Kuta “Cowboys in Paradise”

Akhirnya .. yang ditakutkan pun terkuak juga. Pemerintah dan tokoh masyarakat yang mencoba menutup mata, dipaksa untuk memicingkan matanya oleh sebuah film tak resmi. Ini adalah fenomena yang disangkal oleh yang berkepentingan, namun indikasi kenyataan berkata lain di lapangan.

Buruk muka cermin di belah. Kini yang bikin film dicari-cari polisi untuk dibui.

Semoga permasalahan seperti  ini dijauhkan dari kita dan keluarga.. amien.

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Kamis, 29/04/2010 17:49 WIB
Polda Bali Bentuk Tim Khusus Kasus Cowboys in Paradise
Gede Suardana – detikNews
Denpasar – Polda Bali kian gencar melakukan pemeriksaan terhadap film Cowboys in Paradise yang mengegerkan Bali. Untuk menyelidiknya, Polda Bali membentuk tim khusus.

Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Bali Irjen Polisi Gde Sugianyar kepada wartawan di Mapolda Bali, Jl WR Supratman, Denpasar, Kamis (29/4/2010).

Sejak merebaknya film besutan sutradara Amit Virmani, Polda Bali telah membentuk tim khusus yang terdiri dari Direktorat Reskrim dan Cyber Crime. Tim ini bertugas menyelidiki dan mencari saksi-saksi yang terkait dengan film tersebut.

“Kasus ini bukan delik aduan, tapi polisi wajib melakukan penyelidikan,” kata Sugianyar.

Menurut pengakuan para beach boys, mereka merasa tertipu oleh sutradara Amit karena tidak menjelaskan tujuan pengambilan gambar aktivitas mereka di pantai Kuta.

Sugianyar menjelaskan bahwa jika para beach boys yang merasa tertipu dapat melaporkannya ke polisi. “Mereka berhak melapor jika memang merasa ditipu,” ujarnya

http://www.detiknews.com/read/2010/04/29/174959/1348094/10/polda-bali-bentuk-tim-khusus-kasus-cowboys-in-paradise

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Kamis, 29/04/2010 16:05 WIB
Bintang Film Cowboys in Paradise Diperiksa Polisi
Gede Suardana – detikNews

Denpasar – Bintang film yang menggegerkan pariwisata Bali, Cowboys in Paradise bakal diperiksa polisi. Mereka dimintai keterangan soal proses pembuatan film tersebut.

Tiga beach boys yang diperiksa adalah Arnold, tokoh yang mengucapkan I Love You di pembuka film, Argo (dipijit oleh para wanita bule) dan Fendy (bermain gitar).

“Desa adat Kuta mengharuskan mereka untuk memberi keterangan  kepada polisi. Kita berharap semuanya menjadi jelas” ujar Bendesa Adat atau Ketua Adat Kuta, Gusti Ketut Sudira di Kantor Satgas Pantai Kuta, Jl pantai Kuta, Kamis (29/4/2010).

Ketiga pemeran di film garapan Amit Virmani tersebut dikumpulkan di kantor satgas sebelum menuju Polsek Kuta. Para beach boys yang merasa tertipu oleh sang sutradara dengan sukarela memberikan keterangan kepada polisi. “Mereka bersedia
bersaksi. Mereka mau bicara yang sebenarnya” kata Sudira.

Sudira dengan tegas mengatakan akan memberikan sanksi tegas jika para beach boys tersebut jika terbukti  melakukan perbuatan yang merusak nama baik Kuta. “Kita tidak akan mengijinkan mereka datang lagi ke Kuta jika bersalah,” tegas Sudira.

http://www.detiknews.com/read/2010/04/29/160538/1347956/10/bintang-film-cowboys-in-paradise-diperiksa-polisi

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Rabu, 28/04/2010 17:35 WIB
Sutradara ‘Cowboys in Paradise’ Bisa Terancam 1 Tahun Penjara
Gede Suardana – detikMovie

Gambar
Cowboys in Paradise (ist)
Jakarta – Polda Bali bakal mengusut pembuatan film yang menggegerkan pariwisata Bali, Cowboys in Paradise. Sutradara Amit Virmani, yang diduga membuat film secara ilegal terancam masuk penjara selama satu tahun.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Polisi Gde Sugianyar mengatakan pembuat film Amit Virmani melanggar UU perfilman No 8 Tahun 1992 karena membuat film di Bali tanpa mengantongi izin.

“Barang siapa yang melakukan usaha pembuatan film tanpa izin diancam hukuman satu tahun penjara,” kata Sugianyar.

Polda Bali memastikan film ‘Cowboys in Paradise’ tidak mengantongi izin setelah mengecek ke Direktorat Intelkam Polda dan instansi terkait. “Setelah di cek, proses syuting film ini tidak memiliki izin,” kata Sugianyar.

Selain terjerat UU perfilman, Amit Virmani juga bakal dijerat UU keimigrasian. Rencananya, Polda Bali bakal memeriksa berbagai pihak yang muncul dalam film tersebut.

“Pemeriksaan para saksi untuk mengidentifikasi pelanggaran yang dilakukan dalam pembuatan film ini,” ujar Sugianyar.

http://movie.detikhot.com/read/2010/04/28/173528/1347404/229/sutradara–cowboys-in-paradise–bisa-terancam-1-tahun-penjara

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Pembuat Film Cowboys Sesalkan Razia
Rabu, 28 April 2010 | 15:27 WIB

KUTA, KOMPAS.com — Pembuat film pendek dokumenter mengenai kehidupan gigolo di Bali, Cowboys in Paradise, menyesalkan razia yang dilakukan oleh Satgas Pantai Kuta Bali terhadap orang-orang yang diduga sebagai gigolo di Pantai Kuta.

Dalam situs resmi mereka, mereka menyatakan sangat terkejut dengan operasi razia itu dan menilai hal tersebut berlawanan dengan tujuan pembuatan film mereka.

Film dokumenter Cowboys in Paradise menceritakan kehidupan sejumlah pria  Bali yang berprofesi sebagai gigolo, keluarga mereka, dan para perempuan yang menjadi klien mereka. Mereka yang dijuluki Koboi Kuta itu menawarkan seks dan hubungan romantis jangka pendek dengan imbalan hadiah dan uang dari para wisatawan perempuan dari luar negeri.

Sutradara Cowboys in Paradise, yang berasal dari Singapura, Amit Virmani, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa ia menyesalkan razia terhadap para gigolo Bali tersebut. “Film ini mengenai satu aspek kecil kehidupan di sebuah tempat tujuan wisata. Film ini tidak mengatakan sama sekali bahwa ‘koboi-koboi’ itu adalah satu-satunya atraksi wisata yang ditawarkan di Bali,” katanya.

Ia pun mengkhawatirkan nasib orang-orang yang sudah ambil bagian dalam filmnya sehubungan dengan razia setelah kemunculan filmnya. “Saya khawatir akan keselamatan orang-orang yang berpartisipasi dalam film saya dan para laki-laki yang berada di pantai,” katanya.

Peredaran film itu di internet menimbulkan protes dari kalangan pemerintah daerah dan masyarakat Bali yang peduli akan citra Bali sebagai tempat wisata yang menawarkan budaya yang unik, spiritualitas agama Hindu, dan alam yang indah.

Dalam razia di tengah kontroversi film Cowboys in Paradise, 28 laki-laki ditangkap, diinterogasi, dan kemudian diserahkan kepada lurah setempat. Kepala Satgas Pantai Kuta Bali, I Gusti Ngurah Tresna, yang bersama jajarannya melakukan razia terhadap orang-orang yang diduga sebagai gigolo di Pantai Kuta Bali, menyangkal bahwa razia itu dilakukan karena kemunculan film tersebut.
“Kami selalu melakukan razia, sidak, untuk mengantisipasi orang-orang yang sering mangkal di pantai, supaya lengkap identitasnya. Kemarin, 28 orang itu tidak memiliki identitas seperti KTP dan sebagainya,” kata Ngurah Tresna.

Namun, aku Ngurah Tresna, sulit untuk membuktikan bahwa mereka berada di situ untuk menjajakan seks. “Mereka melanggar aturan, yaitu tidak memiliki identitas lengkap. Hanya itu yang bisa kami lakukan. Memang sulit sekali kalau ada laki-laki yang ingin menjual jasa melalui seks ini dilakukan atas dasar suka sama suka, dan, terus terang saja, mereka bisa melakukannya di mana saja,” tambahnya.

Ngurah Tresna mengatakan pula, razia seperti itu rutin dilakukan di Pantai Kuta. Namu, lanjutnya, dengan adanya kemarahan masyarakat atas film itu, pihaknya lebih memberi perhatian bagi pengawasan terhadap orang-orang yang berpotensi mengganggu kenyamanan di pantai. (SURYA)

http://nasional.kompas.com/read/2010/04/28/15270537/Pembuat.Film..quot.Cowboys.quot..Sesalkan.Razia

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Kuta Cowboys, Si Pemburu Bule
Reef – Australia

Disclaimer : artikel berikut lebih bersifat  laporan sebagian kecil protet kehidupan masyarakat Bali…dan tidak bermaksud sebagai black campaign. Artikel diambil dari berbagai sumber, baik web site lokal mapun blog para Expat.

Sweet Z/AsMods dan para pembaca KoKi dimanapun Anda berada, salam damai dari Oz,

Prolog :

“Saya berprofesi sebai Kuta cowboy demi menunjang biaya kuliah saya……” demikian pengakuan salah seorang Kuta cowboys di salah satu blog untuk kalangan lokal maupun expat yang baru-baru ini aku baca.

Kuta cowboy….?……….. what Kuta cowboys…????

Dear KoKiers,

Istilah Kuta cowboys tidak pernah  kukenal selama ini, hanya secara kebetulan aku mengenal istilah Kuta cowboys, gara-gara membaca di salah satu blog para expat yang saling bertukar pengalaman selama tinggal di Indonesia maupun tertarik untuk mencari pasangan dari Indonesia. Sangat mengasyikkan, mengikuti berbagai pengalaman mereka. Karena penasaran, aku coba mencari data-data tentang istilah Kuta cowboys, dan berniat membagikan kepada pembaca KoKi sebagai informasi.

Istilah Kuta cowboys  sudah sangat popular terutama di kalangan turis yang datang ke pulau Bali, istilah Kuta cowboys menunjuk kepada profesi gigolo atau pekerja komersial khusus kaum adam. http://www.thejakartapost.com/news/2002/05/05/039kuta-cowboys039-strutting-their-stuff-lovelorn-visitors.html, dan  istilah Kuta cowboys adalah bentuk halus dari kata beach bum, anak muda Bali yang suka hang out di sepanjang pantai Kuta yang menjual jasa cinta kilat kepada para turis wanita dari berbagai manca negara khususnya wanita bule baik yang berasal dari Amerika, Eropa, Canada mapun Australia, walau dalam prakteknya calon mangsa juga berasal dari negara matahari terbit  yaitu : Jepang.

Para anak muda pemburu bule ini , mereka tidak suka disebut sebagai Gigolo,  melainkan mereka sebagai temporary boy friend atau lover, di kalangan turis, mereka lebih sering disebut dengan istilah  Kuta cowboys.

Anak muda ini umumnya mulai beraksi ketika malam menjelang. Dengan penampilan dendy dan rapi yang kadang dengan rambut panjang kelimis dan berjalan dengan  dada membusung, cocky….mereka mejeng di sepanjang jalan  yang padat pengunjung  kemudian menuju bar-bar yang tersebar di sepanjang pantai Kuta dan dengan ekor matanya yang tajam, akan milang-miling mencari mangsa yang potensial untuk dirogoh kantongnya. Bahkan seringkali mereka,  jika sudah merasa yakin dengan sang calon mangsa akan  dengan suara yang sugestive   lembut merayu akan tanpa malu-malu menyapa :

“Hello Darling….want gigolo..?”

atau

“Do You like me?” dan sebagainya.

Di kalangan masyarakat lokal, Kuta cowboys sehari-hari disebut sebagai para pemburu bule , sebutan Kuta cowboys  muncul di kalangan bule , yang lebih merujuk kepada profesi anak muda Bali yang menawarkan jasa ke para turis sentengah umur demi uang. Seperti yang telah aku singgung di muka, sang calon korban para Kuta cowboys, umumnya wanita yang bepergian ke Bali seorang diri atau dengan sesama wanita, dan operasi para Kuta Cowboys ini dalam prakteknya tidak hanya kaum bule yang menjadi sasaran target namun juga para turis wanita Jepang.

Konon, menurut pengakuan beberapa turis Jepang yang rutin ke Bali mengatakan memang benar sekali banyak turis Jepang yang pergi ke Bali selain berlibur adalah memburu para gigolo Bali, mereka mengemukakan alasan  karena pria Jepang kurang sensitif dan tidak begitu peduli dengan istriatau para wanita ,  rasa ketidak puasan para wanita yang kesepian tersebut dilampiaskan dengan jalan lain. Walau untuk itu harus rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit  dan sudah menjadi rahasia umum di kalangan para Kuta Cowboys bahwa turis Jepang sangat royal, dalam urusan fulus. Dan tentu kenyataan ini tidak mudah diabaikan begitu saja, tidak heran banyak dari turis Jepang ini yang jatuh cinta dengan Kuta Cowboys atau the other way around yang akhirnya si wanita tersebut rela membeli rumah, mobil dan barang-barang mewah lainnya demi sang Cowboy.

Dear KoKiers,

Jika kita mau jujur, fakta  sex tourism bukanlah barang baru di kawasan Asia Tenggara.  Khususnya di Indonesia yang walau pamornya kalah jauh dibanding dengan Thailand misalnya, namun tidak urung juga cukup ramai, terutama di kalangan para turis. Aku sendiri tidak tahu apa upaya pemerintah daerah dalam menekan pelacuran dan per gigoloan baik yang terselubung maupun yang terang-terangan. Selama ini yang sering kita dengar bahwa  turisme di Indonesia masih relatif ‘bersih’ dari urusan perlendiran alias syahwat.  Fakta yang ada,  ternyata tidak saja para perempuan muda dengan penampilan yang mencolok dan sexy dan mengundang saja,  yang rajin menyambangi bar demi memburu bule maupun turis Jepang, tetapi juga  anak muda kaum Adam yang juga sibuk ke bar-bar mencari calon mangsa demi segepok rupiah dan gaya hidup mewah.

Jika para perempuan pekerja seks komersial lebih suka mendekati calon klien dengan percakapan-percakapan yang sugestive serta mengundang dan terkadang tertawa menggoda dan perlahan namun pasti mengajak sang calon korban untuk berdansa di lantai dansa, maka para Kuta cowboys mempunyai taktik yang berbeda. Umumnya mereka  justru menampilkan kesan arogant dan cuek. Acuh-acuh butuh, dan lebih sering play hard to get alias sok jual mahal. Konon gaya inilah yang makin membuat wanita tergila-gila.  Mereka akan melemparkan senyum dan rayuan mautnya hanya setelah yakin dengan sang calon  yang nampak begitu potensial.

Salah seorang penulis asal Amerika yang melakukan penelitian mengenai fenomena Kuta cowboys dalam salah satu laporannya,  antara lain menyebutkan :

Quote : http://www.thejakartapost.com/news/2002/05/05/039kuta-cowboys039-strutting-their-stuff-lovelorn-visitors.html,  :

American writer Denise Dowling, who has researched the “”Kuta cowboy”” phenomenon, says it is no mystery why western women like Bali boys. The tourists are in a alcohol-lubricated holiday euphoria, and the constant offers of no-strings-attached sex with handsome young men are hard to refuse.

“”The combination of heat and anonymity is a powerful aphrodisiac,”” she says, adding the atmosphere in Kuta is not so much sleazy prostitution as “”humid hedonism””.

Dear KoKiers,

Fenomena Kuta Cowboys hanya merupakan secuil potret nyata kehidupan yang ada di depan mata kita dan rasanya tidak perlu lagi kita menutup mata dan mengatakan bahwa Indonesia bebas dari sex tourism.  Dalam kenyataannya, memang ada dan tentu tidak bisa digeneralisasi bahwa banyak anak muda Bali di sepanjang pantai Kuta adalah Kuta cowboys, banyak anak muda Bali yang berkeliaran di sepanjang pantai Kuta benar-benar mencari nafkah demi anak istri ataupun keluarga dengan cara-cara yang normal.  Namun tidak dapat dipungkiri walau mungkin fenomena Kuta Cowboys tidak begitu banyak dikenal oleh kalangan masyarakat Indonesia pada umumnya, ternyata istilah ini cukup popular di kalangan turis manca negara.

Stereotype yang banyak dikenal di kalangan turis adalah : Jika seorang wanita seorang diri berlibur ke Bali bisa dipastikan dia adalah para pemburu Kuta Cowboys…yang terkenal lembut dan romantis serta pandai mengambil hati calon korban, tidak jarang pada pertemuan pertama sang Kuta cowboys royal dengan kata-kata manis seperti :  I love You dan sebagianya, dan konon para gigolo tersebut rata-rata mampu berbicara multi bahasa, dan dewasa ini para anak muda tersebut rajin mempelajari bahasa Jepang karena semakin meningkatnya klien yang berasal dari Jepang.

Menurut pengakuan mereka,  orang Jepang akan merasa terkesan sekali jika ada orang dari negara lain mampu bercakap dengan bahasa mereka, dan tentu jika mereka sudah mempunyai kesan positif, selanjutnya : bisa diatur…….   umumnya para gigolo di Bali bisa berkata “Aku cinta padamu” dalam tujuh bahasa.

Menurut pengakuan salah seorang korban Kuta cowboy, seorang wanita  Australia asal Queensland, yang beprofesi sebagai perawat , harus rela menghabiskan ribuan dollar Australia dan mendepak sang suami gara-gara jatuh cinta mutlak dengan sang ‘boy friend” alias sang gigolo.

Cerita berawal ketika suatu hari saat dia berkunjung ke Bali bersama putrinya dalam rangka merayakan kelulusan sang putri, yang berusia 19 tahun  suatu malam saat mereka ingin bersenang -senang di sebuah Bar dan diskotik, salah seorang musisi yang sedang main di sana selesai pentas mendatangi kedua perempuan tersebut. Si ibu mengira sang musisi yang berusia 26 tahu tersebut naksir putrinya namun ternyata dugaannya salah, karena si musisi terrsebut langsung menembak sang ibu dan menawarkan diri dan mengundang sang ibu berusia 36 tahun ini ke kamarnya. Dan siapa nyana, sang ibu akhirnya malah jatuh cinta kepada musisi tersebut yang sejatinya juga berprofesi sebagai Kuta Cowboys, dan kemudian karena sudah tergila-gila, rela meninggalkan sang suami dan mengeluarkan kocek sebesar 7 ribu dollar demi membawa sang cowboy ke Australia dan menghabiskan uang demi kepentingan sang cowboy.

Berikut ini, aku kutipkan salah satu paragraf di sebuah web site yang barangkali sedikit mengejutkan,

quote :

Who do you think would be the most promiscuous travelers in the world? American students in Europe? Aussies surfers in Bali? How about Germans in Thailand? It actually is Japanese women in Bali. Surprising that the shyest traveler is also the most promiscuous, but the Kuta Cowboys have latched onto that scene very well. Many of them speak Japanese and being able to break the ice and introduce them to a ready built ‘local scene’ under the palm trees is all it takes.

The young Japanese chicks are looking for sex, but the older Aussie or Euro woman is often looking for romance, making them more vulnerable and more likely to send money fm overseas.

As with the party girls, there is an old saying, ‘you can take the girl out of the bar, but you can’t take the bar out of the girl’. Same with Kuta Cowboys. The funniest things to me about Kuta Cowboys is they are all little guys about 5’3″. God knows why women want them, but hey, it’s none of my business.http://www.baliblog.com/travel-tips/bali-daily/kuta-cowboys-the-rodeo-is-in-town-everyday-in-bali.html

Pomeo yang berlaku umum dan dikenal luas adalah :   kalau lelaki pergi ke Thailand, seperti Bangkok, Pataya atau Olongopo di Filipina, maka para pemburu gigolo, pergi menikmati cinta kilatnya ke pulau Bali.http://www.littlespeck.com/region/CForeign-Ind-040102.htm seperti banyak cerita mengenai para penjual jasa seks perempuan yang seringkali digambarkan bahwa para pekerja komersial tersebut terjun ke profesi sebagai penjual jasa cinta kilat karena desakan ekonomi, para Kuta cowboys pun tidak jauh beda. Walau tentu selain alasan ekonomi ada juga yang memang sebagai fun dan hidup foya-foya.

Dalam menjalankan profesi, para cowboys ini selalu berupaya sekuat mungkin untuk tidak jatuh cinta kepada klientnya, walau tidak jarang pula hal ini terjadi.  Dalam hal ini mereka jauh lebih pintar dan tahu bagaimana membuat sang klien yang benar-benar jatuh cinta kepadanya sehingga akan semakin royal dan mau serta rela memenuhi kebutuhan sang cowboy.

Menurut sebuah sumber yang paling popular menempatkan Bali sebagai tempat wisata sex adalah para turis Australia,  pulau Bali sebagai pulau dewata nan indah yang lokasinya nota bene sangat dekat dengan Australia, menjadikan Bali sebagai second home for holiday warga Australia. Yang tentu juga, para pencari cinta di kalangan wanita setengah tua.  Menurut salah seorang cowboy, mengapa para anak muda tersebut memburu para wanita yang jauh lebih tua, karena beralasan para wanita tua tersebut mempunyai uang jauh lebih banyak dan lebih royal.

Di kalangan Cowboys sangat popular istilah No money No honey. Menganggapi pertanyaan apa mereka tidak merasa risi bercinta dengan wanita yang jauh lebih tua, mereka tidak keberatan, di kalangan mereka dikenal istilah : A face like Italy, body like Toyota .http://www.baliguide.com/kutasex/balisex2.html

Postcript :

Mengapa para wanita setengah tua tersebut suka sekali mencari kenikmatan sesaat yang diperoleh dengan cara membeli?  Dalam kehidupan ini, lelaki dan perempuan mempunyai sifat dan emosional yang sangat berlawanan, rata-rata perempuan hanya ingin mendengar apa yang ingin mereka dengar, The women heard what they wanted to hear, mereka adalah makluk yang ingin selalau merasa dibutuhkan, dipuja, dikagumi  dan dicintai, sementara itu para gigolo ini sangat mudah dan royal serta tidak bosan-bosannya memuji dan generous dengan ucapan I Love You…wanita mana yang tidak tersanjung mana plus Seks yang dijamin  memuaskan…or you can say ; The Sex rocks………..sementara fakta : kulit mereka sudah keriput dan badan sudah melar sana sini, back to their country…sudah tidak ada yang melirik…..who cares kalau toch untuk memperoleh pujian semu serta seks yang devine tersebut mereka harus membayar?

Ah well…..hidup memang complicated.

Salam manis,

Reef Australia.

Sumber: http://kolomkita.detik.com/baca/artikel/3/1102/kuta_cowboys_si_pemburu_bule/#883306koki