TKI: Dilarang Shalat dan Makan Sisa Majikan

Di Arab, Banyak TKI Dilarang Salat

JAKARTA — 25/6:  Berbagai perlakuan tidak baik warga Arab kepada para tenaga kerja asal Indonesia terus terungkap. Selain berbagai tindakan kekerasan hingga pelecehan seksual, para majikan juga kerap melarang TKI untuk melaksanakan ibadah shalat.

Ketua Pusat Kajian Wanita Jender Universitas Indonesia Sulistyowati Irianto mengatakan, hasil penelitiannya terhadap 70 TKI di Abu Dhabi dan 100 TKI di Dubai, 75 persennya dilarang menunaikan shalat oleh majikan.

“Majikan tidak ingin kehilangan lima kali sekian menit untuk shalat,” kata Sulistyowati saat diskusi di Jakarta, Sabtu (25/6/2011).

Imas (23), mantan TKI di Kuwait asal Majalengka, Jawa Barat, membenarkan hal itu. “Kan di sini (Indonesia) shalat lima waktu. Majikan di sana bilang kamu kelamaan. Shalat itu cukup niat sama Al Fatihah, sudah selesai. Kamu buang-buang waktu,” ucapnya.

Sulistyowati menambahkan, persoalan lain yakni adanya perubahan kontrak sepihak oleh agen penyalur dengan majikan. Sebelum diberangkatkan, kata dia, calon TKI dibuatkan kontrak yang sesuai dengan UU Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Pelindungan TKI.

“Sampai di sana ada kontrak baru yang harus ditandatangani. Lalu ada kontrak lain yang pekerja tidak dilibatkan, yaitu kontrak yang dibuat agensi dengan majikan. Itu salah satunya mengatur besarnya gaji. Yang diterima bisa setengah upah minimum di sana,” jelasnya. (koh)

http://www.menkokesra.go.id/content/di-arab-banyak-tki-dilarang-salat

.

Seorang TKI Dipaksa Makan Makanan Sisa Majikannya di Arab Saudi
Minggu, 26 Juni 2011 05:01 wib

DEMAK – Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Demak, Jawa Tengah terpaksa kabur dari rumah majikannya di Arab Saudi lantaran kerap mendapat penyiksaan yang tidak manusiawi dari majikannya selama bekerja menjadi pembantu rumah tangga.

Siyami (32), warga desa Kebon Batur, Kecamatan Mranggen, Jawa Tengah ini bahkan dipaksa memakan makanan sisa dari majikannya tersebut. Akibatnya, Siyami menderita penyakit dalam dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Meski berangkat melalui jalur resmi, Siyami yang berangkat ke Arab Saudi pada Juni 2010 silam ini masih saja mendapatkan perlakuan buruk dari majikannya. Perlakuan tidak manusiawi itu ia dapatkan sejak pertama kali bekerja.

Dia mengaku, majikannya tak segan memukulinya dengan menggunakan gagang sapu dan alat pengepel lantai. Siyami yang sudah kelelahan bahkan dipaksa untuk bekerja tanpa henti dan tak mendapat jatah makan.

Setelah tiga bulan mengalami penyiksaan, Siyami akhirnya nekad melarikan diri lantaran tidak tahan dengan ulah majikannya tersebut. Akibat perlakuan kekerasan yang dialaminya, Siyami menderita penyakit sesak nafas dan radang paru-paru.

Kini, Siyami kembali pada profesi awalnya sebagai pembuat sangkar burung di kampungnya. Dia pun harus rela menjalaninya meski pendapatannya habis hanya untuk membiayai penyakitnya tersebut. (put)
(Taufik Budi/SUN TV/hri)

http://news.okezone.com/read/2011/06/26/340/472720/seorang-tki-dipaksa-makan-makanan-sisa-majikannya-di-arab-saudi
.