Gerhana Matahari, Rukyatul Hilal, dan Bulan Ber-tahilalat
Gerhana Matahari Cincin
Pada tanggal 26 Januari 2009 sore akan terjadi gerhana matahari cincin. Di Jakarta nanti pada jam 16-17 WIB, bulatan surya akan menyerupai sabit.
Kejadian gerhana ini akan terlihat di kawasan Lautan India dan di beberapa kawasan Indonesia. Lebih istimewa di Lampung dan Samarinda, karena di sana matahari tampil sebagai cincin yang terang. Terlihat juga dari Afrika Selatan dan Australia and southeast Asia.Perhatikan gambar berikut, titik merah menandakan gerhana cincin terjadi. Bayangan gelap (abu2) adalah kawasan terjadinya gerhana matahari sebagian.
Jam pada gambar di atas adalah jam Universal. Untuk mengkonversi ke wib tambahkan dengan 7. Gambar berikut adalah simulasi saat terjadinya gerhana sepenuhnya, sekitar 16.30-an wib.
Jangan sekali-kali melihat langsung gerhana matahari. Jangan pernah melihat gerhana matahari dengan mata telanjang, apalagi dengan teropong atau kamera yang tidak dilengkapi dengan khusus. Jangan pula memakai alat-alat filter yang bukan dikhususkan untuk mem-filter matahari.
Ada beberapa cara aman yang dianjurkan oleh para ahli untuk bisa menikmati gerhana matahari diantaranya :
1. Buat lubang titik di sehelai karton, lalu letakkan menghadap matahari, sehingga ”bayangan” akan muncul di belakang layar penerima, matahari akan nampak di sana. Memang tidak tajam, namun bisa menunjukkan saat-saat terjadinya gerhana. Lubang kecil itu hanya membolehkan sedikit pancaran matahari yang masuk dan menggambarkan saat-saat terjadinya gerhana. Cara ini aman kita mengamati dengan membelakangi matahari.
2. Atau amati bayangan pohon-pohon di tanah pada saat gerhana, kamu akan menemukan bayangan yang menakjubkan. Dedaunan pohon yang rimbun hanya meloloskan sedikit cahaya matahari. Keadaan ini akan menghasilkan menampakkan bulatan-bulatan cahaya terang di tanah. Pada saat gerhana matahari, maka bulatan cahaya itu membentuk menjadi sabit.
.
.
Simulasi Rukyatul Hilal – Safar (Sapar) 1430 Hijriyah.
Ketika mengetahui bahwa 26 Januari 2009 terjadi gerhana, maka adalah tidak mungkin melihat hilal pada hari yang sama saat sunset. Hilal kemungkinan terlihat hanya sehari sesudahnya, 27 Januari 2009. Berikut adalah simulasi tentang Rukyatul Hilal untuk bulan baru – Safar 1430 Hijriyah. (Maaf gambar tak jelas)
Simulasi diambil saat, 27 Januari 2009, lokasi Sleman Jogjakarta, diambil saat maghrib (sunset terjadwal pukul 18.11 wib). Posisi ketinggian bulan pada saat ini adalah 9° 31.986′ (lihat gambar). Cukup tinggi untuk dirukyat jika cuaca cerah. Bulan kemudian akan tenggelam pada pukul 18:55:57 wib.
Informasi tentang posisi bulan sebagai berikut,
Universal Time: 1/27/2009 11:11:47
Local Time: 1/27/2009 6:11:47 PM
Location: Jogjakarta, Indonesia
Latitude: 6° 28′ S
Longitude: 108° 18′ E
Name: The Moon
Age of Moon: Waxing Crescent, 1.04 days old
Object type: Moon
Rises: 1/27/2009 at 6:20:34 AM
Transit: 1/27/2009 at 12:39:26 PM
Sets: 1/27/2009 at 6:55:57 PM
Constellation name: Aquarius
Azimuth: 257° 8.407′
Altitude: 9° 31.986′
Distance from observer: 398203 km
.
.
Fenomena Bulan Bertahi-lalat Venus
Tanggal 30 Januari 2009, posisi mbak wulan sangat dekat dengan planet Venus. Inilah planet dengat cahaya sangat terang. Posisi venus berada di sebelah kiri. Posisi ini terlihat seakan Rembulan mempunyai tahi lalat.
Fenomena di atas insya Allah terlihat sejak maghrib (18.11 wib) hingga bulan terbenam di langit barat pada pukul 20.55 wib. Gambar di atas disimulasikan pada pukul 18.45 wib. Jika cuaca cerah dan anda punya kamera, silakan memotretnya.
.
Wallahu a’lam.
Semoga manfaat.
.
terjadi juga!