Ahmadiyah Haji: Boleh, Dilarang, Boleh, Dilarang
Saya tidak paham apa pendirian pemerintah dalam hal ahmadiyah. Dalam hal haji misalnya, pemerintah pun kelihatan tidak konsisten.
Jangan kaget jika suatu kelak pemerintah Arab Saudi main pukul rata, Jamaah haji dari Indonesia dilarang masuk semua, karena kecampuran non muslim (ahmadiyah), dan tak bisa mengidentifikasi. Bagaimana Indonesia bisa menjamin (Sebagaimana janji pemerintah di artikel berita terakhir)?
.
Silakan Ahmadiyah Pergi Haji
Sabtu, 20 September 2008 | 17:01 WIB
INILAH.COM, Yogyakarta – Tuntutan FPI agar Depag mengeluarkan larangan bagi calon haji Ahmadiyah untuk pergi haji tidak mendapat respon. Depag tidak mendata calon jamaah haji dari Ahmadiyah atau bukan.
“Jadi apakah dia pengikut Ahmadiyah atau tidak, memang tidak terdata,” kata Kepala Seksi Perjalanan dan Sarana Haji Kanwil Depag DIY, Achmad Fauzi, di Yogyakarta, Sabtu (20/9).
Kantor Wilayah Departemen Agama Daerah Istimewa Yogyakarta (Kanwil Depag DIY) menyatakan tidak akan melakukan gerakan untuk melarang calon haji dari ahmadiyah untuk beribadah di tanah suci Mekah.
“Tidak ada gerakan larangan dan kami belum menerima keluhan dari masyarakat yang meminta pelarangan seperti itu,” kata
Sebelumnya, kelompok Front Pembela Islam (FPI) berunjuk rasa di depan kantor Depag Jakarta menuntut agar pemerintah melarang calhaj dari pengikut Ahmadiyah.
FPI menduga ada sekitar 50-100 jamaah calon haji yang berasal dari pengikut Ahmadiyah yang masuk dalam kuota haji di beberapa wilayah Indonesia dan jumlah tersebut berasal dari wilayah yang memiliki jamaah Ahmadiyah dalam jumlah yang cukup besar.[*/L8]
http://www.inilah.com/read/detail/50849/silakan-ahmadiyah-pergi-haji
.
Depag Sulit Larang Pengikut Ahmadiyah Pergi Haji
14 September 2009 | Kategori: Haji
–Departemen Agama (Depag) kesulitan mencegah pengikut Ahmadiyah menunaikan ibadah haji karena sulitnya mengetahui identitas pengikut aliran tersebut.
“Di KTP mereka khan tidak ada disebutkan mereka pengikut Ahmadiyah atau tidak,” kata Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Depag Sumut, Syariful Mahya Bandar, kepada wartawan di Medan, Senin (14/9).
Syariful Mahya menyatakan, identitas yang dimiliki pengikut Ahmadiyah itu sama seperti warga negara lain yang hanya mencantumkan keterangan agama yang dianut.
Tidak disebutkan apakah seseorang itu pengikut Ahmadiyah, sama seperti umat Islam lain yang tidak disebutkan sebagai jamaah Muhammadiyah, Alwashliyah atau Nahdlatul Ulama.
Tidak adanya keterangan dalam identitas resmi itu juga menyebabkan Depag tidak memiliki “database” tentang keberadaan dan jumlah pengikut Ahmadiyah di Sumut.
Meski demikian, pihaknya selalu menginstruksikan seluruh pegawai Kantor Urusan Agama (KUA) di Sumut untuk memantau keberadaan pengikut Ahmadiyah.
Seluruh pegawai KUA juga diimbau untuk berkoordinasi dengan kepala desa dan kepala lingkungan agar memberitahukan keberadaan pengikut ajaran yang disebarkan Mirza Ghulam Ahmad, khususnya yang akan menunaikan ibadah haji.
Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) lain akan melakukan pendekatan dan pembinaan. Pihaknya akan memanggil pengikut Ahmadiyah itu dan diajak berdialog untuk meneliti sejauh mana keyakinannya terhadap ajaran yang disebarkan Mirza Ghulam Ahmad tersebut.
Menurut dia, hal yang menjadi masalah adalah keyakinan pengikut Ahmadiyah tentang adanya nabi setelah Nabi Muhammad SAW sebagaimana ajaran Mirza Ghulam Ahmad.
“Jika pengikut aliran itu tidak meyakini adanya nabi setelah Nabi Muhammad SAW, tentu tidak ada masalah,” katanya.
“Namun, jika berkeyakinan ada nabi lain, kita akan lapor ke pusat agar yang bersangkutan dicegah berangkat haji,” katanya menambahkan. ant/taq/yto
Sumber: http://www.jurnalhaji.com/2009/09/14/depag-sulit-larang-pengikut-ahmadiyah-pergi-haji/
.
Pemerintah MENJAMIN Tidak Ada Jemaat Ahmadiyah yang Pergi Haji, demikian judulnya. Menyimak berita-berita di atas, berita di bawah ini hanyalah statemen yang sangat meragukan, dan harus dibuktikan realisasi-nya.
Minggu, 20/02/2011 04:21 WIB
Pemerintah MENJAMIN Tidak Ada Jemaat Ahmadiyah yang Pergi Haji
Hery Winarno – detikNews
Jakarta – Larangan dari Pemerintah Arab Saudi bagi seluruh negara di dunia agar tidak mengirimkan jemaat Ahmadiyah ke Tanah Suci juga berlaku bagi Indonesia. Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Agama memastikan tidak ada jemaat Ahmadiyah yang pergi haji ke Mekkah.
“Sama kita pun dilarang, makanya setiap tahunnya Kementerian Agama selalu menjamin kepada pemerintah Saudi kalau dari sekian ribu warga Indonesia yang berhaji tidak ada jemaat Ahmadiyah,” ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (19/2/2011) malam.
Menurut Ma’ruf, sanksi yang diberikan pemerintah Saudi sangat keras bila dicurigai ada jemaat Ahmadiyah pergi tanah suci. Pemerintah Saudi tidak segan-segan menolak satu pesawat bila dicurigai dalam pesawat tersebut ada jemaat Ahmadiyah.
“Bila ada satu pesawat yang dicurigai ada seorang jemaat Ahmadiyah, bisa-bisa satu pesawat ditolak semua oleh Saudi. Makanya pemerintah memberikan jaminan tidak ada jemaat Ahmadiyah dalam pengiriman jemaah haji ke tanah suci,” terang Ma’ruf.
MUI sendiri tetap dengan pendirian seperti negara-negara Islam di dunia yang menyatakan Ahamdiyah menyimpang dari ajaran Islam. Ahmadiyah yang menganggap Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi dinilai menyesatkan.
“Jelas bahwa sikap MUI lewat fatwa-fatwanya, Ahmadiyah itu menyimpang atau sesat. Keyakinan mereka tentang Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi adalah bertentangan dengan akidah Islam,” imbuh Ma’ruf.
(her/her)
http://www.detiknews.com/read/2011/02/20/042148/1574427/10/pemerintah-menjamin-tidak-ada-jemaat-ahmadiyah-yang-pergi-haji?9911032