kurniawan – detikcom
Yogyakarta – Kapolres Sleman AKBP Idris Kadir menilai, kemungkinan terjadi miskomunikasi sehingga Bripda Agus Sugiyanto menembak mahasiswa UGM Martolomeus Suryadi.
Idris mengungkapkan hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan sementara oleh Propam terhadap Bripda Agus. Namun demikian, pemeriksaan masih terus dilakukan, termasuk olah TKP.
“Saat itu anggota kami sedang melaksanakan tugas. Ketika melewati jalan Solo, kebetulan melihat salah satu pengendara yang agak mencurigakan, yakni plat nomornya mati, sehingga dibuntuti. Ternyata setelah itu yang bersangkutan secara psikologis takut dan memacu kendaraannya,” papar Idris di kantornya, Jl Magelang Km 9, Sleman, Rabu (10/10/2007).
“Ketika dihentikan dan ditanya mengenai identitasnya, itu kemudian terjadi miskomunikasi. Namun saya melihat kalau ada anggota yang bertugas dan mencurigai itu adalah wajar. Jadi saya kira ini ada miskomunikasi. Lagipula dia -Bripda Agus- sudah mengatakan dirinya petugas. Hanya saja ketika ditemukan pisau, kemudian dirampas dan sempat terjadi tarik-menarik, sehingga sempat melukai petugas,” lanjut Idris.
Saat kejadian, Selasa (9/10/2007) dini hari, Adi yang merupakan mahasiswa Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, baru pulang memancing. Di dalam tasnya terdapat peralatan pancing, sandal, juga pisau. “Saat diperiksa dan mendapati pisau itulah, kemungkinan terjadi miskomunikasi. Tapi kita harus mengecek lagi bagaimana masalah ini bisa terjadi,” tambahnya.
Adi yang pantatnya ditembus timah panas dari sisi kiri ke sisi kanan, masih belum dimintai keterangan. “Kita pasti akan meminta keterangannya, tetapi belum kita lakukan karena masih sakit. Tujuannya agar balance,” tegas Idris. (lom/sss)