(Oknum) Tentara Tak Mau Beli Tiket
(Oknum) Tentara ini besok kalau jadi jenderal bisa-bisa malah memeras rakyat.
Minggu, 05/10/2008 18:00 WIB
Tak Mau Beli Tiket KA, Oknum Tentara ‘Diusir’
Imam Wahyudiyanta – detikSurabaya
Surabaya – Kelakuan oknum tentara yang kerap meminta jatah ‘gratisan’ menumpang kereta api (KA) ditanggapi pihak PT KA Daops VIII dengan menggelar razia. Razia itu dilakukan untuk ‘mengusir’ oknum tentara yang enggan membeli tiket kereta.
Razia dilakukan melibatkan pihak Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal), Polisi Khusus Kereta (Polsuska), Keamanan Stasiun dan tim Pemeriksaan Serempak (PS).
“Ini kami lakukan untuk memberi efek jera kepada para oknum tersebut,” ujar Kepala Stasiun Pasar Turi, Subakir kepada wartawan di Stasiun Pasar Turi, Minggu (5/10/2008).
Razia pertama dilakukan dengan memeriksa KA Eksekutif Argo Anggrek yang berangkat pukul 08.00 WIB dari Stasiun Pasar Turi. Pemeriksaan dimulai dari gerbong pertama dari 8 gerbong yang ada. Dari pemeriksaan terhadap 8 gerbong itu petugas tidak menemukan satu pun oknum tentara.
Namun saat petugas memasuki gerbong kereta pembangkit yang ada di deretan gerbong paling belakang, petugas mendapati 50 oknum tentara sedang duduk di dalamnya. Mereka duduk diantara mesin-mesin kereta yang ada. Setelah sempat sedikit bersitegang, mereka akhirnya dapat ‘diusir’. Satu pun dari mereka juga tidak berusaha membeli tiket saat petugas mempersilahkan mereka untuk membeli tiket dulu.
“Kereta sampai terlambat 5 menit gara-gara kejadian itu,” tambah Subakir.
Rupanya para oknum tersebut tidak kapok. Kejadian itu terulang lagi saat petugas melakukan razia terhadap KA Ekonomi Kertajaya yang berangkat pukul 15.30 WIB. Kali ini para oknum itu mencoba mengelabui petugas.
Mereka tidak naik dan hanya menunggu di gerbong tengah dan paling ujung. Saat razia sudah sampai di deretan gerbong tengah, mereka pun berusaha maju ke gerbong depan dan mencoba naik dari sana. Namun aksi mereka kepergok petugas.
Dan dengan bantuan petugas Pomal, mereka lagi-lagi terusir. Namun kali ini setelah terusir, beberapa dari mereka menyempatkan diri membeli tiket dan masuk kereta tanpa hambatan.
Sementara Kadaops VIII Mulianta Sinulingga, mengatakan razia terhadap oknum itu sangat diperlukan. Pihaknya tak mau dikatakan tidak adil dengan hanya merazia warga sipil saja sedangkan untuk tentara tidak.
Mulianta juga menambahkan bahwa pihaknya juga sudah menunjukkan itikad baik dengan memberikan diskon hingga 25% bagi para tentara. Namun iktikad baik itu justru disalahgunakan dengan meminta tumpangan ‘gratisan’.(iwd/fat)
Sumber: http://surabaya.detik.com/
.
Berita sejenis. Sungguh memalukan.
Minggu, 05/10/2008 15:35 WIB
Menolak Beli Tiket, Oknum TNI Dihajar Hingga Babak Belur
Eko Sujarwo – detikSurabaya
Lamongan – Menolak membeli tiket, seorang anggota TNI AU mengamuk. Dia pun dihajar warga dan petugas Kereta Api (KA) di Stasiun Babat, Lamongan, Minggu (5/10/2008). Akibatnya anggota TNI ini babak belur mengalami pendarahan di sekitar wajahnya.
Peristiwa itu bermula saat oknum TNI yang diketahui bernama Letda Warno berusaha naik KA Eksekutif Argo Anggrek jurusan Surabaya-Jakarta tanpa membeli tiket. Saat diminta tiketnya, oknum anggota TNI ini malah memukul petugas sehingga terjadilah pengeroyokan tersebut.
Salah seorang saksi mata kejadian tersebut, Marno mengatakan pengeroyokan terjadi akan naik KA. Karena tak memiliki tiket, diapun disarankan turun untuk membeli tiket oleh petugas KA bernama Supriyadi.
“Dia malah mengamuk dan memukul petugas kereta api tersebut,” ujar Marno kepada wartawan.
Tanpa dikomando, warga dan petugas KA yang berada di lokasi spontan menggeroyok oknum tersebut hingga bagian wajahnya berdarah karena bogem mentah warga dan petugas.
Sementara petugas KA yang dipukul oknum TNI AU, Supriyadi membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengakui jika saat itu menyarankan oknum TNI untuk membeli tiket yang tersedia di Stasiun Babat. “Tapi tahu-tahu dia sudah memukul saya,” ungkapnya.
Setelah dipukul dan dikeroyok oleh warga sekitar, oknum anggota TNI asal Tuban ini langsung dibawa ke kantor petugas KA dan diperiksa oleh anggota Koramil setempat untuk dimintai keterangan.(fat/fat)
Sumber: http://surabaya.detik.com/
memang di negeri kita tercinta ini banyak apatar yang menjadi keparat,menyalah gunakan kuasa,seloah-olah negeri ini bapak monyang dia yan punya.